-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
ITPC Budapest promosikan potensi Indonesia

ITPC Budapest promosikan potensi Indonesia

ITPC Budapest promosikan potensi Indonesia
Kementerian Perdagangan (Kemdag)

Jakarta (ANTARA News) - Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest, Hongaria, mempromosikan potensi Indonesia dalam Konferensi ASEAN Community yang dihadiri lebih dari 100 pengusaha Uni Eropa.

"Full of natural resources, trusty, high quality, diverse products, and easily available merupakan pesan yang ingin kami sampaikan kepada para peserta dalam seminar tersebut," kata Kepala ITPC Budapest, Hikmat Rijadi, dalam siaran pers yang diterima, Selasa.

Dalam konferensi di Budapest yang bertajuk "Deepening Integration Brings Expanding Opportunities for Trade and Growth" tersebut, Hikmat mengatakan bahwa populasi penduduk Indonesia hampir mencapai setengah dari total penduduk negara-negara anggota ASEAN yang berjumlah sekitar 620 juta jiwa itu adalah potensi pasar yang luar biasa.

Selain mempromosikan perdagangan dan investasi di Indonesia, acara yang digelar akhir Maret tersebut, digunakan Hikmat untuk mengajak para pelaku bisnis di Hongaria untuk mengunjungi Trade Expo Indonesia (TEI) ke-31. TEI merupakan pameran produk ekspor Indonesia terbesar yang akan berlangsung pada 12-16 Oktober 2016 di Jakarta.

Konferensi ASEAN Community diselenggarakan oleh Institute for Foreign Affairs and Trade Hongaria bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria dan Pazmany Peter Catholic University.

Konferensi dibuka oleh Deputy State Secretary for Opening to the South Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria Szilveszter Bus.

Mantan Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan memaparkan tentang masa depan hubungan ASEAN dan Uni Eropa (UE) meskipun keduanya menggunakan model integrasi yang berbeda.

Selain mempromosikan Indonesia melalui forum bisnis dan seminar, ITPC Budapest juga aktif melakukan kunjungan ke beberapa importir produk Indonesia untuk menggali lebih jauh potensi dan kendala yang dihadapi oleh para importir tersebut.

Berdasarkan hasil pengamatan selama ini, produk kelapa dan turunannya dari Indonesia cukup populer dan mudah diperoleh di beberapa supermarket di Budapest. Produk-produk tersebut dipasok oleh lebih dari tiga importir besar di Hongaria serta didistribusikan ke hampir seluruh negara yang ada di kawasan Eropa Tengah dan Timur.

Salah satu importir produk kelapa Indonesia yang dikunjungi oleh ITPC Budapest adalah Hawk Trading Kft, yang berdiri sejak tahun 1994 telah mulai melakukan purchase order produk turunan palm oil dengan PT Sinar Mas Indonesia yang difasilitasi oleh ITPC Budapest. 

Selain produk turunan palm oil, Hawk Trading Kft juga mengimpor tidak kurang dari 15 kontainer dessicated coconut per tahunnya dari Indonesia sejak tahun 2008 dan juga bubuk kakao dalam jumlah yang terbatas.

"Kami yakin nilai ini akan terus meningkat di tahun berikutnya mengingat kebutuhan pasar yang juga berkembang dan harga yang lebih kompetitif," kata Hikmat 

Berdasarkan data 2015 dari Eurostat, nilai ekspor produk kelapa dan turunannya dari Indonesia ke Hongaria mencapai 1,98 juta Euro dengan peningkatan sekitar 14,79 persen dari tahun sebelumnya.

Selama periode 2011-2015, nilai ekspor tersebut mengalami tren peningkatan sebesar 18,53 persen.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Ditjen Pajak promosikan "e-Filing" via YouTube dan Google

Ditjen Pajak promosikan "e-Filing" via YouTube dan Google

Ditjen Pajak promosikan
E-filing 1770 SS (play.google.com)

Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menerapkan terobosan baru dengan memanfaatkan Youtube dan Google, bahkan hingga layanan Go-Jek, untuk mempromosikan cara penyampaian surat pemberitahuan pajak secara daring (e-Filing).

"Ada anggaran khusus untuk menggunakan terobosan itu," kata Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Ken Dwijugisteadi di Kantor Pusat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jakarta, Senin.

Ken menargetkan penggunaan "e-Filing" tahun 2016 dapat mencapai 100 persen dari total wajib pajak (WP) yang harus melaporkan surat pemberitahuan (SPT) pajak sebanyak 18.159.840 WP.

Menurut Ken, dengan "e-Filing", seharusnya kesadaran masyarakat untuk melaporkan kewajiban pajak meningkat. Masyarakat, kata dia, sudah diberikan fleksibilitas untuk dapat melaporkan SPT hanya dengan menggunakan gawainya.

Maka dari itu, Ken juga merencanakan untuk bekerja sama dengan beberapa pusat penyedia jasa telepon seluler, untuk membuat layanan "e-Filing" semakin optimal.
Hingga awal Maret ini, kata Ken, baru 60 persen dari total 1.184.816 WP Badan yang menggunakan "e-Filing". Sedangkan dari WP Pribadi, Ditjen Pajak masih mengestimasi berapa yang sudah menggunakan "e-Filing" dari total 16.975.024 WP.

Ken juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi agar seluruh pegawai lembaga negara dapat menggunakan "e-Filing".

"Kami juga dorong untuk WP pribadi. Kami juga akan masuk ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi," ujarnya.
Adapun jumlah WP terdaftar hingga saat ini mencapai 30,04 juta dengan jumlah WP wajib SPT sebesar 18,16 juta.

Pemerintah menargetkan penerimaan pajak sebesar Rp1.360 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016, atau naik 30 persen dari realisasi APBNP 2015 sebesar Rp1.066 triliun.
Editor: Heppy Ratna
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Back To Top