-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
BPBD Biak butuh mobil oprasional pemadam kebakaran

BPBD Biak butuh mobil oprasional pemadam kebakaran


BPBD Biak butuh mobil oprasional pemadam kebakaran
mobil pemadam kebakaran (FOTO ANTARA/Jessica Wuysang)
Sebagian besar wilayah distrik dan kampung di Kabupaten Biak Numfor masuk daerah rawan bencana alam, maka keberadaan modil pemadam kebakaran milik BPBD sangat mendesak
Biak (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Biak Numfor, Papua membutuhkan sarana operasional mobil pemadam kebakaran untuk menyiagakan layanan menghadapi kebakaran yang belakangan ini kerap melanda Kabupaten Biak Numfor.

 Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Yunus Saflembolo di Biak, Selasa, mengakui, pengadaan mobil pemadam kebakaran diharapkan dapat terealisasi dari bantuan pemerintah pusat melalui Badan Penangulangan bencana Nasional.

"Ketersediaan mobil pemadam kebakaran di jajaran BPBD Biak sangat mendesak, ya perlu dukungan DPRD untuk membantu pengadaan program mobil kendaraan damkar," kata Kepala BPBD Yunus Saflembolo di Biak, Rabu.

Ia mengakui, keberadaan bantuan mobil damkar di BPBD Biak sangat mendesak mengingat kota Biak dan sekitarnya mulai marak terjadi kebakaran.

"Wilayah Biak yang luas dan masuk kawasan rawan bencana alam hanya punya satu mobil pemadam kebakaran yang kondisinya sudah sangat tua dan lambat sehingga BPBD mengajukan permintaan kepada pemerintah pusat untuk memperoleh bantuan," ungkapnya.

Yunus mengakui, sejak SKPD BPBD terbentuk sejak 2008/2009 telah berkontribusi nyata dalam membantu penyelamatan jiwa manusia dan harta terhadap berbagai musibah bencana alam yang setiap waktu dapat terjadi di wilayah Biak dan sekitarnya.

"Sebagian besar wilayah distrik dan kampung di Kabupaten Biak Numfor masuk daerah rawan bencana alam, maka keberadaan modil pemadam kebakaran milik BPBD sangat mendesak," katanya.

Berdasarkan data pada 2015 kebakaran terjadi di areal Pasar Inpres, pos tunggu Pasar Lama, perumahan Puskopad Sumberker, dan pabrik tahu/tempe Wafnor.

Hingga 2015 BPBD Kabupaten Biak Numfor sebagai SKPD pemkab Biak Numfor telah memiliki mobil dan motor operasional penanggulangan bencana serta pusat informasi bencana alam secara online.
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Riau dapat tambahan bantuan helikopter pemadam kebakaran

Riau dapat tambahan bantuan helikopter pemadam kebakaran


Pekanbaru (ANTARA News) - Satu helikopter jenis Sikorsky telah tiba di Kota Pekanbaru untuk memperkuat upaya pemadaman kebakaran lahan dan hutan yang intensitasnya kian meningkat di Provinsi Riau.

Berdasarkan data Satuan Tugas Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan Riau di Pekanbaru, Minggu, helikopter Sikorsky menambah armada pemadaman dari udara setelah sebelumnya hanya mengandalkan helikopter MI 17. Kedua helikopter itu merupakan sewaan yang dibiayai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Helikopter Sikorsky tiba di Lanud Roesmin Nurjadin Kota Pekanbaru pada Sabtu siang (25/7) sekitar pukul 13.00 WIB. Direncanakan heli itu akan mulai aktif menjatuhkan bom air (water bombing) di lokasi kebakaran mulai hari Minggu ini.

"Kita kembali dengan tugas mulla kit untuk pelaksanaan water bombing sesuai rute yang sudah ditentukan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Edwar Sanger.
Heli pabrikan Rusia ini mampu menampung air hingga sebanyak empat ton tiap sekali terbang untuk memadamkan kebakaran.

Sementara itu, Kota Pekanbaru pada Minggu masih terselimuti kabut asap sisa kebakaran. Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sugarin, mengatakan jarak pandang pada pukul 07.00 WIB hanya mencapai satu kilometer. Jarak tersebut merupakan batas minimal aman untuk aktivitas penerbangan.

Kemudian dari alat pemantau Indeks Standar Pencemar Udara di Kota Pekanbaru menunjukan kualitas udara dalam level "Sedang" akibat polusi asap.

"Secara umum kondisi cuaca di wilayah Riau cerah berawan disertai kabut asap tipis pada pagi dan malam hari," kata Sugarin.

Jumlah titik panas berdasarkan pantauan satelit Terra dan Aqua menyatakan ada 122 titik panas (hotspot) di Riau. Lokasi paling banyak terdapat di Kabupaten Pelalawan dengan 44 titik.

Kemudian lokasi lainnya berada di Kabupaten Bengkalis dengan 17 titik, Kampar 16 titik, Indragiri Hulu 14 titik, Indragiri Hilir delapan titik, Dumai tujuh titik, Rokan Hilir lima titik, Kuantan Singingi empat titik, dan Rokan Hulu dua titik.

"Titik panas dengan tingkat keakuratan di atas 70 persen mencapai 71 titik yang dipastikan titik api kebakaran," kata Sugarin.

Potensi kebakaran masih sangat tinggi karena suhu udara pada temperatur maksimal bisa mencapai 34 derajat Celcius dengan kelembaban 97 persen.

Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Back To Top