-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Film Indonesia yang akan tayang di Los Angeles

Film Indonesia yang akan tayang di Los Angeles

04:58 WIB | 5.478 Views
Film Indonesia yang akan tayang di Los Angeles
ilustrasi Artis Asti Nurdin yang bermain dalam film pendek berjudul Cerita Kami, hadir pada gala premier tiga film pendek yang diinspirasi dari hasil pemeriksaan BPK di Theater Djakarta, Senin (20/1). Peluncuran film pendek berjudul Uang Rujak Emak, Kertas Si Omas dan Cerita Kami itu bertujuan sebagai bentuk edukasi serta untuk mensosialisasikan kinerja BPK kepada masyarakat. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
 
Jakarta (ANTARA News) - Beberapa film Indonesia telah terpilih untuk ditayangkan di Los Angeles Indonesian Film Festival (LAIFF), yakni "Guru Bangsa Tjokroaminoto", "Jalanan", "3 The Movie", "Tabula Rasa", "Di Balik 98", "Selamat Pagi, Malam" dan "Cahaya Dari Timur: Beta Maluku".

Los Angeles Indonesian Film Festival (LAIFF) itu akan menayangkan sejumlah film panjang dan kompilasi film pendek karya sineas berbakat Indonesia.

Perhelatan tahunan kedua ini diselenggarakan pada 8-12 November 2014 di Downtown Independent dan The Regent Theater, Westwood Village, Los Angeles.

"Pada intinya, kami ingin memperkenalkan film Indonesia ke industri film global. Tujuannya untuk menginspirasi sineas di AS dan menarik industri film untuk berinvestasi di Indonesia sengan memproduksi dan memanfaatkan sumber dayanya," kata Direktur Program dan salah satu pendiri LAIFF Roland Wiryawan dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu.

LAIFF juga menghadirkan beberapa tema diskusi film berisi sineas Indonesia dan AS. Tema "Collaborative Crew, Competent Production & Curious Talent" dihadiri aktor Tanta Ginting, produser Dewi Umaya, sutradara Anggy Umbara, produser Affandi Rahman serta produser/sutradara "The Gate" Kellie Madison dan penulis skenario "Little Girl Lost" Lee Gordon. Tema "The Captivating Charm of Indonesia" dihadiri oleh produser Dewi Umaya, sutradara Anggy Umbara, produser/sutradara iklan Bob Gordon, animator Mark Sawicki dan sutradara Matt Kohnen.
Ada dua program film pendek, yakni From Indonesia with Love yakni film produksi Indonesia oleh sineas lokal dan From U.S with Love, film produksi AS yang melibatkan setidaknya satu sineas Indonesia sebagai kru inti.

Tahun lalu, selain mengundang pencinta film di LA untuk menonton film Indonesia, LAIFF juga mengundang mereka yang bekerja di industri film untuk mengikuti program lokakarya.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Pertaruhan dan Racikan Kopi Terbaik di Trailer 'Filosofi Kopi'

Pertaruhan dan Racikan Kopi Terbaik di Trailer 'Filosofi Kopi'

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikhot
Rabu, 08/04/2015 14:31 WIB
http://images.detik.com/content/2015/04/08/229/jody.jpg
Jakarta - Film arahan sutradara Angga Sasongko 'Filosofi Kopi' baru akan menuju bioskop pada Kamis (9/7) besok. Sebelum menonton filmnya secara penuh, yuk simak penampilan Chicco Jerikho cs di trailer!

Ben (Chicco Jerikho) adalah barista idealis penuh obsesi terhadap minuman hitam nan wangi tersebut. Dia hidup bersama Jody (Rio Dewanto), sahabat yang sekaligus menjadi rekan bisnis di kedai bernama Filosofi Kopi.

"Kalau ada yang bisa bikin kopi paling enak di Jakarta atau Indonesia, sudah pasti gue," ujar Ben percaya diri.

Sampai akhirnya kedai Filosofi Kopi kedatangan tamu yang menantang Ben untuk meracik kopi blend. Tidak main-main, tantangan itu bernilai Rp 1 miliar. Sangat menggiurkan mengingat kedai dengan nuansa cappuccino itu sudah diburu penagih utang.

Baca Juga: Seluruh Seri 'Star Wars' Dirilis Ulang dalam Versi Digital

Ben dan Jody kemudian bertemu dengan El secara tak sengaja. Perempuan cantik, pintar dan juga seorang Q Grader (orang bersetifikat yang mampu menilai citarasa kopi). El dengan tegas menilai bahwa racikan bernama Ben's Perfecto yang dipersiapkan Ben untuk tantangan, kurang enak. Baginya, ada satu kopi yang lebih nikmat lagi, bahkan salah satu yang terbaik di dunia, namanya Kopi Tiwus.

Jadilah babak baru dalam film garapan Angga Dwimas Sasongko itu menuju perkebunan Kopi Tiwus di Kawasan Ijen, Jawa Timur. Namun di sana, Ben, Jody bahkan El justru menemukan hal lain. Hal yang menyangkut hidup mereka di masa lalu, saat ini dan masa depan. Termasuk soal cinta dan jodoh.

Link Video:  https://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=SIWtKj9j3sw#t=0
Jokowi: Ayo Nonton Film Indonesia!

Jokowi: Ayo Nonton Film Indonesia!

Mega Putra Ratya - detikNews

Jokowi: Ayo Nonton Film Indonesia!
Jakarta - Presiden Jokowi mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menonton film Indonesia. ‎Film Indonesia harus menjadi tuan di rumah sendiri daripada film-film asing.

"Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia, sebelum nonton film dari luar nonton terlebih dahulu film Indonesia. Ayo nonton film Indonesia! " seru Jokowi dalam sambutan Peringatan Hari Film Nasional di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta, Senin (30/3/2015).

Jokowi menegaskan bahwa film Indonesia harus menjadi tuan di rumah sendiri. Jangan sampai film-film asing menguasai pasar film di Indonesia.

"Jangan sampai industri perfilman Indonesia tidak menguasai pasar. Tapi dari luar, hollywood, bollywood, Korea, Jepang yang menguasai pasar," imbuhnya.

Di saat remaja, Jokowi bercerita ada tiga kelas tempat untuk menonton film. Pertama nonton film di tempat yang kelas elite, kedua kelas rakyat, dan ketiga kelas misbar alias gerimis bubar.

"Saya ingat di daerah ada 3 tempat nonton film, ada yang elit, rakyat, misbar. Saya nonton di rakyat. Kalau sudah di elit udah main bulan Januari, saya nunggunya bulan Juli, kalau ngga sempat nonton, nonton di misbarnya," ungkap Jokowi disambut tawa hadirin.

Menurut Jokowi saat ini sudah tidak ditemukan lagi tempat nonton untuk kelas rakyat dan kelas misbar. Jokowi pun menyayangkan hal itu.

Selain itu, informasi yang diterima Jokowi, saat ini di Indonesia ada sekitar 1000-an bioskop. Padahal idealnya menurut Jokowi ada 5000-6000 bioskop.

‎Oleh karena itu Jokowi minta kementerian terkait bersama Badan Ekonomi Kreatif untuk kembali menghidupkan dua kelas yang dianggap kini sudah hilang tersebut.

"‎Ini tugasnya pemerintah memberi stimulasi, agar yang dua hidup lagi. Kalau yang dua ini hidup lagi, saya yakin industri perfilman (akan maju), diberikan insentif dari pemerintah, bisa insentif pajak, atau yang lain, tugas pemerintah memberikan dorongan. Kita punya pasar yang sangat besar sekali," tegas Jokowi disambut standing aplause hadirin.

(mpr/rvk)
Back To Top