-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
DPR : Pansus Freeport untuk dorong kedaualtan energi

DPR : Pansus Freeport untuk dorong kedaualtan energi

DPR : Pansus Freeport untuk dorong kedaualtan energi
Nasir Djamil (FOTO ANTARA/Ismar Patrizki)
 Wacana pembentukan panitia khusus (pansus) Freeport yang terus menjadi perbincangan di parlemen. Jika terbentuk kemudian, sesungguhnya tujuannya untuk menyelamatkan energi kita dari dominasi pihak asing


Menurut Nasir Djamil, dengan kompleksitas masalah yang besar, menyangkut perusahaan besar dan juga pihak-pihak tertentu yang nanti akan dimintai keterangan, maka paling tepat dibentuk pansus Freeport," ujar Nasir Djamil.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menjelaskan, pansus memiliki kewenangan yang lebih tinggi ketimbang panitia kerja atau panja sebab penanggung jawab pansus langsung pimpinan DPR, sedangkan panja cukup pimpinan komisi bersangkutan saja.

"Mengingat banyak persoalan yang mengitari Freeport, lalu daya ungkitnya juga besar, jalan yang efektif dibentuk pansus untuk menuntaskan masalah yang selama ini menjadi pertanyaan publik," kata Nasir.
Nasir menegaskan, pansus Freeport yang akan dibentuk hendaknya menghindari kesan sebagai bentuk intervensi politik. Pansus harus menjadi instrumen DPR untuk mengurai dan memberikan solusi bagi persoalan Freeport dan juga problematika investasi pertambangan selama ini.

"Jadi fokus pada penyelidikan masalah yang akan dibereskan dan hilangkan kesan politisasi," katanya.


Data kuat

Karena itu, kata Nasir, pansus harus memiliki data yang kuat, akurat dan dalil-dalil yang juga sangat kuat sehingga dalam bekerja dibekali perangkat yang memadai.

"Mengapa pansus yang sudah bergulir lama ini belum terbentuk, mungkin karena DPR sedang melengkapi data dan fakta-fakta yang lebih kuat," katanya.
Ditanya mengenai sikap fraksi, Nasir mengungkapkan, sepanjang anggota memiliki argumentasi dan didukung data serta fakta yang akurat soal pentingnya Pansus Freeport, fraksi akan mengikutinya.

Sebelumnya, beberapa anggota DPR, antara lain, Elino (Gerindra), Masinton (PDIP), Azhar Romli serta Lili Asdjudiredja (Golkar) mengungkapkan dukungan kepada usul tersebut.

Menurut Masinton, pihaknya ketika berlangsungnya Pansus Pelindo II sudah memprakarsai pembentukan pansus Freeport dan sudah terkumpul 12 tanda tangan dari lintas fraksi. Menurut UU tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3), pansus cukup diusulkan 20 anggota dari minimal dua fraksi.

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Anggota baru MKD dorong pansus Freeport

Anggota baru MKD dorong pansus Freeport

Anggota baru MKD dorong pansus Freeport
Ridwan Bae (ANTARA FOTO/Saptono)

"PT Freeport kan menjadi sumber persoalan. Sebaiknya bentuk Pansus Freeport, sehingga itu akan lebih terbuka semuanya, siapa yang salah," kata Ridwan Bae di gedung parlemen, Jakarta, Senin.
Dia menilai penyelidikan kasus PT Freeport melalui pansus akan lebih memuaskan benak publik, untuk membuka siapa saja oknum yang terlibat dalam renegosiasi perpanjangan kontrak.

"Dengan pansus pejabat-pejabat yang mungkin ikut, termasuk kalau pak Novanto (Ketua DPR RI Setya Novanto) salah akan kelihatan," kata dia.
Selain itu, menurut Ridwan, pansus akan melakukan penyelidikan secara terbuka dan transparan dengan memanggil seluruh pihak yang terkait, sehingga diyakini sesuai kehendak rakyat.

"Pansus ini akan lebih adil. Jangan semata-mata persoalan ini hanya mengejar pak Novanto. Yang kita kejar semua orang yang terkait Freeport. Dengan pansus, yang salah pasti tersentuh, yang benar akan terlihat," ujar dia.
Ketua DPR RI Setya Novanto dilaporkan Menteri ESDM Sudirman Said ke MKD atas dugaan melanggar kode etik dengan terlibat dalam proses renegosiasi perpanjangan kontrak PT Freeport.

Novanto disebut-sebut melakukan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden serta disebut-sebut meminta saham dalam proses itu.
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Back To Top