-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Mahasiswa Yordania juarai lomba pidato berbahasa Indonesia

Mahasiswa Yordania juarai lomba pidato berbahasa Indonesia



Kuala Lumpur, Malaysia (ANTARA News) - Mohammad Michail, mahasiswa asal Yordania di Malaysia berhasil menjadi juara pertama dalam lomba pidato bahasa Indonesia yang diikuti sebanyak 28 peserta dari sejumlah negara.

Keterangan dari Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur, Senin, menyatakan, Michail menjadi juara pertama dalam lomba pidato berbahasa Indonesia dengan nilai 973. Sedangkan juara kedua diraih Kamiliya (Thailand/970), serta juara ketiga, Azim Yudashev (Uzbekhistan/968).

Lomba Pidato Bahasa Indonesia untuk penutur asing kegiatan rutin tahunan oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur bekerja sama dengan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) dan Persatuan Pelajar Indonesia di Malaysia.

Pada tahun 2016 kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2016 untuk seleksi babak semifinal dan 12 Juni 2016 untuk seleksi babak final yang dilaksanakan di Aula SIKL.

Ketua panitia pelaksana, Alpansyah, mengatakan, babak seleksi awal peserta lomba menyampaikan rekaman pidato dalam format video dilengkapi berkas berupa biodata dan naskah pidato.

Para peserta yang mendaftar merupakan mahasiswa dari berbagai negara (Irak, Yordania, Thailand, Ubezkhistan, dan Australia) yang sedang menempuh pendidikan tinggi di berbagai perguruan tinggi Malaysia.

Selain itu, terdapat juga pendaftar dari warga negara Malaysia yang bukan penutur bahasa Melayu (penutur bahasa China dan bahasa Tamil).

Berdasarkan seleksi tahap awal diperoleh sebanyak 18 peserta yang lolos ke babak semifinal walau dalam pelaksanaannya hanya 12 peserta saja yang dapat hadir. Peserta lainnya yang berhalangan itu karena sedang mengikuti ujian semester di kampusnya.

Pada babak final, enam peserta beradu kefasihannya menyampaikan pidato dalam bahasa Indonesia di hadapan dewan juri dan sekitar 100 orang hadirin yang memenuhi Aula SIKL.

Sementara itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur, Prof Ari Purbayanto, mengatakan, pemenang I dan II lomba pidato bahasa Indonesia ini akan diberangkatkan ke Jakarta untuk bergabung dengan seluruh pemenang lomba serupa lain yang diselenggarakan di 18 kedutaan besar Indonesia.

Ditambahkannya, para pemenang lomba pidato Bahasa Indonesia akan mendapat apresiasi yang khusus, yaitu kesempatan mengikuti upacara peringatan Proklamasi 17 Agustus tahun 2016 di Istana Negara Jakarta dan wisata budaya ke beberapa kota di Indonesia atas biaya dari Pemerintah Indonesia.

"Para pemenang akan diberangkatkan ke Jakarta dan dibiayai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ungkapnya.
Editor: Ade Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Mahasiswa Universitas Pertahanan menerima penghargaan dari almamater

Mahasiswa Universitas Pertahanan menerima penghargaan dari almamater

Pewarta: 

Bogor, Jawa Barat (ANTARA News) - Dua mahasiswa Universitas Pertahanan menerima penghargaan dari almamaternya, sebagai peraih nilai tertinggi dan tesis terbaik. Penghargaan itu bernama Yudha Buana Cendekia.

Tahun ini, Yudha Buana Cendekia diberikan kepada Ningsih Susilawati untuk IPK tertinggi yaitu 3,93 dan penghargaan Yudha Buana Sastra diberikan kepada Bonan Dolok Oktavianus Siagian untuk tesis terbaik pada saat wisuda sarjana Strata-2 di Universitas Pertahanan, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, yang menghadiri wisuda itu berpesan kepada seluruh sarjana untuk tetap cinta tanah air dan bekerja secara profesional.

"Saya turut bangga saudara telah menyelesaikan studi pertahanan, saya harap kalian dalam melaksanakan tugas nanti bekerja secara profesional dan menerapkan apa yang telah kalian dapat di bangku kuliah," kata dia.


Dia juga berpesan agar para sarjana saat menjadi praktisi ataupun akademisi tetap menjalankan tugasnya sesuai dengan UUD 45 dan menghilangkan ego sektoral.

"Di sini ada polisi, TNI, dan juga masyarakat umum, tolong hilangkan ego sektoral agar dapat mewujudkan keamanan bangsa ini. Keamanan bangsa ini bukan cuma tanggungjawab TNI atau Polisi, tetapi tanggungjawab bersama," kata dia.

Dia mengatakan ancaman nyata saat ini yang paling meninjol adalah terorisme yang mengataskan nama agama, dan hal tersebut telah menjadi perhatian dunia.
"Banyak generasi muda yang terperdaya dengan iming-iming yang bertopeng agama, saya harap kalian harus paham bahwa tidak ada satu agama pun di dunia ini yang membenarkan membunuh," kata dia.

Setelah acara tersebut menteri juga mengukuhkan kader bela negara dari Universitas Pertahanan.
Editor: Ade Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Wakil Ketua MPR: mahasiswa jangan hanya berorientasi lulus

Wakil Ketua MPR: mahasiswa jangan hanya berorientasi lulus

 | 2.047 Views
Wakil Ketua MPR: mahasiswa jangan hanya berorientasi lulus
(MPR RI)

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR Mahyudin mengatakan para mahasiswa perguruan tinggi jangan hanya berorientasi menjadi sarjana, tetapi juga melakukan riset dan berkompetisi.

"Mahasiswa harus berorientasi pada riset dan kompetisi. Termasuk melakukan  riset agar menemukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak. Bukan berorientasi jadi sarjana saja, karena hanya akan menambah jumlah pengagguran," katanya di Universitas Muhammadiyah Profesor Hamka, Jakarta, Jumat, seperti dilansir keterangan tertulis MPR.

Mahyudin mengatakan, melalui skripsi, mahasiwa dapat melakukan riset yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. "Bukan skripsi yang judul dan temanya  itu-itu saja, apalagi mencontoh orang lain", ujarnya.

Berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean, menurut Mahyudin, juga memberi peluang dan tantangan tersendiri bagi mahasiswa. Jika tidak disiapkan, Indonesia hanya akan menjadi pasar produk negara lain.

"Namun jika dimanfaatkan, MEA juga bakal jadi peluang besar bagi Indonesia menguasai Asia dan dunia melalui pintu Asean," ujarnya.

Selain itu, Mahyudin juga menyinggung soal dunia perguruan tinggi Indonesia yang memiliki tantangan besar untuk mengejar ketertinggalan dari perguruan tinggi luar negeri. Sampai saat ini belum ada universitas di Indonesia bisa menembus peringkat 600 perguruan tinggi dunia.

"Padahal banyak anak-anak dan mahasiswa Indonesia yang memiliki potensi besar untuk berkembang. Mereka kerap memenangkan olimpiade ilmu pengetahuan, baik regional maupun internasional. Mereka hanya butuh fasilitas untuk mengembangkan potensi yang dimiliki," katanya.
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Mahasiswa dan Dekan bersih-bersih Sungai Karang Mumus

Mahasiswa dan Dekan bersih-bersih Sungai Karang Mumus

Mahasiswa dan Dekan bersih-bersih Sungai Karang Mumus
ilustrasi Lantamal Bersihkan Sungai Kapuas Sejumlah anggota TNI Angkatan Laut mengambil sampah di Sungai Kapuas, Pontianak, Kalbar, Jumat (4/12/2015). (ANTARA FOTO/Yohanes Kurnia Irawan)

Samarinda (ANTARA News) - Puluhan mahasiswa berikut Dekan Fakultas Hukum Universitas Widyagama Mahakam dan dibantu Pembantu Dekan III Fakultas Usuludin, Adab, dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Samarinda melakukan aksi bersih-bersih sampah di Sungai Karang Mumus.

"Ini merupakan gerakan moral dan untuk memberikan semangat kepada rekan-rekan pemerhati Sungai Karang Mumus (SKM) yang selama ini terus memungut sampah, meski sebenarnya itu bukan pekerjaan mereka," ujar Dekan Fakultas Hukum Universitas Widyagama Mahakam, Wahyuni Safitri di Samarinda, Minggu.

Hal itu dikatakan Wahyuni ditemui setelah memungut sampah yang berserakan di tepi SKM, termasuk sampah yang hanyut di sungai tersebut.

Saat itu, ia ditemani oleh suaminya, Bunyamin, yang berprofesi sebagai Pembantu Dekan III Fakultas Usuludin, Adab dan Dakwah IAIN Samarinda, kalimantan Timur. Mereka datang bersama 25 mahasiswa yang merupakan anak asuhnya.

Menurut Yuni dan suaminya, aksi ini selain merupakan dukungan kepada komunitas peduli SKM yang bernama Gerakan Memungut Sehelai Sampah (GMSS-SKM), juga merupakan ajakan kepada warga agar tidak membuang sampah ke sungai, karena ada beberapa orang yang secara sukarela memungutinya setiap hari.

Sedangkan 25 mahasiswa yang diajak serta untuk turun ke sungai, juga merupakan pesan moral bagi semua mahasiswa bahwa Samarinda memiliki aset berharga bernama SKM, sehingga aset itu harus dijaga dan dirawat bersama.

Saat memungut sampah di SKM, 25 mahasiswa berikut koordinatornya ini dibagi titik pungutnya karena jumlah perahu yang dimiliki GMSS-SKM hanya dua unit, sehingga sebagian memungut menggunakan perahu di tengah sungai dan lainnya memungut sampah yang berserakan di pinggir sungai.

Setelah memungut dan memperoleh belasan kantong plastik sampah, Yuni berjanji saat penerimaan mahasiswa baru mendatang akan mengajak mahasiswa baru dalam masa orientasi untuk terjun ke SKM memungut sampah.

"Rencana itu perlu direalisasikan agar para mahasiswa semakin memahami betapa pentingnya arti sebuah sungai. Jadi, mahasiswa tidak hanya diajarkan teori, tetapi harus melakukan gerakan nyata yang bermanfaat bagi alam sekitar," katanya.

Senada dengan Yuni, Bunyamin juga berjanji akan memboyong mahasiswa baru mendatang untuk melakukan masa orientasi di SKM, sehingga sungai yang merupakan anugerah dari Tuhan tersebut dapat dijaga dan dirawat bersama.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Mahasiswa kawal Pilkada serentak

Mahasiswa kawal Pilkada serentak

Mahasiswa kawal Pilkada serentak
Para mahasiswa mengacungkan jari kelingking sebagai komitmen untuk menjadi bagian dari Pilkada Serentak, dalam acara Rock The Vote, di Universitas Indonesia, Depok, Minggu (6/12/2015). (ANTARA News/ Arindra Meodia)
Depok (ANTARA News) - Center for Election and Political Party (CEPP) FISIP Universitas Indonesia dan Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia menyelenggarakan Rock The Vote Indonesia, sosialisasi dan pendidikan politik pengawasan Pilkada Serentak 9 Desember 2015 mendatang.

"Kami mengharapkan dari diskusi ada masukan untuk Bawaslu atau mahasiswa sendiri dapat melakukan pengawasan di sekitar mereka," kata Chusnul Mar'iyah, presiden direktur CEPP FISIP UI, di Universitas Indonesia, Depok, Minggu.

Chusnul mengatakan bahwa acara tersebut mengusung konsep "Talking politics with fun but not funny" di mana CEPP menyelipkan materi pendidikan politik dengan kemasan anak muda seperti drama simulasi politik, tarian dan musik.

Peserta dibagi menjadi 20 kelompok, yang setiap kelompoknya terdiri dari 15 sampai 25 orang untuk berdiskusi. "Ada mahasiswa S2 dan S3 yang diturunkan untuk mendampingi," ujar Chusnul.

Sementara itu, Ketua Bawaslu RI, Muhammad, menilai bahwa acara tersebut mampu meningkatkan kesadaran politik masyarakat untuk bersama-sama mengawal pilkada.
Menurut Muhammad masyarakat masih sangat mempercayai dan menaruh harapan besar kepada institusi perguruan tinggi yang di dalamnya terdapat mahasiswa, dosen, civitas akademika.

"Dengan adanya kepercayaan publik yang terbangun itu harusnya bisa menjadi energi positif untuk menjadi bagian dalam menghadirkan proses pilkada yang bermartabat, terintegritas, dan berkualitas," kata dia.

"Kami mengharapkan walaupun ada dinamika dalam pilkada ini tapi kemudian tidal mengganggu atau merusak tatanan kehidupan sosial politik yang ada," tambah dia.
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Back To Top