-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Pelindo III terima predikat "Trusted Company" IICG

Pelindo III terima predikat "Trusted Company" IICG

Pelindo III terima predikat
Ilustrasi. Percepat Arus Bongkar Muat. Pekerja mengawasi proses perakitan crane baru Terminal Nilam, Tanjung Perak, Surabay, Jawa Timur, Rabu (30/9). Untuk memangkas waktu tunggu bongkar muat kontainer (Dweiling Time) diterminal tersebut, PT Pelindo III menambah peralatan bongkar muat berupa dua unit Ship to Shore (STS) Crane berkapasitas 2 ribu ton per jam. (ANTARA FOTO/Irfan Anshori)
 GCG sebagai pengendalian internal sekaligus sebagai sarana untuk mencegah perusahaan dari penyimpangan yang dapat mengakibatkan kegagalan pencapaian tujuan perusahaan."


Direktur SDM dan Umum Pelindo III, Toto Heli Yanto, Jumat mengatakan predikat ini diberikan atas penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) dalam perspektif penciptaan nilai di perusahaan.

Bahkan, kata Toto, BUMN di bidang pelabuhan ini juga mengikuti serangkaian penilaian dan proses audit yang dilakukan oleh IICG dan Majalah SWA.

"Atas penilaian dan proses audit tersebut, Pelindo III dianugerahi gelar Trusted Company yang saya terima langsung," ucap Toto dalam keterangan persnya di Surabaya.

Toto mengatakan, predikat ini menunjukkan bahwa Pelindo III memiliki komitmen yang tinggi dalam menerapkan GCG di dalam perusahaan.

"Sebagai salah satu BUMN yang cukup besar di Indonesia, Pelindo III telah memiliki strategi dalam memastikan penciptaan nilai melalui kegiatan bisnis perusahaan," katanya.

Toto mengaku Pelindo III akan terus berkomitmen menjalankan bisnisnya untuk meraih kesuksesan dengan berpegang pada aturan yang ada, serta nilai-nilai yang telah disepakati bersama.

Sebab penerapan GCG memang tidak mudah, karena membutuhkan komitmen dan kepercayaan dari semua pihak yang memiliki kepentingan dengan perusahaan, mulai dari pemegang saham, manajemen, pegawai, hingga pemegang kebijakan.

Selain itu, evaluasi dan monitoring juga selalu dilakukan untuk memastikan penerapan GCG telah sesuai dengan kaidah dan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

"GCG sebagai pengendalian internal sekaligus sebagai sarana untuk mencegah perusahaan dari penyimpangan yang dapat mengakibatkan kegagalan pencapaian tujuan perusahaan," katanya.

Sementara itu, Pimpinan IICG Gendut Suprayitno mengatakan aspek-aspek penilaian GCG dalam perspektif risiko meliputi komitmen, transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, fairness, kompetensi.

Selain itu, juga dinilai masalah kepemimpinan, kemampuan kerja sama, visi, misi, dan tata nilai, strategi dan kebijakan, etika bisnis, dan budaya risiko.

"Pelindo III telah memenuhi semua aspek-aspek penilaian yang telah ditentukan oleh tim penilai, dan layak mendapat predikat tersebut," katanya.
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
 Pelindo III kembangkan kawasan Marina terintegrasi

Pelindo III kembangkan kawasan Marina terintegrasi


Pelindo III kembangkan kawasan Marina terintegrasi
Boom Wisatawan menikmati matahari terbit di Pantai Boom, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (29/7). Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) berencana mengembangkan potensi wisata pantai seluas 44,2 hektar yang berada di ujung timur pulau Jawa tersebut. (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)

Jakarta (ANTARA News) - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) mulai mengembangkan kawasan Boom Marina Banyuwangi terpadu yang merupakan dermaga dengan segala fasilitas pendukung untuk "yacht" (kapal layar ringan).

Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin mengatakan, pengembangan kawasan terintegrasi tersebut diawali dengan peluncuran sebagai pertanda awal dari Pembangunan Boom Marina di Banyuwangi.

Peluncuran tersebut dihadiri oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, perwakilan Kementrian Pariwisata, serta sejumlah pelaku bisnis pelayaran domestik dan internasional di Pantai Boom, Banyuwangi, Jawa Timur.

Djarwo mengatakan pengembangan marina di Pantai Boom Banyuwangi tersebut akan terintegrasi dengan Pelabuhan Benoa di Bali dan Labuhan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Seperti janji saya kepada Bapak Bupati Banyuwangi, kami sampaikan bahwa kegiatan peluncuran sebagai pertanda awal dari Pembangunan Boom Marina di Banyuwangi," katanya.

Ke depannya, lanjut dia, bahkan akan dihubungkan ke lokasi lain yang potensial, seperti Karimunjawa, Lombok, dan Tenau Kupang.

"Pengembangan infrastruktur wisata bahari yang terintegrasi akan mengoptimalkan potensi rute pelayaran di Indonesia. Tidak hanya keuntungan bagi pengelola namun juga memantik pengembangan kawasan dan kreativitas warga, sehingga memiliki economic value untuk peningkatan perekonomian masyarakat sekitar," katanya.
Apalagi, Djarwo menambahkan Pemkab Banyuwangi sedang gencar mempromosikan banyak destinasi wisata menarik seperti "blue fire" di Kawah Ijen, "kite surfing" di Pulau Tabuhan, menantangnya ombak Pantai Plengkung, kearifan budaya Osing, indahnya alam Alas Purwo, dan aneka destinasi lainnya.
Kawasan Boom Marina Banyuwangi akan dibangun di area seluas 44,2 hektar, dengan konsep berbasis kearifan lokal dan ramah lingkungan.

Kompleks marina modern yang dibangun akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti zona marina, zona residensial, dan zona rekreasi.

"Boom Marina Banyuwangi diharapkan menjadi bagian dari jaringan marina dunia sekaligus untuk mempromosikan wisata bahari Indonesia di dunia internasional," ujarnya.

Setelah pada tahun 2015 ini, kata Djarwo Pelindo III menyelenggarakan ajang "Fremantle to Indonesia Yacht Race dan Rally yang berlayar dari Australia dan berakhir atau "finish" di Pelabuhan Benoa Bali.

"Boom Marina Banyuwangi direncanakan dapat beroperasi para pertengahan tahun 2017 dan menjadi tuan rumah bagi ajang yang sama serta berbagai agenda marina internasional lainnya," katanya.
Sejumlah pelabuhan yang dikelola Pelindo III sudah rutin disandari kapal pesiar (cruise) internasional, di antaranya yaitu Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Di Kalimantan sendiri, terdapat Pelabuhan Banjarmasin dan Pelabuhan Kumai serta pada gugusan Kepulauan Sunda Kecil atau Kepulauan Nusa Tenggara yang sudah termahsyur keindahannya, yakni Pelabuhan Benoa Bali, Pelabuhan Lembar Lombok, hingga Pelabuan Tenau Kupang.

Dia mengatakan Pelindo III dan Kementerian Pariwisata bekerja sama melakukan promosi wisata Indonesia kepada operator kapal pesiar internasional seperti Seatrade Cruise Shipping Miami di Florida AS, Sales mission and Annual Cruise Down Under Conference di Australia, Cruise Shipping Asia di Singapura dan Seatrade All Asia Cruise Cenvention di RRC, katanya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menambahkan Boom Marina Banyuwangi diharapkan bisa menjadi bagian pembangunan ekonomi kerakyatan, selain itu bisa tetap mempertahankan warisan sejarah seperti bangunan kuno peninggalan zaman VOC.

"Pembangunan Marina Boom kami harap bisa mendukung peningkatan perekonomian rakyat dan peninggalan sejarah yang berada di kawasan ini tetap terjaga dan jadi daya dukung penarik wisata berbasis eco-tourism," pungkasnya.


Berdasarkan data Pelindo III, kunjungan sepanjang semester I tahun 2015 tercatat kunjungan kapal pesiar yang singgah melalui pelabuhan di wilayah kerja Pelindo III terealisasi sebanyak 67.015 turis mancanegara atau meningkat 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat 56.272 turis.

Sedangkan realisasi jumlah kapal pesiar tahun 2014 sendiri tercatat sebanyak 126 unit dengan berat kapal mencapai 4.725.008 Gross Tonnage (GT) dan membawa penumpang sebanyak 84.827 orang.
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Back To Top