Idham Khalid - detikNews
Jakarta - Gesekan atau konflik antara
TNI dengan Polri disebut sebagai salah satu tugas Jenderal Badrodin
Haiti yang telah dilantik menjadi Kapolri. Komunikasi baik di level
pimpinan maupun level bawah dinilai harus diperbaiki agar konflik TNI
Polri tak terulang lagi.
"Saya kira hubungan antara polisi dengan instansi keamanan yang lain terutama TNI yang kemarin-kemarin sempat mengalami gesekan-gesekan itu harus segera diperbaiki. Jadi komunikasi di level pimpinan maupun di level anggota itu harus semakin ditingkatkan," kata pengamat politik dari Populi Center, Nico Harjanto.
Nico menyampaikan ini dalam diskusi 'Perspektif Indonesia' yang digagas Populi Center dan Smart FM di Gado-gado Boplo, Jalan Gereja Theresia, Menteng Jakarta Pusat, Sabtu (18/4/2015). Hadir juga sebagai narasumber advokat Senior Maqdir Ismail, anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu dan Direktur Imparsial Al-A'raf.
Selain itu menurut Nico, Polri juga diminta memiliki tenggang rasa dan tidak menutup diri terkait kewenangan dan kemampuan TNI seperti pemberantasan terorisme, penanggulangan kerusuhan dan lainnya.
"Jadi, jangan muncul persepsi bahwa polisi alergi, misalnya, mengundang TNI untuk terlibat di dalam tugas-tugasnya. Saya kira itu harus dihindari," tuturnya.
Supaya tak terjadi gesekan di level bawah, lanjut Nico, kesejahteraan anggota juga merupakan hal yang harus dipikirkan oleh para pimpinan TNI dan Polri.
"Karena biasanya gesekan di tingkat bawah, semua itu berawal dari saling kecurigaan atau ada semacam kecemburuan terkait dengan kesejahteraan," ucap Nico.
(idh/nik)
"Saya kira hubungan antara polisi dengan instansi keamanan yang lain terutama TNI yang kemarin-kemarin sempat mengalami gesekan-gesekan itu harus segera diperbaiki. Jadi komunikasi di level pimpinan maupun di level anggota itu harus semakin ditingkatkan," kata pengamat politik dari Populi Center, Nico Harjanto.
Nico menyampaikan ini dalam diskusi 'Perspektif Indonesia' yang digagas Populi Center dan Smart FM di Gado-gado Boplo, Jalan Gereja Theresia, Menteng Jakarta Pusat, Sabtu (18/4/2015). Hadir juga sebagai narasumber advokat Senior Maqdir Ismail, anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu dan Direktur Imparsial Al-A'raf.
Selain itu menurut Nico, Polri juga diminta memiliki tenggang rasa dan tidak menutup diri terkait kewenangan dan kemampuan TNI seperti pemberantasan terorisme, penanggulangan kerusuhan dan lainnya.
"Jadi, jangan muncul persepsi bahwa polisi alergi, misalnya, mengundang TNI untuk terlibat di dalam tugas-tugasnya. Saya kira itu harus dihindari," tuturnya.
Supaya tak terjadi gesekan di level bawah, lanjut Nico, kesejahteraan anggota juga merupakan hal yang harus dipikirkan oleh para pimpinan TNI dan Polri.
"Karena biasanya gesekan di tingkat bawah, semua itu berawal dari saling kecurigaan atau ada semacam kecemburuan terkait dengan kesejahteraan," ucap Nico.
(idh/nik)
Labels:
Agar Konflik TNI-Polri Tak Terulang,
PR Komjen Badrodin
Thanks for reading Ini PR Jenderal Badrodin Agar Konflik TNI-Polri Tak Terulang Lagi . Please share...!
0 Komentar untuk "Ini PR Jenderal Badrodin Agar Konflik TNI-Polri Tak Terulang Lagi "