Pewarta: Hanni Soepardi

Dokumentasi sejumlah menteri luar negeri berfoto bersama sebelum mengikuti Sidang Dewan Menteri Luar Negeri OKI, di Balai Sidang Jakarta, Minggu (6/3). Pertemuan tersebut digelar dalam rangkaian KTT Luar Biasa ke-5 OKI mengenai Palestina dan Yerusalem. (ANTARA FOTO/OIC-ES2016/Wendra Ajistyatama)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato pembukaan KTT Luar Biasa Ke-5 OKI, di Balai Sidang, Jakarta, Senin, menyatakan seruannya agar Palestina bersatu dan menempuh rekonsiliasi.
Dia menyatakan, Indonesia dan dunia prihatin dengan memburuknya situasi di Palestina sekarang.
Ia mencontohkan kini banyak kebijakan sepihak dan ilegal, serta hukuman kolektif Israel semakin menyulitkan rakyat Palestina. Akses umat Islam ke Masjid Al Aqsa di Jerusalem juga dibatasi.
"Rakyat Palestina semakin tidak berdaya. Situasi kemanusiaan di wilayah-wilayah pendudukan semakin memburuk," katanya.
Oleh karena itu, ia menyerukan agar situasi tersebut dihadapi dan dilawan bersama melalui persatuan dan rekonsiliasi di Palestina.
Indonesia, kata dia, konsisten dengan janji mendukung kemerdekaan Palestina.
"Pada1962, Bapak Bangsa Indonesia, Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, Bung Karno, menegaskan... selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel."
Editor: Ade Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2016

Dokumentasi sejumlah menteri luar negeri berfoto bersama sebelum mengikuti Sidang Dewan Menteri Luar Negeri OKI, di Balai Sidang Jakarta, Minggu (6/3). Pertemuan tersebut digelar dalam rangkaian KTT Luar Biasa ke-5 OKI mengenai Palestina dan Yerusalem. (ANTARA FOTO/OIC-ES2016/Wendra Ajistyatama)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato pembukaan KTT Luar Biasa Ke-5 OKI, di Balai Sidang, Jakarta, Senin, menyatakan seruannya agar Palestina bersatu dan menempuh rekonsiliasi.
Dia menyatakan, Indonesia dan dunia prihatin dengan memburuknya situasi di Palestina sekarang.
Ia mencontohkan kini banyak kebijakan sepihak dan ilegal, serta hukuman kolektif Israel semakin menyulitkan rakyat Palestina. Akses umat Islam ke Masjid Al Aqsa di Jerusalem juga dibatasi.
"Rakyat Palestina semakin tidak berdaya. Situasi kemanusiaan di wilayah-wilayah pendudukan semakin memburuk," katanya.
Oleh karena itu, ia menyerukan agar situasi tersebut dihadapi dan dilawan bersama melalui persatuan dan rekonsiliasi di Palestina.
Indonesia, kata dia, konsisten dengan janji mendukung kemerdekaan Palestina.
"Pada1962, Bapak Bangsa Indonesia, Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, Bung Karno, menegaskan... selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel."
Editor: Ade Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Labels:
Jokowi,
Palestina,
Persatuan dan rekonsiliasi,
Serukan
Thanks for reading Jokowi serukan persatuan dan rekonsiliasi Palestina. Please share...!
0 Komentar untuk "Jokowi serukan persatuan dan rekonsiliasi Palestina"