-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Dubes RI optimistis hubungan Indonesia-Italia meningkat

Dubes RI optimistis hubungan Indonesia-Italia meningkat

Pewarta: 
Dubes RI optimistis hubungan Indonesia-Italia meningkat
August Parengkuan. (ANTARA?Priyambodo RH)

London (ANTARA News) - Duta Besar RI di Roma, August Parengkuan optimis hubungan Italia dan Indonesia akan semakin meningkat di tahun 2016 dilandasi semakin membaiknya kondisi ekonomi Italia dan Indonesia yang dapat meningkatan hubungan ekonomi, perdagangan dan investasi.

Hal itu disampaikan Dubes pada media massa Italia dalam program "Meet the Press" yang dihadiri 30 wakil media serta 21 wakil kalangan industri dan akademisi Italia, demikian Counsellor KBRI Roma, Aries Asriadi kepada Antara London, Sabtu.

Dubes menyampaikan perkembangan pembangunan nasional dan hubungan bilateral RI-Italia sejalan dengan meningkatnya perhatian Italia terhadap Indonesia setelah kunjungan Presiden Sergio Mattarella baru baru ini.

Selain itu juga disampaikan mengenai pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi di tengah kondisi global yang sulit, iklim investasi di Indonesia yang sangat kondusif bagi pengusaha Italia dan perlunya menindaklanjuti hasil kunjungan Presiden Sergio Mattarella.

"Kita optimis hubungan Italia dan Indonesia akan semakin meningkat di tahun 2016," kata Dubes Parengkuan menambahkan bahwa Italia merupakan salah satu mitra dagang dan sumber investasi asing terpenting bagi Indonesia di Eropa. 

Sementara itu, Wakil Presiden Osservatorio Asia, Romeo Orlandi, pemerhati Asia menyampaikan kekaguman terhadap pembangunan Indonesia, sebagai negara demokratis dengan tingkat pertumbuhan ekonomi di atas lima persen dalam beberapa tahun terakhir. 

Menurut Kementerian Perdagangan RI, nilai perdagangan bilateral kedua negara tahun 2015 selama Januari sampai Oktober mencapai 2,77 Milyar dolar AS . Nilai investasi Italia di Indonesia mencatat peningkatan yang sangat signifikan, dari 91 juta dolar AS semester ketiga 2015, dibandingkan 2014 hanya 63 juta dolar AS.

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Indonesia-Italia tandatangani kontrak senilai 1,055 miliar dolar AS

Indonesia-Italia tandatangani kontrak senilai 1,055 miliar dolar AS


Dalam prtemuan tadi, kami membahas empat isu utama"
Jakarta (ANTARA News) - Presiden RI Joko Widodo mengatakan kunjungan Presiden Italia Sergio Mattarella telah membawa 30 orang delegasi bisnis dan akan menghasilkan total kontrak senilai kurang lebih 1,055 miliar dolar AS.

"Presiden Mattarella dan saya baru saja membahas upaya peningkatan hubungan bilateral, terutama di bidang ekonomi. Saya gembira bahwa dalam kunjungan ini terdapat delegasi bisnis sebanyak 30 orang," kata Presiden saat pernyataan pers bersama di Istana Merdeka Jakarta, Senin.

Presiden mengungkapkan kontrak tersebut berupa kerja sama baru, terutama di bidang logistik energi dan infrastruktur serta ekspansi di bidang otomotif.

"Dalam pertemuan tadi, kami membahas empat isu utama," kata Jokowi yang didamping Presiden Mattarella.
Isu pertama, kata Presiden, membahas peningkatan kerja sama di bidang industri kulit, fashion, dan furnitur. Kedua, peningkatan kerja sama di bidang pariwisata.

Ketiga, peningkatan kerja sama di bidang energi, termasuk penggunaan CPO sebagai salah satu sumber energi terbarukan dan keempat peningkatan kerja sama di bidang "interfaith" dialog.

"Hubungan Indonesia dan Italia dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan," ungkap Presiden.
Perdagangan pada tahun 2014 mencapai 4,01 miliar dolar AS dan investasi Italia ke Indonesia mencapai 63,02 juta dolar AS.

Jumlah wisatawan Italia yang berkunjung ke Indonesia mencapai 68.000 orang.

"Saya gembira dalam pertemuan ini kami juga telah menndatangani dua dokumen kerja sama di bidang bebas visa untuk pemegang paspor diplomatis dan paspor dinas, serta kerja sama di bidang pariwisata," katanya.
Selain isu bilateral, Presiden mengatakan bahwa pertemuan dengan Presiden Mattarella juga membahas isu penting yang sedang dihadapi oleh Eropa saat ini, yaitu isu migrasi.

Presiden juga mengatakan bahwa kunjungan Presiden Italia merupakan kunjungan yang sangat bersejarah bagi hubungan bilateral antara Indonesia dan Italia.

"Ini merupakan kunjungan pertama seorang kepala negara Italia ke Indonesia dalam waktu 66 tahun," kata Presiden.

Presiden Mattarella mengatakan bahwa kunjungan ke Indonesia merupakan kunjungan pertamanya di luar kawasan mediterania.

"Kami (Indonesia-Italia) telah memiliki kerja sama yang baik. Namun, (masih) ada potensi yang sangat besar untuk kepentingan kedua negara untuk memperkuat kerja sama," kata Presiden Mattarella.

Mattarella juga mengucapakan terima kasih kepada Indonesia atas partisipasinya dalam Expo Milan yang telah sukses dikunjungi jutaan orang.

Presiden Mattarela berharap Presiden Joko Widodo juga dapat melakukan kunjungan ke Italia untuk meningkatkan kerja sama dan sebagai bukti sebagai negara yang bersahabat.
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Indonesia-Italia tandatangani kesepakatan teknis industri kulit

Indonesia-Italia tandatangani kesepakatan teknis industri kulit


Indonesia-Italia tandatangani kesepakatan teknis industri kulit
Menteri Perindustrian Saleh Husin menyaksikan penandatanganan Technical Arrangement antara Kementerian Perindustrian Republik Indonesia yang diwakili Direktur Kerjasama Industri Internasional Wilayah I dan Multilateral, Anastasius Riyanto dengan Kementerian Pembangunan Ekonomi Republik Italia yang diwakili Paola Brunetti untuk kerjasama di sektor industri kulit, alas kaki dan tekstil kedua negara, yang dilaksanakan di Milan, Italia, 7 September 2015. (ANTARA News/Sella Panduarsa Gareta) 
 
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia melanjutkan kerja sama pengembangan industri kulit, alas kaki, dan tekstil dengan pemerintah Italia melalui penandatanganan kesepakatan teknis atau Technical Arrangement kerja sama sektor kulit dan tekstil.

Menteri Perindustrian Saleh Husin menandatangani kesepakatan teknis itu di ajang World Expo Milano, tepatnya di Paviliun Indonesia.

“Saya harap melalui penandatanganan ini, asosiasi dan para pengusaha Italia dapat menindaklanjutinya dengan menanamkan modal di sektor-sektor kulit, alas kaki dan tekstil di Indonesia,” kata Menperin di Milan melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

Di Indonesia, lanjut Menperin, ketiga industri itu memiliki karakteristik padat karya, padat modal, dan padat teknologi, di mana pengembangannya diharapkan mampu memainkan peran penting dalam peningkatan kinerja perdagangan nasional dam menyejahterakan pelaku usahanya terutama dari IKM.

Sejauh ini, produk kulit masional telah dipasarkan ke berbagai negara tujuan ekspor utama seperti Amerika Serikat, Belgia, Jerman, Inggris dan Jepang.

Jumlah perusahaan penyamak kulit mencapai 67 buah, dengan kapasitas terpasang 250 juta square feet dengan tingkat utilisasi 48 persen dan tenaga kerja yang diserap 7.230 orang.

Sementara itu, industri alas kaki nasional saat ini berjumlah 394 perusahaan dengan investasi mencapai Rp11,3 triliun pada 2014 dan menyerap tenaga kerja sekitar 643 ribu orang.

Ekspor industri alas kaki terus meningkat, di mana pada 2014 nilai ekspor produksi alas kaki nasional mencapai 4,11 miliar dollar AS atau naik 6,44 persen dari tahun sebelumnya sebesar 3,86 miliar dollar AS.

Begitu pula dengan sektor tekstil dan produk tekstil Indonesia memiliki peranan penting dalam penyumbang devisa dan penyedia sandang nasional. Industri padat karya ini juga telah menyerap tenaga kerja sebesar 10,6 persen dari total tenaga kerja industri manufaktur.

“Kerja sama ini sekaligus kesempatan kita berguru, berdialog dan ke depannya menarik investasi dari Italia karena mereka berhasil menggerakkan bisnis yang berorientasi industri berbasis kulit,” ujar Menperin.

Negara ini juga dinilai sukses menggerakkan bisnis dari skala usaha kecil dan menengah hingga skala besar. Di Italia, industri berbasis kulit sebagian besar berada di daerah Vigenano, Tuskany dan Marches.
Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Back To Top