-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Presiden Jokowi hadiri Forum Bisnis Indonesia-Jerman

Presiden Jokowi hadiri Forum Bisnis Indonesia-Jerman

Presiden Jokowi hadiri Forum Bisnis Indonesia-Jerman
Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/OIC-ES2016/Subekti.)


Pertemuan kalangan pelaku usaha dua negara itu dilakukan di Hotel Adlon Kempinsky Berlin, Jerman.

Turut mendampingi Presiden dalam forum tersebut, Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani.

Sementara dari Jerman hadir Ketua Asia Pasific Committee of German Business Dr Hubert Lienhard. Dalam kesempatan itu ia memberikan sambutan mengenai hubungan kerja sama bisnis Jerman dengan Indonesia.

Sebelumnya Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menargetkan terealisasinya sejumlah penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara perusahaan- perusahaan Eropa dan Indonesia, bersamaan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Eropa pada 17-23 April 2016. 


Ketua Umum Kadin, Rosan P Roeslani mengatakan penandatanganan MoU yang akan dilakukan di hadapan Presiden itu, merupakan langkah nyata dalam meningkatkan ekonomi Indonesia.

"Penandatanganan nota kesepahaman di hadapan Presiden merupakan kontribusi riil bagi perkembangan perekonomian nasional," ujar Rosan.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani menjelaskan, dalam kunjungan ini, Kadin membawa sejumlah delegasi bisnis dari berbagai sektor seperti energi, industri, agribisnis, telekomunikasi, maritim dan berbagai sektor lainnya yang akan dipertemukan dengan para pelaku usaha di negara-negara yang dikunjungi dalam ajang forum bisnis. 

"Ini merupakan ajang yang sangat penting dalam memperbesar atau pun membuka potensi investasi baru di Indonesia, sekaligus mempercepat tercapainya kerja sama dagang di bawah kerangka CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) dengan Uni Eropa, yang ditargetkan rampung dalam dua tahun ke depan," ujar Shinta.
Berdasarkan data Kadin, pada hari pertama kunjungan di Berlin, ditargetkan akan ada penandatanganan nota kesepahaman Business to Business antara pelaku usaha Indonesia-Jerman dengan total nilai investasi 875 juta dolar AS.

Dari nilai investasi  tersebut, 800 juta dolar AS merupakan hasil penandatanganan MoU antara Ferrostahl Cronimet-ANTAM, 40 juta dolar AS Myer Werft-PELNI, kemudian APRIL-Inava sebesar 35 juta dolar AS.

Editor: Heppy Ratna
COPYRIGHT © ANTARA 2016
KBRI Wellington selenggarakan forum bisnis

KBRI Wellington selenggarakan forum bisnis


Kalangan bisnis dan akademisi Selandia Baru bertukar pikiran mengenai upaya meningkatkan hubungan bisnis Indonesia-Selandia Baru pada 27 Nopember, menurut siaran pers KBRI di Wellington.

Dubes RI Jose Tavares menyampaikan bahwa nilai perdagangan bilateral kedua negara selama lima tahun terakhir cenderung meningkat rata-rata 3,25 persen per tahun dengan nilai total sebesar 1,8 miliar dolar Selandia Baru pada tahun 2014.

Tavares mengajak kalangan bisnis Selandia Baru dan Indonesia untuk terus meningkatkan hubungan kerja sama guna memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh kedua negara.

Terlebih lagi dengan perdagangan kedua negara yang bersifat komplimenter, kalangan usaha di Selandia Baru dan Indonesi dapat berkolaborasi di bidang �bidang strategis. Misalnya, energi baru dan terbarukan, pertanian dan pangan, industri penerbangan, dan ekonomi kreatif berbasis informasi teknologi.

Hadir pula dalam dialog bisnis tersebut adalah para pejabat dari PT Sri Rejeki Isman (Sritex), PT Sekar Laut Tbk, Komisioner Perdagangan Kedubes Selandia Baru, PT Bhara Tours, Kementerian Pariwsiata, Kemenko Perekonomian dan Badan Promosi Pariwisata Provinsi Jawa Barat.

Kesempatan ini dimanfaatkan pula untuk menginformasikan kebijakan ekonomi pemerintah RI saat ini.

"Kebijakan Pemerintah Joko Widodo saat ini fokus pada upaya menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui berbagai paket kebijakan ekonomi yang meliputi pemangkasan birokrasi, mempercepat prosses perijinan, dan memberikan insentif untuk dunia usaha" kata seorang asisten deputi Kerja Sama Ekonomi Kawasan Amerika dan Pasifik, Kemenko Perekonomian.
Dari forum dialog bisnis ini sejumlah inisiatif hubungan kerja sama terjalin antara Indonesia dan Selandia Baru antara lain di bidang pendidikan, pariwisata, serta pertanian dan produk makanan.
Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © ANTARA 2015
KBRI Hanoi akan selenggarakan forum bisnis

KBRI Hanoi akan selenggarakan forum bisnis

KBRI Hanoi akan selenggarakan forum bisnis

Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Hanoi akan menyelenggarakan Pameran Dagang dan Forum Pengusaha Indonesia-Vietnam di Hanoi, Vietnam, 10-12 Desember 2015, untuk memperluas pasar produk Indonesia di Vietnam yang berkembang pesat dan memperluas interaksi pengusaha Indonesia-Vietnam.

Siaran pers KBRI di Hanoi yang diterima di Jakarta, Senin menyebutkan sebanyak 100 perusahaan Indonesia akan menampilkan produk-produknya dalam pameran di ICE Hanoi.

Produk Indonesia yang akan ditampilkan beragam mulai dari produk makanan dan minuman sampai produk otomotif dan suku cadang, mesin, minyak dan batubara, peralatan elektronik dan rumah, konstruksi dan konsultan, farmasi dan peralatan medis serta produk kimia. 

Pameran produk Indonesia tersebut merupakan pameran besar yang pertama kali diadakan di Hanoi. Pameran ini merupakan upaya perwakilan RI untuk meningkatkan pemahaman pelaku usaha Indonesia terhadap perkembangan terkini di Vietnam, dengan memanfaatkan peluang-peluang yang ada serta memperluas kehadiran ekonomi Indonesia di negara tetangga itu. 
Kegiatan ini juga sebagai upaya untuk mencapai target perdagangan antara kedua negara senilai 10 miliar dolar AS pada tahun 2018.

Nilai perdagangan kedua negara pada tahun 2014 menunjukkan telah mencapai 5,6 miliar dolar AS. Di bidang investasi, saat ini lebih dari 25 perusahaan Indonesia telah beroperasi di Vietnam.

Sementara itu Forum Bisnis Indonesia-Vietnam yang akan diselenggarakan pada 11 Desember 2015 menyediakan peluang bagi komunitas bisnis Vietnam dan Indonesia bertemu dan mencari usaha-usaha bisnis serta mengeksplorasi kerja sama menguntungkan kedua belah pihak.

Forum Bisnis tersebut akan dihadiri oleh pejabat tinggi Indonesia dan Vietnam yang terkait dengan perdagangan dan investasi serta pengusaha terkemuka Indonesia dan Vietnam.

Forum ini diharapkan memberikan wawasan baru bagi para pengusaha dan pembuat kebijakan di Vietnam dan Indonesia tentang perkembangan terkini di masing-masing negara, khusus di bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi. Sekitar 150 pengusaha Indonesia dan 250 pengusaha dari Vietnam tercatat akan mengikuti forum ini.

Kegiatan ini juga akan dimanfaatkan oleh beberapa pemerintah daerah dengan membawa pengusaha-pengusaha di daerahnya untuk melihat peluang kerja sama ekonomi dengan Vietnam.
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Back To Top