-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Imam Besar Istiqlal maklumatkan bom bunuh diri itu tidak islami

Imam Besar Istiqlal maklumatkan bom bunuh diri itu tidak islami

Imam Besar Istiqlal maklumatkan bom bunuh diri itu tidak islami
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (FOTO ANTARA/Zabur Karuru)
 Kejadian bom bunuh diri di Medinah, Turki, Afghanistan dan dalam negeri, itu jalan pintas, tidak dibenarkan syariat dan tidak pernah dicontohkan nabi dan sahabatnya
Jakarta (ANTARA News) - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyatakan pelaku bom bunuh diri tidak islami karena tidak pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat.

"Kejadian bom bunuh diri di Medinah, Turki, Afghanistan dan dalam negeri, itu jalan pintas, tidak dibenarkan syariat dan tidak pernah dicontohkan nabi dan sahabatnya. Jika itu dibenarkan mengapa tidak dicontohkan, padahal setiap hari nabi itu berperang, sahabat setiap hari menghadapi tantangan," kata Nasaruddin di Mesjid Istiqlal, Jakarta, Selasa.

Nabi Muhammad SAW sendiri, kata Nasaruddin, memerintahkan agar dalam peperangan jangan mengorbankan orang tua, perempuan, pepohonan dan hewan serta merusak rumah ibadah.

"Islam tidak mengajarkan untuk berperang dengan masyarakat sipil, peperangan harus militer dengan militer, itu yang dicontohkan nabi," sambung dia.
Nasaruddin menegaskan sangat tidak tepat orang yang mengatasnamakan Islam dengan melakukan kekerasan seperti pemboman karena Allah SWT mencintai kelembutan dan kasih sayang, bukan tuhan yang penghukum atau penyiksa.
"Jadi kualitas Islam yang baik adalah orang yang mencontoh visi dan misi pada bulan Ramadhan dengan menebarkan kasih sayang kepada sesama, karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama. Allah SWT mengatakan bukan hanya untuk orang Islam tetapi juga untuk agama lain, apa pun warga negaranya. Sehingga tidak ada tempat bagi mereka yang melakukan kekerasan atas nama Islam," tegas ulama dan intelektual muslim terkemuka ini.

Nasaruddin mengimbau umat Islam Indonesia lebih matang, arif dan bijaksana sehingga tidak mudah terpancing oleh keadaan apa pun, terutama generasi muda agar menyalurkan energinya untuk berjihad dalam hal positif untuk memerangi kemiskinan dan juga kebodohan.

"Mereka generasi muda yang energinya terbuang percuma jika harus berjihad di jalan seperti itu, masa orang harus terbunuh, ini sangat disayangkan, karena energinya bisa untuk disalurkan dalam jihad memerangi kemiskinan dan kebodohan," tutur Nazaruddin.

Maka itu, lanjut dia, "kita semua harus hati-hati, jangan sampai 'menari di tabuh genderang yang salah' karena karakter beragama di Indonesia beragama secara akal sehat dan lemah lembut".

"Karenanya Mesjid Istiqlal juga harus bisa memancarkan energi positif itu, karena mesjid ini juga merupakan lambang pemersatu bukan hanya umat Islam, tapi juga umat dan warga bangsa lain," pungkas dia.


Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Pelaku bom bunuh diri diduga Nur Rohma

Pelaku bom bunuh diri diduga Nur Rohma

Pelaku bom bunuh diri diduga Nur Rohman
Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti (kanan). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Solo (ANTARA News) - Pelaku bom bunuh diri yang terjadi di Markas Polres Kota Surakarta, Selasa pagi, diduga dilakukan oleh Nur Rohman (31) warga Sangkrah Kecamatan Pasar Kliwon Solo.

"Pelaku teror bom bunuh diri di depan Pos Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), diduga dilakukan oleh Nur Rohman warga Sangkrah Solo," kata Kepala Polri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, di Solo.

Menurut Kapolri, yang bersangkutan merupakan warga Solo diduga masuk kelompok Abu Musaf yang ditangkap di Bekasi. Pada waktu itu, dilakukan penangkapan sebelum bergantian tahun baru bersama Andika dan Ali, kemudian berkembang menjadi tujuh orang.

Namun, kata Kapolri, yang bersangkutan saat penangkapan bisa melarikan diri yang diduga membawa tiga bom.

Menurut Kapolri, apakah pelaku benar bernama, Nur Rohman, untuk kepastiannya harus menunggu dari hasil tes DNA.

"Yang bersangkutan waktu penangkapan melarikan diri dengan membawa bom. Yang bersangkutan terakhir terdeteksi di wilayah Jatim, dan setelah itu, cukup lama tidak terdeteksi lagi," katanya.

Oleh karena itu, aparat kepolisian.telah kehilangan jejak gerak yang bersangkutan. Target yang dilakukan mereka yakni petugas kepolisian termasuk Polresta Surakarta.
"Polisi terakhir mendeteksi akan melakukan teror di Polresta Surakarta dan kantor polisi lainnya termasuk Polsek, tetapi belum tahu kapan dilakukan," katanya.
Kendati demikian, Kapolri meminta masyarakat tidak perlu resah karena polisi akan terus mengejar dan menangkap teror dan serta meningkatkan pengamanan saat Perayaan Idulfitri 1437 Hijriah.

"Kita sudah melakukan antisipasi adanya kemungkinan yang dijadikan target pelaku teror," kata Kapolri.
Selain itu, Kapolri juga mengimbau kepada anggota Polri dimanapun bertugas seluruh Indonesia selalu waspada di lingkungannya.

Menurut Kapolri untuk mengetahui siapa pelaku bom bunuh diri tersebut harus menunggu hasil tes DNA, kemungkinan dua hari lagi. Namun, bom bunuh diri ini, secara kasat mata telah dilakukan kroscek dengan identitas pelaku. 
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2016
ISIS Klaim Jadi Biang Bom Bunuh Diri Masjid Syiah di Arab Saudi

ISIS Klaim Jadi Biang Bom Bunuh Diri Masjid Syiah di Arab Saudi

Mulya Nurbilkis - detikNews

ISIS Klaim Jadi Biang Bom Bunuh Diri Masjid Syiah di Arab Saudi  
Foto: Reuters 
 
Jakarta - Bom bunuh diri terjadi di sebuah masjid kaum Syiah di desa Al Qameeh, Arab Saudi. Bom bunuh diri ini disebut dilakukan kelompok ISIS.

Dilansir dari Reuters, Sabtu (23/5/2015), menteri kesehatan Arab Saudi mengatakan bom bunuh diri yang menewaskan 21 orang ini dilakukan oleh militansi kelompok ISIS.

Peristiwa ini adalah salah satu peristiwa paling mematikan di Arab Saudi sejak November lalu. Bom bunuh diri ini dilakukan di masjid saat salat Jumat sedang berlangsung, kemarin. Diperkirakan lebih dari 150 orang sedang salat saat ledakan bom terjadi.

"Kami sementara melaksanakan rakaat pertama saat ledakan itu terjadi," kata salah satu saksi yang selamat, Kamal Jaafar Hassan.

Dalam video yang diunggah di dunia maya memperlihatkan masjid yang diselimuti asap dan debu. Korban yang bersimbah darah terbujur di lantai masjid dengan serpihan kaca dan reruntuhan bangunan. Menteri Kesehatan Arab Saudi mengatakan sekitar 90 orang terluka akibat serangan ini.

Kelompok ISIS mengeluarkan pernyataan pelaku bom bunuh diri itu adalah Abu 'Ammar al-Najdi. Ia membawa rangkaian bom dalam dirinya yang kekuatannya bisa membunuh 250 orang.

(bil/mpr)
Back To Top