-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Menkopolhukam minta maaf untuk musibah mudik Lebaran

Menkopolhukam minta maaf untuk musibah mudik Lebaran

Menkopolhukam minta maaf untuk musibah mudik Lebaran
Antrean kendaraan mengular di tol Pejagan ke arah pintu keluar Brebes Timur, Brebes, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Panjaitan meminta maaf atas terjadinya musibah mudik yang merenggut korban jiwa saat kemacetan panjang di Brebes, Jawa Tengah.

"Menko Polhukam Luhut Pandjaitan minta maaf kepada masyarakat atas jatuhnya korban jiwa selama tanggal 3-5 Juli lalu," demikian kicauan akun twitter Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan @polhukamRI, Minggu.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo atas nama pemerintah juga menyatakan permintaan maaf terkait layanan mudik tahun ini, terutama setelah musibah kemacetan panjang di Brebes yang merenggut korban jiwa.
"Terjadinya musibah sebagian warga masyarakat pada saat kemacetan di Pantura daerah Kabupaten Brebes, Saya Mendagri atas nama pemerintah juga menyampaikan permohonan maaf," katanya.

Mendagri mengatakan, selama ini pemerintah telah berupaya maksimal memberikan pelayanan ke masyarakat saat mudik, namun menyatakan pemerintah akan mengevaluasinya.

Kemacetan panjang di pintu tol Brebes telah merenggut korban jiwa. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Brebes telah mengumumkan 17 orang yang meninggal dunia saat mudik lebaran 2016.
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Terminal Baranangsiang bersiap hadapi mudik Lebaran

Terminal Baranangsiang bersiap hadapi mudik Lebaran

Terminal Baranangsiang bersiap hadapi mudik Lebaran
Petugas dari Ditlantas Polda Jabar dan Dishub Jabar melakukan pengecekan angkutan umum saat sidak Uji Kalayakan Bus di Terminal Baranangsiang, Kota Bogor, Jabar, Kamis (28/2). Dalam uji kelayakan tersebut ditemukan sebanyak 21 bus yang tidak layak jalan karena masalah teknis sehingga harus dikandangkan untuk menghindari kecelakaan. (FOTO ANTARA/Deni Herdiyana) ()

Bogor (ANTARA News) - Terminal Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat melakukan sejumlah persiapan untuk menghadapi mudik Lebaran terhitung mulai dari H-12. 

"Persiapan-persiapan mulai kita lakukan, terhitung H-12 sudah harus siap," kata Kepala Seksi Operasi UPTD Terminal Baranangsiang Sumardono, kepada ANTARA, Senin. 

Sumardono menyebutkan, persiapan yang dilakukan sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan yakni agar mudik lebaran kali ini nihil kecelakaan lalu lintas. Hal ini dilakukan dengan memastikan kesiapan armada bus angkutan mudik, kondisi laik jalan maupun kesehatan para supir.

"Sudah ada rapat pembahasan dengan Menteri Perhubungan terkait persiapan mudik lebaran, arahan menteri agar lebaran kali ini zero accident," katanya. 

Upaya yang dilakukan lanjutnya, dengan melakukan pemeriksaan kondisi kelaikan kendaraan armada angkutan umum yang mengangkut penumpang pada musim mudik lebaran nanti.

"Yang perlu diperiksa, ban kendaraan harus standar, spidometer harus hidup, kaca depan harus bagus, rem tangan berfungsi, semua dipastikan dalam kondisi baik," katanya. 

Selain itu, para supir diberikan pengawasan serta pemeriksaan kesehatan, memastikan tidak menggunakan obat-obatan terlarang maupun mengkonsumsi alkohol.

"Arahannya keselamatan harus menjadi prioritas," katanya.

Sumardono mengatakan, Terminal Baranangsiang melayani 15 trayek Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) maupun AKDP. Tahun ini adalah penambahan tiga trayek baru yakni Floris (Bogor-Poris dan Tanggerang), Bogor-Pulau Gadung dan Bogor-Pondok Cabe.

"Total ada sekitar 220 armada bus AKAP yang beroperasi di Terminal Baranangsiang dan sekitar 20 bus AKDP," katanya.

Rute paling jauh yang dilayani armada bus di Terminal Baranangsiang yakni Sumatera, Bali dan Jawa. Saat mudik lebaran jalur yang banyak penumpangnya adalah luar Jawa yakni Bali dan Sumatera.

"Walau Bogor bukan jalur mudik, tetapi pemudik di Bogor tetap ada, hanya saja jumlahnya tidak sebanyak di wilayah yang menjadi kawasan mudik seperti Kabupaten Bogor," kata Sumardono.
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Back To Top