-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Empat perupa Jepang pameran "Explorasi" di Borobudur

Empat perupa Jepang pameran "Explorasi" di Borobudur

 | 2.286 Views

Borobudur, Jateng, (ANTARA News) - Empat seniman berasal dari Jepang menggelar pameran seni rupa bertajuk "Explorasi" di Galeri Banyu Bening, dekat Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, hingga 30 Juni 2016.

Pembukaan pameran mereka yang ditandai dengan pentas musik eksploratif dari Kelompok Bohemian Instrumental itu, di Borobudur, Senin (23/5) malam, oleh kolektor ternama Indonesia berasal dari Kota Magelang Oei Hong Djien.

Mereka yang berpameran adalah Kentaro Yokouchi, Yasuyuki Ueda, Junko Hayakawa, Mami Kato. Mami Kato sejak 1987 tinggal di Indonesia dan menikah dengan budayawan Magelang Sutanto Mendut, serta mendirikan Studio Mendut, sekitar 100 meter timur Candi Mendut.
Sebanyak dua perupa dari kawasan Candi Borobudur, yakni Arif Safari dan Asrul Sani, juga bersama mereka menggelar karya dalam pameran di galeri yang dikelola Suitbertus Sarwoko, persis di depan Pintu VII Taman Wisata Candi Borobudur itu.
Sarwoko yang juga pelukis kawasan Candi Borobudur itu, mengatakan sekitar 60 karya dipamerkan oleh mereka dengan mengedepankan teknik berkarya yang baru dan media yang tidak konvensional, antara lain penggunaan mika, "neon box", dan batik.

Kalau umumnya perupa membuat karya lukis dengan cat air di kertas atau cat minyak di kanvas, katanya, untuk karya-karya yang mereka pameran berupa eksplorasi dari berbagai bahan itu, termasuk penggunaan batik sebagai media dan teknik melukis menggunakan dua tangan secara bersama-sama.

"Mereka juga memperhatikan soal detail yang tinggi, teknik drawing yang detail, penguasaan volume dan dimensi. Jarang kita jumpai melukis dengan dua tangan," ujarnya.

Karya yang mereka pamerkan, antara lain berjudul "Raden No Mori I-XXI" (Yasuyuki Ueda), "Nogo Gini", "Pak Tani", "Dewi Sri dan Dewi Sadono", dan "Bima Bungkus" (Mami Kato), "Alas-Alasan" (Asrul Sani), "Wawon" dan "Untitle" (Arif Safari), "Fleeting Life Living", "Thingking of Suko Surono", dan "The Beginning of the Story" (Junko Hayakawa), serta beberapa karya Kentaro Yokouchi tanpa diberi judul. 
Kentaro mengatakan karya-karya yang dipamerkan sebagai bagian dari pencarian yang representatif atas segala pikiran para perupa dengan menggabungkan pengaruh seni dari beberapa negara agar menjadi bentuk seni baru.

"Eksplorasi ini mencari cara-cara pandang seni yang baru, dengan mencari dalam pikiran sendiri, bagaimana menciptakan seni baru. Eksplorasi ini cara untuk menjadikan seni yang relevan dengan dunia modern," katanya.

Ia mengatakan seni jenis baru berpengaruh dan turut membentuk jalannya sejarah seni di dunia baru.

Kolektor lukisan Oei Hong Djien menyatakan kagum atas karya para perupa Jepang dan kawasan Candi Borobudur yang berpameran selama sebulan ke depan di tempat itu.

"Karya-karya mereka sudah disebut karya seni bukan cat lagi. Mereka membuat hal yang biasa menjadi luar biasa melalui karya-karya itu. Memang seni adalah membuat yang biasa menjadi luar biasa, dan bahkan sering tidak setiap orang mengerti," katanya.

Tema pameran "Explorasi", ujarnya, juga sebagai hal yang substansial dalam kehidupan di segala bidang yang memang sebagai usaha pencarian secara terus-menerus hingga menemukan sesuatu yang baru.
"Eksplorasi tidak hanya berlaku untuk seniman, tetapi semua orang melakukan eksplorasi. Kolektor juga melakukan eksplorasi. Eksplorasi sangat penting untuk semua aspek kehidupan," katanya. 
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Baru dua hari pameran, kopi Indonesia cetak transaksi 18 juta dolar

Baru dua hari pameran, kopi Indonesia cetak transaksi 18 juta dolar

Pewarta: 
Baru dua hari pameran, kopi Indonesia cetak transaksi 18 juta dolar
Biji kopi yang sudah melalui proses pemanggangan. (ANTARA News/Maryati)
 Ini menunjukkan bahwa memang specialty coffee Indonesia sangat dihargai kekayaan dan ragamnya oleh publik kopi AS

Jakarta (ANTARA News) - Produk unggulan Indonesia berupa kopi yang dibawa pada Specialty Coffee Association of America (SCAA) Expo 2016 di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat (AS), mencetak transaksi sebesar 18 juta dolar AS atau kurang lebih sebanyak 200 kontainer.

"Transaksi tersebut merupakan hasil nyata dari upaya kita mendorong ekspor komoditas kopi Indonesia ke AS. Diharapkan kualitas kopi yang baik dari beberapa supplier tersebut memastikan kelanggengan hubungan dagangnya dengan mitra di AS," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak, dalam siaran pers yang diterima, Minggu.
Hingga hari ke-2 pada Pameran yang berlangsung 14-17 April 2016 ini, Indonesia berhasil menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pembelian kopi senilai 18 juta dolar AS dengan jumlah 200 kontainer antara anggota Asosiasi Kopi Spesialti Indonesia (AKSI) dengan Royal Coffee Inc. California dan New York. 
Nus menambahkan, transaksi tersebut diharapkan terus meningkat hingga pameran usai pada pameran SCAA Expo ke-28 yang resmi dibuka pada Jumat (14/4) lalu.
Dalam pameran tersebut, Menteri Perdagangan Thomas Lembong menyapa para peserta dan pengunjung pameran melalui tayangan video, tepat setelah pengumuman Indonesia sebagai Portrait Country SCAA ke-28 oleh Senior Director of Symposium SCAA Peter Giuliano.

Selain itu, sejumlah pernyataan dari tokoh dan pelaku industri kopi terkemuka di AS mengenai kopi Indonesia juga dihadirkan melalui video yang menginspirasi "A Tribute to Indonesia". Salah satu legenda kopi yang menciptakan istilah specialty coffee dan pendiri SCAA, Erna Knutsen, menyatakan bahwa ia sangat terinspirasi dengan kopi Sumatra.


"Ini menunjukkan bahwa memang specialty coffee Indonesia sangat dihargai kekayaan dan ragamnya oleh publik kopi AS," ujar Nus. 
Nus selaku ketua Delegasi Indonesia membuka secara resmi Paviliun Indonesia yang mengusung tema "Remarkable Indonesian Coffee: Home of the Worlds Finest Coffee". Indonesia menjamu audiens dengan berbagai sajian jajanan pasar Indonesia, seperti permen dan biskuit yang menjadi favorit para pengunjung.

Selain itu juga ditampilkan sajian budaya melalui permainan angklung dari House of Angklung yang berbasis di Washington D.C, dan juga coffee cuppinguntuk specialty coffee pilihan, untuk lebih memperkenalkan dan mempromosikan ragam specialty coffee Indonesia.
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Pameran foto jurnalistik ANTARA "Arkamaya" digelar

Pameran foto jurnalistik ANTARA "Arkamaya" digelar

Pameran foto jurnalistik ANTARA
Dokumentasi Direktur Utama Kantor Berita ANTARA, Meidyatama Suryodiningrat (kanan), bersama Kepala Divisi Foto Kantor Berita ANTARA, Hermanus Prihatna (kiri), dan Direktur Komersial Kantor Berita ANTARA, Hempi N Prajudi (kedua kiri), saat melihat pameran foto usai pembukaan Pameran Foto Kilas Balik 2015, di Galeri Foto Jurnalistik ANTARA, Jakarta, Jumat (29/1). Divisi Pemberitaan Foto Kantor Berita ANTARA bekerja sama dengan Galeri Foto Jurnalistik ANTARA meluncurkan Buku Kilas Balik 2015 serta pameran foto karya 62 pewarta foto yang menampilkan 218 foto terbaik sepanjang 2015. (ANTARA FOTO/Rivan Lingga)
 ... ini tentang ilmu pengetahuan...

Jakarta (ANTARA News) - Pameran foto jurnalistik hasil karya peserta kursus foto jurnalistik di Galeri Foto Jurnalistik ANTARA bertajuk "Arkamaya", dibuka kepada publik, Jumat malam ini. 

"Pameran foto ini tentang ilmu pengetahuan," kata Direktur Utama Lembaga Kantor Berita ANTARA, Meidyatama Suryodiningrat, di acara pembukaan pameran dan peluncuran buku fotografi jurnalistik "Arkamaya", di halaman depan GFJA, di Jalan Antara, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat.

Ilmu pengetahuan, kata dia, bisa menjadi sesuatu yang diteruskan bagi generasi berikutnya sekaligus sebagai hasil karya.

"Dua hal dari ilmu pengetahuan itu sudah dipenuhi dalam pameran foto ini," katanya.

Tema "Arkamaya" sendiri merupakan kosa kata dari bahasa Sansakerta yang artinya cahaya. Pameran foto ini merupakan hasil jepretan 26 peserta kursus fotografi reguler Angkatan XXI GFJA Angkatan.


Pameran ini memamerkan 163 foto serta berlangsung pada 1 April-1 Mei 2016 dan gratis terbuka untuk umum

Terdapat sejumlah acara pendukung dari pameran foto "Arkamaya" ini di antaranya temu wicara bertema "Setelah Motret, Terus Ngapain?" pada pukul 15.30 WIB, 16 April 2016.

Selain itu, terdapat kegiatan lainnya, yaitu "Arkamaya Maen ke Kampus" di Universitas Negeri Jakarta, 6 April dan di kampus FISIP Universitas Indonesia pada 20 April. 
Editor: Ade Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2016
14 perusahaan ICT Indonesia pameran di Jerman

14 perusahaan ICT Indonesia pameran di Jerman

14 perusahaan ICT Indonesia pameran di Jerman
Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin Zakiyudin berfoto bersama dengan para peserta dari 14 perusahaan teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technology/ICT) Indonesia serta pendukung penyelenggara pada pameran Centrum for Boroautomation, Informationstechnologie und Telekommunikation (CeBIT) 2016 di Hannover, Jerman. (ANTARA News/ Humas Kementerian Perindustrian)

Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 14 perusahaan teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technology/ICT) Indonesia untuk mengikuti pameran Centrum for Boroautomation, Informationstechnologieund Telekommunikation (CeBIT) 2016 di Hannover, Jerman.

Demikian disampaikan Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian Zakiyudin berdasarkan laporannya dari Jerman.
“Program ini merupakan bentuk kerjasama antara Kemenperin dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hamburg, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin,” kata Zaki melalui siaran pers diterima di Jakarta, Selasa.

Disebutkannya, ke-14 perusahaan ICT Indonesia yang terlibat,yaitu Agate International (Agate Studios), Amirage International (J-Spot Augmented Reality), Anantarupa Nabha Sparsham Deeptam (Anantarupa Studio) dan Evolusi Teknologi Semesta (Data Driven Asia).

Kemudian, Delapan Sebelas Indonesia (i-811), DreambenderIndonesia (Isara), Dua Empat Tujuh (Solusi 247), Fusi Global Teknologi, Microelectronics Center ITB, Mitra IntegrasiKomputindo, Sydeco, Sentra Studio Indonesia (Global e-Learning) dan Virkea Empressa Utama.

Dari keikutsertaan pameran yang diselenggarakan pada tanggal 14-18 Maret 2016, kata Zakiyudin, perusahaan ICT Indonesia berhasil menjalin berbagai kerja sama bisnis dan MoU dengan mitra dari negara-negara Eropa, Asia dan Amerika.

Estimasi kesepakatan bisnis mencapai 1.338.000 dollar AS dan Euro 550.000 atau sekitar Rp26,23 miliar dari total 141 kontrak dagang.

“Untuk 14 Perusahaan ICT Indonesia, Kemenperin memfasilitasi booth seluas 72 m2, sedangkan 3 perusahaan lainnya difasilitasi ITPC Hamburg dengan luas 18 m2,” ujar Zaki.

Selanjutnya, untuk memperluas jejaring dan memfasilitasi pelaku usaha Indonesia dalam memasuki pasar Eropa, KJRI Hamburg bekerjasama dengan didukung ITPC Hamburg dan perusahaan ICT Indonesia berbasis di Hamburg.

“Seluruh perusahaan ICT Indonesia yang menjadi co-exhibitor dalam pameran CeBIT 2016, mempresentasikan berbagai produk inovatif kompetitif dihadapan para pelaku bisnis internasional,” tutur Zakiyuidn.
Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Pameran foto jurnalistik ANTARA "Arkamaya" digelar

Pameran foto jurnalistik ANTARA "Arkamaya" digelar

Pameran foto jurnalistik ANTARA
Dokumentasi Direktur Utama Kantor Berita ANTARA, Meidyatama Suryodiningrat (kanan), bersama Kepala Divisi Foto Kantor Berita ANTARA, Hermanus Prihatna (kiri), dan Direktur Komersial Kantor Berita ANTARA, Hempi N Prajudi (kedua kiri), saat melihat pameran foto usai pembukaan Pameran Foto Kilas Balik 2015, di Galeri Foto Jurnalistik ANTARA, Jakarta, Jumat (29/1). Divisi Pemberitaan Foto Kantor Berita ANTARA bekerja sama dengan Galeri Foto Jurnalistik ANTARA meluncurkan Buku Kilas Balik 2015 serta pameran foto karya 62 pewarta foto yang menampilkan 218 foto terbaik sepanjang 2015. (ANTARA FOTO/Rivan Lingga)
 ... ini tentang ilmu pengetahuan...

Jakarta (ANTARA News) - Pameran foto jurnalistik hasil karya peserta kursus foto jurnalistik di Galeri Foto Jurnalistik ANTARA bertajuk "Arkamaya", dibuka kepada publik, Jumat malam ini. 

"Pameran foto ini tentang ilmu pengetahuan," kata Direktur Utama Lembaga Kantor Berita ANTARA, Meidyatama Suryodiningrat, di acara pembukaan pameran dan peluncuran buku fotografi jurnalistik "Arkamaya", di halaman depan GFJA, di Jalan Antara, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat.

Ilmu pengetahuan, kata dia, bisa menjadi sesuatu yang diteruskan bagi generasi berikutnya sekaligus sebagai hasil karya.

"Dua hal dari ilmu pengetahuan itu sudah dipenuhi dalam pameran foto ini," katanya. 
Tema "Arkamaya" sendiri merupakan kosa kata dari bahasa Sansakerta yang artinya cahaya. Pameran foto ini merupakan hasil jepretan 26 peserta kursus fotografi reguler Angkatan XXI GFJA Angkatan.

Pameran ini memamerkan 163 foto serta berlangsung pada 1 April-1 Mei 2016 dan gratis terbuka untuk umum

Terdapat sejumlah acara pendukung dari pameran foto "Arkamaya" ini di antaranya temu wicara bertema "Setelah Motret, Terus Ngapain?" pada pukul 15.30 WIB, 16 April 2016.

Selain itu, terdapat kegiatan lainnya, yaitu "Arkamaya Maen ke Kampus" di Universitas Negeri Jakarta, 6 April dan di kampus FISIP Universitas Indonesia pada 20 April. 
Editor: Ade Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Back To Top