-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Warga Palu serbu operasi pasar elpiji bersubsidi

Warga Palu serbu operasi pasar elpiji bersubsidi

Warga Palu serbu operasi pasar elpiji bersubsidi
Ratusan tabung gas disediakan dalam operasi pasar yang dilaksanakan di salah satu pangkalan di jalan Aki Balak Tarakan, Kalimantan Utara, Sabtu (23/01/2016). (ANTARA FOTO/Fadlansyah)
Palu (ANTARA News) - Warga kota Palu,Sulawesi Tengah, menyerbu lokasi operasi pasar khusus elpiji 3kg yang digelar Pemerintah Provinsi Sulteng bekerja sama dengan Depot Pertamina setempat.

Pantauan ANTARA di Kantor Kecamatan Palu Selatan, Senin, warga berebutan membeli gas elpiji yang beberapa hari terakhir ini di tingkat pengecer mengalami kenaikan cukup tajam dan juga semakin langka.

Petugas kewalahan melayani warga yang sudah tidak sabar mendapatkan gas elpiki seharga Rp16.500/tabung itu.

"Bu jangan berebutan. Pasti dapat sebab stok cukup banyak," kata salah seorang petugas Depot Pertamina yang enggan disebut namanya.
Kepala Bidang Usaha dan sarana Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng, Rudi Zulkarnain mengatakan kegiatan itu dilaksanakan dua hari sampai 28 Juni 2016.

Operasi pasar elpiji 3kg dilakukan di delapan kecamatan di Kota Palu. Setiap kecamatan mendapatkan jatah penjualan elpiji 550 tabung atau satu truk.

Kegiatan itu dilakukan Pemprov Sulteng dan pihak Depot Pertamina setempat menyusul bahan bakar gas elpiji khusus 3kg di pasaran semakin langka dan juga harganya melambung tinggi menjelang Lebaran.

Harga elpiji bersubsidi itu di tingkat pengecer/pangkalan rata-rata naik bervariasi antara Rp20 ribu sampai Rp30 ribu/tabung.

Padahal harga eceran tertinggi (HET) ditetapkan pemerintah hanya Rp16.500/tabung.

Kenaikan harga dipicu meningkatnya kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan juga adanya tindakan tak terpuji yakni elpiji untuk masyarakat Kot Palu dijual keluar wilayah Palu.

Ny Murni, seorang ibu rumah tangga mengatakan senang ada operasi pasar elpiji. "Memang sudah hampir dua pekan ini elpiji bersubsidi sulit diperoleh. Kalaupun ada, harganya sudah naik," keluh warga jalan Garuda, Kecamatan Palu Selatan itu.
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Ini Arti di Balik Dandanan Campur Aduk Wakil Walikota Palu Pasha

Ini Arti di Balik Dandanan Campur Aduk Wakil Walikota Palu Pasha

Ini Arti di Balik Dandanan Campur Aduk Wakil Walikota Palu Pasha
Kapanlagi.com - Menjabat sebagai seorang Wakil Walikota, baru-baru ini muncul dandanan nyleneh dari Pasha Ungu. Penyebabnya, pria yang dulunya seorang vokalis band tersebut dalam satu foto tampak mencampur adukkan berbagai pin yang tidak nyambung menjadi satu.
1. Pin Praja Wibawa (Satpol PP)
2. Wings Marinir
3. Lencana Pelopor Lalu Lintas
4. Tongkat Komando
5. Stelan jas yang dipadupadankan dengan jeans dan belt ala rocker
Beredar foto Pasha Ungu ©FB Romeo Alfa Kilo via merdeka.com
Beredar foto Pasha Ungu ©FB Romeo Alfa Kilo via merdeka.com
Lantas apa sih arti di balik lambang-lambang yang dipakai oleh Pasha? Berikut penjelasanya:
1. Pin Praja Wibawa memiliki makna bahwa Polisi Pamong Praja harus dapat menjadi pengayom dan penegak bangsa.
2. Wing Marinir (Brevet Scuba TNI AL). Brevet biasanya diperoleh dari hasil pendidikan dan pelatihan bagi seorang anggota TNI AL. Namun ada juga brevet yang diberikan sebagai bentuk penghormatan kepada pihak tertentu, biasanya harus dipakai di dada sebelah kanan.
3. Lencana pelopor lalu lintas. Pin ini mengingatkan untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas, terutama bagi seorang pejabat negara.
4. Pin KORPRI. Meski sebagai seorang Wakil Walikota, Pasha bukan lah seorang PNS namun ia memiliki pin tersebut.
5. Jeans vs Jas. Celana jeans awalnya di tahun 1800-an dipakai oleh para pekerja, terutama buruh tambang. Namun dalam perkembangannya celana ini menjadi busana casual yang modis dan banyak dipakai. Sementara jas merupakan pakaian resmi yang awalnya populer di Eropa, dan di masa lalu menunjukkan strata sosial sebagai seorang gentleman. Ketika dipakai bersama, jeans dan jas di masa lalu sebenarnya saling bertolak belakang.
6. Tongkat komando. Nah, yang ini merupakan simbol bahwa pemegang tongkat komando memiliki kekuasaan untuk menggerakkan personel atau anak buahnya. Pemilik tongkat komando memiliki jabatan yang tinggi, dan harus diikuti oleh anak buah.
Dalam busana yang terlihat dipakai oleh Pasha, tampak juga belt ala rocker dan juga pin garuda di dasi serta lambang lain di bawah lambang KORPRI. Dandanan ini tentu cukup aneh untuk dipakai, karena seharusnya dikenakan dalam event dan acara berbeda serta tidak dicampur aduk begitu saja.  

Simak Juga:

'Get Up! Stand Up!', Lagu Pembangkit Semangat Cinta Dari Ungu
Hengky Kurniawan Dicalonkan Jadi Wakil Bupati Bekasi
Ultah Perkawinan Yang Ke-5, Istri Pasha Ucap Syukur di Instagram
Deddy Corbuzier Bicara Wacana Jadi Politisi, Sindir Artis Alay
Pasha Ungu Jadi Wakil Walikota Palu, Adelia Juga Ikutan Sibuk
(kpl/sjw)
PLN: Palu bebas krisis listrik 2017

PLN: Palu bebas krisis listrik 2017

PLN: Palu bebas krisis listrik 2017
Petugas PLN memperbaiki kabel jaringan transmisi di kawasan Alue Awe, Muara Dua, Lhokseumawe, Provinsi Aceh. (ANTARA FOTO/Rahmad)

"Pemadaman listrik terjadi karena memang kemampuan daya yang ada sekarang ini terbilang belum memadai,"katanya di Palu, Senin.

Saat ini, katanya PLN sedang menunggu beropersinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) III dan IV yang sementara tahap pembangunan.

Jika semua berjalan dengan normal, PLTU unit III akan mulai beropersi sekitar Juni 2016. Sementara PLTU unit IV akhir 2016.
Menurut dia, jika kedua PLTU tersebut beroperasi, ditambah lagi suplai daya dari PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Sulewana Poso ditingkatkan secara maksimal, maka pada 2017 Palu dan beberapa kabupaten di Sulteng jauh lebih aman dari krisis listrik seperti yang terjadi selama ini.
Dia juga mengaku sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD) milik PLN yang selama ini memperkuat sistem kelistikan Palu,Donggala, Parigi dan Sigi (Palapas), rata-rata telah menurun kemampuannya karena sudah lebih belasan tahun beroperasi.

Seperti yang ada di PLTD Silae, Kecamatan Palu Barat, semua mesin pembangkit itu sudah lama beroperasi sehingga kemampuan terus menurun.

Namun demikian, kata dia, PLTD tersebut masih perlu dipertahankan, untuk mengantisipasi jika terjadi gangguan pada pembangkit lain misalnya PLTU dan PLTA.
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Back To Top