-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Jimly ingin ICMI jembatani dialog lintasbudaya

Jimly ingin ICMI jembatani dialog lintasbudaya

Jimly ingin ICMI jembatani dialog lintasbudaya
Jimly Asshiddiqie (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
 ICMI harus dengan sengaja mendorong terjadinya pembauran"

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia 2016-2020 Jimly Asshiddiqie mengatakan bahwa ia ingin organisasi yang dipimpinnya bisa menjadi salah satu pihak yang secara aktif menjembatani dialog lintasbudaya di tengah masyarakat Indonesia yang kian fragmentatif.

"Masyarakat kita sekarang sangat fragmentatif, kita tidak lagi bercampur dan membaur. Jangankan antarumat beragama," kata Jimly selepas Pelantikan Pengurus Majelis Sinergi Kalam IMCI di Gedung Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Sabtu.
Jimly menilai fragmentasi di masyarakat Indonesia semakin kentara, misalnya anggota atau simpatisan Nahdlatul Ulama hanya bergaul dengan sesama mereka saja, demikian juga di antara anggota atau simpatisan ormas lain seperti Muhammadiyah.

Ia menganalogikan masyarakat Indonesia kini selaiknya orang-orang yang tergabung dalam grup pembicaraan aplikasi pengantar pesan, WhatsApp, yang di grup pertama meyakini kebenaran A, sementara di grup kedua kebenaran adalah B, demikian seterusnya.


"Setiap hari mereka membagikan terus menerus persepsi itu, sehingga terciptalah berbagai kebenaran," ujarnya.

Oleh karena itu, diperlukan langkah yang bisa menerobos kungkungan fragmentasi tersebut dan menjembatani satu sama lain.
"ICMI harus dengan sengaja mendorong terjadinya pembauran," katanya.
Ia menambahkan, "saya harapkan demikian juga para para tokoh muslim dan kaum muslimin mau bergaul. Jangan hanya menikmati kebenaran dalam ruangnya sendiri,".

Lebih jauh lagi, Jimly bahkan mencetuskan gagasan adanya pemberian intensif bagi para pelaku perkawinan lintasbudaya di Indonesia.

"Misalnya orang Papua menikah dengan orang Manado atau orang Aceh menikah dengan orang Jawa, itu diberi insentif. Sehingga terbentuk satu generasi baru yang di dalamnya orang Aceh tak menganggap orang Jawa sebagai penjajah selaiknya stigma yang masih bertahan saat ini," pungkasnya.
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Jimly apresiasi Din jadi ketua pengurus ranting Muhammadiyah

Jimly apresiasi Din jadi ketua pengurus ranting Muhammadiyah


Jimly apresiasi Din jadi ketua pengurus ranting Muhammadiyah
Din Syamsuddin (ANTARA)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie mengapresiasi langkah mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin yang dilantik sebagai Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Pondok Labu.

PP Muhammadiyah melantik Din Syamsuddin sebagai Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Pondok Labu dengan para penasehatnya di Masjid Al-Bay-ah, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Rabu.

"Ini menjadi contoh yang sangat baik di mana saja kita di tempatkan, kita tetap bisa berkhidmat untuk masyarakat dan mengabdi kepada bangsa dan negara dan ini contoh yang dilakukan Pak Din saat ini," kata Jimly setelah acara Peresmian dan Pelantikan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu" di Jakarta, Rabu.

Menurut Jimly, pengangkatan Din Syamsuddin tersebut belum ada presedennya dalam sejarah tetapi ia menegaskan bahwa peristiwa ini bukan hanya untuk ormas saja seperti yang dilakukan Muhammadiyah.

"Saya harapkan, misalnya mantan menteri bisa menjadi kepala sekolah kehormatan, mantan dirjen atau direktur bisa menjadi dosen karena tidak semua orang punya bakat ke politik atau bisnis," kata Jimly yang juga dilantik menjadi salah satu penasehat PRM Pondok Labu itu.
Ia berharap masyarakat bisa membangun tradisi tersebut karena dirinya melihat banyak sekali yang bisa dikerjakan.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah melantik mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin sebagai Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Pondok Labu.

"Pelantikan ini menjadi sangat penting dan sebuah pelajaran untuk bangsa bahwa jabatan itu merupakan sesuatu yang tidak mutlak di mana yang paling penting adalah pengkhidmatan," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Tes Capim KPK: Johan Budi, Jimly, Syahrul Datang Awal

Tes Capim KPK: Johan Budi, Jimly, Syahrul Datang Awal

, CNN Indonesia
Lolos Seleksi Capim KPK Tahap I, Jimly: Tunggu Saja Tahap Selanjutnya

Lolos Seleksi Capim KPK Tahap I, Jimly: Tunggu Saja Tahap Selanjutnya

Ahmad Toriq - detikNews
Lolos Seleksi Capim KPK Tahap I, Jimly: Tunggu Saja Tahap Selanjutnya 
Foto: Rachman Haryanto / detikFoto

"Kita tunggu aja, ini kan masih lama," kata Jimly singkat saat dimintai tanggapan soal kelolosannya, Sabtu (4/7/2015). Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini tak mau berkomentar banyak soal kelolosannya.

Jimly lolos bersama 193 nama lain. Selain Jimly, nama besar lain yang juga lolos di antaranya Plt Pimpinan KPK Johan Budi SP, Komisioner Komisi Yudisial (KY) Imam Anshori Saleh, dan politikus PPP Ahmad Yani.

Selain itu, ada 7 calon berlatar belakang Polri yang lolos seleksi tahap pertama, yaitu Kombes Pol Purn Basuki, Irjen Pol Purn Rudiard M L Tampubolon, Irjen Pol Syahrul Mamma, Kapolda Papua Irjen Yotje Mende, Brigjen Pol Basaria Panjaitan, Irjen Pol (Purn) Lalu Suprapta, dan Irjen Pol Tubagus Anis Angkawijaya.

194 Nama yang lolos ini kemudian akan mengikuti seleksi tahap kedua, yaitu tes tertulis. Jimly pernah gagal dalam seleksi calon pimpinan KPK di tahun 2010.


(tor/dra)
Jimly: KPK Polri Harus Bersinergi, Rakyat Sudah Lelah dengan Kekisruhan

Jimly: KPK Polri Harus Bersinergi, Rakyat Sudah Lelah dengan Kekisruhan

Mulya Nurbilkis - detikNews

Jimly: KPK Polri Harus Bersinergi, Rakyat Sudah Lelah dengan Kekisruhan  
Plt Ketua KPK dan Kapolri
Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Assidiqie meminta dua instirusi penegak hukum, KPK dan Polri, untuk dapat terus membangun sinergi. Kekisruhan yang melanda kedua institusi dapat berdampak pada persepsi rakyat terhadap penegakan hukum di Indonesia.

"KPK dan Polri harus bekerja sama. Tidak seperti sekarang saling tangkap. Ini harus diselesaikan. Rakyat kita sudah lelah dengan saling tangkap ini," ujar Jimly, saat dihubungi, Sabtu (2/5/2015) malam.

Menurut salah satu anggota Tim 9 ini, situasi yang ada sekarang sangat kacau. Dia berharap Presiden Joko Widodo dapat turun tangan membantu penyelesaian konflik kedua lembaga. Namun, tetap dalam koridor tidak mengintervensi proses hukum.

"Presiden harus langsung action namun jangan sampai ada kesan intervensi. Presiden harus turun tangan," kata Jimly.
Jimly mendukung langkah KPK yang tidak mencampuri kasus yang disangkakan pada Novel. Solidaritas untuk menangguhkan penahanan Novel dinilainya sudah maksimal, selebihnya harus diselesaikan hingga tahap pengadilan agar ada dasar hukum.

"Ini (kasus Novel) harus diselesaikan sampai tahap pengadilan jadi ada dasar hukum yang jelas, dan tidak seperti sekarang dihentikan dalam keputusan politik tapi tidak untuk hukum," dia beralasan.
Hal serupa juga disampapikan oleh pakar hukum UI Mudzakkir. Ia mendukung langkah KPK untuk membiarkan proses hukum untuk Novel tetap berjalan.

"Diselesaikan saja di pengadilan biar ada keputusan hukum yang jelas," ucap Mudzakkir.

(bil/ahy)
Back To Top