-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Facebook uji coba chat terenkripsi di Messengger

Facebook uji coba chat terenkripsi di Messengger

 | 2.098 Views
Facebook uji coba chat terenkripsi di Messengger
Ilustrasi - CEO Facebook Mark Zuckerberg berbicara di panggung dalam konferensi Facebook F8 di San Fransisco, California, Selasa (12/4/2016). (REUTERS/Stephen Lam)

Jakarta (ANTARA News) - WhatsApp milik Facebook telah memiliki fitur enkripsi end-to-end yang diaktifkan secara otomatis bagi semua pengguna sejak April lalu, dan kini jejaring sosial tersebut menguji fitur serupa untuk layanan Messenger-nya.

Serupa tapi tidak sejenis, enkripsi end-to-end di Messenger adalah opsional, dan tidak diaktifkan secara otomatis.

Untuk saat ini fitur tersebut masih uji coba. Facebook mengatakan akan menggulirkan fitur tersebut terbatas untuk beberapa pengguna saja, dan akan meluncurkan secara lebih luas nantinya.

Jika Anda mendapatkan fitur tersebut, maka Anda dapat mengirim umpan balik jika mau.

WhatsApp menerapkan enkripsi end-to-end menggunakan Signal Protocol yang dikembangkan oleh Open Whisper Systems. 

Untuk mendapatkan chatting yang terenkripsi dengan seseorang, Anda harus memulai "percakapan rahasia" dengan orang itu. 

Hanya hal-hal yang ada di dalam "percakapan rahasia" yang terenkripsi, sementara percakapan "normal" tidak. 

Untuk "percakapan rahasia", Anda juga dapat mengatur waktunya sehingga pesan yang dikirimkan akan otomatis menghilang. Konten seperti video dan GIF tidak didukung "percakapan rahasia".

Enkripsi end-to-end berarti bahwa tidak ada yang dapat mengetahui apa yang Anda komunikasikan, bahkan Facebook sendiri. Komunikasi tersebut bersifat pribadi, antara Anda dan orang yang diajak bicara, demikian seperti dikutip dari GSM Arena.
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Heppy Ratna
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Facebook luncurkan "tanggapan" ke seluruh dunia

Facebook luncurkan "tanggapan" ke seluruh dunia

Facebook luncurkan
Jejaring sosial populer (ANTARA News/Lukisatrio)

Washington/Bengaluru (ANTARA News) - Pengguna Facebook di seluruh dunia kini bisa berbuat lebih dari sekedar memberi tanda "suka" dalam suatu unggahan, yaitu bisa memberi tanggapan mencintai, tertawa atau menyampaikan rasa marah.

Jaringan sosial media itu mengeluarkan tombol "tanggapan" atau reaksi sebagai perluasan dari tombol "suka" (Like) ke seluruh dunia mulai Rabu untuk memudahkan pengguna mengemukakan kesedihan, terpesona, marah, cinta dan tertawa.

Dalam suatu rekaman gambar video di suatu unggahan blog tersedia lima tombol ketika pengguna menekan tombol "Suka".

Facebook meluncurkan program percobaan pemakaian "reaksi" itu yang akan memberi pilihan kepada pengguna untuk memilih tujuh macam perasaan termasuk "marah", "sedih", "wow" dan "suka", untuk pengguna di Irlandia dan Spanyol pada Oktober.

Emoticon (ekspresi muka) "Yay" yang masuk dalam program percobaan tidak lagi ada pada video peluncuran hari Rabu.

"Orang ingin mengemukakan perasaan dan membuatnya lebih nyaman untuk membagi perasaan dengan lebih luas," kata Zuckerberg pada halaman facebooknya.

Direktur Facebook, Mark Zuckerberg mengatakan pada September perusahaannya sedang mempertimbangkan untuk menambahkan tombol "tidak suka" yang menyebarkan berdebatan mengenai apakah tombol itu nanti tidak akan meningkatkan keburukan dan pelecehan di dunia maya.

Pada Oktober, perusahaan mengatakan akan memperluas tombol "Suka" dengan berbagai ekspresi perasaan.

Percobaan yang lambat mengenai penambahan tombol tersebut menurut Zuckerberg adalah perubahan terbesar untuk saat ini, menandai perubahan mantra Zuckerberg yang terkenal yaitu "Bergerak cepat dan mendobrak segala sesuatu".

Perusahaan mengatakan juga akan menggunakan "reaksi" untuk melacak kebiasaan pengguna dan untuk menambahkan pengiriman.

Langkah tersebut mendapat tanggapan bermacam-macam dari pengguna jejaring sosial.

Banyak keluhan bahwa mereka tidak bisa menemukan emoticon baru, sementara banyak juga yang kurang senang karena Facebook tidak memasukkan tombol "tidak suka".

Marina Cupi menulis di Facebook, "Saya lebih memilih mendapat tidak suka dan melekatkan perasaan yang saya inginkan," demikina Reuters.

(M007)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
 Facebook larang transaksi senjata di layanannya

Facebook larang transaksi senjata di layanannya


Facebook larang transaksi senjata di layanannya
Jejaring sosial populer (ANTARA News/Lukisatrio)
Washington (ANTARA News) - Facebook Inc melarang para pemilik akun melakukan kerja sama perorangan melakukan jual-beli senjata api pada jejaring sosialnya termasuk juga membagikan foto di instagram, Jumat.

Kebijakan itu merupakan tindakan melawan peningkatan pemanfaatan jejaring sosial untuk memeriksa latar belakang barang belanjaan (senjata api), sebagaimana dikutip dari Reuters.

Langkah Facebook ditempuh setelah perdebatan jual-beli senjata di Amerika Serikat, sehubungan dengan penembakan massal yang banyak terjadi dan Presiden Barack Obama meminta media sosial menghentikan pengaturan penjualan senjata melalui jaringannya.

Ketentuan tersebut memperbaruhi peraturan pemakaian facebook yang diperkenalkan pada Maret 2014 yang melarang pemilik akun berjual-beli narkoba, bahan kimia dan obat terlarang.
Facebook sudah melarang pengiklanan "tanpa permintaan pemeriksaan "untuk penjualan senjata api tanpa izin di seluruh AS karena unggahan seperti itu menunjukkan adanya niat menyelinap dari peraturan.

Penjual senjata yang berizin masih dapat memasang iklan senjata api untuk menawarkan dagangan sedangkan transaksi dilaksanakan di luar Facebook, kata juru bicaranya.

"Selama lebih dari dua tahun semakin banyak orang yang memakai facebook untuk mencari barang dan saling melakukan jual-beli," kata Monika Bickert, kepala bagian kebijakan produksi Facebook.

"Kami terus mengembangkan, menguji-coba dan meluncurkan produk baru serta memperbaiki kebijakan yang mencerminkan evolusi ini," kata Brickert.


Facebook adalah jejaring sosial media paling terkenal, diikuti oleh 1,59 miliar orang di seluruh dunia dan 219 juta diantaranya berada di AS dan Kanada.

Asosiasi Senjata Api Nasional, kelompok pelobi yang menentang pembatasan hak kepemilikan senjata di AS belum bisa segera diminta berkomentar.

Sebaliknya kelompok-kelompok yang menyerukan pengendalian senjata menyambut baik kebijakan tersebut.

"Para ibu sangat bersyukur atas kepemimpinan yang dilakukan oleh Facebook hari ini," ujar Shannon Watts, pendiri "aksi permohonan ibu-ibu" di Amerika yang datang dari kelompok penyeru pengamanan pemakaian senjata, dari berbagai kota.
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2016
CEO Facebook sumbangkan 99% saham untuk yayasan barunya

CEO Facebook sumbangkan 99% saham untuk yayasan barunya

CEO Facebook sumbangkan 99% saham untuk yayasan barunya
CEO Facebook Mark Elliot Zuckerberg (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)


Langkah ini disampikan Zuckerberg dan istrinya dalam sebuah surat kepada anak bayi perempuannya yang baru saja lahir.

Rencana yang diposting ke laman Facebook sang pendiri dan bos media sosial ini, telah mengundang lebih dari 570.000 "like", termasuk dari penyanyi Shakira, mantan gubernur California Arnold Schwarzenegger dan Melinda Gates, istri pendiri Microsoft Bill Gates.

Zuckerberg (31) akan mengendalikan inisiatif baru ini bersama istrinya, Priscilla Chan, sembari tetap mengelola jejaring online terbesar di dunia miliknya itu.

Dia menyatakan akan menjual atau memberikan 1 miliar dolar AS dalam bentuk saham pada setiap tahun untuk tiga tahun ke depan.

Zuckerberg akan tetap menguasai Facebook yang pada penutupan Selasa lalu divaluasi sampai 303 miliar dolar AS.

Zuckerberg menguasai 4 juta saham Kelas A dan 422,3 juta saham Kelas B yang 10 kali lebih besar dibandingkan dengan Saham A.

Secara gabungan dia menguasai 54 persen dari kuasa suara dalam saham perusahaan itu.
Zuckerberg telah menyatakan tetap sebagai CEO Facebook "sampai bertahun-tahun ke depan," demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Facebook sediakan fitur khusus terkait serangan Paris

Facebook sediakan fitur khusus terkait serangan Paris


Facebook sediakan fitur khusus terkait serangan Paris
San Fransisco (ANTARA News) - Facebook meluncurkan fitur "check-in" agar orang bisa mengetahui rekan mereka di Paris dalam keadaan aman sehubungan serangan di ibukota Prancis itu.

Fitur check-in  "Paris Terror Attacks" menyediakan tanda kepada pengguna untuk mengabarkan jika mereka selamat atau dalam keadaan membahayakan.

"Secepatnya cari dan hubungi teman-teman di kawasan tersebut" tulis di dalam pesan "Facebook Safety Check" (periksa keselamatan Facebook) kemudian meminta pengguna menandai jika tahu orang-orang di daftar teman mereka selamat.

Facebook pernah meluncurkan fitur serupa untuk bencana gempa bumi di Nepal.
(Uu.SYS/C/M007/C/a032)

COPYRIGHT © ANTARA 2015
Back To Top