Hardani Triyoga - detikNews
Jakarta - Dua kejadian negatif langsung jadi
sorotan ketika anggota DPR baru bekerja sekitar 6 bulan. Kasus
perkelahian anggota dan tertangkapnya anggota Komisi IV dari Fraksi PDI
Perjuangan Adriansyah membuat citra DPR kembali tercoreng.
Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengakui dua kejadian ini memang mambuat persepsi publik makin negatif terhadap politikus di Senayan. "Ini memang sangat disesalkan. Kok bisa seperti itu. Kejadian seperti ini memberikan persepsi negatif dari masyarakat," kata Agus saat dihubungi detikcom, Jumat (10/4/2015) malam.
Soal adu jotos, dia mengatakan peristiwa ini menggambarkan sikap anggota dewan yang tak bisa menyelesaikan perbedaan pendapat dengan kepala dingin. Apalagi, kejadian perkelahian tersebut terjadi saat rapat kerja antara Komisi VII dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said.
"Dari keterangan Mulyadi kan ini dijotos sebenarnya. Tapi, kenapa harus terjadi, kenapa perbedaan argumentasi nggak diselesaikan baik-baik tapi pakai jotos?" sebut Wakil Ketua Umum Demokrat itu.
Terkait penangkapan Adriansyah dalam perkara suap, DPR dipastikan Agus tetap mendukung penanganan hukum yang dilakukan KPK. Ia mengatakan DPR tak bisa mengintervensi kejadian ini sebab Adriansyah diamankan dalam operasi tangkap tangan lengkap dengan barang bukti berupa duit suap ratusan juta rupiah.
"Itu biarkan KPK dalam prosesnya. Kita harus dukung penuh dalam pemberantasan korupsi. Biar proses hukum bagaimana salah atau tidak?" ujarnya.
Sorotan negatif publik, sambung Agus harus dibayar anggota dewan dengan kerja keras. Sederet tugas harus diselesaikan dengan optimal.
"Itulah bagaimana kami jadi dilihat terus. Kami sebagai anggota dewan harus buktikan bisa kerja keras, tepis pandangan miring tak bisa kerja itu," tutur Agus.
(hat/fdn)

Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengakui dua kejadian ini memang mambuat persepsi publik makin negatif terhadap politikus di Senayan. "Ini memang sangat disesalkan. Kok bisa seperti itu. Kejadian seperti ini memberikan persepsi negatif dari masyarakat," kata Agus saat dihubungi detikcom, Jumat (10/4/2015) malam.
Soal adu jotos, dia mengatakan peristiwa ini menggambarkan sikap anggota dewan yang tak bisa menyelesaikan perbedaan pendapat dengan kepala dingin. Apalagi, kejadian perkelahian tersebut terjadi saat rapat kerja antara Komisi VII dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said.
"Dari keterangan Mulyadi kan ini dijotos sebenarnya. Tapi, kenapa harus terjadi, kenapa perbedaan argumentasi nggak diselesaikan baik-baik tapi pakai jotos?" sebut Wakil Ketua Umum Demokrat itu.
Terkait penangkapan Adriansyah dalam perkara suap, DPR dipastikan Agus tetap mendukung penanganan hukum yang dilakukan KPK. Ia mengatakan DPR tak bisa mengintervensi kejadian ini sebab Adriansyah diamankan dalam operasi tangkap tangan lengkap dengan barang bukti berupa duit suap ratusan juta rupiah.
"Itu biarkan KPK dalam prosesnya. Kita harus dukung penuh dalam pemberantasan korupsi. Biar proses hukum bagaimana salah atau tidak?" ujarnya.
Sorotan negatif publik, sambung Agus harus dibayar anggota dewan dengan kerja keras. Sederet tugas harus diselesaikan dengan optimal.
"Itulah bagaimana kami jadi dilihat terus. Kami sebagai anggota dewan harus buktikan bisa kerja keras, tepis pandangan miring tak bisa kerja itu," tutur Agus.
(hat/fdn)
Labels:
DPR,
Sorotan Negatif Harus Dibayar Kerja Keras,
Waka
Thanks for reading Anggota Ditangkap KPK, Waka DPR: Sorotan Negatif Harus Dibayar Kerja Keras . Please share...!
0 Komentar untuk "Anggota Ditangkap KPK, Waka DPR: Sorotan Negatif Harus Dibayar Kerja Keras "