-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Temuan koin kuno Jembrana berasal dari Dinasti Song

Temuan koin kuno Jembrana berasal dari Dinasti Song

Temuan koin kuno Jembrana berasal dari Dinasti Song
Ilustrasi--Seorang penjual menunjukan uang koin kuno Indonesia jualannya di Kawasan Pasar Baru, Jakarta, Minggu (15/1). Uang kuno atau uang dulu Indonesia berupa uang koin dan lembaran tersebut dijual berkisar Rp 3 ribu hingga Rp 3 juta perlembar sesuai nominal dan tahun uang tersebut. (FOTO ANTARA/Zabur Karuru)

Hal tersebut berdasarkan identifikasi yang dilakukan Balai Arkeologi Bali, saat melihat koin beserta guci yang disimpan di Kantor Balai Dusun Taman, Desa Batu Agung, Minggu.

"Dilihat dari corak serta ukiran, khususnya pada guci. Benda ini berasal dari Dinasti Song sekitar abad kesepuluh. Ini merupakan penemuan yang penting," kata Kepala Balai Arkeologi Wilayah Kerja Bali-NTB-NTT I Gusti Made Suarbawa.

Ia mengatakan, temuan koin atau uang kepeng kuno dengan jumlah ribuan seperti di Kabupaten Jembrana tersebut jarang terjadi di Bali.

Menurutnya, selain di Jembrana di Kabupaten Bangli juga pernah ditemukan benda kuno sejenis, dengan perkiraan jumlah uang kepeng yang tersimpan di guci mencapai 10 ribu keping.

"Dengan adanya temuan ini juga membuktikan kalau Desa Batu Agung merupakan pemukiman kuno, dan pada abad kesepuluh sudah ada hubungan dagang ke negeri di Tiongkok," ujarnya.

Dari ribuan uang kepeng di dalam guci, pihaknya juga menemukan koin yang dibuat pada masa Dinasti Ming di abad ke 13, yang pada masanya berfungsi sebagaimana mata uang saat ini.

Untuk mendapatkan data lebih lanjut, ia mengaku, pihaknya harus melakukan penelitian yang lebih detail, termasuk mempelajari huruf cina pada kepingan koin tersebut.

Kepala Dusun Taman Ida Bagus Arnawa mengatakan, lokasi temuan benda kuno yang berada di pinggir jalan desa, dulunya dipercaya sebagai areal taman kerajaan.

"Oleh Balai Arkeologi, kami diberikan petunjuk untuk membersihkan uang kepeng tersebut dengan menggunakan air dicampur buah asem," katanya.

Ribuan uang gepeng di dalam guci tersebut ditemukan Ismail, seorang pekerja PDAM Tirta Amertha Jati, saat menggali untuk keperluan pemasangan pipa.

Temuan benda kuno ini menarik masyarakat untuk datang melihatnya, termasuk Bupati Jembrana I Putu Artha beserta jajarannya.

Saat ini ribuan keping uang kuno tersebut disimpan di Kantor Balai Dusun Taman, dengan penjagaan yang ketat.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Kebun Raya Jembrana siap dibangun dengan dana Rp20 miliar

Kebun Raya Jembrana siap dibangun dengan dana Rp20 miliar

 | 2.023 Views
Kebun Raya Jembrana siap dibangun dengan dana Rp20 miliar
Ilustrasi Kebun Raya Cibodas (library.thinkquest.org)
 Tahun ini pembangunan infrastruktur akan dimulai. Perkiraan pembangunan kebun raya ini akan menghabiskan dana Rp20 miliar, yang akan dikerjakan selama empat tahun."

"Kami hanya menyelesaikan pembangunan sesuai bidang kami, setelah selesai akan dikelola UPT agar lebih fokus," kata Kepala Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Jembrana Wayan Darwin di Negara, Bali, Senin.
Ia mengatakan, pengelolaan yang dilakukan UPT ini sesuai dengan rekomendasi ahli dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), karena untuk memelihara kebun raya diperlukan perhatian khusus.

Untuk mewujudkan kebun raya seluas 5,8 hektare tersebut, menurutnya, tahun 2016 Pemkab Jembrana menyiapkan anggaran Rp4 miliar untuk pembangunan infrastruktur.

"Tahun ini pembangunan infrastruktur akan dimulai. Perkiraan pembangunan kebun raya ini akan menghabiskan dana Rp20 miliar, yang akan dikerjakan selama empat tahun," ujarnya.

Sebelumnya ia mengatakan, kebun raya ini akan banyak diisi tanaman yang berkaitan dengan pengobatan tradisional serta pohon untuk kebutuhan upacara keagamaan.

Ia mencontohkan, umat Hindu banyak membutuhkan kelapa untuk upacara keagamaan, sehingga akan ditanam berbagai jenisnya di kebun raya tersebut.

"Pohon-pohon yang sudah langka seperti kwanitan dan lain-lain juga akan kami tanam di kebun raya. Selain untuk rekreasi, kebun raya ini juga berfungsi sebagai konservasi tanaman langka," katanya.

Dengan dilengkapi sarana serta petugas yang menguasai di bidang tumbuhan, ia mengatakan, kebun raya ini juga bisa dimanfaatkan untuk wahana pendidikan bagi anak-anak sekolah, maupun masyarakat umum.

Posisinya yang strategis yaitu masuk wilayah pusat Kota Negara serta tidak jauh dari jalan raya Denpasar-Gilimanuk, ia optimistis, juga akan memancing kunjungan wisatawan ke Kabupaten Jembrana.
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Back To Top