
Pada hari ini, dolar ditutup di Rp 13.610, sementara IHSG turun 2,6%. Menanggapi kondisi ini, Forum Stabilitas Sistem Keuangan (FSSK) yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melakukan rapat.
Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo, yang memimpin rapat itu mengatakan, pelemahan yuan membuat IHSG turun dan rupiah melemah. FSSK membahas soal stabilitas sistem keuangan menanggapi kondisi ini, baik dari pasar modal, perbankan, atau pun asuransi.
Namun, kondisi APBN-P 2015 menurut Mardiasmo masih aman dan tidak terganggu kondisi yang terjadi.
"Seberapa jauh mempengaruhi APBN, kita punya PNBP (penerimaan negara bukan pajak), kita punya utang bunga, intinya jadinya kan kita membayar kewajiban, kita punya PNBP, kita saling mengisi, jadi masih relatif aman dan netral," jelas Mardiasmo usai rapat FSSK, di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (11/8/2015).
Pada Kamis lusa, pemerintah, BI, OJK, dan LPS akan melakukan jumpa pers bersama terkait program stimulus ekonomi yang akan dikeluarkan dalam menghadapi tantangan ekonomi yang berat saat ini.
Soal kondisi terkini, FSSK melakukan uji tekanan (stress test) melihat dampak tekanan ekonomi ke sektor keuangan. Hasilnya masih aman.
"Masih aman dong, relatif aman tapi waspada supaya tidak terus menurun, jadi istilahnya menjaga stabilitas keamanan, menahan tidak semakin bergejolak," kata Mardiasmo.(dnl/ang)
Labels:
China Bikin Rupiah dan IHSG Rontok,
Kemenkeu: APBN Masih Aman
Thanks for reading China Bikin Rupiah dan IHSG Rontok, Kemenkeu: APBN Masih Aman. Please share...!
0 Komentar untuk "China Bikin Rupiah dan IHSG Rontok, Kemenkeu: APBN Masih Aman"