-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Keimigrasian: imigran Srilanka yang terdampar di Aceh tanpa dokumen

Keimigrasian: imigran Srilanka yang terdampar di Aceh tanpa dokumen

 | 1.655 Views
Keimigrasian: imigran Srilanka yang terdampar di Aceh tanpa dokumen
Para imigran Srilanka berada di atas kapal dan menolak meninggalkan perairan Aceh di Lhoknga, Aceh Besar, Aceh, Senin (13/6/2016). (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)


"Mereka tidak memiliki dokumen perjalanan dan kalau dari sisi keimigrasian yang tidak taat kita pulangkan. Namun, dari sisi kemanusian kita bantu sesuai kemampuan," katanya di Aceh Besar, Selasa.

Ia menjelaskan saat menaiki kapal dengan nomor lambung TN-1-FV-00455.09 telah melakukan pendataan dengan menulis nama setiap imigran yang ada dalam kapal tersebut.

"Kita bersama tim sudah mendata, foto dan kita tidak menemukan kartu pencari suaka yang dikeluarkan UNHCR, tapi hanya ada kartu yang diterbitkan oleh otoritas di Tamil," katanya.

Ia mengatakan selama berada di kapal, pihaknya juga didampingi Kapolres Aceh Besar, AKBP Heru Suprihasto dan Dandim 0101/BS Letkol Mahesa Fitriadi, sejumlah pejabat terkait dan tim kesehatan memeriksa kesehatan imigran.

"Secara umum kesehatan imigran asal Srilanka sehat dan ada yang beberapa gatal-gatal akibat pengaruh air laut," katanya.

Selain itu pihaknya juga memberikan bantuan logistik kepada imigran asal Srilanka tersebut.

"Kita juga sudah mendatangkan tehnisi untuk mengecek mesin dan tidak ada persoalan, hanya ada kekurangan oli dan bahan bakar," katanya.
Ia mengatakan para imigran tersebut tidak diperbolehkan turun ke darat dan harus tetap bertahan di kapal.

Samadan mengatakan sebelumnya kapal tersebut telah diberikan bantuan berupa bahan bakar dan makanan dan saat diberikan tidak mungkin berdempatan karena cuaca sehingga dibawa ke area air yang lebih tenang.

"Memang ada pemintaan mereka yang tidak terpenuhi yakni bantuan bahan bakar minyak sebanyak tujuh ton, Kita berpikir setelah ada bantuan yang kita berikan mereka langsung pergi, tapi mereka masih menetap di kawasan tersebut," katanya.
Ia mengatakan sesuai pengakuan dari migran ke pihak imigrasi, mereka telah berada di lautan dari daerah asal selama 20 hari.

Ia menambahkan pihak kedutaan Srilanka akan memfasilitasi apa bila migran yang terdampar itu merupakan warga negara tersebut.
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Jokowi bahas gerbong kereta dengan Srilanka di Jepang

Jokowi bahas gerbong kereta dengan Srilanka di Jepang

Jokowi bahas gerbong kereta dengan Srilanka di Jepang
Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Setpres/Rusman)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo dan Presiden Republik Sosialis Demokratik Srilanka Maithripala Sirisena fokus membahas pengadaan gerbong kereta di Ruang Orion A Hotel Kanko, Nagoya, Jepang, di tengah kunjungan ke Jepang untuk menghadiri KTT G-7 Outreach.

Jokowi fokus membicarakan dua hal, yakni kesiapan Indonesia mendukung pembangunan ekonomi termasuk kerja sama pengadaan gerbong kereta penumpang dan barang, dan kedua kerja sama dalam konteks Indian Ocean Rim Association (IORA).

Sementara, Presiden Sirisena menyampaikan pentingnya kedua negara meningkatkan kerja sama ekonomi dan mengharapkan pembukaan penerbangan Maskapai Garuda Indonesia ke ibukota Srilanka Colombo.

Sedangkan mengenai kerja sama proyek pengadaan gerbong kereta penumpang dan barang, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia siap membahas skema pembayaran melalui Bank Exim.
Dalam konteks kerja sama IORA, Presiden Jokowi mengharapkan dukungan Srilanka selama keketuaan Indonesia pada IORA.

Presiden menyampaikan bahwa saat ini Indonesia bersama negara anggota IORA sedang membahas konsep IORA Concord, sebaliknya Presiden Srilanka menyampaikan dukungan kepada keketuaan Indonesia dan mengatakan pentingnya Samudera India tetap stabil dan damai.

Mengenai permintaan penerbangan Garuda ke Colombo, Presiden Joko Widodo berjanji meminta Garuda untuk membahas usul ini.

Pada awal pertemuan, Presiden Jokowi mengucapkan selamat atas suksesnya Pemilu Sri Lanka 2015 yang telah memilih Presiden dan Perdana Menteri baru serta mengubah konstitusi yang disebutnya bukti demokrasi Srilanka telah berjalan baik.
Usai pertemuan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa ikatan antara Indonesia dan Srilanka itu sangat kuat.
"Kalau kita mundur ke belakang, kedua negara merupakan dua negara yang melahirkan KAA," ucap Retno yang menilai kedua negara memiliki banyak kemiripan.
"Oleh karena itu merupakan aset untuk kedua negara meningkatkan kerja sama bilateral di bidang ekonomi," ucap Presiden yang bertemu Sirisena dengan didampingi Retno Marsudi, Mensesneg Pratikno, Menteri PPN/ Kapala Bappenas Sofyan Djalil, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra.
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Back To Top