-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Bepe: Pencabutan sanksi FIFA momentum perbaiki PSSI

Bepe: Pencabutan sanksi FIFA momentum perbaiki PSSI

Bepe: Pencabutan sanksi FIFA momentum perbaiki PSSI
Bambang Pamungkas (Bepe). (ANTARA)
 Kalau tidak, maka kita adalah orang yang buang-buang waktu."
Jakarta (ANTARA News) - Pesepakbola Bambang Pamungkas (Bepe) berharap keputusan Federasi Asosiasi Sepakbola Internasional (FIFA) mencabut sanksi terhadap Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Jumat (13/5), dapat menjadi momentum perbaikan dunia bola nasional.

"Alhamdulillah. Tapi, bagi saya seperti ini, sanksi dicabut itu cepat atau lambat pasti terjadi," ujarnya di Jakarta, Rabu.

Ia menimpali, "Yang penting hasil pembekuan ini, artinya perbaikan apa yang kita dapat setelah melewati masa-masa kelam. Itu yang paling penting."
Atlet yang menjadi duta citra (brand ambassador) produk perawatan kulit pria itu menilai, pencabutan sanksi FIFA merupakan tantangan bersama untuk menjadikan sepakbola Indonesia lebih maju.

"Kalau tidak, maka kita adalah orang yang buang-buang waktu," pungkas Bambang Pamungkas.

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2016
FIFA denda empat klub

FIFA denda empat klub

FIFA denda empat klub
FIFA (REUTERS)

Santos, yang populer sebagai klub Brazil di mana Pele menghabiskan nyaris seluruh karirnya di sana, didenda 75.000 franc Swiss sedangkan Sevilla didenda 55.000 franc Swiss, oleh komite disiplin FIFA.

Media Brazil melaporkan bahwa Santos tengah diinvestigasi terkait transfer Neymar ke Barcelona pada 2013, meski FIFA belum dapat dimintai keterangan untuk mengonfirmasi hal ini.

FIFA mengatakan bahwa Santos gagal menyatakan "informasi wajib" pada database transfer dan gagal untuk bekerja sama dengan investigasi.

Klub-klub lain yang diskors adalah FC Twente dari Belanda, yang didenda 185.000 franc Swiss, dan klub asal Belgia St Truiden, yang didenda 50.000 franc Swiss.
Sevilla mendapat peringatan dan ketiga klub lainnya mendapat teguran dan peringatan.

Pada semua kasus, FIFA mengatakan bahwa klub-klub "itu didapati membuka jalan untuk kontrak-kontrak yang membuat pihak-pihak ketiga dapat mempengaruhi kemerdekaan klub pada urusan-urusan terkait pekerja dan hal-hal terkait transfer."
FIFA memperkenalkan hukuman terhadap pengaruh pihak ketiga atas klub-klub pada 2008.

Statuta FIFA menyatakan bahwa tidak ada klub yang dapat membuka kontrak yang membuat pihak ketiga memiliki pengaruh "pada urusan-urusan terkait transfer memiiki kemerdekaannya sendiri, kebijakan-kebijakan sendiri atau performa tim-tim."
Pada 2014, FIFA melangkah maju dan mengumumkan bahwa pihaknya akan menskors kepemilikan pihak ketiga (TPO), ketika transfer para pemain sepenuhnya atau sebagian dimiliki oleh perusahaan bukannya klub sang pemain.

Praktek ini tersebar luas di Brazil dan Argentina dan juga terdapat pada beberapa negara Eropa seperti Spanyol dan Portugal. Hukuman ini ditetapkan pada 1 Mei tahun lalu. Demikian laporan Reuters.


(Uu.H-RF/I015)
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Mantan Presiden Fifa Blatter ajukan banding

Mantan Presiden Fifa Blatter ajukan banding

Mantan Presiden Fifa Blatter ajukan banding
Joseph Blatter turun dari podium setelah memberikan pidato dalam kongres FIFA ke 64 di Sao Paulo, Brasil (11/6/2014).(AFP PHOTO / FABRICE COFFRINI)

Zurich (ANTARA News) - Mantan Presiden FIFA, Joseph Blatter, telah mengajukan banding atas hukuman enam tahun larangan terlibat dalam dunia sepak bola atas pelanggaran-pelanggaran etik, demikian dikatakan Pengadilan Arbitrase Olahraga, Kamis.

Menurut Reuters, badan yang bermarkas di Lausanne itu menyebutkan Blatter ingin membalikkan putusan Komite Banding FIFA di bulan Februari yang melarangnya terlibat dalam olahraga baik di tingkat nasional maupun internasional.

Blatter dan Ketua Sepakbola Eropa Michel Platini telah dilarang terlibat di dunia olahraga setelah bayaran 2 juta franc Swiss atau sekitar 2 juta dolar Amerika diterima oleh Platini di tahun 2011 dengan persetujuan Blatter--untuk suatu pekerjaan satu dekade sebelumnya.

Baik Blatter dan Platini membantah telah melakukan pelanggaran.

(E012)
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Presiden akan kirim utusan temui ketua baru FIFA

Presiden akan kirim utusan temui ketua baru FIFA

Presiden akan kirim utusan temui ketua baru FIFA
Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
 Kemudian mengenai pencabutan pembekuan PSSI tentu saja segera akan dilakukan setelah ada kesepakatan dan bertemu dengan FIFA mengenai agenda reformasi di PSSI,"

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia akan mengirim utusan untuk menemui Ketua baru Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Gianni Infantino untuk membicarakan masalah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

"Saya kira kita akan mengirim utusan untuk membicarakan masalah PSSI," kata Jokowi ditemui di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta pada Senin.

Presiden menginginkan persoalan PSSI dapat diselesaikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) secepatnya melalui rencana kerja yang telah ditetapkan.

"Kemudian mengenai pencabutan pembekuan PSSI tentu saja segera akan dilakukan setelah ada kesepakatan dan bertemu dengan FIFA mengenai agenda reformasi di PSSI," tegas Presiden.

Pemerintah telah beberapa kali membahas penyelesaian konflik antara Kemenpora dan PSSI diantaranya pada Rabu lalu yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo bersama Wapres Jusuf Kalla dan dihadiri Menpora Imam Nahrawi serta Ketua Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI Agum Guelar di Istana Merdeka, Jakarta.

Presiden, dalam pertemuan, menyampaikan pencabutan pembekuan belum resmi dan meminta Kemenpora mengkaji rencana pengaktifan kembali PSSI.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Sanjungan ke Infantino: reformatif, tepat untuk FIFA

Sanjungan ke Infantino: reformatif, tepat untuk FIFA

Sanjungan ke Infantino: reformatif, tepat untuk FIFA
Mantan Sekretaris Jenderal UEFA Gianni Infantino (REUTERS/Pierre Albouy)
 Saya puas. Kami telah mendukungnya sejak awal." 

Paris (ANTARA News) - Pemimpin baru FIFA Gianni Infantino disanjung karena ia "bukan politisi, bukan bintang super," dan administrator berpikiran reformasi yang dapat memimpin badan sepak bola yang tercoreng skandal itu menuju dunia baru.

Pengacara Swiss-Italia yang menguasai beberapa bahasa berusia 45 tahun ini terpilih sebagai presiden baru FIFA pada Jumat, mengakhiri kepemimpinan kontroversial Sepp Blatter selama 18 tahun, lapor AFP.

"Ia bukan politisi. Ia bukan bintang super. Ia hanya sangat suka bersama-sama, sangat terorganisir," kata Greg Dyke, ketua FA Inggris.

"Ia menjalankan UEFA dengan benar-benar baik dan ia akan hebat sebagai presiden FIFA."

"Saya pikir kami dapat menjadi lebih optimistis mengenai masa depan FIFA sekarang dibanding yang dapat kami lakukan sepekan silam, setelah tahun yang buruk. Ini telah menjadi organisasi yang korup untuk kurun waktu yang lama dan sekarang menurut saya ini merupakan suatu harapan untuk masa yang akan datang."

Infantino telah menjadi sekretaris jenderal UEFA selama tujuh tahun, di mana ia merupakan tangan kanan Michel Platini.

Namun dengan Platini yang terkena skors enam tahun, Infantino memasuki persaingan dan secara sensasional mendapatkan pekerjaan yang begitu didambakan Platini.

Menteri olahraga Rusia Vitaly Mutko, yang negaranya secara kontroversial terpilih untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018, juga berkata bahwa Infantino merupakan orang yang tepat untuk pekerjaan itu.

"Saya puas. Kami telah mendukungnya sejak awal," kata Mutko kepada kantor berita TASS.

"Saya harap semua yang direncanakannya dapat direalisasikan. Sepak bola memerlukan sosok pragmatis dan berpengalaman seperti dia."

Francois Carrard, yang mengepalai komite reformasi FIFA independen, mengatakan Infantino mewakili "keluaran terbaik yang ada."

"Ia selalu mempromosikan sebagian besar reformasi agresif. Ia mengetahui sepak bola," kata Carrard.

Terpilihnya Infantino juga menghadirkan pujian dari sejumlah mantan pemain -- baik yang bergurau dan serius."

"Memiliki perasaan aneh ini bahwa Gianni Infantino akan membuka topengnya untuk mengungkap Sepp Blatter," cuit mantan penyerang Inggris Gary Lineker melalui Twitter.

Legenda Portugal Luis Figo, yang pernah mempertimbangkan untuk mengikuti persaingan untuk menjadi presiden FIFA, mengatakan kedatangan Infantino mewakili fajar baru bagi sepak bola.

"Selamat @Gianni_2016 akhirnya perubahan tiba -- inilah saatnya untuk era baru di FIFA," cuit Figo.


Yang Terbaik

"Inilah apa yang diperlukan untuk kembali membantu perkembangan sepak bola. Inilah yang diperlukan FIFA... Kampanye Infantino begitu luar biasa... Namun sekarang pekerjaan nyata dimulai," komentar direktur sepak bola Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) Bert van Oostveen.

"Ini mengagumkan. Ini begitu emosional ketika dalam empat bulan Anda mampu mengatur sebagian besar dunia berada di belakang Anda Saya berharap banyak pada Gianni. Kita semestinya menyambutnya sebagai presiden baru FIFA," ucap presiden KNVB Michael van Praag.

"Saya yakin FIFA dibawah kepemimpinan Tuan Infantino akan terus memberi India kepentingan dan kerja sama untuk perkembangan dan promosi sepak bola," kata wakil presiden Federasi Sepak Bola India Subrata Dutta kepada AFP.

"Saya gembira sebab ini merupakan solusi terbaik untuk FIFA. Saya menyukai kampanye itu yang diselenggarakan dengan sangat baik, sangat demokratis dengan saling menghargai," tutur anggota komite eksekutif asal Belgia Michel DHooghe kepada polisi.
(Uu.H-RF/A026)
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Back To Top