-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
UE-Iran umumkan penerapan kesepakatan nuklir

UE-Iran umumkan penerapan kesepakatan nuklir

UE-Iran umumkan penerapan kesepakatan nuklirIran dan enam negara kuat dunia mencapai kesepakatan nuklir baru pada Juli 2015.(REUTERS/Heinz-Peter Bader)

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dan Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Federica Mogherini bersama-sama menyampaikan pengumuman mengenai hari penerapan Rencana Aksi Komprehensif  Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA), kesepakatan nuklir bersejarah yang dicapai Juli lalu, setelah badan nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengonfirmasi kepatuhan Iran terhadap komitmennya berdasarkan kesepakatan tersebut.

Menurut hasil verifikasi badan nuklir PBB, Iran telah melakukan semua langkah untuk menghilangkan kekhawatiran dunia dengan mengurangi rencana program nuklirnya, termasuk membekukan sebagian besar produksi bahan nuklir yang dapat digunakan untuk membuat bom nuklir.

Iran juga berjanji berjanji lebih transparans mengenai program nuklirnya dengan memungkinkan IAEA memantau rencana atom Teheran.

Kesepakatan itu akan memicu pelonggaran menyeluruh sanksi-sanksi terkait nuklir yang secara simultan dijatuhkan oleh Amerika Serikat, UE dan Dewan Keamanan PBB, terutama embargo minyak.

"Hari ini, saya menyampaikan laporan yang mengonfirmasi bahwa Iran telah menuntaskan semua langkah persiapan yang diperlukan untuk memulai pelaksanaan Rencana Aksi Komprehensif Bersama," kata Direktur Jenderal IAEA Yukiya Amano ddalam satu pernyataan.

UE mencabut sanksi ekonominya atas Iran setelah pengumuman badan pengawas nuklir PBB itu.

"Karena Iran telah melaksanakan komitmennya, hari ini, sanksi finansial dan ekonomi nasional dan multilateral yang berkaitan dengan program nuklir Iran dicabut," kata Mogherini seperti dikutip kantor berita Xinhua.

Mogherini mengatakan hari pelaksanaan itu menandai fakta penting bahwa diplomasi dapat menyelesaikan masalah rumit.

Tak lama setelah pengumuman IAEA tersebut, Presiden AS Barack Obama pada Sabtu (16/1) juga menandatangani instruksi eksekutif untuk mencabut sanksi atas Iran yang berkaitan dengan program nuklirnya menurut Gedung Putih.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan kepada wartawan bahwa dunia lebih aman karena Iran dilarang memiliki senjata nuklir, semua jalan menuju bom dihalangi oleh kesepakatan tersebut, dan Teheran hanya bisa menggunakan energi nuklirnya untuk tujuan damai.

Kerry menambahkan Iran juga perlu mematuhi komitmennya dalam beberapa tahun ke depan.

Dia juga mengkonfirmasi lima tahanan Amerika dibebaskan oleh Teheran dan dalam perjalanan pulang ke Amerika Serikat.

Media Iran melaporkan seorang warga negara Amerika yang dibebaskan adalah wartawan Washington Post, sementara Amerika Serikat membebaskan tujuh warga negara Iran yang menjalani hukuman di penjara Amerika dalam pertukaran tahanan dengan Teheran. (Uu.C003)

Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Kesepakatan Nuklir Tercapai, Hillary Clinton Ingatkan Iran Untuk Patuh

Kesepakatan Nuklir Tercapai, Hillary Clinton Ingatkan Iran Untuk Patuh

Rita Uli Hutapea - detikNews
 Kesepakatan Nuklir Tercapai, Hillary Clinton Ingatkan Iran Untuk PatuhRita Uli Hutapea - detikNews

 Washington, - Menyusul kesepakatan nuklir yang dicapai dengan Iran, mantan ibu negara Amerika Serikat Hillary Clinton melontarkan pernyataan keras terhadap Iran. Bakal calon presiden dari Partai Demokrat itu bersumpah bahwa Iran tak akan pernah mendapatkan senjata atom jika dirinya terpilih menjadi presiden AS.

"Sebagai presiden, saya akan menggunakan semua cara yang kita punya untuk memaksakan kepatuhan Iran," cetus Hillary.

"Pesan untuk Iran harus keras dan jelas: Kita tak akan pernah membiarkan kalian mendapatkan senjata nuklir, bukan cuma selama kurun waktu perjanjian ini -- tak akan pernah," tegas istri mantan Presiden AS Bill Clinton itu seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (15/7/2015).

Dikatakan Hillary, dirinya mendukung kesepakatan nuklir yang baru dicapai tersebut, meski kini dirinya masih terus mempelajari detailnya.

"Dari briefing yang saya terima dan tinjauan atas dokumen-dokumen, saya mendukung perjanjian ini karena itu bisa membantu kita mencegah Iran mendapatkan senjata nuklir," tutur Hillary.

"Dengan penegakan yang kuat, verikasi yang pantang menyerah, dan konsekuensi cepat atas setiap pelanggaran, kesepakatan ini bisa membuat AS, Israel dan mitra-mitra Arab kita lebih aman," imbuhnya.

Menyusul pertemuan marathon di Wina, Austria, Iran dan enam kekuatan dunia -- Amerika Serikat, Inggris, Prancis, China, Rusia dan Jerman akhirnya mencapai kesepakatan pada Selasa, 14 Juli. Keenam negara tersebut telah mencapai kesepakatan dengan Iran dalam mengurangi kegiatan nuklir negara itu, dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi internasional.

Menurut para diplomat, perjanjian itu mencakup aturan mengenai pengawasan lokasi fasilitas nuklir di Iran sehingga pengawas PBB dapat meninjau lokasi militer, namun Iran bisa saja menentang pemberian akses.

Sebagai gantinya, PBB mengatakan embargo senjata dan sanksi rudal hanya akan berlaku dalam lima dan delapan tahun lagi. Namun, seperti dilaporkan kantor berita Reuters, apabila Iran melanggar perjanjian, penjatuhan sanksi akan diberlakukan dalam 65 hari.
(ita/ita)
Rakyat Iran Turun ke Jalan Rayakan Tercapainya Kesepakatan Nuklir

Rakyat Iran Turun ke Jalan Rayakan Tercapainya Kesepakatan Nuklir

Rini Friastuti - detikNews
 Rakyat Iran Turun ke Jalan Rayakan Tercapainya Kesepakatan Nuklir 
Foto: Dok. Thinkstock

 Teheran, - Masyarakat Iran memenuhi jalanan ibukota Iran, Teheran setelah berbuka puasa. Mereka berkumpul di pusat kota untuk merayakan tercapainya perundingan antara negara-negara besar dan Iran mengenai program nuklir.

Ratusan masyarakat Iran memenuhi jalan raya utama ibukota, Vale-Asr, Rabu (15/7/2015). Seperti dilansir AFP, seketika jalanan tumpah ruah dengan suara klakson mobil.

"Apabila anda melihat semaraknya jalanan saat ini, itu adalah karena kami sedang bergembira," ujar Giti, seorang warga Iran yang pernah tinggal di Kanada dan AS, serta pernah berpikir untuk kembali kesana sebelum kesepakatan tercapai.

"Mungkin taraf ekonomi negara ini akan berubah, khususnya untuk generasi muda. Awalnya saya berpikir untuk meninggalkan negara ini, namun saya memilih untuk tinggal dan melihat apa yang akan terjadi setelah kesepakatan ini dibuat," kata dia.
Negosiasi yang berlangsung di Wina, Austria itu diikuti utusan dari Iran dan enam negara besar, yaitu Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, Rusia, dan China.

Presiden Iran Hassan Rouhani menyambut kesepakatan tersebut dan menyatakan, hal ini akan membuka "horison baru" dan berarti "krisis yang tak perlu ini" telah selesai. Demikian disampaikan Rouhani dalam pesannya via akun Twitternya.

Pesan itu disampaikan Rouhani setelah pengumuman yang disampaikan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif di Wina. "Kita kini memulai babak harapan baru," tuturnya.

Sejak terpilih pada tahun 2013, Rouhani telah berupaya untuk mengakhiri perseteruan dengan negara-negara Barat mengenai program nuklir Iran. Termasuk soal sanksi-sanksi internasional yang telah melumpuhkan perekonomian Iran.
(rni/jor)
 
Back To Top