-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Belanda terima dua F-35 Lighting II JSF pertama mereka

Belanda terima dua F-35 Lighting II JSF pertama mereka

Belanda terima dua F-35 Lighting II JSF pertama mereka
F-35A Lighting II JSF dalam satu penerbangan uji coba. Pesawat tempur buatan Lockheed Martin, Amerika Serikat, ini tidak dibuat dalam versi kursi ganda. Ada tiga varian pokok yang dibuat, yaitu A (lepas landas konvensional, B (lepas landas pada jarak pendek), dan C (lepas landas di kapal induk memakai sistem peluncur CATOBAR). Disebut-sebut tahap pengujian paling akhir meleset lagi menjadi pertengahan 2018. (www.wikipedia.org)

Kedua F-35 Lighting II JSF Angkatan Udara Kerajaan Belanda itu dipiloti penerbang tempur Belanda, Kolonel Bert “Vidal” Smith dan Mayor Pascal “Smiley’ Smaal. Roda-roda pendarat F-35 Lighting II JSF pertama Angkatan Udara Kerajaan Belanda menyentuh landas pacu (touch down) Pangkalan Udara Angkatan Udara Kerajaan Belanda di Leeuwarden pada pukul 21.00 waktu setempat, yang masih terang. 

Dari pihak Belanda, Menteri Pertahanan Belanda, Jeanine Hennis-Plasschaert, menerima kehadiran kedua pesawat tempur berteknologi paling akhir buatan Lockheed Martin, Amerika Serikat itu, seturut www.janes.com, Rabu. 

Belanda merupakan salah satu negara NATO yang membeli F-35 Lighting IIJSF walau perjalanan dalam perancangan, uji coba, dan verifikasi serta sertifikasi F-35 Lighting II JSF itu molor jauh dari jadual semula. 

Kedua F-35 Lighting II JSF itu, yang diberi kode AN-1 dan AN-2, merupakan F-35 Lighting II JSF varian A, dan direncanakan menjalani uji kebisingan, terbang uji coba di Laut Utara, dan dipamerkan pada Hari Nasional Belanda, suatu gelaran kedirgantaraan terbesar di Belanda. 

Angkatan Udara Kerajaan Belanda sejauh ini memiliki empat penerbang F-35Lighting II JSF dan 27 teknisi dan akan terus ditambah karena negara mungil ini membeli 37 unit F-35 Lighting II JSF yang akan ditempatkan di Leeuwarden pada 2019 dan Pangkalan Udara Angkatan Udara Kerajaan Belanda Vokel, pada 2021 nanti. 

Sementara itu, Angkatan Udara Italia atau Aeronautica Militare Italiana, pada Februari lalu sukses menjalani penerbangan lintas Samudera Atlantik pada F-35 Lighting II JSF. 

Saat itu, versi yang hadir adalah versi yang tinggal landas secara konvensional (F-35A Lighting II JSF) yang akan dirakit dan diinspeksi keseluruhan di fasilitasnya, di Pangkalan Udara Italia Cameri, dekat Milano. 

Dari Pangkalan Udara Italia Cameri, dekat Milano itu, F-35A Lighting II JSF Angkatan Udara Italia itu diterbangkan menuju Stasiun Udara Angkatan Laut Amerika Serikat Sungai Patuxent, di Maryland, setelah singgah di Arozes. 

Dalam penerbangan jarak jauh itu, F-35A Lighting II JSF Angkatan Udara Italia itu didampingi pesawat terbang tanker KC-767, pesawat terbang logistik C-130J Hercules, dan sepasang Eurofighter Typhoon, yang terbang secara terpisah untuk keperluan latihan bersama Red Flag yang kondang itu. 

Kerajaan Denmark juga disebut sudah setuju membeli 27 unit F-35A Lighting II JSF dengan harga sekitar 3 miliar dolar Amerika Serikat untuk menggantikan F-16 Fighting Falcon mereka yang telah 40 tahun beroperasi. 
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2016

Mengintip “mata” baru JAS39 Gripen NG

Mengintip “mata” baru JAS39 Gripen NG

Mengintip “mata” baru JAS39 Gripen NG
JAS39 Gripen NG (juga dikenal sebagai JAS39 Gripen E/F) sebagai hasil pengembangan secara sangat signifikan atas JAS39 Gripen C/D, saat diluncurkan secara perdana kepada publik, di Linkoping, Swedia, Rabu waktu setempat. Sejumlah pembaruan cukup drastis terdapat pada pesawat tempur andalan pabrikan Saab dari Swedia ini. (www.antaranews.com/Ade P Marboen)

Ada yang berbeda di “hidung” yang sebetulnya “tudung” alias radome radar pesawat jet tempur itu. 

“Itu adalah instrumen yang telah kami ‘tanam’-kan pada Gripen E dan F,infra red search and track sebagai penjejak target berbasis elektro optik yang memungkinkan dia meningkatkan kewaspadaan situasionalnya saat bertempur di udara,” kata Kepala Wing Penerbang Saab, Hans Einerth, di hanggar JAS39 Gripen di Linkoping, beberapa waktu lalu. 

Instrumen baru itu bentuknya seperti bola kaca yang cukup mencolok mata, terletak di sisi kanan luar kaca depan kokpit JAS39 Gripen E. 

Saab meluncurkan JAS39 Gripen NG yang sebetulnya nama lain dari JAS39Gripen E/F, namun untuk keperluan domestik Brazil sebagai pengguna terbaru pesawat tempur multiguna-multimisi ini. Tidak tanggung-tanggung, Brasil membeli 36 unit JAS39 Gripen NG lengkap dengan skema transfer teknologinya. 

Pertama kali IRST ini diujicobakan pada JAS39 Gripen E nomor seri 39-7 adalah pada awal April 2014 yang terus-menerus disempurnakan sistemnya. Adapun pabrikan yang dipilih adalah sistem Skyward-G buatan pabrikannya di Nebbiano, Italia, dan dari Selex, yang sama-sama berbasis sistem Passive Infra Red Airborne Track Equipment alias PIRATE, suatu sistem buatan Eurofirst (konsorsium Sales EX, Thales Optronics, dan Tecnobit), yang juga dipakai di Eurofighter Typhoon. 

Beda platform alias basis fuselage pesawat terbang yang sangat jelas (Gripenmesin tunggal dan lebih “kecil” ketimbang Typhoon bermesin ganda dan lebih “besar”) bukan halangan untuk menerapkan sistem penjejakan dan kewaspadaan situasional ini. Skyward-G dan Selex sebagai pemasok IRST ini akan bahu-membahu dengan radar aktif AESA (Actively Electronics Scanned ArrayRaven ES-05 aktif buatan Selex yang dipasang hingga tiga unit. 

“Inilah jawaban kami atas target dengan jejak radar minim sehingga kami bisa mendeteksi mereka,” kata Wakil CEO Saab Group, Lennart Sindahl, dalam penjelasannya secara terpisah kemudian. JAS39 Gripen sejak masih di seri A hingga NG alias E/F memang tidak menganut trend stealth yang kondang dengan bentuk persegi diamond cut-nya. 

Radar AESA Raven ES-05 aktif-nya memang memungkinkan JAS39 Gripen NG menyapu ruang pada sudut 100 derajad ke depan di sekeliling “hidung”-nya. Jika mengandalkan radar berpola kerja forward looking infra red, pilot bisa saja menerapkan taktik mematikan radar untuk mengelabuhi lawan, tetapi pilot bisa lebih mantap dengan misinya setelah menghidupkan sistem PIRATE itu. 

Prinsip kerjanya sebetulnya sederhana saja, yaitu menyapu ruang seluas 100 derajad di depan dalam bentuk konus, mencari dan melacak target dan emisi sinar infra merahnya (yang satu “paket” dengan jejak thermal pancaran gas buang target, apakah itu mesin jet ataupun roket). 

Data “temuan” inilah yang secara simultan dikomunikasikan oleh subsistem aspek nonkritis penerbangan di dalam JAS39 Gripen NG, melalui radar AESA Raven ES-05 aktif. 

Bekerja pada pancaran dual band infra merah, yaitu 3-5 dan 8-11 mikrometer, maka kalkulasi penjejakan dan penentuan target dilakukan secara pasif dan bisa diterapkan pada target di darat, laut, ataupun udara. 

Sebagai sistem pasif, IRST tidak memberi kisaran jarak ke target namun memberi data percepatan kinetik yang dihasilkan dari manuver serta perubahan sudut azimuth antara target dan pesawat tempur JAS39 Gripen NG. Jika ini dioperasikan secara simultan pada dua atau lebih JAS39 Gripen NG maka mereka bisa menentukan sudut triangulasi target melalui datalink TAU.

Bisa dibilang, paduan sistem PIRATE dari Skyward-G dan Selex serta AESA Selex Raven ES-05 itu bisa juga dipakai untuk operasi SAR maritim, jika diperlukan dan diinginkan. 

Laiknya teknologi masa kini maka data hasil bacaan kedua sistem itu (PIRATE dari Skyward-G dan Selex serta AESA Selex Raven ES-05) bisa diubah menjadi tampilan grafis dan dilihat pilot di visor helm khususnya. 

“Prinsipnya adalah tampilkan hanya hal-hal yang Anda perlukan. Kenapa begitu? Karena data yang bisa disajikan sangat amat banyak dan Anda harus memilih data yang sesuai dengan misi Anda. Abaikan yang tidak perlu, serahkan pada sistem komputasi di pesawat tempur. Dia akan melakukannya untuk Anda,” kata Kepala Pilot Uji Saab, Richard Ljungberg. 

Dia katakan itu sesaat sebelum JAS39 Gripen NG diluncurkan di hanggar produksi yang diubah menjadi arena peluncuran laksana panggung opera yang kaya akan tata lampu dan tata suara megah. 

“Cukup aktifkan mode helmet mounted sight dan Anda akan mendapatkan data itu,” katanya. IRST sistem PIRATE dari Skyward-G dan Selex mampu melacak dan menjejaki 200 sasaran berbeda secara simultan secara mode tunggal atau mode jamak (multiple). 

Jika sasaran sudah dikenali dan akan dikunci, maka arahkan sapuan IRSTSkyward-G dan Selex dan AESA Selex Raven ES-05 itu ke sana, maka kinerjanya akan lebih sehingga akurasi akan semakin meningkat tajam. 

Kegunaan data dari sistem PIRATE Skyward-G dan Selex pada sistem IRST dan AESA Selex Raven ES-05 juga sangat dirasakan dalam praktik dogfight ketat. 

Selain kemampuan tempur dan mengemudikan pesawat tempur, pilot dapat memenangi pertempuran jarak dekat ini dengan bantuan teknologi. Di sinilah penting peran kanon 27 milimeter Mauser BK-27 —kanon standar JAS39Gripen series— yang dipasang di sisi kiri bawah “hidung” JAS39 Gripen NG

Kedua sistem ini (sistem avionik IRST dan AESA plus Mauser BK-27) saling berkomunikasi dan memudahkan pilot untuk membidik dan “mengunci” sasaran yang akan ditembak dengan amunisi seukuran 27 x 145 milimeter berbasis sistem pemantik pyrotechnic high explosive dengan kecepatan 1.100 meter perdetik. 
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Korea Utara umumkan keberhasilan uji tembak rudal balistik

Korea Utara umumkan keberhasilan uji tembak rudal balistik

Korea Utara umumkan keberhasilan uji tembak rudal balistik
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melihat kepala roket setelah tes simulasi re-entry atmosfer rudal balistik di lokasi tak disebutkan dalam foto yang dirilis Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) di Pyongyang, Selasa (15/3/16). (REUTERS/KCNA)

Pyongyang (ANTARA News) - Korea Utara (Democratic People's Republic of Korea/DPRK) mengumumkan keberhasilan uji tembak bawah air rudal balistik kapal selam yang dipandu pemimpin tertingginya Kim Jong Un menurut laporan kantor berita Korea Utara KCNA, Minggu.

Uji tembak ditujukan untuk "mengonfirmasi stabilitas sistem peluncuran balistik bawah air di kedalaman air maksimum, fitur terbang kinetik pada sistem penerbangan vertikal rudal balistik dengan bahan bakar mesin solid berkekuatan tinggi, pemisahan panas bertahap, dan akurasi peledakan nuklir perangkat hulu ledak."

Media pemerintah Korea Utara menyebutkan uji tembak itu menunjukkan "keberhasilan di depan mata" dan bahwa Kim puas dengan hasil tersebut, namun tidak menyebutkan kapan uji tembak rudal balistik kapal selam itu dilakukan.

Teknologi peluncuran rudal balistik kapal selam gaya DPRK telah memenuhi semua kebutuhan teknis untuk melakukan operasi serangan bawah air menurut laporan KCNA.

Kim mengatakan peluncuran rudal balistik kapal selam memperkuat kemampuan operasi bawah air Angkatan Laut dan bahwa militer sekarang bisa menyerang pasukan Korea Selatan dan Amerika Serikat kapan saja.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan pada Sabtu menyatakan DPRK melakukan peluncuran rudal balistik kala selamnya dari pantai timur Semenanjung Korea dan bahwa militer memantau lebih dekat gerakan pasukan DPRK untuk provokasi lebih lanjut.

Ini untuk kedua kalinya media pemerintah DPRK mengumumkan keberhasilan uji tembak rudal balistik kapal selam.

Pada 9 Mei 2015, KCNA melaporkan bahwa Kim Jong Un melihat uji tembak rudal balistik kapal selam yang baru dibangun dan menyebutnya berhasil.


Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Kontak fisik militer Filipina tidak terkait pembebasan sandera

Kontak fisik militer Filipina tidak terkait pembebasan sandera

Kontak fisik militer Filipina tidak terkait pembebasan sandera
Wapres Jusuf Kalla (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
 Sama sekali tidak ada kaitannya. Itu di tempat lain, di pulau lain."


Hal itu disampaikan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla ketika dikonfirmasi di Jakarta, Senin. "Sama sekali tidak ada kaitannya. Itu di tempat lain, di pulau lain," kata Wapres Kalla di Kantor Wapres Jakarta, Senin.





Terkait dengan upaya pembebasan 10 WNI yang disandera oleh kelompok radikal Abu Sayyaf, Wapres mengatakan Pemerintah RI berusaha keras untuk menyelamatkan sandera tersebut.

"Tentu kita berusaha keras untuk menjaga keselamatan mereka, mudah-mudahan ini bisa cepat selesai," tambahnya. 

Saat ini, Pemerintah Indonesia masih terus berkomunikasi dengan Pemerintah Filipina terkait upaya negosiasi guna membebaskan ke-10 sandera tersebut.

"Ya, saya masih bicara dengan Pemerintah Filipina, mudah-mudahan bisa cepat selesai. Selama belum selesai berarti masih (proses negosiasi)," katanya.
Sebelumnya diberitakan sebanyak 18 prajurit Pemerintah Filipina dan lima gerilyawan tewas setelah baku-tembak di Filipina Selatan. Pertempuran sengit tersebut juga melukai 53 prajurit dan 20 gerilyawan lain, kata Juru Bicara Komando Militer Mindanao Barat Mayor Filemon Tan.

Peristiwa baku-tembak itu meletus pada pukul 07.55 waktu setempat, Sabtu, di Desa Baguindano, yang terletak di sebuah kota kecil Tipo-tipo di Basilan, dengan melibatkan pasukan dari Batalion Pasukan Khusus Ke-4 Angkatan Darat dan Batalion Infantri Ke-44 melawan sebanyak 120 petempur Abu Sayyaf.

Mayor Tan mengatakan pertempuran itu berlangsung sampai sekitar pukul 17.30 waktu setempat.

Sementara itu, Juru Bicara Divisi Infantir Ke-1 Angkatan Darat Let. Kol. Benedicto Manquiquis mengatakan tentara mereka sedang melancarkan operasi tempur ketika bentrokan terjadi, demikian laporan Xinhua seperti dipantau Antara di Jakarta.
"Mula-mula, saya mengkonfirmasi bahwa ada bentrokan di Barangay (Desa) Baguindano, Tipo-tipo, Basilan. Hasilnya ialah di pihak pemerintah 18 prajurit KIA (gugur dalam tugas) dan 53 prajurit WIA (cedera dalam tugas)," kata Tan.

Kelompok Abu Sayyaf, yang memiliki 400 anggota dan didirikan pada awal 1990-an oleh gerilyawan garis keras, adalah kelompok perusuh yang beroperasi di Filipina Selatan.
Kelompok itu memiliki nama negatif karena melakukan serangkaian penculikan, pemboman dan pemenggalan selama beberapa dasawarsa belakangan. 
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Tiongkok nyalakan menara suar di pulau buatan Laut Tiongkok Selatan

Tiongkok nyalakan menara suar di pulau buatan Laut Tiongkok Selatan

Tiongkok nyalakan menara suar di pulau buatan Laut Tiongkok Selatan
Peta konflik klaim wilayah antar-negara di Laut Tiongkok Selatan. (inquirer.net)

Beijing (ANTARA News) - Tiongkok mulai menyalakan menara suar di pulau buatan yang terletak di Laut Tiongkok Selatan.

Posisi pulau buatan itu di dekat lokasi kapal perang Amerika Serikat tahun lalu menantang tuntutan wilayah oleh Tiongkok.

Tiongkok menuntut pengakuan di berbagai titik  di Laut Tiongkok Selatan, yang kaya sumber daya alam dan merupakan jalur pelayaran dagang dengan nilai lima triliun dolar setiap tahunnya.

Negara-negara tetangga seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga mengklaim wilayah yang diperebutkan tersebut.
Kementerian Perhubungan Tiongkok menyelenggarakan upacara penyelesaian pembangunan menara suar setinggi 55 meter di Subi Reef yang pembangunanannya dimulai pada Oktober, menurut berita yang disiarkan oleh Kantor Berita Tiongkok, Xinhua, Selasa.

Oktober 2015, kapal perusak berpeluru kendali dari AS, USS Lassen, berlayar dalam jarak 12 mil laut dari Subi Reef. Aksi tiu memicu kemarahan Tiongkok yang menyebutnya sebagai perbuatan tidak bertanggung jawab.
Subi Reef adalah pulau buatan yang dibangun oleh Tiongkok dengan menguruk pasir selama satu tahun lalu.
Sebelum Tiongkok mengubahnya menjadi pulau, Subi Reef tenggelam pada saat gelombang pasang.

Ketentuan Perserikatan Bangsa-bangsa mengenai hukum laut terkait batas 12 mil laut tidak dapat diterapkan dari pulau buatan manusia yang dibangun di atas karang.
Tiongkok menyatakan bahwa bangunan di Laut Tiongkok Selatan itu dimaksudkan untuk memenuhi ketentuan internasional mengenai keamanan maritim, kepentingan pencarian dan penyelamatan serta penelitian ilmiah.
Mengenai menara suar tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Lu Kang mengatakan bahwa Tiongkok mempersembahkan menara suar itu untuk kepentingan bersama demi keamanan dan kebebasan pelayaran yang akan membantu kepentingan niaga di perairan.

Xinhua mengatakan bahwa menara suar yang menyorotkan cahaya putih pada malam hari akan menyediakan jasa pelayaran untuk menentukan posisi, panduan jalur dan keamanan pelayaran yang dapat meningkatkan tata kelola tanggap darurat.
Laut Tiongkok Selatan merupakan kawasan laut yang penting dan menjadi daerah penangkapan ikan.

Tiongkok mempunya proyek menara suar pada dua tempat lain, yaitu di Cuarteron Reef dan Johnson South Reef.


(Uu.SYS/C/M007/A/T008) 
Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Back To Top