-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Konferensi CEO Global Forbes digelar di Jakarta

Konferensi CEO Global Forbes digelar di Jakarta

Jakarta (ANTARA News) - Forbes Media LLC mengumumkan bahwa acara tahunan Konferensi Pucuk Pemimpin Manajemen (CEO) Global Forbes akan diadakan di Jakarta pada 29 November sampai 1 Desember 2016 mendatang.

"Kami sangat senang dapat membawa Konferensi CEO Global Forbes ke Indonesia, negara yang mempunyai potensi besar dengan keunggulan yang semakin menonjol di mata dunia," kata CEO Forbes Media LLC Asia, William Adamopoulos, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, Jakarta sebagai pusat aktivitas perekonomian di Indonesia merupakan tempat yang sempurna untuk mengadakan konferensi bagi para delegasi yang diantaranya adalah pengusaha dengan pengaruh besar pada perekonomian.

Memasuki tahun ke-16 penyelenggaraannya, Konferensi CEO Global Forbes senantiasa menjadi platform tahunan bagi 400 CEO, taipan, pengusaha, dan para pemimpin yang berpengaruh untuk berdiskusi dan membicarakan beragam topik yang menjadi perhatian global.

Dengan tema "Rising to the Challenge", konferensi tahunan ini fokus kepada bagaimana para pemimpin global mengatasi kondisi perekonomian. 

Terdapat 50 pembicara ternama yang akan berkumpul dari berbagai belahan dunia untuk berbagi wawasan melalui diskusi panel mengenai beragam topik, termasuk diantaranya outlook ekonomi global, prospek di pasar berkembang atau "emerging markets" serta peluang investasi dalam berbagai kelas aset.

Sesi yang akan diselenggarakan juga akan mendiskusikan strategi dalam hal kepemimpinan, membangun nilai brand, teknologi dan inovasi, wirausaha, mengelola kesuksesan, dan filantropi.

Forbes Global CEO Conference didukung oleh beberapa perusahaan, diantaranya Credit Suisse dan OUE Ltd sebagai sponsor utama.

Selanjutnya, Mayapada Group, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, RGE Pte Ltd, PT Indo-Rama Synthetics Tbk, dan Weber Shandwick Worldwide sebagai sponsor korporat untuk konferensi tersebut.
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2016
CEO Ford perjuangkan strategi investasi di tengah kritik Donald Trump

CEO Ford perjuangkan strategi investasi di tengah kritik Donald Trump

CEO Ford perjuangkan strategi investasi di tengah kritik Donald Trump
Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, berbicara saat kampanye di Nashua, New Hampshire, Senin (28/12). Trump mengkritik strategi pemasaran Ford. (REUTERS/Brian Snyder)
New York (ANTARA News) - CEO Ford Motor Co, Mark Fields, membela strategi investasi mobilnya di tengah kritik dari bakal calon presiden utama dari Partai Republik, Donald Trump.

Fields berkata pada reporter, Rabu waktu setempat, di pameran otomotif New York International Auto Show dimana perusahaan tersebut memamerkan konsep SUV, Lincoln Navigator, yang meningkatkan investasi perusahaan itu di Amerika Serikat.

Dia juga mengatakan Ford tidak akan mundur dari investasi asing jika memungkinkan.

"Kami adalah perusahaan multinasional global dan kami akan berinvestasi untuk menjaga kompetensi kami dan kami akan melakukan apa yang masuk akal untuk bisnis," kata Fields, dikutip dar Reuters, Kamis.
Sejak Juni tahun lalu, Trump telah menyerang Ford, bersumpah untuk memanggil Fields setelah menjabat, menuntut Ford membatalkan ekspansi di Meksiko. 

Trump juga telah mengancam untuk memberlakukan tarif sebesar 35 persen untuk ekspor Ford dari Meksiko ke Amerika Serikat, meskipun tidak jelas bagaimana ia akan mampu melakukan itu di bawah Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara.

Tapi Trump telah beberapa kali salah mengutarakan rencana Ford dan baru-baru ini menyarankan Ford "meninggalkan" Amerika Serikat. Ford telah mengatakan tidak memiliki rencana untuk menutup pabriknya di Amerika Serikat.

Dalam sebuah wawancara CNBC terpisah, Fields ditanya apakah ia terpengaruh omongan Trump akhir-akhir ini. "Tidak, saya tidak (mendengarkan omongannya)," kata Fields. "Ini politik presiden".

Fields mengungkapkan, sejak 2011 Ford telah menginvestasikan lebih dari 10 miliar dolar AS pada fasilitas Amerika Serikat dan mempekerjakan lebih dari 25.000 pekerja Amerika Serikat. Ford berencana untuk menginvestasikan 9 miliar dolar AS dalam empat tahun ke depan.

Sebuah laporan Reuters pada bulan Januari mengatakan bahwa Ford akan mengumumkan pada 31 Maret rencana untuk membangun pabrik kendaraan baru di San Luis Potosi Meksiko sebagai bagian dari investasinya 1,5 miliar dolar AS. 

Pabrik itu yang akan memproduksi sekitar 350.000 mobil setahun, Reuters melaporkan, mengutip dua pejabat yang tidak disebutkan namanya.

The Wall Street Journal melaporkan pada Februari bahwa investasinya akan lebih dari dua kali lipat dari kapasitas produksi Ford di Meksiko.

Pada April 2015, Ford akan menginvestasikan 2,5 miliar dolar AS mesin dan transmisi baru di Meksiko, menciptakan 3.800 pekerjaan.

Fields tidak memberi komentar terkait laporan-laporan tentang rencana investasi Meksiko dan seorang juru bicara Ford mengatakan bahwa perusahaan belum mau mengomentari spekulasi tentang rencana masa depan perusahaan itu.

Fields juga menolak untuk mengomentari laporan yang mengindikasikan kemungkinan akan membentuk kemitraan dengan satuan Google Alphabet Inc untuk membangun mobil swakemudi.

"Kami selalu berbicara dengan semua orang," kata Fields yang menolak untuk menjelaskan.
Editor: Ade Marboen
COPYRIGHT © 2016
CEO Facebook sumbangkan 99% saham untuk yayasan barunya

CEO Facebook sumbangkan 99% saham untuk yayasan barunya

CEO Facebook sumbangkan 99% saham untuk yayasan barunya
CEO Facebook Mark Elliot Zuckerberg (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)


Langkah ini disampikan Zuckerberg dan istrinya dalam sebuah surat kepada anak bayi perempuannya yang baru saja lahir.

Rencana yang diposting ke laman Facebook sang pendiri dan bos media sosial ini, telah mengundang lebih dari 570.000 "like", termasuk dari penyanyi Shakira, mantan gubernur California Arnold Schwarzenegger dan Melinda Gates, istri pendiri Microsoft Bill Gates.

Zuckerberg (31) akan mengendalikan inisiatif baru ini bersama istrinya, Priscilla Chan, sembari tetap mengelola jejaring online terbesar di dunia miliknya itu.

Dia menyatakan akan menjual atau memberikan 1 miliar dolar AS dalam bentuk saham pada setiap tahun untuk tiga tahun ke depan.

Zuckerberg akan tetap menguasai Facebook yang pada penutupan Selasa lalu divaluasi sampai 303 miliar dolar AS.

Zuckerberg menguasai 4 juta saham Kelas A dan 422,3 juta saham Kelas B yang 10 kali lebih besar dibandingkan dengan Saham A.

Secara gabungan dia menguasai 54 persen dari kuasa suara dalam saham perusahaan itu.
Zuckerberg telah menyatakan tetap sebagai CEO Facebook "sampai bertahun-tahun ke depan," demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2015
CEO Indosat Bicara Buyback

CEO Indosat Bicara Buyback

Ardhi Suryadhi - detikinet
http://images.detik.com/content/2015/04/20/328/alexrusli46.jpg  
Alexander Rusli (ash/detikINET)
 
Jakarta - Pemerintah Indonesia mau membeli kembali (buyback) saham Indosat? Ah, isu ini sudah sering keluar masuk lantai bursa. Namun nyatanya cuma angin lalu, tak ada tanda-tanda realisasi.

CEO dan Presiden Direktur Indosat Alexander Rusli pun sampai terpancing berkomentar soal isu buyback saham Indosat ini.

Dalam perspektif Alex, menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tak menjamin akan selalu mendapat sokongan dari pemerintah. "Gak jaminan bos! Memang kalau susah dibantuin? Gak jaminan juga, mesti survive sendiri juga," tegas Alex saat bertandang ke markas Detikcom.

Era 'BUMN menjadi anak emas' dianggap sudah lewat. "Termasuk era dimana pemerintah ikut intervensi banyak hal, itu sudah lewat. Kalau di sisi pemerintah memang dipikir kalau terus ada permintaan selalu diterima? Saya kan pernah di Kementerian BUMN, gak jaminan juga," lanjutnya.

Dulu memang perusahaan telekomunikasi -- termasuk Indosat -- pernah berada dalam masa-masa jaya. Hal inilah yang masih menjadi referensi orang-orang lama, sehingga dianggap bahwa kembali ke pelukan BUMN (pemerintah) sepenuhnya bakal memberikan posisi yang lebih enak. Padahal kondisi sekarang berbeda dengan era terdahulu, di mana industri telekomunikasi lagi enak-enaknya.

"Jadi bukan masalah shareholder (pemegang saham). Dulu kompetisi gak ada, monopoli, enak untuk hidup. Sekarang industri muntah darah jadi ya susah, karena referensinya yang lama. Sekarang pemegang saham asing masuk, dulu (saat masih dipegang) Singapura kenapa gak ribut? Karena industri masih bagus, belum perang harga," pungkas Alex.

Indosat dulu memang sempat menjadi bagian dari BUMN. Namun dijual ke Singapore Technologies Telemedia Pte Ltd (STT) pada 15 Desember 2002 sebesar USD 630 juta atau Rp 5,62 triliun untuk pembelian 41,94% saham yang setara 434.250.000 saham seharga Rp 12.950 per saham.

 Namun pada Juni 2008, kepemilikan saham mayoritas Indosat berpindah ke Qatar Telecom (kini bernama Ooredoo). Kala itu, QTel mengumumkan telah membeli 40,8% saham Indosat melalui akuisisi Asia Mobile Holdings Pte. Ltd (AMH). Dalam struktur STT, AMH adalah pemilik Indonesia Communications Limited (ICL) yang tercatat sebagai pemegang saham Indosat.

QTel melakukan perjanjian pembelian tertanggal 6 Juni 2008 dengan STT untuk membayar tunai sebanyak 2,4 miliar dolar Singapura atau USD 1,8 miliar atau Rp 16,740 triliun dengan kurs 9.300/USD.

Kini, saham mayoritas Indosat masih dipegang Ooredoo 65%, pemerintah Indonesia 14,3%, Skagen AS 5,42%, dan publik 15,29%.
(ash/fyk)
Back To Top