-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Pontianak akan peringati puncak kulminasi matahari

Pontianak akan peringati puncak kulminasi matahari


Pontianak akan peringati puncak kulminasi matahari
Tugu Khatulistiwa Wisatawan melintas di depan Tugu Khatulistiwa di Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (17/5). Bangunan yang menjadi ikon Kalimantan Barat tersebut berada pada posisi titik lintang nol derajat yang membelah Bumi secara horizontal. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
 
Pontianak (ANTARA News) - Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menyatakan, pihaknya akan merayakan puncak peringatan titik kulminasi matahari di Tugu Khatulistiwa Pontianak, pada 23 September 2016.

"Untuk peringatan titik kulminasi pada 21-23 Maret 2016, akan kami peringati seperti biasanya, dan baru akan diperingati besar-besaran 21-23 September 2016," kata Sutarmidji di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan, peristiwa titik kulminasi matahari merupakan fenomena alam ketika matahari tepat berada digaris khatulistiwa, pada saat itu posisi matahari akan tepat berada di atas kepala sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda di permukaan bumi terutama di kawasan Tugu Khatulistiwa.

Peristiwa titik kulminasi matahari itu terjadi setahun dua kali, yakni antara tanggal 21-23 Maret dan September. Peristiwa alam itu menjadi kegiatan tahunan Kota Pontianak guna menarik kedatangan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Kulminasi matahari berada tegak lurus di atas kepala manusia, yakni pada tanggal 21-23 Maret pukul 11.50 WIB, dan tanggal 21-23 September jam pukul 11.38 WIB di Tugu Khatulistiwa Pontianak.
Kulminasi matahari merupakan peristiwa alam yang hanya terjadi di lima negara, antara lain di Indonesia, tepatnya di Pontianak. Ke-4 negara lain, masing-masing Afrika, yaitu Gabon, Zaire, Uganda, Kenya dan Somalia.

Di Amerika Latin, garis itu juga melintasi empat negara yaitu, Equador, Peru, Columbia dan Brazil. Dari semua kota atau negara yang dilewati tersebut, hanya ada satu di dunia ini yang dibelah atau dilintasi secara persis oleh garis khatulistiwa, yaitu Kota Pontianak.
Sehingga itu menjadi ciri khusus. Karena itulah Kota Pontianak juga dikenal dengan sebutan Kota Khatulistiwa.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Pontianak menambahkan, terkait terjadinya gerhana matahari total yang juga terjadi di Kota Pontianak, tanggal 9 Maret 2016, pihaknya tidak menyelenggarakan acara khusus.

Beberapa daerah di Indonesia pada 9 Maret 2016 akan dilalui gerhana matahari total sehingga diharapkan akan banyak wisatawan mancanegara dan lokal untuk menikmati keindahan alam yang baru akan terjadi lagi dalam 250 tahun mendatang.

Fenomena alam eksotis gerhana matahari total (GMT) akan melewati daerah, yaitu Palembang (dengan lama 1 menit 52 detik), Belitung (2 menit 10 detik), Balikpapan (1 menit 9 detik), Luwuk (2 menit 50 detik), Sampit (2 menit 8 detik), Palu (2 menit 4 detik), Ternate (2 menit 39 detik), Bangka (2 menit 8 detik), Palangkaraya (2 menit 29 detik), Poso (2 menit 40 detik), serta Halmahera (1 menit 36 detik).

Gerhana matahari sebagian juga bisa dinikmati di Padang (95,43 persen), Bandung (88,76 persen), Denpasar (76,53 persen), Kupang (65,49 persen), Surabaya (83,08 persen), Banjarmasin (98 persen), Manado (96,66 persen), Jakarta (88,76 persen), Pontianak (92,96 persen), Makassar (88,54 persen), serta Ambon (86,90 persen).

Fenomena alam yang pernah terjadi dan melewati Indonesia terjadi pada 30 tahun lalu, yaitu pada 11 Juni 1983 dan baru akan terjadi lagi dalam 250 tahun yang akan datang.
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Pontianak lakukan pembinaan kepada lembaga keagamaan

Pontianak lakukan pembinaan kepada lembaga keagamaan


Pontianak lakukan pembinaan kepada lembaga keagamaan
Walikota Pontianak, Sutarmidji. (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)
 
Pontianak (ANTARA News) - Pemerintah Kota Pontianak melakukan pembinaan kepada sejumlah lembaga keagamaan agar ke depannya memiliki program yang mampu membawa kemajuan positif bagi masyarakat setempat.

"Selain itu, kami berharap kehadiran lembaga keagamaan di tengah-tengah masyarakat juga mampu meredam paham radikalisme," kata Wali Kota Pontianak, Sutarmidji seusai membuka kegiatan pembinaan lembaga keagamaan yang diikuti 225 peserta terdiri dari majelis taklim dan pengurus Masjid se-Kota Pontianak, Senin.

Ia menjelaskan paham radikalisme itu karena pemahaman agama yang keliru. "Hal itulah yang perlu kita netralisir, salah satunya peran lembaga keagamaan menjadi penyejuk dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara," ujarnya.

Menurut dia, pembinaan keagamaan perlu dilakukan dalam rangka menyampaikan hal-hal yang perlu dilakukan lembaga keagamaan dalam memberikan kenyamanan dan ketenangan di masyarakat.

Selain itu, Wali Kota Sutarmidji juga mengajak pemeluk agama Islam untuk senantiasa berpegang pada Konstitusi Madinah dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara.

Ia menilai, Konstitusi Madinah sangat baik dalam mengatur kehidupan bermasyarakat yang heterogen. "Dalam masyarakat heterogen seperti di Pontianak, Konstitusi Madinah itu sangat baik, karena bisa diambil pelajaran bagaimana Rasulullah mengatur negara Madinah yang sangat heterogen itu," katanya.
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Jokowi, Rizal Ramli, dan Oesman Sapta Kunjungi Pelabuhan di Pontianak

Jokowi, Rizal Ramli, dan Oesman Sapta Kunjungi Pelabuhan di Pontianak

Bagus Prihantoro Nugroho - detikfinance
Jokowi, Rizal Ramli, dan Oesman Sapta Kunjungi Pelabuhan di Pontianak
Pontianak -Hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Pontianak, Kalimantan Barat. Salah satu tempat yang ditujunya adalah Pelabuhan Dwikora.

Berdasarkan pantauan detikFinance, Sabtu (22/8/2015), Jokowi bersama rombongan datang sekitar pukul 10.30 WIB. Ia mengenakan kemeja putih, bercelana hitam yang serasi dengan sepatunya.

Jokowi didampingi oleh Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang dan beberapa menteri. Di antaranya Menko Maritim Rizal Ramli, Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Menteri Pendidikan Anies Baswedan, dan Direktur Utama Pelindo II RJ Lino.

Sampai di pelabuhan, Jokowi langsung masuk ke kantor operasional. Tampak Jokowi tengah mendengarkan penjelasan dari RJ Lino, yang dilanjutkan dengan diskusi langsung.

Di kantor tersebut, Jokowi bergerak menuju lantai dua untuk melihat ruang pemantauan pelabuhan. Ada beberapa layar yang diperlihatkan ke Jokowi yang menunjukkan pergerakan keluar masuknya barang di pelabuhan.

Sekitar 20 menit berada di kantor, Jokowi bergerak ke luar dan menuju area pelabuhan. Seperti area sandar kapal, tempat bongkar muat peti kemas, dan lainnya.

Diskusi pun berlangsung kembali antara Jokowi dengan rombongan lainnya. Kurang lebih selama 30 menit Jokowi berada di sana, sebelum akhirnya meninggalkan pelabuhan.

(mkl/dnl)
Back To Top