-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online

Ketua MPR terima "curhat" petani soal ambruknya harga jual bawang

Ketua MPR terima
Ketua MPR Zulkifli Hasan saat menerima perwakilan petani bawang merah di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/2). (ANTARA News/ Lia Wanadriani Santosa)

Umar mengatakan, selain harga, petani juga menghadapi sulitnya proses sertifikasi bibit dan tak adanya dana tunda jual panen. 

"Keluhan petani, dana tunda jual panen, lalu sertifikasi jenis bibit, ini sulit. Pemerintah sendiri mengharuskan jenis bibit tersertifikasi," kata Umar. 
Ketika menanggapi hal tersebut, Zulkifili mengatakan masalah ini juga terkait dengan tata niaga. 

Menurut dia, tingginya harga komoditas tersebut bukan ditentukan oleh petani namun oleh perantara, calo, atau tengkulak. 

"Banyaknya perantara itulah yang menyebabkan harganya menjadi melambung, sementara petani tidak merasakan keuntungan," katanya. 
Dia berharap pemerintah bersungguh-sungguh hadir menjembatani petani dan konsumen.

"Di petani harga paling jelek, tetapi di konsumen harga mahal. Ini di mana kehadiran pemerintah. Harusnya bagaimana caranya (produk dari) petani langsung ke konsumen. Perlu ada yang menjembatani konsumen dengan petani," kata Zulkifli. 
"Dana talangan, bibit tersertifikat, seharusnya jangan ada permainan. Bantuan bibit harusnya saat musim tanam. Tata niaga juga harus diperbaiki," tambah dia.
Wakil para petani, Umar, juga mengungkapkan kebutuhan bawang merah di Indonesia mencapai 1,65 juta ton per tahun di 2015 namun petani baru bisa memenuhinya sebanyak 65 persen, sementara 35 persennya impor. 
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Labels: "curhat", Harga jual bawang, Ketua MPR, Petani, Soal ambruknya

Thanks for reading Ketua MPR terima "curhat" petani soal ambruknya harga jual bawang. Please share...!

0 Komentar untuk "Ketua MPR terima "curhat" petani soal ambruknya harga jual bawang"

Back To Top