-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Australia favorit mahasiswa Indonesia meski ekonomi melemah

Australia favorit mahasiswa Indonesia meski ekonomi melemah

Australia favorit mahasiswa Indonesia meski ekonomi melemah
Indonesia-Australia. (ANTARA)
 
Sydney (ANTARA News) - Perguruan tinggi Australia tetap dinilai menjadi tujuan favorit bagi mahasiswa Indonesia melanjutkan pendidikannya meski kondisi ekonomi di Tanah Air mengalami penurunan tahun ini.

"Sejauh ini belum ada dampak bagi mahasiswa Indonesia yang ingin belajar di Australia karena mungkin mereka menilai pendidikan merupakan faktor penting bagi masa depan," kata Direktur Pelaksana UTS:Insearch, Alex Murphy di Sydney, Kamis.
UTS:Insearch merupakan penyedia jalur pendidikan perguruan tinggi untuk University of Technology Sydney (UTS).

Ia mengatakan mahasiswa Indonesia yang belajar di UTS saat ini sekitar 250--300 orang dan kebanyakan menempuh pendidikan "under graduate" atau sarjana S1. Dari sisi kuantitas mahasiswa asal Indonesia masuk sepuluh besar mahasiswa internasional yang belajar di perguruan tinggi negeri Australia ini.

Menurut dia, pihaknya bahkan berniat untuk menjangkau lebih banyak mahasiswa Indonesia masuk ke UTS. Salah satu cara yang ditempuh adalah mulai tahun depan membuka program diploma bidang bisnis dan teknik di Jakarta.

Program ini bekerja sama dengan UniSadhuGuna International College (UIC). "Untuk diploma bidang teknik merupakan yang pertama kalinya di Indonesia," katanya.

Program yang disebut "pathway" tersebut diharapkan dapat memudahkan para pelajar Indonesia yang ingin mencari pendidikan internasional tetapi belum siap untuk langsung pindah ke luar negeri baik karena pertimbangan dana maupun usia.

Para mahasiswa yang mendaftar diploma pathway ke UTS tersebut dapat menyelesaikan program selama tahun pertama di Jakarta dan kemudian dua tahun berikutnya menyelesaikan gelar sarjana S1 mereka di UTS.

Mariam Kartikatresni, Direktur Pengembangan Indonesia UTS:Insearch, mengatakan pengembangan berbagai program kemitraan dengan lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia merupakan upaya memudahkan para pemuda Indonesia mendapatkan akses pendidikan internasional.

Selain dengan UIC, UTS:Insearch juga menjalin kerja sama pendidikan bahasa Inggris dengan Universitas Indonesia dan lembaga kursus bahasa Inggris ELTI Gramedia. Kemudian kerja sama pelatihan dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) dan LPDP Kementerian Keuangan RI.

UTS juga mengembangkan program Global Studios, yaitu program pengiriman mahasiswa bidang desain ke beberapa negara termasuk Indonesia untuk menjalankan proyek kemitraan. Untuk Indonesia, proyek ini sudah berlangsung di Jakarta, Bali, Aceh dan Bandung, kata Mariam.
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Meski Ekonomi Melemah, Bisnis Umroh Tetap Bergairah

Meski Ekonomi Melemah, Bisnis Umroh Tetap Bergairah

Feby Dwi Sutianto - detikfinance
Senin, 13/07/2015 17:37 WIB
Meski Ekonomi Melemah, Bisnis Umroh Tetap Bergairah
Jakarta -Ekonomi Indonesia saat ini sedang mengalami perlambatan. Nilai tukar rupiah dan pertumbuhan ekonomi melemah. Namun kondisi ini berjalan terbalik dengan bisnis umroh ke Arab Saudi. BNI Syariah mencatat, setidaknya angka umroh terus meningkat sepanjang tahun, meskipin terjadi perlambatan ekonomi.

"Nggak ada tren turun. Bahkan untuk pemesanan tahun depan di travel sudah sold out," kata Hajj and Umrah Senior Manager BNI Syariah, Indra M. Yunus, saat diskusi ekonomi Syariah di Tempo Building, Jakarta Selatan, Senin (13/7/2015).
Meski rupiah melemah, Indra menyebut, paket umroh yang ditawarkan oleh biro perjalanan yang bekerjasama dengan perbankan, seperti BNI Syariah, menyesuaikan dengan fasilitas yang diberikan ke jamaah. Hal ini membuat harga paket tidak naik drastis.

"Dengan kenaikan dolar dan pelemahan rupiah. Ada pengaruh ke daya beli masyarakat ke paket umroh. Tapi travel sesuaikan, mereka sesuaikan harga paket. Mereka sesuaikan kemampuan jamaah. Jemaah yang penting berangkat kalau fasilitas nomor sekian," ujarnya.

Padahal untuk mengikuti umroh, seorang wajib membayar setidaknya Rp 20 juta. Pembayaran bisa dilakukan secara tunai hingga paket cicilan. Indra menilai, tren bisnis umroh yang terus menanjak sepanjang tahun karena kuota haji yang terbatas.

"Kalau umroh, bisa daftar tahun ini dan langsung berangkat. Kalau haji nunggu 10-15 tahun. Haji khusus 5-6 tahun baru bisa berangkat. Kenapa pasar umroh ya laris karena haji terlalu lama nunggu," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya menyebut, aktivitas penerbangan umroh dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang selalu ramai oleh jemaah. Setiap hari, setidaknya ada 10 penerbangan dengan maskapai domestik dan internasional.

Mayoritas maskapai menggunakan pesawat berbadan lebar seperti Airbus 330 hingga Boeing 777.

"Penerbangan umroh di Jakarta, dalam 1 hari ada 10 penerbangan dengan memakai pesawat badan lebar," ujarnya.(feb/dnl)
Back To Top