Tri Mumpuni, Direktur Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (Ibeka), mengatakan pemerintah Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) dengan prinsip Nawa Cita harus bisa mendukung rakyat-rakyat di pelosok, terutama pulau-pulau kecil.
Tri yang terkenal dengan sebutan 'Wanita Listrik', memang telah melakukan program menerangi desa kecil di Sumba, Nusa Tenggara Timur. Tri bekerjasama dengan Hivos, sebuah lembaga non pemerintah berskala internasional, membuat pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). Ini sangat membantu masyarakat di wilayah itu.
Karena itu, pemerintah harus bisa mendorong pembangunan PLTMH agar bisa dinikmati masyarakat wilayah terpencil. Permsalahan ini ditanyakan oleh Tri dalam acara seminar bertajuk 'Indonesia & Diversifikasi Energi, Menentukan Arah Kebijakan Energi Indonesia' di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (14/4/2015).
Menjawab hal ini, JK mengatakan, dirinya sudah mengirim surat ke Menteri ESDM Sudirman Said. Apa isinya?
"Tri Mumpuni, saya tahu Ibu banyak bicara PLTMH. Baru saya kirim surat ke Sudirman Said, surat keras, agar semua proyek mini hidro harus diberi harga lebih baik daripada kasih hidro yang besar. Beri bonus, nggak boleh disamakan, karena ini UKM. Banyak di kampung dibangun (PLTMH) tapi tarifnya rendah hanya 6 sen-7 sen bagaimana bisa hidup," tutur JK.
Disampaikan JK, PLN tidak adil, karena listrik dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Serawak adalah 9 sen/kwh. "Sedangkan PLTMH di daerah hanya 5 sen, bagaimana adilnya. Saya ingin mengurangi beban negara dan masyarakat yang tidak perlu," jelas JK.
(dnl/hen)
Labels:
'Wanita Listrik',
Menteri ESDM,
Wapres JK
Thanks for reading Ditanya 'Wanita Listrik', JK: Saya Sudah Kirim Surat Keras ke Menteri ESDM. Please share...!
0 Komentar untuk "Ditanya 'Wanita Listrik', JK: Saya Sudah Kirim Surat Keras ke Menteri ESDM"