-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Sinergi Telkom-Pelindo II permudah sistem operasi pelabuhan

Sinergi Telkom-Pelindo II permudah sistem operasi pelabuhan


"Aplikasi ini mampu mengelola perencanaan terminal, khususnya order/panggilan antrean truk menjadi lebih mudah, lebih baik, dan lebih cepat secara seketika," kata Direktur Utama ILCS Yusron Hariyadi di Jakarta, Jumat.

Menurut Yusron, solusi ini menjadi pendukung dari pelayanan Car Terminal Operating System (CarTOS) yang dimiliki Indonesia Kendaraan Terminal (IKT).

Dalam implementasinya, aplikasi CarTOS membutuhkan dukungan proses informasi order/panggilan ke truk yang akan mengirim/mengambil kendaraan yang dikirim sehingga proses layanan ke pelanggan dapat berjalan dengan maksimal.

Aplikasi pendukung CarTOS, digunakan oleh perusahaan penyedia truk yang masuk ke IKT serta diintegrasikan dengan "gate system" proses dari pengumuman antrian dapat terintegrasi "end to end".

"Kapan pun di mana pun fitur ini dapat diakses semua platform smartphone secara real time sehingga mempercepat perencanaan proses pengiriman dan pengeluaran mobil yang akan di ekspor/impor atau pengiriman ke seluruh pelabuhan di Indonesia," ujar Yusron.

Sementara itu, Direktur Utama IKT Armen Amir mengatakan penerapan solusi teknologi informasi untuk memberikan pelayanan cepat dan kemudahan akses layanan yang friendly kepada pengguna jasa.

"Dengan menggunakan teknologi proses bisnis lebih efisien, dan proses planning terminal dapat berjalan baik, karena dilengkapi fitur track and trace informasi, dan broadcast message yang memberikan kemudahan control," Armen.

ILCS secara keseluruhan menawarkan total solusi ICT kepada komunitas logistik, mulai dari pertukaran dokumen elektronis dan informasi, integrasi sistem logistik, menyediakan sistem untuk kegiatan operasional di unit-unit pelabuhan seperti terminal, gudang, dan kapal, serta menyediakan sistem informasi e-payment dan e-billing untuk jasa kepelabuhanan.

Pada tahun 2015, ICLS membukukan pendapatan sebesar Rp111 miliar dengan laba usaha sekitar Rp3 miliar.

(R017)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Sinergi Pertamina-Aramco-Rosneft tingkatkan kepercayaan iklim investasi

Sinergi Pertamina-Aramco-Rosneft tingkatkan kepercayaan iklim investasi

Sinergi Pertamina-Aramco-Rosneft tingkatkan kepercayaan iklim investasi
ilustrasi Kilang Minyak Bojonegoro Sejumlah pekerja di kilang minyak mini yang dikelola PT Tri Wahana Universal (TWU) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (10/3/16). (ANTARA FOTO/Aguk Sudarmojo) ()
 Kerja sama Pertamina dengan Saudi Aramco dan Rosneft menunjukkan Indonesia mampu membalikan persepsi investor terkait kondisi atau iklim investasi,"
Jakarta (ANTARA News) - Keberhasilan PT Pertamina (Persero) menggandeng dua perusahaan minyak dunia, Saudi Aramco dan Rosneft dalam pengembangan kilang Cilacap di Jawa Tengah dan pembangunan kilang Tuban di Jawa Timur dapat meningkatkan kepercayaan terhadap iklim investasi di Indonesia.

"Kerja sama Pertamina dengan Saudi Aramco dan Rosneft menunjukkan Indonesia mampu membalikan persepsi investor terkait kondisi atau iklim investasi," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Haryadi B Sukamdani di Jakarta, Kamis.

Hariyadi menambahkan kerja sama Pertamina dengan Rosneft dan Saudi Aramco merupakan bentuk kerja sama yang bagus. Kerja sama tersebut akan meningkatkan (upgrading) peralatan dan teknologi kilang nasional. "Kilang kita sudah perlu dilakukan upgrading. Itu yang tidak dilakukan 10 tahun terakhir," kata dia.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Djoko Siswanto menilai kerja sama yang dilakukan Pertamina dengan Rosneft serta Saudi Aramco merupakan hal positif. Tidak hanya akan membantu dalam meringankan pendanaan, tapi juga menjamin pasokan minyak mentah kebutuhan kilang. 

"Modal jadi ringan dan bahan baku crude mereka yang menyediakan. Kalau kilangnya sudah jadi sangat mengurangi biaya untuk impor BBM," ungkap Djoko.
Pemerintah telah menunjuk Rosneft, perusahaan minyak asal Rusia untuk menjadi mitra Pertamina membangun kilang minyak berkapasitas 320 ribu barel per hari di Tuban, Jawa Timur, dengan total investasi sebesar 13 miliar dolar AS. Selain bekerja sama untuk dapat membangun kilang minyak di Tuban, Rosneft juga berkomitmen agar Pertamina dapat berperan serta dalam penambangan minyak di Rusia untuk kemudian dibawa ke Indonesia sebagai cadangan minyak nasional.
Selain itu, Pertamina juga menjalin kerja sama dengan Saudi Aramco untuk mengembangkan Kilang Cilacap dengan nilai investasi 5 miliar dolar AS. Pengembangan kilang Cilacap merupakan bagian dari refinery development masterplan program (RDMP) lima kilang utama, yakni kilang Plaju, Dumai, Cilacap, Balikpapan serta kilang Balongan. Pertamina melalui RDMP menargetkan kapasitas kilang pengolahan minyak meningkat menjadi 1.610.000 barel per hari (bph) pada 2025.

Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia, Ferdinand Hutahean mengatakan dengan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) sekitar 47 juta kiloliter (KL) setiap tahunnya atau sekitar 1,6 juta barel per hari, maka tidak heran Indonesia harus mengimpor BBM dan minyak mentah untuk kebutuhan publik.

Produksi siap jual (lifting) minyak yang terus menurun hingga sekarang berkisar di angka 800 ribu barel per hari tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional, belum lagi dari 800 ribuan barel itu setengahnya adalah milik operator sehingga praktis pemerintah sangat defisit antara produksi dan kebutuhan.

Menurut Ferdinand, kapasitas produksi kilang minyak nasional saat ini hanya berkisar 700 ribu-800 ribu barel perhari, dan untuk menutupi kebutuhan nasional maka harus ditutup dengan melakukan impor yang cukup besar. Rata-rata sekitar 50 persen kebutuhan minyak dalam negeri diimpor baik dalam bentuk minyak mentah maupun dalam bentuk produk.

"Angka yang sangat fantastis kita keluarkan setiap tahun untuk impor, ratusan triliun rupiah kita gelontorkan setiap tahun untuk impor kebutuhan minyak nasional," katanya. 
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Presiden tekankan sinergi pemberantasan pencucian uang

Presiden tekankan sinergi pemberantasan pencucian uang

Pewarta: 
Presiden tekankan sinergi pemberantasan pencucian uang
Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
 Saya minta agar dilakukan langkah-langkah konkret untuk mengintegrasikan sistem pelaporan dan analisis transaksi keuangan dengan laporan pajak dan pengawasan jauh lebih mudah apabila `profiling` data nasabah dengan wajib pajak dapat diintegrasikan,"

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo telah menekankan kepada sejumlah penegak hukum untuk melakukan sinergi dalam memberantas tindak pidana pencucian uang serta penggelapan pajak.

"Saya minta agar dilakukan langkah-langkah konkret untuk mengintegrasikan sistem pelaporan dan analisis transaksi keuangan dengan laporan pajak dan pengawasan jauh lebih mudah apabila profiling data nasabah dengan wajib pajak dapat diintegrasikan," kata Presiden saat membuka rapat terbatas mengenai pemberantasan pencucian uang dan penggelapan pajak di Kantor Presiden, Jakarta, Senin.







Menurut Presiden, sinergitas antar penegak hukum yaitu kepolisian, kejaksaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) serta Dirjen Pajak amat diperlukan untuk menghilangkan ego sektoral dalam memberantas tindak kriminal tersebut.

Jokowi meminta para penegak hukum menghindari gesekan dan persaingan saat memeriksa dugaan pengelapan pajak atau pencucian uang di suatu lembaga.

"Jangan sampai aparat penegak hukum pajak justru menjadi ketakutan dalam menjalankan tugasnya dalam sinergi di lapangan tadi," kata Jokowi.

Presiden juga menyampaikan para penegak hukum untuk berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Bank Indonesia saat mendalami dugaan kasus pencucian uang.

Dalam menangani sektor yang rawan terjadi tindak pencucian uang seperti perdagangan narkoba, penjualan saham ilegal, maupun transfer dana ilegal, Jokowi meminta BI dan OJK untuk turut andil dalam mengawasi hal tersebut bersama sejumlah lembaga penegak hukum.

Rapat yang dimulai sekitar pukul 15.30 WIB tersebut dihadiri oleh sejumlah menteri antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan, Menko Maritim Rizal Ramli, Meneg BUMN Rini Soemarno dan Kepala PPATK Muhammad Yusuf.


Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Back To Top