-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Angga/Ricky pastikan Indonesia ke final Piala Thomas

Angga/Ricky pastikan Indonesia ke final Piala Thomas

Angga/Ricky pastikan Indonesia ke final Piala Thomas
Kemenangan ganda putra Indonesia Angga Pratama (kanan) bersama pasangannya Ricky Karanda atas Kim Gi Jung/Kim Sa Rang dengan skor 21-15, 21-18, memastikan kemenangan tim Indonesia atas Korea Selatan 3-1 pada semifinal Piala Thomas, dan melaju ke final. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo/foc/16)

Kunshan, Tiongkok (ANTARA News) - Pasangan putra Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi sukses mengantarkan tim Thomas Indonesia melangkah ke final Piala Thomas 2016 setelah mengalahkan pasangan Korea Selatan.

Angga/Ricky yang turun pada partai keempat semifinal Indonesia melawan tim Korea Selatan di Stadion Bulu Tangkis Kunshan, Tiongkok, Jumat, menang atas Kim Gi Jung/Kim Sa Rang dengan skor 21-15, 21-18 dalam laga selama 39 menit.

Indonesia menang 3-1 atas tim Korea, setelah meraih satu poin pada sektor tunggal dan dua poin pada sektor ganda.

Tunggal pertama Indonesia Jonatan Christie yang membuka pertandingan semifinal kalah dari atlet perigkat sembilan dunia Son Wan Ho dengan skor 10-21, 15-21 dalam pertandingan selama 37 menit.

Namun, ganda putra andalan Merah-Putih Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang turun pada partai kedua mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Hendra/Ahsan tampil tenang dan menang atas ganda peringkat satu dunia Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong dalam dua game langsung 21-15, 21-12 selama 34 menit pertandingan.

Tim Garuda unggul 2-1 berkat kemenangan Anthony Sinisuka Ginting atas tunggal kedua Korea Lee Dong Keun pada partai ketiga 21-18, 21-18 selama 51 menit pertandingan.

Optimisme Manajer Tim Thomas dan Uber Indonesia Rexy Mainaky bahwa para pemainnya dapat menyumbang poin bagi tim membuahkan hasil. Padahal, tim Merah-Putih tidak menurunkan atlet tunggal putra andalan Tommy Sugiarto pada partai pembuka.

"Tommy merasa sedikit tidak nyaman pada bagian paha sehingga kami tidak menurunkannya. Tapi, saya tetap optimistis pemain-pemain kami dapat menyumbang poin," kata Rexy. 

Tim Thomas Indonesia membidik gelar juara ke-14 pada Piala Thomas 2016 setelah melaju ke final Piala Thomas 2014.

Pada final Indonesia akan melawan pemenang semifinal lainnya antara Denmark melawan Malaysia yang akan digelar Jumat malam.

Indonesia telah meraih 13 kali gelar Piala Thomas dan menjadi tim yang paling banyak meraih gelar juara turnamen beregu putra itu. Piala Thomas 2002 menjadi gelar terakhir yang diraih tim Indonesia.
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Angga/Ricky pastikan Indonesia ke final Piala Thomas

Angga/Ricky pastikan Indonesia ke final Piala Thomas

Angga/Ricky pastikan Indonesia ke final Piala Thomas
Kemenangan ganda putra Indonesia Angga Pratama (kanan) bersama pasangannya Ricky Karanda atas Kim Gi Jung/Kim Sa Rang dengan skor 21-15, 21-18, memastikan kemenangan tim Indonesia atas Korea Selatan 3-1 pada semifinal Piala Thomas, dan melaju ke final. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo/foc/16)

Kunshan, Tiongkok (ANTARA News) - Pasangan putra Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi sukses mengantarkan tim Thomas Indonesia melangkah ke final Piala Thomas 2016 setelah mengalahkan pasangan Korea Selatan.

Angga/Ricky yang turun pada partai keempat semifinal Indonesia melawan tim Korea Selatan di Stadion Bulu Tangkis Kunshan, Tiongkok, Jumat, menang atas Kim Gi Jung/Kim Sa Rang dengan skor 21-15, 21-18 dalam laga selama 39 menit.

Indonesia menang 3-1 atas tim Korea, setelah meraih satu poin pada sektor tunggal dan dua poin pada sektor ganda.

Tunggal pertama Indonesia Jonatan Christie yang membuka pertandingan semifinal kalah dari atlet perigkat sembilan dunia Son Wan Ho dengan skor 10-21, 15-21 dalam pertandingan selama 37 menit.

Namun, ganda putra andalan Merah-Putih Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang turun pada partai kedua mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Hendra/Ahsan tampil tenang dan menang atas ganda peringkat satu dunia Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong dalam dua game langsung 21-15, 21-12 selama 34 menit pertandingan.

Tim Garuda unggul 2-1 berkat kemenangan Anthony Sinisuka Ginting atas tunggal kedua Korea Lee Dong Keun pada partai ketiga 21-18, 21-18 selama 51 menit pertandingan.

Optimisme Manajer Tim Thomas dan Uber Indonesia Rexy Mainaky bahwa para pemainnya dapat menyumbang poin bagi tim membuahkan hasil. Padahal, tim Merah-Putih tidak menurunkan atlet tunggal putra andalan Tommy Sugiarto pada partai pembuka.

"Tommy merasa sedikit tidak nyaman pada bagian paha sehingga kami tidak menurunkannya. Tapi, saya tetap optimistis pemain-pemain kami dapat menyumbang poin," kata Rexy. 

Tim Thomas Indonesia membidik gelar juara ke-14 pada Piala Thomas 2016 setelah melaju ke final Piala Thomas 2014.

Pada final Indonesia akan melawan pemenang semifinal lainnya antara Denmark melawan Malaysia yang akan digelar Jumat malam.

Indonesia telah meraih 13 kali gelar Piala Thomas dan menjadi tim yang paling banyak meraih gelar juara turnamen beregu putra itu. Piala Thomas 2002 menjadi gelar terakhir yang diraih tim Indonesia.
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Angga/Ricky pastikan Indonesia ke final Piala Thomas

Angga/Ricky pastikan Indonesia ke final Piala Thomas

Angga/Ricky pastikan Indonesia ke final Piala Thomas
Kemenangan ganda putra Indonesia Angga Pratama (kanan) bersama pasangannya Ricky Karanda atas Kim Gi Jung/Kim Sa Rang dengan skor 21-15, 21-18, memastikan kemenangan tim Indonesia atas Korea Selatan 3-1 pada semifinal Piala Thomas, dan melaju ke final. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo/foc/16)

Kunshan, Tiongkok (ANTARA News) - Pasangan putra Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi sukses mengantarkan tim Thomas Indonesia melangkah ke final Piala Thomas 2016 setelah mengalahkan pasangan Korea Selatan.

Angga/Ricky yang turun pada partai keempat semifinal Indonesia melawan tim Korea Selatan di Stadion Bulu Tangkis Kunshan, Tiongkok, Jumat, menang atas Kim Gi Jung/Kim Sa Rang dengan skor 21-15, 21-18 dalam laga selama 39 menit.

Indonesia menang 3-1 atas tim Korea, setelah meraih satu poin pada sektor tunggal dan dua poin pada sektor ganda.

Tunggal pertama Indonesia Jonatan Christie yang membuka pertandingan semifinal kalah dari atlet perigkat sembilan dunia Son Wan Ho dengan skor 10-21, 15-21 dalam pertandingan selama 37 menit.

Namun, ganda putra andalan Merah-Putih Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang turun pada partai kedua mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Hendra/Ahsan tampil tenang dan menang atas ganda peringkat satu dunia Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong dalam dua game langsung 21-15, 21-12 selama 34 menit pertandingan.

Tim Garuda unggul 2-1 berkat kemenangan Anthony Sinisuka Ginting atas tunggal kedua Korea Lee Dong Keun pada partai ketiga 21-18, 21-18 selama 51 menit pertandingan.

Optimisme Manajer Tim Thomas dan Uber Indonesia Rexy Mainaky bahwa para pemainnya dapat menyumbang poin bagi tim membuahkan hasil. Padahal, tim Merah-Putih tidak menurunkan atlet tunggal putra andalan Tommy Sugiarto pada partai pembuka.

"Tommy merasa sedikit tidak nyaman pada bagian paha sehingga kami tidak menurunkannya. Tapi, saya tetap optimistis pemain-pemain kami dapat menyumbang poin," kata Rexy. 

Tim Thomas Indonesia membidik gelar juara ke-14 pada Piala Thomas 2016 setelah melaju ke final Piala Thomas 2014.

Pada final Indonesia akan melawan pemenang semifinal lainnya antara Denmark melawan Malaysia yang akan digelar Jumat malam.

Indonesia telah meraih 13 kali gelar Piala Thomas dan menjadi tim yang paling banyak meraih gelar juara turnamen beregu putra itu. Piala Thomas 2002 menjadi gelar terakhir yang diraih tim Indonesia.
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Miss International gantikan Miss Universe ke final Puteri Indonesia

Miss International gantikan Miss Universe ke final Puteri Indonesia

Miss International gantikan Miss Universe ke final Puteri Indonesia
Dari Kiri-Kanan; Miss International 2015 Edymar Martinez, Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia Putri K. Wardani, Puteri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri dan Puteri Indonesia Lingkungan 2015 Chyntia Fabyola dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (19/2/2016). (ANTARA News/Nanien Yuniar)

Jakarta (ANTARA News) - Malam Final Puteri Indonesia 2016 akan sedikit berbeda dari sebelumnya karena kali ini kehadiran Miss Universe untuk pertama kalinya digantikan oleh Miss International. 

"Ini pertama kalinya Miss International datang, saya merasa terhormat bisa datang ke sini," kata Miss International 2015 Edymar Martínez Blanco dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat. 
Gadis asal Venezuela itu diundang untuk menyaksikan Malam Grand Final Puteri Indonesia 2015 yang diikuti oleh 39 peserta dari seluruh provinsi di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Jumat malam.

Puteri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri mengatakan dia kerap bertukar kabar dengan Miss Universe 2015 Pia Alonzo Wurtzbach yang berhalangan hadir.

"Dia bilang minta maaf (karena tidak datang)," ujar Anin. 

Anin berharap siapa pun pemenang di Malam Final Puteri Indonesia 2016 dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. 

Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia Putri K. Wardani menambahkan perhelatan nanti malam adalah kesempatan mempromosikan budaya Indonesia, mulai dari tarian hingga busana. 

Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Semen Padang ke final Piala Jenderal Sudirman

Semen Padang ke final Piala Jenderal Sudirman

Semen Padang ke final Piala Jenderal Sudirman
Dokumentasi--Pesepak bola Semen Padang James Koko Lomel (tengah) dihadang pesepak bola Mitra Kukar Arthur Cunna D.R (kanan) dalam pertandingan Babak Penyisihan Grup B Piala Jenderal Sudirman di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin (23/11). Mitra Kukar menang atas Semen Padang dengan skor 5-4 lewat adu pinalti. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Tim yang berjuluk "kabau sirah" itu melangkah ke final setelah menang adu penalti (4-2) setelah menyamakan agregat 2-0 (2-2) pada waktu normal pertandingan.

Semen Padang yang kalah pada pertandingan pertama di kandang Pusamania Borneo FC dengan skor 0-2 berhasil membalas kekalahan tersebut dengan skor yang sama pada waktu normal dan memaksa kedua tim untuk adu pinalti untuk memastikan satu tiket di babak final.

Dalam drama adu pinalti tersebut, kiper tim Semen Padang FC, Jandia Eka Putra berhasil mematahkan tendangan dua eksekutor dari Pusamania Borneo FC, Ponaryo Astaman dan Jajang M. Sementara dari kubu Semen Padang, hanya Novrianto yang gagal menunaikan tugasnya.

Mengawali pertandingan pada babak pertama, Tim Semen Padang yang didukung ribuan suporter yang memenuhi Stadion Haji Agus Salim Padang langsung menekan barisan pertahanan tim tamu.

Tensi tinggi permainan dan pelanggaran keras yang terjadi pada awal pertandingan tersebut memaksa wasit Iwan Sukoco langsung mengusir dua pemain dari masing-masing tim, Arpany dari Pusamania Borneo FC dan Satria Sam dari kubu Semen Padang.

Semen Padang yang menerapkan permainan cepat lewat penguasaan bola, kombinasi umpan pendek dan panjang, tim yang ditangani oleh Nil Maizar tersebut banyak menciptakan peluang. Namun banyaknya peluang pada babak pertama tersebut, tidak mampu dikonversi menjadi gol oleh pemain depan Nur Iskandar dan James Koko Lomel, dan harus puas mengakhiri babak pertama dengan skor 0-0.

Mengawali babak kedua, Pusamania yang sebelumnya banyak menerapkan permainan bertahan mencoba ke luar dan menerapkan permainan menyerang, saling "jual beli" serangan mewarnai pertandingan babak kedua tersebut.

Pada menit ke 50, mengawali set piece bola mati, kapten tim Semen Padang FC, Yu Hyun Koo berhasil menempatkan bola ke sudut gawang Pusamania Borneo yang dijaga oleh Galih Sudaryono. Skor 1-0.

Tinggal mengejar defisit satu gol lagi, tim yang berjuluk "Kabau Sirah" itu terus menekan barisan pertahanan Pusamania Borneo. Tekanan demi tekanan ke jantung pertahanan tim tamu akhirnya menambah pundi gol Semen Padang FC.

Umpan lambung dari Nur Iskandar berhasil dituntaskan dengan baik oleh Rudi, tendangan keras pemain tengah tersebut tidak mampu dibendung oleh pemain belakang Pusamania Borneo dan kiper Galih Sudaryono.

Gol dari Rudi tersebut menutup jalannya pertandingan waktu normal dan menyamakan agregat 2-2 sehingga pertandingan harus dilanjutkan lewat adu pinalti.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Back To Top