-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Awasi Pergerakan Pesawat, Susi Air Gunakan Satelit Canggih

Awasi Pergerakan Pesawat, Susi Air Gunakan Satelit Canggih

Wiji Nurhayat - detikfinance
Awasi Pergerakan Pesawat, Susi Air Gunakan Satelit Canggih Foto: aplikasi Blue Sky milik Susi Air (Wiji-detikFinance)
 
Pangandaran -Untuk memonitor pergerakan seluruh pesawat miliknya, maskapai penerbangan Susi Air punya cara khusus. Susi Air menggunakan sistem aplikasi Blue Sky dan menjadi maskapai satu-satunya di Indonesia yang menggunakan sistem terbaru buatan Amerika Serikat (AS).

"Dengan sistem Blue Sky asal AS ini, kita bisa lihat seluruh pergerakan pesawat kita," ungkap Business Commercial Susi Air, Drajat Mulyanto sambil menunjukan aplikasi tersebut di ruang kerja Susi Air, Jalan Merdeka No. 312, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (28/3/2015).

Drajat mengatakan, pada dasarnya sistem ini seperti alat Vessel Monitoring System (VMS) yang ditempatkan di kapal laut. Sistem Blue Sky ini mampu mengetahui di mana saja pergerakan pesawat Susi Air di seluruh Indonesia pada waktu yang bersamaan. Sistem ini juga terkoneksi dengan sistem Google Earth.

"Bisa monitor seluruh pesawat Susi Air mulai dari take off hingga landing. Kecepatan juga bisa dimonitor, dengan sistem ini semua pergerakan pesawat Susi Air kita bisa lihat termasuk saat jatuh," paparnya.
Alat ini dioperasikan oleh petugas khusus yang dinamakan Flight Following atau semacam petugas Air Traffic Control (ATC) di bandara. Petugas Flight Following akan mencari tahu bila pesawat diam atau tidak terbang dan akan diteruskan ke petugas Flight Following lokasi terdekat.

"Setiap distrik ada manager sendiri. Kalau ada warning atau tanda, kita bisa tahu dengan hanya melihat aplikasi ini," tuturnya.
Drajat mengungkapkan lagi, saat ini Susi Air mengoperasi berbagai macam jenis/tipe pesawat. Seperti tiga unit pesawat jenis Avanti dengan kapasitas angkut 8 penumpang/ pesawat atau disebut pesawat carter VIP. Kemudian ada 32 pesawat Grand Cessna Caravan 208 dengan kapasitas daya angkut 12 penumpang/pesawat.

Lalu ada 9 pesawat jenis Pilatus Porter dengan mayoritas penggunaan ada di Papua dan Kalimantan. Kemudian ada juga 2 unit helikopter jenis Agusta Grand dan Agusta Quala serta 1 pesawat jenis Dornier 228.

"Gambar pesawat berwarna putih itu untuk Cessna Grand Caravan, warna kuning untuk Avantie, Merah Muda Pilatus Porter," tandas Drajat sambil menunjuk citra satelit.(wij/rrd)
Mulai 1 Maret, Tak Ada Loket Tiket di Soetta dan Kualanamu

Mulai 1 Maret, Tak Ada Loket Tiket di Soetta dan Kualanamu

Rista Rama Dhany - detikfinance
Mulai 1 Maret, Tak Ada Loket Tiket di Soetta dan Kualanamu
Jakarta -Terhitung 1 Maret 2015, tidak ada lagi layanan penjualan (loket) tiket pesawat, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) dan Bandara Internasional Kualanamu.

Kebijakan tersebut merujuk kepada Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor HK 209/I/I/16/PHB.2014, tentang Peningkatan Pelayanan Publik di Bandara, yang di antaranya menyatakan meniadakan ruangan penjualan tiket penerbangan di gedung terminal.

Seluruh loket penjualan tiket berganti fungsi menjadi loket pelayanan pelanggan, atau customer service yang dioperasikan oleh maskapai.

Pemegang tiket penerbangan dapat melakukan perubahan jadwal penerbangan, perubahan rute penerbangan, melakukan proses refund, dan pembatalan penerbangan di customer service ini.

"Ditiadakannya loket tiket di bandara dan dioperasikannya konter customer service bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. Melalui konter customer service, pihak maskapai dapat memberikan solusi atas kebutuhan, keluhan, maupun pertanyaan penumpang," kata Direktur Pelayanan PT Angkasa Pura II (AP II), Ituk Herarindri, dalam keterangannya, Jumat (27/2/2015).

Adapun AP II selaku operator bandara juga mengoperasikan, konter customer service yang dilengkapi dengan komputer untuk pembelian tiket secara online di Terminal 1A, 1B, 1C, 2F, dan 3 di Bandara Soetta, dan juga di Terminal Bandara Internasional Kualanamu.

Ke depannya, AP II juga mendorong agar maskapai dapat menyediakan mesin pembelian tiket di bandara, untuk mempermudah penumpang yang harus melakukan perjalanan segera atau go show.

Tapi, masyarakat diimbau terlebih dahulu memiliki tiket penerbangan sebelum tiba di bandara. Ini guna memastikan kelancaran dalam melakukan perjalanan dengan pesawat.

AP II akan bekerjasama dengan maskapai, untuk mendirikan area khusus layanan pelanggan, yang disebut dengan customer service center, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Kualanamu.

"Saat ini letak konter customer service masih tersebar, dan kami tengah membuat perencanaan agar berada di satu area khusus. Semangat dari adanya customer service center adalah supaya penumpang cepat mendapatkan solusi apabila dirasa ada hak-haknya tidak terpenuhi, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," tutup Ituk.(rrd/dnl)
Imbas Lion Air, DPR akan Godok Aturan Sanksi Maskapai Delay

Imbas Lion Air, DPR akan Godok Aturan Sanksi Maskapai Delay

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews

 Imbas Lion Air, DPR akan Godok Aturan Sanksi Maskapai Delay
Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah memberikan sanksi pada Lion Air berupa teguran keras dan menghentikan persetujuan rute baru, imbas maskapai itu <i>delay</i> parah. Komisi V DPR berencana membuat Panitia Kerja (Panja) yang buntutnya menelurkan aturan sanksi bagi maskapai yang delay dan menelantarkan penumpangnya.

"Panja ini akan menyempurnakan yang harusnya ada yang tidak perlu ada. yang harus ada harus segera ekseksui," kata Wakil Ketua Komisi V Yudi Widiana Adia saat dihubungi detikcom, Minggu (22/2/2015).

Kasus pelayanan Lion Air yang parah ini, menurutnya, tidak hanya terjadi satu kali saja tetapi terjadi berungkali kali.

"Ini kan mencoreng, Lion Air sudah menjadi rahasia umum hanya selama ini Kemenhub belum melakukan tindakan," ucapnya.

Dia menyayangkan ada perbedaan perlakuan dari Menhub Ignasius Jonan, yang tampak pada AirAsia yang menyangkut keselamatan dan Lion Air yang menyangkut pelayanan. Padahal, Kemenhub adalah regulator yang diharapkan bisa mengatur dan memastikan regulasi penerbangan dijalankan.

"Yang bisa eksekusi Kemenhub. Dalam bentuk apa? Dalam bentuk membuat aturan dan membina operator memahahami aturan ini dan memberikan sanksi," tambahnya.

Yudiana mengakui alasan-alasan yang diberikan oleh Menteri Jonan bersifat politis karena jabatan yang dipegangnya adalah jabatan politis. Namun dirinya meminta agar langkah-langkah yang dilakukan Jonan sebagai pimpinan Kemenhub tidak mencoreng dunia penerbangan dalam negeri.

"Hanya saja kalau langkah itu merugikan dunia penerbangan kita, itu yang tidak boleh terjadi," ujarnya.


(fiq/nwk)
Lion Air Delay Belasan Jam, Ini Komentar Ketua MPR

Lion Air Delay Belasan Jam, Ini Komentar Ketua MPR

Ayunda W Savitri - detikNews

Lion Air Delay Belasan Jam, Ini Komentar Ketua MPR  
Suasana ricuh di Bandara Soekarno Hatta 
 
Jakarta - Maskapai Lion Air tengah menjadi buah bibir karena molornya jadwal penerbangan hingga belasan jam pada Kamis (19/2) lalu. Ketua MPR Zulkifli Hasan ikut mengomentarinya.

"Itu karyawannya pada mogok, tuh," ujar Zulkifli saat menyaksikan tayangan berita saat tiba di Bandara Internasional Pattimura, Ambon, Jumat (20/2/2015).

Ketua DPP yang juga menjadi caketum PAN ini disambut langsung Gubernur Maluku Said Assegaf. Tarian tradisional pun menyambut Zulkifli yang dijemput dengan kendaraan berpelat RI 5.

"Ini yang diberitainnya delay doang, padahal karyawannya juga mogok tuh," lanjutnya.

Sebelumnya, ratusan penumpang Lion Air terlantar belasan jam di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang pada Kamis (19/2) lalu. Kemarahan penumpang juga pecah tak terhindarkan lagi.


(aws/ahy)
Dari Soekarno-Hatta, Penumpang Lion Air kini Terlunta di Ngurah Rai

Dari Soekarno-Hatta, Penumpang Lion Air kini Terlunta di Ngurah Rai

Elza Astari Retaduari - detikNews

Dari Soekarno-Hatta, Penumpang Lion Air kini Terlunta di Ngurah Rai  
 Kondisi Penumpang Lion Air Jurusan Lombok yang Terpaksa Transit di Bali (Foto:Elza/detikcom) 
 
Bali, - Penumpang pesawat Lion Air jurusan Lombok terpaksa ditransitkan di Bandara Ngurah Rai, Bali. Otoritas Lion Air Bali pun memutuskan untuk menempatkan 213 penumpang tersebut beristirahat di hotel.

Meski keputusan telah dibuat sejak 1 jam yang lalu, hingga pukul 04.30 WITA, Jumat (20/2/2015), penumpang masih menunggu keberangkatan menuju hotel. Informasi yang didapat, penumpang akan ditempatkan di 3 hotel yang berbeda, termasuk di Hotel Ibis.

Para penumpang yang sudah kelelahan akhirnya '<i>ngemper</i>' di pinggir jalan tepat di depan lobi bandara sambil menunggu transportasi yang akan mengangkut penumpang menuju hotel. Di tengah kondisi hujan, penumpang di mana terdapat banyak turis di dalamnya, semakin merana dalam kondisi kecapekan karena sejak kemarin, Kamis (19/2) pagi karena menunggu keberangkatan di Bandara Soekarno-Hatta.

"Ini namanya jebakan batman. Udah di Jakarta di PHP-in, sekarang di Bali juga gini," ucap Randy, salah satu penumpang.

Rencananya, para penumpang yang merupakan gabungan dari 3 jadwal perjalanan Jakarta-Lombok ini akan diberangkatkan kembali dari Bali ke tujuan pada pukul 09.00 WITA. Permasalahannya hingga saat ini sebagian penumpang masih tertahan di Bandara menunggu giliran keberangkatan menuju hotel.

"Kami tidak ada koordinasi dari pihak Jakarta, nggak tahu akan transit di sini. Tapi kami akan bantu, kami kerahkan staf-staf untuk urus bapak/ibu," ujar staf ground Lion Air Bali, Heru.

Kelelahan sudah tak tertahankan, hingga banyak penumpang yang tertidur di selasar lobi. Dan yang paling mengenaskan, tampak di antara penumpang yang terlantar ini adalah anak-anak.

"Aku capek dan laper," ucap salah satu anak, Glen sambil memegang perutnya.


(ear/rni)
Back To Top