-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Jabodetabek diguyur hujan ringan hingga malam

Jabodetabek diguyur hujan ringan hingga malam

Pewarta: 
Jabodetabek diguyur hujan ringan hingga malam
Ilustrasi - Awan hitam menyelimuti kawasan Bundaran HI Jakarta, Selasa (9/2). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Jakarta (ANTARA News) - Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) akan diguyur hujan dengan intensitas ringan sejak pagi hingga malam hari.

Dikutip dari situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Jakarta, Jumat, hujan ringan akan turun di kawasan Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Hujan ringan masih akan berlanjut di sebagian besar wilayah Jabodetabek hingga malam hari, kecuali Depok, Tangerang, dan Bogor yang akan diguyur hujan dengan intensitas sedang.

BMKG mencatat suhu udara di Jabodetabek berkisar 25-34 derajat Celcius dengan kelembaban sekitar 67-96 persen. 
"Waspadai potensi hujan sedang dan lebat yang disertai angin kencang, kilat, dan petir di wilayah Jabodetabek pada sore dan malam hari," kata prakirawan cuaca BMKG Eko Hadi Santoso. 
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2016
BMKG: Jabodetabek masuki musim penghujan

BMKG: Jabodetabek masuki musim penghujan


BMKG: Jabodetabek masuki musim penghujan
Ilustrasi - Hujan mengguyur kawasan Monas Jakarta. BMKG menyatakan saat ini wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) mulai memasuki musim penghujan(ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Saat ini Jabodetabek sudah masuki musim penghujan
Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan saat ini wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) mulai memasuki musim penghujan.

 "Saat ini Jabodetabek sudah masuki musim penghujan," kata Kabid Informasi Meteorologi Publik BMKG Fachri Rajab di Jakarta, Selasa.

Namun hari ini diprediksi wilayah Jakarta berawan, sementara untuk Depok dan Tangerang hujan sedang pada pagi hari dan Bogor hujan ringan pada pagi hingga malam hari.

Pada Senin (2/11) malam, sejumlah wilayah di Jabodetabek diguyur hujan dengan intensitas ringan. Pada Selasa pagi cuaca mendung serta berawan terjadi di wilayah Jakarta Timur hingga sebagian Jakarta Pusat.

Sementara untuk wilayah lainnya, diprediksi hujan lebat di Kalimantan Utara bagian barat dan Kalimantan Tengah bagian utara.

Hal ini disebabkan adanya konvergensi di laut Halmahera. Kelembaban udara yang tinggi terpantau di wilayah Sumatera bagian utara, Kalimantan bagian barat, Papua Barat bagian tengah dan utara.

Kondisi ini mendukung proses pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

Musim kemarau yang berkepanjangan akibat pengaruh elnino sangat dirasakan dampaknya di sejumlah wilayah di Indonesia. Terjadi kekeringan hingga kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan bencana kabut asap.

BMKG memperkirakan awal musim hujan 2015/2016 di 342 Zona Musim (Zom) umumnya mulai November 2015 yaitu sebanyak 139 Zom atau 40 persen. Sedangkan pada Desember sebanyak 103 Zom atau 30 persen.

Sifat hujan selama musim hujan 2015/2016 di sebagian besar wilayah yaitu di 207 Zom atau 60 persen diperkirakan normal.
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Hujan Diprediksi Guyur Jabodetabek Hingga Tengah Malam

Hujan Diprediksi Guyur Jabodetabek Hingga Tengah Malam


Diyah Kusumawardhani, TEROPONGSENAYAN
39hujan-payung.jpg
Sumber foto : Istimewa
Ilustrasi Hujan
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Hujan diprediksikan akan terus mengguyur sejumlah wilayah Jabodetabek pada Senin (2/11/2015) sore hingga tengah malam. Demikian seperti dilaporkan oleh Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Hujan dengan intensitas sedang namun lebat ini diperkirakan terjadi mulai pukul 20.30 WIB di wilayah Cibinong, Citeureup, Cimanggis, Tapos, Cibubur.

Begitu pun di wilayah Pasar Rebo, Kampung Rambutan, Depok, Citayam, Margonda, Kalibata, Cawang, Halim, Pondok Cabe, dan Gambir.

Hujan ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 24.00 WIB dan meluas ke wilayah Bojonggede, Cinere, Lenteng Agung, Tanjung Barat, serta TMII, Serpong, Pamulang, Ciputat, Bintaro, Menteng dan sekitarnya. (mnx/Ant)
Jokowi Mau Bangun Kereta, Sambungkan Jakarta-Bekasi-Tangerang-Bogor

Jokowi Mau Bangun Kereta, Sambungkan Jakarta-Bekasi-Tangerang-Bogor

Maikel Jefriando - detikfinance
Jokowi Mau Bangun Kereta, Sambungkan Jakarta-Bekasi-Tangerang-Bogor
Jakarta -Sore ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan sejumlah BUMN bersama Menteri BUMN Rini Soemarno. Tujuannya adalah membangun transportasi kereta jenis Light Rail Transit (LRT) yang menyambungkan Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi.

Rini mengatakan, Jokowi meminta BUMN untuk membuat studi soal transportasi yang disebut Rini sebagai light train ini. Sepertinya, program ini menggantikan program PT Adhi Karya Tbk terdahulu, yang ingin membangun monorel dari Bekasi-Cawang, Cibubur-Cawang, dan Cawang-Kuningan.

"Jadi hasil rapat kita bukan bangun monorel, tapi light train. Presiden meminta kita membuat studi itu. Model seperti apa, nanti akan dibahas oleh INKA dan Adhi Karya. Sinergi BUMN kita buat. Nanti juga akan terlibat Jasa Marga, karena akan memakai lahan di atas tol. Ada Wijaya Karya dan Jakarta Propertindo (BUMD DKI)," tutur Rini usai rapat di Istana Negara, Jakarta, Kamis (19/3/2015).
Para direktur utama BUMN hadir, antara lain dari PT Jasa Marga Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT INKA, dan satu dari BUMD Jakarta Propertindo.

Menurut Rini, pembangunan transportasi LRT ini adalah dalam rangka pengembangan transportasi perkotaan terpadu dan terintegrasi, atau istilahnya Inner City Transport. "Jadi itu untuk Jakarta-Bogor, Jakarta-Tangerang, dan Jakarta-Bekasi," imbuh Rini.

Rencana pembangunan transportasi itu masih pemikiran mendasar, jadi akan ada studi mendetil yang dibuat BUMN.

Tujuan transportasi LRT ini adalah, menyambungkan ibu kota Jakarta yang akan memiliki Mass Rapid Transit (MRT), dengan kota-kota di sekitarnya.
Pengumuman! Per 1 April Tarif KRL Tak Lagi Berdasar Stasiun, Tapi Jarak

Pengumuman! Per 1 April Tarif KRL Tak Lagi Berdasar Stasiun, Tapi Jarak

Feby Dwi Sutianto - detikNews

Pengumuman! Per 1 April Tarif KRL Tak Lagi Berdasar Stasiun, Tapi Jarak  
(Foto: dok detikcom)
Jakarta - Pemerintah mengubah perhitungan tarif tiket KRL Commuter Line Jabodetabek dari sistem berbasis perhitungan jumlah stasiun yang dilewati menjadi berbasis jarak. Konsekuensinya bakal ada banyak rute KRL yang tarifnya turun, namun ada juga yang tarifnya naik.

Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) Perhubungan No 17 Tahun 2015 yang mengatur soal penyesuaian tarif KRL berdasarkan jarak. Sistem tarif baru ini akan berlaku efektif 1 April 2015.

"Formula tarif Jabodetabek. Selama ini bayar per jumlah stasiun. 5 stasiun pertama, kemudian 3 stasiun berikutnya. Di Permen yang baru kita kembalikan perhitungan Jabodetabek tetap pakai jarak. Saya jalan berapa kilometer," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kemenhub Hanggoro Budi Wiryawan saat acara sosialisasi Permen No 17 Tahun 2015 di Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (27/2/2015).

Di dalam perhitungan terbaru, tarif KRL untuk 1 sampai 25 Km pertama dikenakan tarif Rp 2.000. Selanjutnya untuk tiap 10 Km berikutnya dikenakan tarif Rp 1.000.

Tujuannya untuk memberi keadilan bagi pengguna jasa. Untuk perbandingan saja, KRL rute Maja-Tanah Abang dengan perhitungan lama dikenakan tarif Rp 4.000 sedangkan Bogor-Jakarta Kota dikenakan tarif Rp 5.000 meskipun dua rute tersebut memiliki jarak serupa

Hal ini terjadi karena perbedaan jumlah stasiun antara kedua jurusan KRL tersebut. Jumlah stasiun rute Bogor-Jakarta Kota sebanyak 26 stasiun sedangkan rute Maja-Tanah Abang hanya 16 stasiun.

Dengan perhitungan memakai jarak, maka banyak tarif rute KRL yang turun seperti KRL rute Serpong Tanah-Abang yang akan turun dari Rp 2.500 menjadi Rp 2.000 untuk sekali jalan atau turun 20%.

"Kita coba sesuaikan dengan jarak. Yang lama hitung jumlah stasiun. Memang ada yang naik tarif seperti koridor arah ke barat (Maja-Tanah Abang)," jelasnya.

Tarif baru ini berlaku efektif mulai 1 April 2015. Dengan perhitungan baru ini, tarif KRL ada yang naik dan turun. Penurunan tarif tertinggi terjadi sebesar Rp 1.500 untuk rute Cakung-Jakarta Kota sedangkan kenaikan tarif tertinggi sebesar Rp 4.000 untuk rute Bogor-Maja (transit di Tanah Abang).

(feb/nwk)
Back To Top