-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Ini Strategi Mentan Amran Agar Petani Jual Beras ke Bulog

Ini Strategi Mentan Amran Agar Petani Jual Beras ke Bulog

Lani Pujiastuti - detikfinance
Ini Strategi Mentan Amran Agar Petani Jual Beras ke Bulog
Tulungagung -Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman punya cara halus agar petani mau menjual berasnya ke Perum Bulog, sehingga tak menjual ke tengkulak. Bantuan alat mesin pertanian (alsintan) seperti pompa, alat pemotong padi otomatis (harvester), traktor menjadi 'barter' saling menguntungkan.

Amran mengaku sangat bahagia karena produktivitas beras di Tulungagung, Jawa Timur bisa mencapai 7 ton/hektar. Ia berjanji bantuan mesin panen atau combine harvester akan dipercepat 10 unit untuk Kabupetan Tulungagung.

"Kami janjian dengan Bupati aku penuhi 52 unit pompa, asal panennya semua dijual ke Bulog. Panen diserap, pompa dikasih. Selisih harga Rp 100-200/kg jangan dimasalahkan, aku beri pompa, traktor, dan combine harvester," kata Amran di lokasi panen raya di di Desa Ngrendeng, Gondang, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (29/7/2015)
Ia mengatakan, Tulungagung mendapat bantuan anggaran pertanian naik 400% tahun ini menjadi Rp 43 Miliar karena mampu mencapai produktivitas yang bagus.

Sementara itu, Ketua kelompok tani Karidi melaporkan ke Amran soal kondisi pertanian di Tulungagung. Setiap tahun di wilayahnya ada peningkatan produksi karena rutin sekolah lapang.

"Kami ucapkan terima kasih atas bantuan hand tractor, mesin tanam, dan mesin perontok. Selama satu tahun kami sudah bisa 3 kali panen di November, April dan hari ini," katanya.
Karidi mengatakan petani sangat semangat naikkan produktivitas karena ada bantuan dari pemerintah.

 "Saya sudah pesan ke petani jangan jual panennya ke luar. Sudah akan dibeli Bulog, harga harapannya di atas pasaran Rp 4.500-4.700/kg," katanya.
Sementara itu, Perum Bulog tengah dikejar target serap beras petani tahun ini yang tinggal tersisa 2 bulan musim tanam April-September sebesar 2,75 juta ton. Bulog menyatakan siap blusukan 24 jam serap gabah hasil panen petani.

Direktur Pelayanan Publik Bulog Wahyu Suparyono siap membeli hasil panen petani di beberapa wilayah yang telah dikunjungi.

"Mentan ini jiwanya blusukan, ini pas dengan Bulog. Sudah saatnya Bulog turun ke petani untuk serap sebanyak-banyaknya hasil panen. Mentan betul-betul menjaga ketahanan pangan sejalan dengan fungsi Bulog. Bulog juga siap blusukan 24 jam," ungkap Wahyu.

Terkait kendala adanya ketentuan kadar air maksimal 25% Mentan menyatakan regulasi tentang kadar air sudah diubah. "Kadar air sudah tidak jadi masalah, sekarang ada beras yang diserap komersial dan PSO (subsidi)," pungkasnya.

Hari Mentan dan rombongan tiba ke lokasi Desa Ngrendeng, Gondang, Tulungagung untuk panen raya padi seluas 80 hektar. Luas panen padi sawah Kabupaten Tulungagung seluas 27.000 hektar.

Mentan langsung turun ke sawah bersama Dandim, Kadisperta Tulungagung Suprapti, Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, Dirjen Tanaman Pangan Hasil Sembiring, Direktur Pelayanan Publik Bulog Wahyu Suparyono, dan Kapolres Tulungagung.


(hen/rrd)
Mentan Amran Kepincut Kebun Durian di Boyolali

Mentan Amran Kepincut Kebun Durian di Boyolali

Lani Pujiastuti - detikfinance
Mentan Amran Kepincut Kebun Durian di Boyolali
Jakarta -Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman kepincut dengan lahan perkebunan durian di Boyolali. Amran sempat berencana mengembangkan lahan serupa di lokasi lahan miliknya.

Setelah mengecek ke kawasan kering di Desa Giritirto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Pada Pukul 17.45 rombongan Mentan masih melanjutkan agenda kunjungan dan tiba di lokasi pengembangan kebun buah durian integrasi intiplasma hortikultura di Desa karanganyar Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali.

Di lokasi milik Obor Tani tersebut, Mentan meninjau sentra pertanaman durian sebanyak 3.000 pohon di lahan seluas 20 hektar. Sentra ini memberdayakan warga setempat turut menanam durian.

"Kami kembangkan durian montong kuning di lahan seluas 20 hektar integrasi dengan petani plasma," terang Pratomo, Direktur Utama Obor Tani, Senin (27/7/2015).
Mentan sontak mengungkapkan ketertarikannya berkebun durian di lahan pribadi miliknya seluas 100 hektar. "Saya mau buat percontohan pribadi 100 hektar. Bisa bantu sediakan benih dan siapkan lahannya ya pak?" tanya Mentan kepada Pratomo.

Di samping kebun durian, Amran berdecak kagum melihat embung atau penampungan air milik Obor Tani.

"Wah, ini embung bagus sekali. Coba bayangkan, terbukti di sini bisa bikin embung bagus macam ini. Satu embung hanya Rp 300 juta. Ada 1 juta unit embung kita bangun, selesai masalah kemarau," ungkap Mentan.

Pratomo menjelaskan, embung yang dibangun sejak 4 tahun lalu tersebut merogoh kocek Rp 300 juta dengan debit 3200 m3 dan kedalaman 3 meter.

Embung tersebut terlihat masih penuh air dengan luas 1000m2. Embung terletak di lokasi yang cukup jauh dari lahan sawah namun dekat dengan kebun durian. Embung dibangun dengan konstruksi semen hanya di pinggirannya, sementara cekungan tanah beralaskan terpal.(hen/hen)
Mentan Amran nyatakan rencana ekspor beras organik ke Arab Saudi

Mentan Amran nyatakan rencana ekspor beras organik ke Arab Saudi


Mentan Amran nyatakan rencana ekspor beras organik ke Arab Saudi
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
 
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan ada rencana kerja sama bidang ekspor beras organik ke Arab Saudi.

"Kemudian Arab Saudi rencana kita kerja sama beras organik. Kita ekspor," katanya usai acara Halal Bihalal Keluarga Besar Kementerian Pertanian (Kementan), Auditorium Kementan, Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan rencana kerja sama itu telah dibicarakan dalam pertemuannya dengan duta besar Arab Saudi.

Ia mengatakan beras organik yang direncanakan diekspor ke Arab Saudi tersebut akan diproduksi di Merauke.

"Rencana beras organik ini di Merauke. Kita sudah buka sawah sekarang kan, doakan empat bulan kita sama-sama bisa mengecek," tuturnya.

Selain bertemu dengan duta besar Arab Saudi, Mentan juga telah bertemu dengan duta besar asal Singapura, India, Prancis dan Mesir.

"Kalau dari Singapura, ekspor buah. India tawarkan untuk ekspor sapi ke Indonesia, tapi syaratnya adalah bebas penyakit kuku dan mulut," ujarnya.
Kemudian, ia mengatakan kerja sama antara Indonesia dengan Prancis dan Mesir direncanakan di bidang teknologi.
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Bawa 10 Truk Bawang ke Kramat Jati, Mentan Mau Bikin Kaget Pasar

Bawa 10 Truk Bawang ke Kramat Jati, Mentan Mau Bikin Kaget Pasar

Lani Pujiastuti - detikfinance
Bawa 10 Truk Bawang ke Kramat Jati, Mentan Mau Bikin Kaget Pasar
Jakarta -Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, operasi pasar (OP) bawang merah yang dilakukan Perum Bulog di Pasar Induk Kramat Jati sempat tak laku pada hari pertama, Sabtu (13/6/2015). Namun baginya, yang penting ada efek getar ke pasar, bahwa pemerintah hadir untuk meredam harga bawang yang naik jelang Puasa dan Lebaran.

"Hari Sabtu, bawang kita bawa ke Kramat Jati 10 truk. Kita ingin buat kaget pasar," katanya di depan para peserta raker di kementerian Pertanian, Selasa (16/6/2015).

Menurutnya, setelah OP hari pertama yang tak sukses, Perum Bulog mengubah strategi dengan menggelar OP bawang merah ke pasar-pasar eceran, bukan pasar induk.

"Kita buktikan pemerintah hadir di tengah pedagang. Bawang itu tidak laku, tidak apa-apa. Memang disiapkan untuk risiko itu. Sampai siang, akhirnya 1 orang beli dari Bogor," katanya.

Amran sempat menceritakan proses tawar menawar harga saat OP, antara dirinya dengan pedagang di Kramat Jati. Awalnya Amran menawarkan harga Rp 19.500/kg, namun ditawar hingga Rp 17.000/kg. Meski harga sudah turun, bawang OP bulog di hari pertama tetap tak laku. Sebelum siang hari, akhirnya truk-truk OP bawang merah Bulog meninggalkan pasar Induk Kramat Jati.

"Truk-truk Bulog tidak hilang. Dirut Bulog ini cerdas, masak iya mau biarkan bawang nggak laku begitu saja di Pasar Induk. Bulog pakai truk-truk kecil untuk sebar penjualan bawang di 12 titik yang lebih dekat dengan konsumen," katanya.
(hen/rrd)
Blusukan, Mentan Amran Pamer Bawang Merah di Gudang Bulog

Blusukan, Mentan Amran Pamer Bawang Merah di Gudang Bulog

Dewi Rachmat Kusuma - detikfinance
Blusukan, Mentan Amran Pamer Bawang Merah di Gudang Bulog
Jakarta -Setelah menggelar operasi pasar (PO) bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman meluncur ke Kelapa Gading, Jakarta Utara. Di sini Amran mengecek pasokan bawang merah di gudang milik Perum Bulog.

‎Amran datang sekitar pukul 15.30 bersama rombongan Perum Bulog. Saat ini, dari kapasitas gudang Bulog sebanyak 3.500 ton bawang, yang tersedia mencapai 24 ton bawang merah, yang terus bertambah dari Brebes, Jawa Tengah.

"Nggak ada alasan harga tinggi, ini gudang banyak bawang, infrastruktur kita siap begini, gudang ada, barang ada, mau apa lagi," tegas Amran saat melihat tumpukan bawang di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta, Minggu (14/6/2015)

Amran mengatakan Operasi Pasar hari kedua untuk mengecek efek dari operasi pasar yang dilakukan kemarin. Ia mengklaim harga bawang merah di pasar Induk Keramatjati turun setelah digelar operasi pasar dengan harga Rp 17.000/kg, kemarin. Meskipun dari sisi penjualan, kemarin tak banyak pedagang yang membeli bawang Bulog.

"Harga pagi ini bawang merah super turun Rp 20.000. Kemarin harga Rp 25.000. Berarti operasi pasar ini efektif," katanya.
Amran tak ingin adanya pedagang eceran nakal. Karena itu operasi pasar bawang merah ditujukan dijual langsung ke konsumen, bukan kepada bandar/grosir bawang merah.

"Kita menjamin kestabilan harga hingga Lebaran. Karenanya ini dijual langsung ke konsumen, bukan secara grosir. Sehingga harga di pasar akan mengikuti, kalaupun lebih mahal, tapi tidak terlalu," jelas Mentan.

(drk/hen)
Back To Top