-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Parlemen Myanmar pilih kepercayaan Suu Kyi jadi presiden

Parlemen Myanmar pilih kepercayaan Suu Kyi jadi presiden

 | 1.822 Views
Parlemen Myanmar pilih kepercayaan Suu Kyi jadi presiden
Ilustrasi--Pemimpin pro-demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi (tengah) dan anggota parlemen dari Liga Nasional untuk Demokrasi membacakan sumpah di majelis rendah parlemen di Naypyitaw, Myanmar, Rabu (2/5). Aung San Suu Kyi mulai menduduki posisinya di parlemen Myanmar Rabu ini, mengantarkan Myanmar ke era politik baru yang bersejarah setelah hampir seperempat abad berjuang melawan pemerintahan diktator militer. (REUTERS/Soe Zeya Tun)

Naypyitaw (ANTARA News) - Parlemen Myanmar memilih teman dekat dan orang kepercayaan peraih Nobel Aung San Suu Kyi menjadi presiden pada Selasa, menjadikan Htin Kyaw kepala negara pertama yang tidak berlatar belakang militer sejak 1960-an.

Suu Kyi membawa partai Liga Demokrasi Nasional (NLD) pimpinannya mencapai kemenangan telak pada pemilihan umum November, namun konstitusi melarangnya menjadi kepala negara.

Dia berjanji menjalankan negara melalui perwakilan presiden dan pada Kamis, dan pada Selasa NLD mencalonkan Htin Kyaw untuk peran tersebut.

Dia memimpin lembaga derma yang didirikan Suu Kyi, dan menjadi salah satu anggota terpercaya di lingkaran dalamnya sejak pertengahan 1990-an. Dia bukan anggota parlemen.

"Hasil hari ini karena kecintaan rakyat kepadanya. Ini kemenangan saudari saya Aung San Suu Kyi," kata Htin Kyaw kepada Reuters setelah pemungutan suara.

Mayoritas anggota NLD memastikan kemenangan pilihan Suu Kyi itu dalam pemungutan suara kedua parlemen. Htin Kyaw mendapatkan 360 dari 652 suara, kata pejabat parlemen yang bertugas menghitung suara.

Suu Kyi, yang menjadi anggota parlemen pertama yang memberikan suara, bertepuk tangan dan tersenyum setelah hasilnya diumumkan.

"Ini hari yang besar bagi kita," Zar Ni Min, anggota parlemen majelis rendah dari NLD, mengatakan setelah pemungutan suara. "Ini apa yang kami harapkan sejak dahulu," tambahnya.

Militer yang kuat masih menduduki seperempat dari jumlah keseluruhan kursi parlemen, dan di bawah konstitusi memiliki hak untuk mencalonkan salah satu dari tiga kandidat presiden. Calon dari militer, pensiunan jenderal Myint Swe, mendapatkan 213 suara, yang menjadikannya wakil presiden pertama.


Ketegangan
Ketegangan Suu Kyi dengan militer memanas setelah pemilihan presiden dan saat partainya bersiap mengambil alih kekuasaan.

Hubungan antara angkatan bersenjata dan Suu kyi akan menentukan keberhasilan jeda paling signifikan dari kekuasaan militer sejak para tentara merebut kekuasaan pada 1962.

Suu Kyi ingin mendemiliterisasi politik Myanmar, namun untuk melakukannya dia secara efektif memerlukan dukungan dari militer.

Angkatan bersenjata mendapatkan tiga kementerian di bawah konstitusi yang berlaku, begitu pula dengan minoritas dalam parlemen, yang memberi hak veto atas amandemen undang-undang dasar, yang cukup untuk membatasi peluang reformasi Suu Kyi.

Sejumlah sumber dari kubu Suu Kyi mengatakan bahwa dia semakin frustrasi dengan kerasnya pendirian militer pada isu-isu mulai dari amandemen konstitusi hingga formalitas kecil seperti lokasi serah terima kekuasaan nantinya.

Anggota parlemen dari NLD juga secara pribadi mengatakan bahwa pilihan militer, Myint Swe, tidak sejalan dengan semangat rekonsiliasi yang diusahakan Suu Kyi.

Myint Swe pernah menjadi pemimpin intelijen militer junta yang ditakuti, dan berada dalam daftar orang yang dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat.

Calon presiden ketiga, Henry Van Thio, juga dicalonkan oleh NLD. Dia akan menjadi wakil presiden kedua dan dipilih Suu Kyi untuk mewakili sejumlah etnis minoritas di negara itu. Dia adalah anggota suku Chin dari bagian baratlaut Myanmar.

Presiden memilih anggota kabinet yang akan menggantikan pemerintahan Presiden Thein Sein pada 1 April, dengan pengecualian menteri dalam negeri, pertahanan dan pengamanan perbatasan, yang akan ditunjuk oleh pemimpin militer, demikian seperti dilansir kantor berita Reuters. (Uu.Ian/KR-MBR)

Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Miley Cyrus bersumpah tinggalkan Amerika jika Donald Trump jadi presiden

Miley Cyrus bersumpah tinggalkan Amerika jika Donald Trump jadi presiden

Miley Cyrus bersumpah tinggalkan Amerika jika Donald Trump jadi presiden
Miley Cyrus (ANTARA/REUTERS)

Jakarta (ANTARA News) - Miley Cyrus meratapi kepopuleran kandidat presiden dari partai Republik, Donald Trump. Dia bersumpah akan pergi meninggalkan Amerika Serikat jika Donald Trump memenangkan pemilihan umum presiden.

Laman berita hiburan NME.com menyebutkan politisi yang dulunya milyarder, Donald Trump, saat ini memimpin persaingan untuk menjadi kandidat presiden dari partai Republik untuk ikut pemilu Amerika Serikat tahun ini.

Miley Cyrus menanggapi hasil "Super Tuesday" atau hari terbesar pada musim pemilu pendahuluan atau "primary" dengan menyebut Trump sebagai "mimpi buruk" dan mengatakan pemberitaan membuatnya ingin muntah.

Miley mengunggah sebuah gambar dari seorang pendukung Trump dan pemburu binatang ke Instagram, Cyrus mengatakan: "Ini membuatku sangat takut dan sedih.. Bukan hanya untuk negara kita tapi juga untuk binatang yang aku cintai lebih dari apapun di dunia ini.. Hatiku hancur hingga 100000 keping."

Dia menambahkan: "Kalau dia tidak berpikir dia adalah Tuhan, dia berpikir dia adalah orang yang terpilih atau apa! Kita semua terjebak di antara kekayaannya! Dan jujur, saya akan pindah kalau dia jadi presiden! Saya tak mengatakan sesuatu kalau saya tak serius!"
Instagram Miley Cyrus:

https://www.instagram.com/p/BCdBM3WwzJD/?taken-by=mileycyrus

sumber
http://www.nme.com/news/miley-cyrus/91993
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Profesor matematika jadi presiden Afrika Tengah

Profesor matematika jadi presiden Afrika Tengah

Profesor matematika jadi presiden Afrika Tengah
Solidaritas Afrika Tengah Sejumlah aktivis dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) menggelar aksi teatrikal di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (7/3). Dalam aksinya mereka mengajak masyarakat Indonesia untuk peduli memberikan bantuan kemanusian kepada pengungsian yang menjadi korban atas kekerasan di Republik Afrika Tengah yang berubah menjadi kekerasan genosida. ANTARA FOTO/Dhoni Setiawan ()

Bangui, Republik Afrika Tengah (ANTARA News) - Faustin-Archange Touadera, mantan perdana menteri dan profesor matematika, diumumkan sebagai pemenang Pemilu presiden di Republik Afrika Tengah.

Pemilu yang putaran pertamanya berlangsung 30 Desember tahun lalu itu dianggap titik awal setelah bertahun-tahun dilanda kekerasan sektarian.

Touadera menang dengan 62,71 persen suara, sedangkan lawannya Anicet-Georges Dologuele mendapatkan 37,29 persen suara. Lawannya ini adalah bekas bankir yang dijuluki "Mr Clean".

Menurut komisi Pemilu setempat (ANE), jumlah pemberi suara lebih rendah dari pada yang diperkirakan, yakni 61 persen.

Kemenangan ini masih harus disahkan oleh mahkamah konstitusi.

Touadera (58) mencalonkan diri dari jalur independen dan dia sudah mengejutkan karena mendapat urutan kedua pada Pemilu babak pertama.

Bekas profesor matematika yang sangat dihormati itu pernah menjadi perdana menteri pada masa pemerintahan presiden Francois Bozize, yang beragama Kristen, yang digulingkan pada 2013.

Kudeta oleh pemberontak muslim Seleka itu memicu kekerasan antara milisi muslim dan kristen yang merenggut nyawa ribuan orang.

Rakyat berduyun-duyun ke TPS sambil berharap perdamaian tercipta di negeri ini, Minggu pekan lalu, demikian AFP.




Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Jokowi di Depan Ribuan Guru: Saya Bisa Jadi Presiden Berkat Kalian

Jokowi di Depan Ribuan Guru: Saya Bisa Jadi Presiden Berkat Kalian

Ray Jordan - detikNews
Jokowi di Depan Ribuan Guru: Saya Bisa Jadi Presiden Berkat Kalian  
Peringatan Hari Guru Nasional di Istora Senayan (Foto: Ray Jordan/detikcom)

Jokowi hadir di Gedung Istora, Senayan, Jakarta, Selasa (24/11/2015) sekitar pukul 10.00 WIB, Jokowi didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan.

Begitu masuk Istora, suasana riuh menyambut Jokowi. Ribuan guru yang kompak mengenakan pakaian atasan warna putih terlihat senang dengan kehadiran orang nomor satu di Indonesia itu.

Acara kemudian dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Beberapa penghargaan diberikan kepada para guru dalam acara ini. Salah satunya penyerahan Tanda Kehormatan Satya Lencana Pendidikan. Tanda kehormatan ini diberikan langsung oleh Jokowi kepada 10 orang guru yang berdedikasi dan berprestasi.

Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan, sesaat sebelum masuk ke dalam Istora Senayan, dia diberi tahu oleh Mendikbud Anies Baswedan soal kehadiran guru-gurunya di acara tersebut.
Presiden Jokowi (Jordan/detikcom)
"Waktu saya masuk, saya kaget dibisiki Menteri Pendidikan, Pak, dihadirkan di sini guru Bapak saat di SMP dan SMA," ujar Jokowi mengawali pidatonya.
Jokowi mengaku baru bersalaman dengan dua orang gurunya. Dia pun kemudian menyapa para gurunya yang lain dari atas panggung.

"Tadi yang saya salami seingat saya baru dua. Yang saya tahu, beliau guru Biologi saya. Karena sudah 40 tahun, mudah-mudahan enggak salah, namanya Bu Nurhayati. Silakan berdiri Bu, kata Jokowi. Ibu guru Jokowi ini kemudian berdiri dari bangku duduk peserta.

Jokowi kemudian bernosltagia, mencoba menyebut nama guru-gurunya yang lain. "Yang kedua, Bu Parmi Sarwoto. Yang lain ada guru SMA saya, tapi belum saya salami," kata Jokowi.
Guru Jokowi yang lain kemudian berdiri dari bangku hadirin. "Belum saya minta berdiri, sudah berdiri," canda Jokowi yang kemudian mengundang tawa seluruh tamu undangan.

"Saya ingat, yang paling sebelah sini adalah Pak Sudadi. Dulu guru Biologi saya juga. Kemudian ada Bu Sri Winarni. Yang saya ingat Bu Ning, guru Kimia saya. Dulu Kimia saya nilainya paling bagus. Kalau enggak percaya, tanya Bu Ning," kata Jokowi sambil tersenyum.
"Saya begini, karena guru-guru saya, bukan karena saya," tambah Jokowi.
(rjo/hri)
Back To Top