-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
 Paus Fransiskus hadapi perlawanan keras dalam reformasi Vatikan

Paus Fransiskus hadapi perlawanan keras dalam reformasi Vatikan


Paus Fransiskus hadapi perlawanan keras dalam reformasi Vatikan
Dokumentasi Paus Fransiskus memimpin misa terakhir dalam kunjungannya di Amerika Serikat pada Festival Keluarga, di Benjamin Franklin Parkway, Philadelphia, Pennsylvania, Minggu (27/9). (REUTERS/Tony Gentile)
... K-e-j-e-l-a-s-a-n. Itulah yang dilakukan di perusahaan kelas rendah sekalipun, dan kita juga harus melakukannya. Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa sebagian besar pembelanjaan kita sudah di luar kendali...
Kota Vatikan (ANTARA News) - Dua buku baru karya wartawan Italia menggambarkan bahwa salah kelola, keserakahan, persekongkolan, dan korupsi masih mewabah di Vatikan, tempat Paus Fransiskus menghadapi perlawanan keras terkait rencana untuk mengubah hal itu. 

Dua buku berjudul Saudagar di Gereja karya Gianluigi Nuzzi dan Ketamakan karya Emiliano Fittipaldi, yang diluncurkan di Italia, Rabu, dan berisi hal tersebut, dikecam Vatikan.

Pada Senin, Vatikan menyatakan kedua buku tersebut memicu kebingungan dan tafsir menjurus atas pernyataan berisi penangkapan dua anggota komite, yang diutus Paus Fransiskus untuk mempelajari perubahan keuangan.

Kedua orang itu, termasuk seorang pastor tinggi Tahta Suci Vatikan, ditangkap karena dicurigai membocorkan dokumen rahasia kepada kedua penulis itu.

Pokok penting dari buku Nuzzi, yang diberikan pada Reuters sebelum dilansir, adalah salinan rekaman pertemuan Paus pada Juli 2013 atau empat bulan setelah keterpilihannya, saat ia mengeluh pada pejabat tinggi Vatikan terkait kekeruhan keuangan negara tersebut.

"Kita harus memperjelas situasi keuangan Tahta Suci dan membuatnya lebih transparan," kata Paus Fransiskus, seperti dikutip dari rekaman itu, yang menurut si penulis sengaja direkam secara diam-diam seseorang di dalam ruang pertemuan.

"K-e-j-e-l-a-s-a-n. Itulah yang dilakukan di perusahaan kelas rendah sekalipun, dan kita juga harus melakukannya. Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa sebagian besar pembelanjaan kita sudah di luar kendali," kata Paus Fransiskus menambahkan.

Nuzzi mulai terkenal pada 2012 lewat bukunya, Ia Yang Kudus, yang sebagian besar memuat informasi yang bocor dari Paolo Gabriel, mantan kepala pelayan Paus Benediktus yang mencuri beberapa dokumen dari meja kerja Paus.

Skandal diikuti penangkapan dan pemenjaraan Gabriel itu terkenal dengan sebutan Vatileaks. Keributan yang muncul atas peristiwa tersebut diyakini menjadi salah satu alasan keputusan pengunduran diri Paus Benediktus pada tahun berikutnya.

Pengkhianatan
Buku terbaru Nuzzi itu diangkat dari sebagian dokumen, yang dibocorkan anggota komisi, yang ditangkap, dan perilaku mereka disebut sebagai pengkhianatan serius atas kepercayaan yang diberikan Sri Paus.

Nuzzi menulis, penyimpangan keuangan disebabkan pembiayaan untuk orang-orang yang dianggap kudus dalam Gereja Katolik Roma serta untuk memenuhi gaya hidup mewah beberapa kardinal, padahal seharusnya dana tersebut dialokasikan untuk menutup defisit administrasi warga miskin di Vatikan.

Nuzzi mengungkapkan pengaturan Peter Pence, pungutan tahunan dari seluruh dunia yang disetor ke Roma untuk amal, merupakan teka-teki terselubung dan rahasia yang tidak tertembus.

Melalui kontrak-kontrak pemeliharaan dan restorasi yang diajukan saat terjadi kenaikan harga, perumahan Vatikan bernilai tujuh kali lipat daripada yang terdaftar dalam buku rekening. Dana pensiun negara tersebut juga diperkirakan akan terkuras dengan cepat, tulis Nuzzi.

Dikatakan dia, Paus Fransiskus yang memperoleh mandat dari para kardinal yang memilihnya pada 2013 untuk membenahi keuangan Vatikan, masih menghadapi perlawanan yang kuat dan mengakar.

Dalam buku lain berjudul Ketamakan yang juga berasal dari dokumen bocor, Fittipaldi menulis, dana yang bersumber dari yayasan yang menjalankan sebuah rumah sakit anak di Roma, justru dialihkan untuk membayar pemugaran apartemen seorang kardinal senior.

Fittipaldi, seorang wartawan tabloid mingguan L'Espresso, mengatakan yayasan itu membayar 24.000 euro untuk penerbangan helikopter yang membawa kardinal itu ke Italia selatan untuk menghadiri acara amal, menurut kutipan di koran La Repubblica, Roma.

Dalam pernyataannya Senin lalu, Vatikan menuduh kedua penulis buku-buku tersebut mencoba mendapat keuntungan dari dokumen curian dan menyatakan bahwa tindakan mereka tergolong ilegal.

Sementara itu, Nuzzi dan Fittipaldi menolak tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa mereka hanya melakukan tugas mereka sebagai wartawan.
Editor: Ade Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Menag undang Paus Fransiskus ke Indonesia

Menag undang Paus Fransiskus ke Indonesia

17:19 WIB | 2.538 Views
Menag undang Paus Fransiskus ke Indonesia
Paus Fransiskus. (Reuters)
Paus yang terakhir berkunjung ke Indonesia sudah cukup lama. Jadi momentumnya untuk saat ini bisa kembali memperkuat hubungan antar dua negara ini
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menerima kunjungan Kardinal Pietro Parolin dari Secretary of State Vatikan di ruang kerjanya, Jakarta, Rabu. Dalam kesempatan itu Menag berharap agar Paus Fransiskus dapat berkunjung ke Indonesia.

"Dengan segala kerendahhatian, kami mengundang Paus Fransiscus untuk berkenan berkunjung ke Indonesia. Tidak hanya untuk melihat kehidupan keagamaan di Indonesia, bertemu dengan umat Katolik di Indonesia khususnya, tapi juga ikut meneguhkan semangat bagaimana dialog antar umat beragama itu terus dikembangkan," tutur Menag.

"Paus yang terakhir berkunjung ke Indonesia sudah cukup lama. Jadi momentumnya untuk saat ini bisa kembali memperkuat hubungan antar dua negara ini," tambahnya didampingi Kabalitbang-Diklat Abd. Rahman Mas’ud, Karo Hukum dan Kerjasama Luar Negeri Achmad Gunaryo, Kepala PKUB A Mubarak, Direktur Urusan Agama Katolik Franciskus Endang, dan Kabag TU Pimpinan (Sesmen) Khoirul Huda Basyir.

Menag menyambut baik kunjungan Kardinal Pietro. Menurutnya, kunjungan pertama Sekretariat Negara ke Indonesia ini sangat baik bagi hubungan kedua negara. "Kami sangat mengapresiasi dan bersyukur karenanya," kata Menag.
Terhadap undangan Menag ini, Kardinal Pietro Parolin menyambut baik dan akan menyampaikannya kepada Paus Fransiskus. Kardinal berharap Paus nantinya berkesempatan untuk berkunjung dan bisa menyaksikan kehidupan beragama di Indonesia.

Kardinal juga mengundang Menag Lukman jika ada kesempatan ke Eropa agar bisa berkunjung ke Sekretariat Vatikan di Roma. "Kami sangat tertarik dengan Islam Nusantara," katanya sembari berulang-ulang mengucapkan very interesting.

Hubungan baik Indonesia dan Vatikan sudah terjalin sejak lama, lebih dari 65 tahun. Menurut Menag, umat Katolik saat ini di Indonesia jumlahnya juga cukup banyak, tidak kurang dari 7 juta.

Kepada Kardinal, Menag mengaku  sangat terbantu dengan keberadaan para pemuka agama, termasuk pemuka agama Katolik dan jajaran Keuskupan yang ada di semua Provinsi di Indonesia, yang telah ikut menjalankan misi Kementerian Agama dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan keagamaan masyarakat Indonesia.

Menag menambahkan bahwa ia juga mengikuti melalui media massa, upaya-upaya Paus Fransiscus dalam membangun interfaith dialogue.  "Itu bagi kami sangat positif karena Indonesia terdiri dari masyarakat yang sangat beragama, termasuk juga kemajemukan di bidang penganut agama,” ujar Menag.

"Karenanya upaya untuk selalu membangun dialog antar umat beragama merupakan sesuatu yang sangat positif dan kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas apa yang selama ini dilakukan oleh Paus Fransiscus yang dampaknya sangat baik bagi Indonesia dan juga dunia," tambahnya. 
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Paus serukan larangan senjata nuklir di dunia

Paus serukan larangan senjata nuklir di dunia


Paus serukan larangan senjata nuklir di dunia
Paus Fransiskus (REUTERS/Tony Gentile)
 
Vatican City (ANTARA News) - Paus Fransiskus menyerukan larangan pemakaian senjata nuklir di dunia, Minggu, saat Bapa Suci itu mengenang 70 tahun serangan bom atom ke kota Nagasaki, Jepang.

Paus menyampaikan pada kerumunan umat di Basilika St. Petrus, setelah memberikan berkat mingguan dengan mengatakan "Dalam perang hanya ada kekalahan, satu-satunya cara untuk memenangkan perang adalah dengan tidak bertempur."

Pengeboman dua kota di Jepang --Hiroshima dan Nagasaki-- pada 6 dan 9 Agustus 1945 menjadi "lambang kekuatan yang merusak ketika manusia menyalahgunakan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan," kata Paus.

Menurut Paus, tragedi pengeboman adalah "seruan tetap terhadap kemanusiaan untuk menanggalkan peperangan selamanya dan melarang senjata nuklir serta seluruh senjata berdaya rusak massal."

(M007)
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Paus Fransiskus seru tata ekonomi baru dan kecam kapitalisme

Paus Fransiskus seru tata ekonomi baru dan kecam kapitalisme


Paus Fransiskus seru tata ekonomi baru dan kecam kapitalisme
Paus Fransiskus (REUTERS/Stefano Rellandini)
Marilah untuk tidak takut mengatakan bahwa 'kita menginginkan perubahan, perubahan nyata, perubahan struktural
Santa Cruz, Bolivia (ANTARA News) - Paus Fransiskus mendesak perubahan tata ekonomi dunia dan mengecam "kolonialisme baru" oleh lembaga-lembaga yang menerapkan program pengetatan ekonomi (austerity) dan menyatakan kaum miskin memiliki hak suci untuk bekerja, tinggal dan tanah.

Paus kelahiran Argentina ini juga meminta maaf atas nama Gereja Katolik Roma untuk perlakuan terhadap penduduk asli Amerika, orang Indian, pada masa kolonialisme benua itu.

Mengutip kata-kata seorang uskup abad keempat, dia menyebut tuntutan mencari uang dengan gila-gilaan sebagai "kotoran iblis", dan menyebut negara-negara miskin tak boleh didegradasi sebagai pemasok bahan baku dan lapangan kerja murah untuk negara maju.

Menuntut planet ini diselamatkan dari hancurnya ekosistem, Paus berbicara setelah didahului pidato panjang Presiden Bolivia Evo Morales yang mengenakan jaket bergambarkan tokoh revolusioner Argentina Ernesto "Che" Guevara yang ditembak mati tentara Bolivia dukungan CIA pada 1967.

"Marilah untuk tidak takut mengatakan bahwa 'kita menginginkan perubahan, perubahan nyata, perubahan struktural," kata Paus seraya mengecam sistem (kapitalisme) yang telah mengenakan "mentalitas laba pada tingkat harga apa pun, tanpa peduli pada pengucilan sosial atau kehancuran alam."
"Sistem ini kini tak tertahankan: petani mendapatinya tak tertahankan, buruh mendapatinya tak tertahankan, masyarakat mendapatinya tak tertahankan, manusia mendapatinya tak tertahankan," kata Paus, bahkan "Bumi sendiri, saudari kita, Ibu Pertiwi, juga mendapatinya tidak tertahankan."
Pernyataan Paus ini mendapatkan applause besar dari hadirin.

Sejak terpilih pada 2013, Paus pertama dari Amerika Latin ini mati-matian membela kaum miskin dan mengkritik kapitalisme, bahkan pada kunjungannya ke Amerika Serikat September tahun lalu dia tak segan mengkritik kapitalisme.
Paus menyerang badan-badan keuangan dunia seperti IMF dan kebijakan-kebijakan bantuan pembangunan dari negara-negara maju.

"Tidak ada satu pun kekuatan aktual atau maju yang berhak mencabut kedaulatan penuh manusia. Kapan pun mereka melakukan hal ini, kami melihat bangkitnya  norma baru kolonialisme yang dengan serius memprasangkai kemungkinan perdamaian dan keadilan," kata Paus.

"Kolonialisme baru terwujud dalam berbagai wajah. Suatu waktu itu terlihat seperti sinonim dari kerakusan: korporasi-korporasi, lembaga-lembaga pinjaman, pakta-pakta perdagangan bebas, dan penerapan syarat-syarat penghematan yang selalu mengkerangkeng kaum pekerja dan kaum miskin," kata Paus.
Pekan lalu, Paus Fransiskus menyeru pihak berwenang Eropa untuk menjaga martabat manusia dalam pencarian solusi untuk krisis ekonomi di Yunani, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Paus Fransiskus Terbitkan Surat Perlindungan Lingkungan

Paus Fransiskus Terbitkan Surat Perlindungan Lingkungan

BBC World - internasional-utama
 Jakarta -Paus Fransiskus menuding keserakahan manusia sebagai penyebab pemanasan global dalam surat edarannya tentang perubahan iklim yang sudah ditunggu-tunggu.

Dalam suratnya -yang sudah dibocorkan sebuah majalah Italia, L'Espresso, sebelum pengumuman resmi, Kamis 18 Juni- Paus mendesak orang-orang kaya mengubah gaya hidup mereka untuk mencegah pengrusakan ekosistem.

Para pegiat lingkungan berharap pesan ini akan memacu negara-negara menjelang konferensi lingkungan PBB yang akan digelar di Paris pada Desember tahun ini.

Diberi judul, 'Laudato Si (Semoga Diberkati), Dalam Menjaga Rumah Kita Bersama', tujuannya adalah sebagai inspirasi bagi semua orang -dan bukan hanya umat Katolik- untuk melindungi Bumi.
Paus Fransiskus
Isi surat edaran ini sempat dibocorkan sebuah majalah Italia sebelum peluncuran resminya.

Dengan tebal mencapai 192 halaman, surat edaran ini sebagian besar menuding kegiatan manusia sebagai penyebab pemanasan global.

"Kekerasan yang ada di dalam hati kita, yang dilukai oleh dosa, juga tercermin dalam gejala bukti-bukti kesakitan dalam tanah, air, udara, dan dalam semua bentuk kehidupan," tulis Paus.

Sekjen PBB, Ban Ki-moon menyambut baik dengan mengatakan perubahan iklim merupakan isu moral yang membutuhkan dialog di semua kalangan masyarakat.

Bagaimanapun sebagian isinya dikritik oleh sejumlah politikus Amerika Serikat yang beraliran konservatif, antara lain oleh dua bakal calon presiden dari Partai Republik.

Jeb Bush -yang ayah dan abangnya pernah menjadi presiden AS- mengatakan dia tidak mendasarkan kebijakan ekonominya dari pemikiran uskup, kardinal atau paus.

Sementara Rick Santorum mempertanyakan kredibilitas Paus dalam ilmu iklim.


(nwk/nwk)
Back To Top