-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Warga Bogor ziarah kubur di hari kedua Lebaran

Warga Bogor ziarah kubur di hari kedua Lebaran

Warga Bogor ziarah kubur di hari kedua Lebaran
Dokumentasi umat berdoa di makam keluarganya di TPU Kalimulya I, Depok, Jawa Barat, Minggu (14/6). Menjelang bulan Ramadan umat muslim melakukan ziarah kubur untuk mendoakan keluarga dan kerabatnya yang telah wafat. (ANTARA FOTO/Indrianto Suwarso)
Bogor, Jawa Barat (ANTARA News) - Hari kedua Lebaran Idul Fitri 1437 Hijriah/2016, Kamis, dimanfaatkan warga Bogor dan sekitarnya untuk berziarah kubur di sejumlah pemakaman, sehingga suasana di sana lebih ramai dari biasanya. 

Mulai dari pukul 07.00 WIB, pemakaman Sirnaraga, Kampung Pabuaran, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, sudah ramai dikunjungi sejumlah keluarga yang datang berziarah ke makam sanak saudaranya.

Menurut Aceng penjaga makam, pemakaman itu pemakaman keluarga yang kebanyakan ditempati warga sekitar Ciampea.

Pemakaman Sirnaraga sudah ada sejak 50 tahun lalu, memiliki luas sekitar 300 meter persegi, terdapat lebih dari 100 makam.

Ia mengatakan, ziarah kubur biasa dilakukan warga setelah hari kedua dan ketiga Lebaran. Mereka kebanyakan berziarah dari pagi hingga siang hari. Mereka datang dalam satu kelompok keluarga, dengan jumlah lebih dari lima orang, ada yang berjalan kaki ke kuburan ada juga yang membawa sepeda motor dan roda empat.

Tradisi ziarah kubur menjadi budaya masyarakat Indonesia. Mengunjungi keluarga yang sudah meninggal, membersihkan kuburnya dan mendoakannya dengan membaca doa adalah ritualnya, tergantung agama yang dianut.

Selain itu, bersedekah usai berziarah juga menjadi tradisi. Penjaga makam membuat kotak amal di gerbang jalan menuju pemakaman yang bertuliskan amal untuk kebersihan makam. 
Editor: Ade Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Bogor berpeluang hujan lebat disertai angin dalam sepekan

Bogor berpeluang hujan lebat disertai angin dalam sepekan

prakirakan terjadi di Bogor, Sukabumi, Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan diprakirakan terjadi sore hari.

Cuaca malam hari umumnya berawan potensi hujan ringan masih terjadi di sebagian besar wilayah Jawa Barat. Potensi hujan sendang diprakirakan terjadi di Sukabumi, Tasikmalaya, Ciamis dan Kuningan. 

Sementara itu pola tiupan angin secara umum bertiup dari arah Timur - Tenggara dengan kecepatan 10-25 km per jam. 
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Bima Arya ingin jadikan Bogor "City of Runners"

Bima Arya ingin jadikan Bogor "City of Runners"

Bima Arya ingin jadikan Bogor
Wali Kota Bogor Bima Arya (tengah). (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Bogor (ANTARA News) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto ingin menjadikan Bogor sebagai kota bagi pelari (City of Runners) dengan mengundang sebanyak-banyaknya komunitas lari untuk berlari di Kota Hujan.

"Kita akan jadikan Bogor City of Runners," kata Bima di Bogor, Minggu.

Menurut Bima, Bogor memiliki udara yang sejuk, nyaman dan hijau sehingga sangat cocok untuk berolahraga lari ditambah kontur dan lanskap yang menunjang.

"Setiap Sabtu dan Minggu banyak komunitas lari ke Kota Bogor, mereka berlari di Kebun Raya Bogor, juga taman-taman yang sudah kita bangun," kata Bima.

Melihat pesatnya pertumbuhan komunitas lari di Jabodetabek, Bima ingin memanfaatkannya dengan mengundang sebanyak mungkin komunitas pelari untuk berlari di Bogor.

"Tahun ini Kota Bogor akan membangun trotoar pedestrian di sekeliling Kebun Raya dan Istana Bogor. Lebarnya sampai empat meter, sangat cocok buat warga yang ingin berlari, sepedahan dan joging," kata Bima.

Ia mengatakan, pada Hari Jadi Bogor (HJB) ke 534 dari Mei hingga Juni nanti akan ada acara Bogor Berlari (Bogor Runner) pada Sabtu 28 Mei 2016.
Juru bicara Bogor Runner Herliantoarbi Natakusuma menjelaskan, Bogor Runner akan menempuh 10 km di 10 taman mulai dari Taman Ekspresi Sempur sampai Taman Paranginan dan kembali ke Taman Ekspresi untuk finish.

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Ribuan warga "memeluk" Kebun Raya Bogor

Ribuan warga "memeluk" Kebun Raya Bogor

Ribuan warga
Ilustrasi--Sejumlah wisatawan menikmati suasana alam dengan latar belakang Istana Bogor di kawasan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor (KRB) di Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (8/5/2016). (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)
Bogor (ANTARA News) - Sekitar 3.000 warga Kota Bogor, Jawa Barat dilibatkan dalam aksi Memeluk Kebun Raya Bogor salah satu rangkaian peringatan Hari Jadi ke 534 Bogor (HJB) yang diinisiasi Masyarakat Cinta Bogor. 

"Memeluk Kebun Raya Bogor menjadi acara fenomenal yang pertama kali diselenggarakan dalam HJB," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Balai Kota, Bogor, Jumat. 

Menurut Bima, kegiatan memeluk kebun raya memiliki filosofi menjaga, kebun terbesar di Asia Tenggara yang memiliki peran sebagai paru-paru Kota Bogor sekaligus paru-paru dunia.

"Bersama-sama kita menjaga Kebun Raya mengingatkan kepada dunia, di Bogor ada tempat yang usiannya hampir dua abad, yang harus sama-sama kita pelihara dan lestarikan," katanya. 

Bima mengatakan, akan ada banyak inovasi yang dilakukan pada kegiatan memeluk Kebun Raya Bogor di antaranya memasang atribut dan banner menggambarkan cita-cita apa yang akan dicapai oleh Kota Bogor.

"Masyarakat akan melihat apa yang telah dicapai oleh Kota Bogor melalui visualisasi spanduk dan banner yang dipajang sekeliling kebun raya, seperti refleksi diri," katanya. 

Sekretaris Jenderal Masyarakat Cinta Bogor (MCB) Faisal menyebutkan latar belakang kegiatan Memeluk Kebun Raya Bogor berawal dari anggota MCB yang sering membikin kegiatan di Kebun Raya.

"Kami miris melihat kondisi kebun raya yang kotor di dalam, padahal Kebun Raya Bogor ini memiliki peran sebagai paru-paru Kota Bogor dan juga dunia," katanya. 
Dalam momen HJB tersebut, lanjutnya, MCB mengajak masyarakat Kota Bogor untuk melakukan aksi memeluk Kebun Raya Bogor yang akan dilaksanakan pada 5 Juni 2016.

"Memeluk Kebun Raya Bogor menjadi satu rangkaian HJB diawali dengan Helar Run, lalu memeluk kebun raya, dan diakhiri dengan pawai Heularan," katanya. 

Ia mengatakan, Kebun Raya Bogor memiliki keliling sekitar empat kilometer, jika diukur rentang tangan orang dewasa 1,5 meter, maka diperlukan sekitar 3.000 orang untuk memeluk kebun raya.

"Memeluk kebun raya ini warga bersama-sama mengelilingi kebun raya lalu memegang pagar seperti memeluk. Kecuali untuk sisi yang tidak bisa dipeluk, dilakukan dengan saling berpegang tangan, seperti di Jl Otista dan Jl Jalak Harupat," katanya.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Tiga hari Libur panjang, 17.099 pengunjung padati Kebun Raya Bogor

Tiga hari Libur panjang, 17.099 pengunjung padati Kebun Raya Bogor

Pewarta: 

Bogor (ANTARA News) - Selama tiga hari libur panjang bertepatan dengan libur nasional wafatnya Isa Almasih, Kebun Raya Bogor, Jawa Barat dipadati 17.099 orang pengunjung, baik domestik maupun mancanegara. 

"Selama tiga hari libur panjang total pengunjung mencapai 17.099 terdiri atas, 16.919 wisatawan domestik dan 180 wisatawan asing," kata Petugas Pengawas Pelayanan Jasa Kebun Raya Bogor, Upun Punina di Bogor, Minggu. 

Menurut dia, selama tiga hari libur panjang, jumlah pengunjung rata-rata mencapai 6.000-an wisatawan domestik dan puluhan wisatawan asing.

Berdasarkan data penjualan tiket, jumlah pengunjung Kebun Raya Bogor pada Jumat (25/3) sebanyak 3.926 orang wisatawan domestik dan 37 orang wisatawan asing. 

"Terjadi lonjakan pengunjung pada hari Sabtu total 6.967 wisatawan domestik dan 78 orang wisatawan asing," katanya.

Memasuki hari ketiga libur panjang akhir pekan, jumlah pengunjung Kebun Raya Bogor, sebanyak 6.017 orang wisatawan domestik, dan 65 orang wisatawan mancanegara. 

"Hari ini jumlah pengunjung kebun raya sebanyak 6.017 wisatawan domestik, jumlah ini lebih banyak dibandingkan libur akhir pekan biasanya yang mencapai 3.000 pengunjung," kata Upun.

Ia mengatakan, pengunjung berdatangan ke Kebun Raya Bogor mulai pagi, mereka didominasi oleh rombongan keluarga yang datang dari wilayah Jabodetabek. Banyaknya jumlah pengunjung, juga didukung oleh

Selama libur akhir pekan ini, pengelola Kebun Raya Bogor tidak menaikkan harga tiket masuk. Tiket berlaku untuk anak usia empat tahun ke atas, dengan tarif Rp 14.000 per orang. Tiket juga sudah termasuk asuransi bagi pengunjung. 

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Back To Top