-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Pemerintah Indonesia kecam serangan di Orlando AS

Pemerintah Indonesia kecam serangan di Orlando AS

Pemerintah Indonesia kecam serangan di Orlando AS
Deputi Sherif Los Angeles menjaga Gay Pride Parade ke 46 Los Angeles di West Hollywood, California, menyusul adanya serangan dini hari di kelab malam gay di Orlando, Florida, Minggu (12/6/2016). (REUTERS/David McNew )


"Indonesia mengecam serangan di Orlando. Kami menyampaikan simpati mendalam kepada keluarga korban, pemerintah, dan rakyat AS," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, seperti dilansir pada akun Twitter Kemlu di Jakarta, Senin. 
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal menyampaikan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam insiden penembakan massal di Orlando tersebut.

"KJRI (Konsulat Jenderal RI) di Houston saat ini sedang mencari informasi lebih jauh. Namun, sejauh ini tidak terdapat laporan adanya WNI yang menjadi korban," kata Iqbal.

Berdasarkan data KJRI Houston, jumlah keseluruhan WNI di Florida saat ini mencapai 2.522 jiwa, yang terdiri dari 1.263 pria dan 1.259 wanita.

"KJRI akan terus memantau perkembangan di lapangan dan berkoordinasi dengan otoritas setempat dan jaringan masyarakat Indonesia," ujar Iqbal.

Pihak kepolisian Florida mengkategorikan penembakan massal yang terjadi di sebuah klub gay di Orlando itu sebagai tindakan terorisme.

Polisi menyebutkan penembakan diduga dilakukan oleh seorang pria bernama Omar Mir Seddique Mateen (29), warga AS keturunan Afghanistan.

Sitora Yusufiy, mantan istri Omar Mateen mengatakan bahwa pria itu memang mengalami gangguan jiwa dengan tabiat kasar.

Aksi penembakan di Orlando itu merupakan sejarah terburuk dalam penembakan massal di AS, yang oleh Presiden Barack Obama digambarkan sebagai aksi teror dan kebencian. 
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Pemerintah Indonesia keluarkan imbauan perjalanan ke Yaman

Pemerintah Indonesia keluarkan imbauan perjalanan ke Yaman

Pemerintah Indonesia keluarkan imbauan perjalanan ke Yaman
Photo dokumen of The Indonesian Minesterial Foreign Affairs. (kemlu.go.id)
 Sejak dimulainya perang pada 2015 sampai dengan saat ini, situasi keamanan di Yaman masih sangat rawan, dengan masih terdapat konflik bersenjata antar berbagai faksi yang bertikai,"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mengeluarkan imbauan perjalanan bagi warga negara Indonesia (WNI) yang akan bepergian ke Yaman terkait situasi keamanan di negara tersebut, seperti dilansir situs resmi Kementerian Luar Negeri RI pada Selasa.

Pemerintah mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tidak melakukan perjalanan ke Yaman sampai situasi keamanan dinilai kondusif, kata pernyataan dari Kemlu RI.

Menurut pihak Kemlu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sanaa menilai bahwa kondisi Yaman saat ini masih belum kondusif untuk dikunjungi.

"Sejak dimulainya perang pada 2015 sampai dengan saat ini, situasi keamanan di Yaman masih sangat rawan, dengan masih terdapat konflik bersenjata antar berbagai faksi yang bertikai," kata pernyataan dari KBRI di Sanaa.

Bagi WNI yang berencana untuk mengunjungi Yaman dianjurkan agar mempertimbangkan faktor kepentingan kepergian dan menunda sementara kepergian.

Namun, bagi para WNI yang tetap akan melakukan perjalanan ke Yaman diimbau untuk mendapatkan informasi yang lengkap terlebih dahulu terkait keadaan keamanan di tempat yang akan dituju.

Bagi WNI yang berada di Yaman yang memerlukan bantuan dan informasi dapat menghubungi hotline KBRI Sanaa pada nomor +9671427210 atau pada nomor fax +9671427212.

Untuk menghubungi "hotline" Direktorat Perlindungan WNI dan BHI dapat dilakukan pada nomor (021)3813186 ext. 4346 dengan Afrian, atau pada nomor ponsel 081297573256. 

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Back To Top