-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Arab Saudi keluarkan gelang identitas elektronik jemaah

Arab Saudi keluarkan gelang identitas elektronik jemaah

Arab Saudi keluarkan gelang identitas elektronik jemaah
Dokumentasi Menteri Agama, Lukman Saifuddin, saat berkesempatan mengunjungi jemaah haji Indonesia dan berdialog langsung dengan jamaah JKS 61 yang menjadi saksi dan korban peristiwa Mina. (Kementerian Agama)
Mekkah, Arab Saudi (ANTARA News) - Pemerintah Arab Saudi mewajibkan jemaah haji dari seluruh dunia pada musim haji 1437 Hijriah ini untuk mengenakan gelang identitas elektronik yang dikeluarkan mereka. Semata-mata demi alasan keamanan dan keselamatan jemaah haji. 

Gelang elektronik berwarna putih itu baru diperkenalkan tahun ini setelah terjadi insiden berdesak-desakan dalam prosesi lempar jumroh tahun lalu yang mencatat korban ratusan jemaah dari berbagai negara. Indonesia sangat berkepentingan dalam hal ini karena kontingen jemaah haji Indonesia jumlahnya sangat banyak.

Kepala Daerah Kerja Mekkah, Arsyad Hidayat, di Mekkah, Sabtu, menjelaskan, gelang itu memiliki sejumlah keistimewaan, antara lain dapat mempercepat identifikasi jemaah haji, yang dapat dibaca dan diakses pihak berwenang secara elektronik, serta meningkatkan kinerja pelayanan.

"Gelang itu juga untuk penerapan keterbukaan dan transparansi informasi," katanya.
Sementara itu laporan sejumlah media menyebutkan, gelang itu akan berisi informasi pribadi dan kesehatan jemaah yang dapat mempercepat pelayanan terhadap jamaah.

Gelang yang antiair itu juga disebutkan terhubung dengan GPS sehingga mempermudah pelacakan jemaah tersesat.

Saat penyambutan jemaah yang datang dari Jeddah di Mekkah, seturut ANTARA, gelang itu dibagikan petugas maktab (pemondokan). Di gelang tersebut tercantum nama, nomor paspor dan maktab jemaah.

Jauh sebelum pemberlakuan gelang elektronik dri pemerintah Arab Saudi, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan gelang khusus bagi jemaah haji Indonesia. Gelang yang terbuat dari logam itu berisi nama, nomor paspor, embarkasi, asal negara serta simbol Merah Putih serta Garuda Pancasila.

Selain gelang identitas, jemaah haji Indonesia juga diberikan gelang rekam kesehatan jemaah dengan resiko kesehatan tinggi. 

Gelang warna merah dipakai jemaah resiko tinggi yang memang punya penyakit serius dan segera ditangani. Gelang berwarna kuning dipakai jemaah haji resiko tinggi dengan riwayat penyakit gampang jatuh dan gelang warna hijau digunakan untuk jemaah haji resiko tinggi yang mempunyai penyakit ringan.
Sementara itu data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan hingga Sabtu (27/8) pukul 08.00 waktu Arab Saudi, menunjukkan, 424 jamaah dirawat inap di Madinah dan Mekkah. Sekitar 720 jamaah dirujuk di bandara, Mekkah, dan Madinah dalam 19 hari terakhir.
Editor: Ade Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Arab Saudi kirim empat atlet perempuan ke Olimpiade Rio

Arab Saudi kirim empat atlet perempuan ke Olimpiade Rio

Riyadh (ANTARA News) - Komite Olimpiade Arab Saudi menyetujui empat atlet perempuan bergabung dalam tim konservatif kerajaan Teluk itu di Olimpiade Rio, kata juru bicara komite itu pada Minggu waktu setempat atau Senin WIB. 

Sara Al-Attar, Lubna Al-Omair, Cariman Abu Al-Jadail dan Wujud Fahmi akan menjadi kelompok kedua atlet perempuan Olympiade yang mewakili Arab Saudi, tempat perempuan dilarang mengemudi dan tunduk pada sistem perwalian laki-laki.

Tapi keputusan bersejarah itu diperumit oleh politik gender kerajaan itu, saat pengumuman resmi dari tim Olimpiade hanya menyebutkan tujuh pria yang akan bertanding. 

Pengumuman nama-nama anggota tim putra dan putri dibuat secara terpisah mengingat kepekaan mengenai pemisahan gender dan atlet atletik perempuan di Arab Saudi, kata Pimpinan Eksekutif Komite Olimpiade Arab Hosam Alqurashi.

Seperti dilansir kantor berita Reuters, keempat perempuan itu akan mendapat kekhususan sehingga bisa bertanding tanpa memenuhi standar kualifikasi formal, kata seorang juru bicara. 

Arab Saudi mengirimkan dua perempuan berdasarkan pengaturan yang sama pada Olimpiade 2012 di London.

Attar adalah veteran dari Olimpiade London, di mana ia berlomba di cabang atletik 800 meter. Dia akan bergabung dengan pelari lain, Abu Al-Jadail, yang akan tanding di kategori 100 meter di Rio. 

Omair akan berpartisipasi dalam cabang anggar, sementara Fahmi akan bertanding di cabang judo kategori di bawah 52kg. 

Perempuan di Arab Saudi menghadapi rintangan yang signifikan untuk berlatih olahraga. 

Mereka harus memakai pakaian tertutup di depan umum, mengikuti aturan ketat pemisahan gender dan mendapatkan izin dari wali laki-laki untuk melakukan perjalanan, belajar atau menikah. 

Tempat olahraga bagi perempuan saat ini sangat jarang di kerajaan itu. Arab Saudi baru-baru ini mengumumkan paket reformasi ekonomi yang menetapkan izin "ruang olahraga" untuk perempuan sebagai tujuan yang ingin dicapai pada 2020.(Uu.G003) 


Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Ulama sebut pelaku serangan di Arab Saudi tak beragama

Ulama sebut pelaku serangan di Arab Saudi tak beragama


"Mereka tidak menghormati kesucian apapun dan mereka tidak beragama maupun hati nurani," demikian pernyataan dewan tersebut sebagaimana dilansir laman Saudi Gazette.

Ketua MCE, Imam Besar Al-Azhar Ahmad Al Tayyib, menanyakan agama atau moral apa yang menyebabkan seseorang meledakkan diri serta menewaskan dan melukai orang tak berdosa.

Presiden Urusan Dua Masjid Suci Syekh Dr. Abdulrahman Al-Sudais atas nama pribadi serta para imam, khatib, cendekiawan muslim dan syekh kedua masjid suci mengutuk insiden menyakitkan dan tindak kejahatan yang terjadi di dekat Masjid Nabawi, di dekat sebuah masjid di Qatif dan di lapangan parkir di Jeddah.
Dia mengatakan tindak kejahatan itu mengganggu keamanan negara tempat dua masjid suci dan menyeru generasi muda Islam memegang teguh ajaran Alquran dan sunah Nabi Muhammad SAW serta menjauhkan diri dari paham ekstremisme.
Sementara Sekretaris Jenderal sekaligus Juru Bicara Dewan Peradilan Tinggi Syekh Salman bin Muhammad Al-Nashwan menyebut serangan-serangan itu sebagai aksi teroris yang jahat, tercela dan merusak.
Dewan juga menyatakan warga lokal maupun asing yang berada di Arab Saudi perlu berperan aktif dalam menjaga keamanan dan segera melaporkan hal maupun orang yang mencurigakan.

Serangan bom di dekat konsulat Amerika Serikat di Jeddah pada Minggu pukul 02.15, menewaskan pelakunya menyebabkan dua polisi terluka ringan menurut Arab News.

Pengeboman juga terjadi di wilayah Arab Saudi lainnya pada Senin (4/7). 

Sebelum waktu shalat magrib Senin, seorang lelaki yang mengenakan sabuk peledak meledakkan diri di area parkir Masjid Nabawi di Madinah, menewaskan dirinya serta empat petugas keamanan dan menyebabkan lima petugas keamanan lainnya terluka.

Pada petang hari yang sama, di sebuah masjid dekat pasar Mias di Qatif juga terjadi ledakan bom bunuh diri. Sisa jasad tiga orang ditemukan dan masih diidentifikasi.

Belum ada yang mengklaim bertanggungjawab atas serangan-serangan tersebut.


Penerjemah: Gilang Galiartha
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2016
KBRI-KJRI imbau WNI di Arab Saudi waspada

KBRI-KJRI imbau WNI di Arab Saudi waspada

KBRI-KJRI imbau WNI di Arab Saudi waspada
Salah satu posting di tagar #PrayForMadinah di jejaring sosial Twitter. (Twitter)

Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah mengimbau seluruh WNI di Arab Saudi untuk meningkatkan kewaspadaan terkait situasi keamanan pascaserangan bom bunuh diri di beberapa wilayah.

"KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah dengan ini mengimbau seluruh WNI di Arab Saudi agar tetap tenang dan sekaligus meningkatkan kewaspadaan dan keamanan pribadi dan keluarga," kata pernyataan pers dari KJRI Jeddah yang diterima di Jakarta, Selasa.

Imbauan tersebut dikeluarkan KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah bagi para WNI mengingat perkembangan situasi keamanan di Arab Saudi, khususnya dengan terjadinya rentetan kejadian bom bunuh diri di beberapa wilayah, yaitu Jeddah, Madinah dan Qatif pada Senin, 4 Juli 2016.

Untuk itu, Pemerintah Indonesia mengimbau WNI di Arab Saudi untuk terus memantau perkembangan situasi keamanan dari berbagai sumber pemberitaan, serta menghindari daerah-daerah yang berpotensi membahayakan keamanan diri.

Selain itu, para WNI juga diminta untuk selalu membawa identitas diri (iqomah/paspor) pada saat bepergian.

Selanjutnya, KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah akan terus memantau perkembangan situasi keamanan di Arab Saudi.

Selanjutnya, untuk penyampaian informasi atau hal-hal lain yang terkait perkembangan situasi keamanan di tempat-tempat tinggal WNI di Arab Saudi, WNI dapat menghubungi "hotline" KBRI Riyadh pada nomor +966598881945 dan "hotline" KJRI Jeddah pada nomor +966581781945.

Sebelumnya, pada Senin (4/7) telah terjadi tiga serangan bom bunuh diri di tiga kota berbeda di Arab Saudi, yaitu Jeddah (pukul 03.40), Al Qotif (pukul 19.05) dan Madinah Al Munawarah (pukul 20.10).

Serangan bom bunuh diri di Jeddah berlokasi di depan pintu masuk Konsulat Amerika Serikat, dimana pelaku meledakkan diri dengan mengendarai mobil dan mencoba menerobos masuk barikade pintu gerbang Konsulat AS.

Berdasarkan informasi dari media dan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, pelaku bom bunuh diri itu tewas, sementara dua petugas keamanan Konsulat AS terluka dan telah dirawat di rumah sakit King Faisal Jeddah. Pelaku diketahui seorang ekspatriat asal Inggris.

Ledakan bom bunuh diri kedua terjadi di dekat mesjid Faraj Al Omran, kota Al Qotif, di wilayah Arab Saudi timur. Pelaku meninggal dunia, namun belum ada laporan mengenai warga yang meninggal dunia akibat ledakan itu.

Pelaku bom bunuh diri di Al Qotif itu belum diketahui identitasnya, dan aparat keamanan Arab Saudi masih melakukan.

Kemudian ledakan bom bunuh diri ketiga terjadi di kota Madinah al Munawarah, sekitar 500 meter dari Masjid Nabawi pada pukul 20.10.

Sejauh ini dilaporkan bahwa satu pelaku bom bunuh diri dan empat tentara Arab Saudi meninggal dunia dalam peristiwa ledakan bom di Madinah.

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi belum dapat mengungkap identitas pelaku bom bunuh diri dan masih melakukan investigasi.

Situasi di Arab Saudi pada umumnya berjalan normal, namun terdapat beberapa penjagaan ketat di sekitar lokasi ledakan. Aparat keamanan juga melakukan pemeriksaan di titik-titik tertentu dan memeriksa identitas setiap warga yang lewat.

(Y012)
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Arab Saudi bekukan izin perusahaan penerbangan Iran Mahan Air

Arab Saudi bekukan izin perusahaan penerbangan Iran Mahan Air



Riyadh (ANTARA News) - Dinas penerbangan sipil Arab Saudi pada Senin (4/4) mengumumkan akan membekukan izin buat perusahaan penerbangan Iran "Mahan Air", demikian laporan media online Sabq seperti dikutip Xinhua.

Keputusan tersebut meliputi larangan pesawat dari perusahaan penerbangan itu memasuki semua bandar udara Arab Saudi atau melintasi wilayah udaranya.

Lembaga penerbangan tersebut menyampaikan alasan sejumlah pelanggaran perusahaan itu berkaitan dengan langkah keamanan.


Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Iran pada Januari, dengan alasan campur tangan Iran terhadap urusan negaranya dan negara lain di Arab. Tak lama setelah itu, Kerajaan Arab tersebut memutuskan lalu lintas udara dengan Iran.

Arab Saudi telah menentang sikap politik Iran dan keterlibatan Negara Persia tersebut di Yaman serta Suriah, dan atas kegiatan nuklirnya.


(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Back To Top