-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Tim DVI targetkan bisa cepat identifikasi korban Mina

Tim DVI targetkan bisa cepat identifikasi korban Mina


Hari ini kami tim diberikan akses seluas-luasnya oleh Pemerintah Arab Saudi di beberapa rumah sakit di Jeddah."
Mekkah (ANTARA News) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri menargetkan bisa dengan cepat melakukan identifikasi jemaah Indonesia yang menjadi korban dalam peristiwa Mina, bermodal akses yang diberikan otoritas Arab Saudi.

"Hari ini kami tim diberikan akses seluas-luasnya oleh Pemerintah Arab Saudi di beberapa rumah sakit di Jeddah," kata Ketua TIM DVI Mabes Polri Kombes Polisi dr Muhammad Masudi di Mekkah, Arab Saudi, Minggu malam, usai melakukan koordinasi dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang dipimpin langsung Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Abdul Djamil.

Pada kesempatan itu, ia mengaku mendapat akses untuk mengidentifikasi beberapa pasien dari Indonesia yang dirawat di rumah sakit. "Ada yang dalam keadaan koma dan sakit, ada juga yang dalam keadaan sadar," katanya.

Masudi berharap dengan akses yang diberikan pemerintah Arab Saudi, timnya bisa mempercepat identifikasi jemaah Indonesia yang menjadi korban, terutama mereka yang meninggal, dalam peristiwa Mina.

"Target kami dapat mengidentifikasi jenazah yang disajikan kepada kami," katanya. Baik dalam keadaan sakit maupun meninggal, lanjutnya.

Tantangan tim DVI adalah menghadapi jenazah yang sudah 10 hari berada di pemulasaran mayat. Diakui Masudi selama secara fisik jenazah tersebut masih ada dan disimpan dengan baik, maka kerusakan mayat tidak terlalu parah dan masih bisa diidentifikasi dengan menggunakan data dari sistem informasi dan komputerisasi haji (siskohat) Kemenag yang berisi data jemaah termasuk foto dan sidik jari.

Sementara itu Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Abdul Djamil mengharapkan tim DVI juga mendapat akses yang luas di pemulasaran mayat, Al Muashim, Mekkah, sehingga bisa mempercepat kejelasan status 28 jemaah haji Indonesia yang belum kembali ke pemondokan mereka.
"Dengan adanya 10 personel dari tim DVI yang bergabung (dengan tim perlindungan jamaah PPIH), maka kami harapkan mereka bekerja dengan leluasa untuk melakukan identifikasi korban di pemulasaraan jenazah," ujar Djamil.

Untuk itu, kata dia, tim DVI dan tim perlindungan jamaah PPIH melakukan rapat teknis dan rekonsiliasi data untuk bersinergi menemukan jemaah Indonesia yang belum kembali ke pemondokan mereka.

Sampai Minggu pukul 08.00 Waktu Arab Saudi (WAS) PPIH Arab Saudi telah berhasil melakukan identifikasi 100 jemaah Indonesia yang menjadi korban meninggal dalam peristiwa Mina, lima diantaranya WNI yang telah bermukim di Arab Saudi. Selain itu ada enam jemaah yang masih dirawat di rumah sakit dan 25 jemaah telah kembali ke pemondokan mereka.
Kepala Daker Mekkah Arsyad Hidayat mengatakan jumlah tersebut merupakan 82 persen dari total jemaah yang dilaporkan hilang setelah peristiwa Mina.
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Tim DVI identifikasi lima lagi korban Trigana

Tim DVI identifikasi lima lagi korban Trigana


Tim DVI identifikasi lima lagi korban Trigana
Petugas SAR Gabungan membawa peti jenazah korban kecelakaan pesawat Trigana Air di Kompleks Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (20/8). Seluruh jenazah korban kecelakaan pesawat yang berjumlah 54 jenazah telah dibawa dari Oksibil ke RS Bhayangkara di Jayapura untuk diidentifikasi. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu) 
 
Jayapura (ANTARA News) - Tim Identifikasi Korban Bencana (Disaster Victim Identification/DVI) Kepolisian Daerah Papua mengumumkan lima lagi nama korban kecelakaan pesawat Trigana Air Service yang berhasil diidentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara, Sabtu.

Lima nama korban yang sudah diidentifikasi adalah, Teguh Warisman Saleh, Sh, Emilia Gobai, Milka Kakiar Mabin, Oscar Mangontoh dan Hasanuddin, pilot pesawat Trigana Air yang jatuh di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada 16 Agustus.
Dengan demikian sudah ada 12 dari 54 jenazah korban kecelakaan pesawat Trigana Air yang diidentifikasi.

Tujuh korban lain yang sebelumnya sudah diidentifikasi adalah Martinus Aragai, Terianus Salawala, Boni Wori-Wori, Wendepan Bamulki, Asirun, Dita Amelia Kurniawan, dan Agustinus Luwanmase.

Kepala Kepolisian Daerah Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw meminta keluarga korban bersabar menunggu hasil identifikasi yang dilakukan Tim DVI.

"Tim DVI terus berjuang untuk mengidentifikasi jenazah yang ada, tapi hasilnya memang tidak bisa maksimal karena setelah dibuka kantong-kantong itu, sudah sebagian besar sulit diidentifikasi," ujarnya.


Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Tim DVI berhasil identifikasi 48 sampel DNA korban pesawat Trigana

Tim DVI berhasil identifikasi 48 sampel DNA korban pesawat Trigana


Tim DVI berhasil identifikasi 48 sampel DNA korban pesawat Trigana
Menunggu Evakuasi Korban Trigana Air Keluarga korban kecelakaan pesawat Trigana Air PK-YRN menunggu di crisis center kompleks Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (18/8). Tim SAR gabungan dan masyarakat pada hari Selasa 18 Agustus 2015 pukul 12.42 WIT telah menemukan lokasi kecelakaan pesawat Trigana Air PK-YRN serta 54 jenazah korban di Kampung Oksob, Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu) ()
 
Jayapura (ANTARA News) - Tim DVI Polda Papua telah berhasil mengidentifikasi 48 sampel DNA korban pesawat Trigana PK-YRN dengan nomor penerbangan IL-257 yang jatuh di Kampung Atenok, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Ketua Tim DVI Polda Papua dr. Ramon Amiman, di Jayapura, Rabu, mengatakan ke-48 sampel DNA ini diambil di Jayapura oleh petugas posko di Rumah Sakit Bhayangkara.

"Petugas kami di Oksibil juga sudah melakukan identifikasi 21 sampel DNA sehingga nantinya akan dicocokkan dengan sampel di Jayapura," katanya.

Menurut Ramon, persiapan baik tempat maupun tenaga sudah siap, namun di Oksibil belum memungkinkan untuk dilakukan evakuasi.

"Nantinya jenazah dari lokasi jatuhnya pesawat akan dibawa ke Oksibil untuk dilakukan pemeriksaan dan selanjutnya akan diturunkan ke Jayapura," ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa ia telah menyiapkan tim dokter yang terdiri dari dua ahli forensik, enam dokter umum, satu ahli DNA, dua dokter gigi forensik dan paramedis.

"Sedangkan untuk posko tim identifikasi, satu dibangun di bandara dan satu lainnya di Rumah Sakit Bhayangkara," katanya lagi.
Dia menambahkan khusus untuk posko di Rumah Sakit Bhayangkara, dari 48 sampel DNA yang diambil, tinggal enam keluarga yang belum melaporkan diri.

"Keenam keluarga tersebut terdiri dari tiga penumpang dan tiga kru pesawat, dimana hingga kini masih belum ada yang melapor," ujarnya lagi.
Pesawat Trigana PK-YRN dengan nomor penerbangan IL-257 hilang kontak di sekitar wilayah Oksibil, Papua.

Pesawat hilang saat hendak menempuh rute Jayapura (DJJ)-Oksibil (OKS). Pesawat nahas itu lepas landas dari Bandara Sentani pukul 14.22 WIT, dengan estimasi tiba pada pukul 15.04 WIT.

Pukul 14.55 pesawat tersebut melakukan kontak dengan menara Oksibil, ternyata kontak tersebut merupakan kontak terakhir, setelah pada pukul 15.00 tidak ada jawaban dari pesawat tersebut.

Penumpang dalam pesawat tersebut berjumlah 49 orang ditambah dengan lima kru pesawat. Semua penumpang dinyatakan meninggal dunia.
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2015
 Tim DVI hentikan identifikasi jenazah penumpang Hercules

Tim DVI hentikan identifikasi jenazah penumpang Hercules

Tim DVI hentikan identifikasi jenazah penumpang Hercules
Penerbangan Jenazah Korban Hercules Personel TNI memindahkan peti jenazah korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 dari pesawat Hercules ke pesawat CN-295 untuk diterbangkan dari Lanud Soewondo, Medan, Sumatera Utara, Jumat (3/7/15). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A) 
 
Medan (ANTARA News) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri, Sabtu, menghentikan identifikasi 30 jenazah penumpang Hercules C-130 yang jatuh di kawasan Jalan Letjen Djamin Ginting Medan.

"Pengenalan data ante mortem dan identifikasi jenazah tersebut tidak dilanjutkan lagi dan terakhir dilaksanakan pada hari ini (Sabtu)," kata Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Helfi Assegaf di RSUP H Adam Malik Medan, Sabtu,


Menurut dia, tim tidak lagi melakukan identifikasi sidik jari, pemeriksaan gigi korban, dan lainnya.

"Tim DVI Polri hanya melakukan tes DNA untuk mengetahui informasi genetika seseorang," ujar Helfi.

Dia menyebutkan, dengan tes DNA itu, seseorang bisa diketahui garis keturunannya sehingga nantinya dapat diidentifikasi jenazah tersebut.

"Tes DNA tersebut telah dilakukan oleh Tim DVI, semoga nantinya dapat mengungkap identitas jenazah penumpang maupun warga yang menjadi korban jatuhnya pesawat itu," katanya.

Helfi menambahkan, hingga saat ini Tim DVI telah berhasil mengidentifikasi 116 jenazah dan korban yang telah meninggal dunia itu telah diambil pihak keluarganya.

"Jumlah jenazah dari lokasi jatuhnya Hercules yang telah dievakuasi ke RSUP Adam Malik Medan mencapai 146 kantong jenazah," katanya.

Berdasarkan data manifes, jumlah penumpang Hercules 122 orang, terdiri dari 33 TNI AU, 6 TNI AD dan 83 orang keluarga TNI.

Pesawat militer milik TNI AU itu jatuh di Jalan Letjen Djamin Ginting Medan, Selasa (30/6) sekitar pukul 12.00 WIB.
Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Kopilot dan Megawati Teridentifikasi, DVI Sisakan 26 Jenazah untuk Didalami

Kopilot dan Megawati Teridentifikasi, DVI Sisakan 26 Jenazah untuk Didalami

Rois Jajeli - detikNews

Kopilot dan Megawati Teridentifikasi, DVI Sisakan 26 Jenazah untuk Didalami  
(Foto: Rois Jajeli/detikcom) 
 
Surabaya - Tim Disaster Victim Identification (DVI) pada hari ke 45 ini kembali berhasil mengidentifikasi jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501. 2 jenazah yang teridentifikasi yakni kopilot Remi Plesel dan penumpang Megawati.

"Alhamdulillah, hari ini tim berhasil mengidentifikasi 2 jenazah," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono saat jumpa pers bersama Kabid Dokkes Kombes Pol Budiyono, ahli forensik Universitas Airlangga Prof Sukri, Departemen Safety AirAsia Dono B Sukoco di Crisis Center AirAsia QZ8501 di mapolda, Jalan A Yani, Surabaya, Selasa (10/2/2015).

Kedua jenazah yang ditemukan belakangan ini lebih cepat diidentifikasi, karena kondisinya masih lebih baik dan lengkap dengan kepalanya. Tim DVI pun menggunakan metode primer dengan pemeriksaan gigi pada post mortem dan dicocokan dengan data ante mortem.

"Jenazah B097 teridentifikasi berdasarkan metode primer yaitu pemeriksaan gigi. Dimana hasil rontgen gigi jenazah dicocokkan dengan data ante mortem dental record korban semasa hidup yang diperoleh dari dokter gigi yang pernah merawatnya, ternyata ada kecocokkan," kata Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol Budiyono.

Selain itu, juga menggunakan metode sekunder berupa temuan medis antropologi ada kesamaan jenis kelamin, usia, tinggi badan dan diperkuat dengan temuan properti baju yang terpakai uniform yang menunjukkan sebagai kopilot AirAsia.

"Sehingga dengan demikian, jenazah B097 dipastikan teridentifikasi dengan tidak terbantahkan sebagai Remi Plesel, laki-laki 46 tahun warga negara Prancis," jelasnya.

Sedangkan jenazah kedua yang teridentifikasi atas nama Megawati, 42 tahun warga Surabaya. Jenazah label B098 ini juga teridentifikasi dengan menggunakan metode primer berdasarkan pemeriksaan gigi juga terjadi kecocokkan antara rontgen gigi jenazah dengan dental record korban semasa hidup.

 "Meski kedua korban datang belakangan, alhamdulillah kondisinya masih lengkap sehingga kondisi gigi masih bisa dievaluasi," tuturnya.

Serta diperkuat dengan temuan sekunder medis antropologi terdapat kesamaan jenis kelamin, usia dan tinggi badan. Serta properti yang masih melekat pada korban yaitu celana pendek motif bunga sesuai dengan analisa yang didapat pada CCTV.

"Jenazah label B098 juga tidak terbantahkan teridentifikasi sebagai Megawati sesuai manifes, perempuan 42 tahun warga Surabaya," tandasnya.

Sampai sore ini Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim menerima jenazah dan bodypack sebanyak 102. Dari jumlah tersebut, yang sudah teridentifikasi sebanyak 76 (termasuk 1 non human). Sedangkan 26 yang belum teridentifikasi masih terus dilakukan pendalaman.

(roi/try)
Back To Top