-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Empat pesawat Super Tucano perkuat Alutsista TNI-AU

Empat pesawat Super Tucano perkuat Alutsista TNI-AU

Empat pesawat Super Tucano perkuat Alutsista TNI-AU
Salah satu dari empat pesawat Super Tucano disambut dengan guyuran air dari mobil pemadam kebakaran saat mendarat di Skadron 21 Lanud Abdul Rahman Saleh, Malang, Jawa Timur, Senin (29/2/16). Kedatangan terakhir empat pesawat tempur taktis dari Brazil tersebut melengkapi dua belas pesawat lain yang telah tiba secara berkala sejak tahun 2012. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak empat pesawat Super Tucano kembali memperkuat alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI Angkatan Udara, yang merupakan pesawat latih tempur dari Brazil di Lanud Abdulrahman Saleh, Malang, Senin.

Keempat pesawat dengan Noreg TT-3110, TT-3114, TT-3115 dan TT-3116 akan bergabung dalam skadron 21 dan akan memperkuat alutsista TNI AU khususnya Lanud Abd Saleh.

Keempat pesawat merupakan hasil MoU Pemerintah RI dengan menandatangani kontrak dengan perusahaan Brazil, Embraer dalam pembelian 16 unit pesawat tempur Super Tucano.

Kontrak yang dilakukan dua kali, yakni tahun 2010 dan 2011 juga menyebut kedatangan burung besi yang digunakan TNI AU bakal datang empat unit per tahun dimulai sejak 2012.

"Namun empat pesawat ini seharusnya hadir pada tahun 2015 lalu," kata Kepala Penerangan Lanud Abdulrahman Saleh, Mayor Sus Hamdi Londong Allo.

Hamdi Londong mengatakan Skadron Udara 21 yang berada di bawah operasional wing 2, yang bertugas mengoperasionalkan pesawat tempur taktis untuk operasi lawan udara ofensif dan operasi dukungan udara, telah menjadi kekuatan penuh dengan satu skadron udara dengan Super Tucano alutsistanya.

Super Tucano adalah jenis pesawat tempur ringan bermesin turboprop yang diproduksi oleh pabrikan pesawat Embraer yang berkedudukan di Brazil. Pesawat ini dikenal memiliki beberapa keunggulan.

Super Tucano memiliki kemampuan menempuh operasi jarak jauh karena dilengkapi mesin jenis Hartzell 5-blade dan Pratt & Whitney Canada PT6A-68C turboprop yang masing-masing berkuatan 1.196 kW. Dengan mesin tersebut, Super Tucano mampu melesat hingga 590 km per jam hingga jarak 1.330 km.

Pesawat tempur EMB 314 / A-29 Super Tucano. Empat pesawat dari 16 unit pesawat Pesawat ini menggunakan sistem avionik MIL-STD-1553 seperti yang digunakan jet tempur AS modern lainnya, seperti F-16 Falcon, F-18 Hornet, AH-64 Apache, P-3C Orion, F-15 Eagle and F-20 Tigershark.yang dipesan tersebut telah dipertontonkan pada peringatan hari jadi TNI AU yang ke-65 pada 9 April 2012.

Selain sebagai pesawat latih tingkat dasar dan lanjutan, Super Tucano juga dapat dioperasikan sebagai pesawat patroli perbatasan dan counter-insurgency operations (operasi penumpasan pemberontakan).

Pesawat sanggup bermanuver hingga +7 G dan -3,5 G. Ukurannya yang kecil sanggup mereduksi sinyal radar dan visual, dikombinasi dengan kecepatan yang tinggi dan lincah dalam bermanuver memberikan tingkat survivability cukup tinggi. Tingkat keamanannya pun bertambahan berkat pelindung baja disekitar kokpit dan critical systems redundancy.

Pada acara penerimaan ini akan diadakan acara tradisi penyambutan, yang dihadiri oleh Komandan lanud Abd Saleh Marsma TNI H RM Djoko Senoputro, Dandepohar 30 Kol Tek MY Rudiansyah, Komandan Wing 2 Kol Pnb Mochammad Arifin, Kadisops Kol Pnb Fairlyanto, Kadipers Kol Pnb Mokh Mukson, dan Kadislog Kol Tek R P Buulolo.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Menhan ajak ahli bantu penyelidikan jatuhnya Super Tucano

Menhan ajak ahli bantu penyelidikan jatuhnya Super Tucano

Menhan ajak ahli bantu penyelidikan jatuhnya Super Tucano
Menhan Ryamizard Ryacudu. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Pekanbaru (ANTARA News) - Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu menyatakan bahwa ahli dari produsen pesawat Super Tucano akan dilibatkan dalam menyelidiki jatuhnya pesawat latih TNI Angkatan Udara di Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

"Kemarin saya ke Singapura dan bertemu dengan ahlinya. Saya minta mereka bantu investigasinya," kata Ryamizard disela-sela kunjungannya di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin di Pekanbaru, Jumat.

Ia mengatakan hingga saat ini belum mengetahui penyebab jatuhnya Super Tucano TT 3108 buatan Brasil di tengah pemukiman warga pada Rabu (10/2) lalu tersebut.

"Tidak gampang untuk melakukan investigasi. Butuh waktu berbulan-bulan" ujarnya. 


Namun begitu, ia mengatakan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat latih tersebut. Sebelumnya TNI AU telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

Pesawat Super Tucano jatuh di permukiman warga di Jalan Laksda Sucipto Gang 12, Kecamatan Blimbing dan menimpa rumah warga. Sebanyak empat orang dilaporkan meninggal dalam insiden itu.

Keempat korban adalah Pilot Mayor (Pnb) Ivy Safatillah dan juru mesin udara Serma Syaiful Arief Rakhman, sementara dua korban lainnya dari warga sipil yakni pemilik rumah Ermawatiingtyas dan Nurcholis.

Meski begitu, mantan Kepala Staf TNI AD itu mengatakan akan tetap mendatangkan empat pesawat Super Tucano yang sebelumnya telah dipesan pemerintah ke Indonesia. "Empat pesawat lagi akan datang bulan depan," ujarnya singkat.

Sebelumnya pemerintah Indonesia memesan sebanyak 16 unit pesawat tempur ringan Super Tucano dari Brasil dengan nilai kontrak sekitar 260 juta dolar AS. Pesawat itu mulai tiba sejak September 2012 lalu.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Back To Top