-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Kapolres Kediri tak izinkan anggota main Pokemon GO

Kapolres Kediri tak izinkan anggota main Pokemon GO

Kapolres Kediri tak izinkan anggota main Pokemon GO
Game Pokemon GO (ANTARA News/Monalisa)
 Di Kediri belum ada yang masuk tanpa izin karena bermain Pokemon GO
Kediri (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Resor Kediri Kota AKBP Wibowo tidak mengizinkan anggota bermain permainan virtual Pokemon GO, sebab dikhawatirkan membuat kerja anggota menjadi tidak optimal.

"Sudah kami sampaikan tidak boleh bermain Pokemon Go lagi. Ini harusnya bekerja, tapi justru bermain, jadi kami buat keputusan tidak boleh," tegasnya di Kediri, Jatim, Kamis.
Ia mengatakan, kebijakan itu bukan hanya untuk anggota, melainkan juga untuk tamu maupun masyarakat umum di wilayah kantor Polres Kediri Kota. Mereka dilarang seenaknya masuk, bahkan tanpa izin ke dalam kantor polisi.
Selain di markas Polres Kediri Kota, ia juga mengatakan hal yang sama juga berlaku di fasilitas rumah dinas, termasuk di TNI maupun objek vital lainnya. Ia meminta dengan tegas agar anggota menindak jika ada warga yang nekat masuk tanpa izin.
"Di Kediri belum ada yang masuk tanpa izin karena bermain Pokemon GO. Selain di kantor polisi, juga di rumah dinas, maupun objek vital lainnya," ujarnya.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian bahkan mengeluarkan surat telegram rahasia yang isinya berupa instruksi untuk tidak bermain game virtual Pokemon GO di fasilitas milik kepolisian.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta mengatakan larangan tersebut sebab adanya keharusan bagi pemain untuk mengaktifkan GPS guna mendeteksi lokasi. Jika pemain terdeteksi berada di fasilitas kepolisian, dikhawatirkan akan dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab.

Instruksi Kapolri tertera dalam Surat Telegram Rahasia nomor STR/533/VII/2016 yang dikeluarkan pada Selasa (19/7). Dalam surat tersebut, permainan Pokemon GO dianggap bisa memicu keributan sesama teman atau pemain gara-gara memperebutkan item bonus dan Pokemon.

Surat telegram ini bersifat arahan, bukan perintah. Dengan demikian, tak ada sanksi yang menjerat jika anggota polisi tidak melaksanakannya kecuali yang bersangkutan sampai melalaikan tanggung jawabnya.
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Kapolres Bojonegoro: Kerusuhan Blok Cepu terkendali

Kapolres Bojonegoro: Kerusuhan Blok Cepu terkendali


Kapolres Bojonegoro: Kerusuhan Blok Cepu terkendali
Dokumen foto dua pekerja menarik kereta peralatan di lokasi kilang mini yang mengolah minyak Blok Cepu di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, Jawa Timur, yang dikelola PT Tri Wahana Universal (TWU) Bojonegoro. (ANTARA/Aguk Sudarmojo)
Perubahan pintu keluar dari lima pintu menjadi dua pintu, karena kebijakan manajemen."
Bojonegoro (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bojonegoro, Jawa Timur, AKBP Hendri Fiuser mengatakan, kerusuhan di proyek minyak Blok Cepu, di Kecamatan Gayam, yang dipicu kemarahan ribuan karyawan merusak kantor dan mobil, kini terkendali.

 "Karyawan yang bertindak anarkis sudah bisa dikendalikan. Mereka bertindak anarkis disebabkan marah tidak bisa keluar dari lokasi tempat bekerja untuk makan siang," jelasnya, Sabtu.
Ia mengemukakan, kejadian keributan di lokasi proyek minyak Blok Cepu, di Kecamatan Gayam, terjadi Sabtu antara pukul 12.00 hingga 12.30 WIB, bertepatan saat istirahat karyawan proyek minyak Blok Cepu.

Ketika itu, menurut dia, ribuan tenaga kerja proyek minyak Blok Cepu, akan keluar dari lokasi proyek untuk makan siang.
Tapi, mereka harus antre karena hanya ada dua pintu keluar, padahal biasanya ada lima pintu.
"Perubahan pintu keluar dari lima pintu menjadi dua pintu, karena kebijakan manajemen," ujarnya.
Oleh karena lama menunggu, menurut dia, karyawan minyak Blok Cepu yang berusaha keluar akhirnya bersitegang dengan petugas keamanan setempat karena berdesak-desakkan.

"Ribuan karyawan yang lama menunggu keluar, akhirnya marah dan merusak mobil dan kantor di proyek minyak Blok Cepu," katanya menambahkan.
Bupati Bojonegoro, Suyoto, menyatakan bahwa ada satu mobil yang dibakar, tapi kalau kantor tidak dibakar.

Ia membenarkan menerima informasi bahwa terjadinya kerusuhan di proyek minyak Blok Cepu dipicu ribuan karyawan yang sulit keluar untuk makan siang, disebabkan adanya perubahan kebijakan manajemen.

"Kami masih belum tahu penyebab pastinya yang mengubah kebijakan soal pintu keluar. Yang jelas, ketika itu karyawan yang marah mencari petugas PT Tripatra, yang mengerjakan proyek minyak Blok Cepu," ujarnya.

Ia pun menyatakan, pihaknya akan mengundang kedua belah pihak, yaitu ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan PT Tripatra untuk menyelesaikan permasalahan, agar kondisi di lokasi proyek minyak Blok Cepu bisa berjalan normal.

"Saat ini ribuan pekerja proyek minyak Blok Cepu diliburkan," katanya menambahkan.
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Back To Top