-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Sri Mulyani: Listrik Cukup, Kemiskinan Berkurang Cepat

Sri Mulyani: Listrik Cukup, Kemiskinan Berkurang Cepat

Maikel Jefriando - detikfinance
Sri Mulyani: Listrik Cukup, Kemiskinan Berkurang Cepat
Jakarta -Direktur Bank Dunia Sri Mulyani menjadi salah satu pembicara di Indonesia Green Infrastructure Summit 2015. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan, keberadaan pasokan listrik yang cukup, dapat mengurangi angka kemiskinan di suatu negara.

"Sektor energi dapat mengurangi kemiskinan lebih cepat. Tanpa listrik, ibu dan anak-anak perempuan harus berjalan berjam-jam untuk menimba air, klinik tidak bisa menyimpan vaksin, anak-anak tidak bisa menyelesaikan tugas sekolah pada malam hari, dan pengusaha tidak bisa kompetitif," kata Sri Mulyani dalam sambutannya dalam acara Indonesia Green Infrastrukcture Summit 2015, di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Selasa (9/6/2015).

Sri mengatakan, listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting, tanpa listrik saat ini hidup seseorang pasti bertambah berat. Hal ini masih menimpa rakyat di banyak negara, tak terkecuali di Indonesia.

"Tantangan listrik sangat besar. Kita perlu mengelola kebijakan energi kita lebih baik. Tak boleh takut untuk mendobrak aturan yang status quo. Karena rakyat butuh listrik. Misalnya di Etiopia yang memiliki 91 juta penduduk, tapi sebanyak 68 juta rakyatnya masih gelap dan tidak punya listrik. Sampai sekarang ada miliaran orang memasak dengan tidak ramah lingkungan," ungkapnya.

Sri mengungkapkan, banyak negara sukses mengelola energinya, terutama dalam memanfaatkan energi baru terbarukan, seperti Turki dan Thailand.

"Turki dapat mengurangi ketergantungan minyak dengan menggantinya ke gas bumi, begitu juga Thailand yang sumber energinya saat ini setengahnya berasal dari energi baru terbarukan," tutup Sri Mulyani.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo memiliki program yang menurut sebagian orang tidak realistis yakni 35.000 MW dalam lima tahun ke depan.

Saat ini di beberapa daerah seperti di Sumatera Utara, mengalami defisit pasokan listrik, dan masih banyak daerah lain yang belum menikmati listrik.(rrd/dnl)
Back To Top