
Bukit tersebut terletak di Tanjung Meriam, ujung timur Sumbawa. Lokasinya di tengah laut. Untuk menuju ke sana, tim harus menggunakan kapal. Helikopter juga tak dapat mendarat karena tak ada area yang memadai untuk dijadikan landasan heli.
"Lokasinya di tengah laut, dekat Pulau Komodo," kata Tim Geologi Subkorwil 4/Bima Ekspedisi NKRI 2015, Masykur kepada detikcom, Kamis (23/4/2015).
Hampir seluruh sisi bukit ini tertutup dengan batu. Batu-batu yang menutupi bukit itu hampir seluruhnya berukuran sama, yaitu berdiameter sekitar 25 cm. Sementara panjangnya berkisar antara 2-3 meter dengan separuh batu telah menancap dan tertutup tanah.
"Kalau dilihat dari jenis batuannya, ini batuan beku yang secara ekonomis tidak terlalu bermanfaat bagi masyarakat," ujar Masykur.
Ia menjelaskan, batuan beku terbentuk karena magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif. Batuan ini dapat berubah jenis jika mengalami proses magmatis.
Uniknya, selain ukurannya sama dan sebangun, susunan batuan ini juga masih tampak rapi. Dari bawah hingga ke atas, seakan ada teras untuk dipijak yang berfungsi seperti tangga. Masykur mengaku belum mengetahui apakah batuan tersebut terbentuk berdasarkan proses alamiah atau hasil karya tangan manusia.
"Kami masih dalami itu susunan apa sebetulnya. Namun kalau secara ilmiah, ada juga penjelasan yang masuk akal," terangnya.
Warga yang tinggal tak jauh dari sekitar lokasi justru mengkeramatkan bukit batuan tersebut. Mereka tak pernah mendatangi bukit itu dan tak tahu menahu asal mula bukit batuan unik tersebut.
"Batunya itu diangkerkan oleh warga sekitar," tutur pria yang bertugas di Dinas Pertambangan Kabupaten Bima ini.
Di samping batuan tersebut, tim telah menemukan sekitar 33 jenis batuan di Bima, seperti batu gamping, oker, bijih besi, andesit, kuarsa kristalin, perlit pancawarna, urat marmer, basilisied wood dan masih banyak lagi. Batu-batu tersebut ditemukan di berbagai tempat di wilayah Bima.
Selain tim geologi, Ekspedisi NKRI 2015 juga menurunkan 5 tim lain, yaitu tim sosial budaya, potensi bencana, pengabdian masyarakat, flora fauna dan kehutanan. Saat ini tim tengah berada di sisi barat Bima atau di sekitar kawasan Gunung Tambora untuk melakukan penelitian dan membantu kebutuhan masyarakat sekitar.
"Mereka akan bertahan di sekitar Tambora selama 1 bulan," kata Wakil Komandan Subkorwil 4/Bima, Kapten Inf Tri Wiratno.
Ekspedisi ini dijadwalkan berakhir pada awal Juni mendatang. Selain Bima, ada 7 subkorwil lain yang menjadi fokus ekspedisi kali ini, yaitu Subkorwil Karangasem, Lombok Timur, Sumbawa, Sumba Barat Daya, Ende, Alor dan Belu.

(kff/bar)
Labels:
Bima,
Tim Geologi Ekspedisi NKRI
Thanks for reading Tim Geologi Ekspedisi NKRI Temukan Bukit Unik Berisi Batu Heksagonal di Bima . Please share...!
0 Komentar untuk "Tim Geologi Ekspedisi NKRI Temukan Bukit Unik Berisi Batu Heksagonal di Bima "