-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Wapres : Tim Transisi obyektif sikapi Rapimnas Golkar

Wapres : Tim Transisi obyektif sikapi Rapimnas Golkar

Wapres : Tim Transisi obyektif sikapi Rapimnas Golkar
Wakil Presiden Jusuf Kalla (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)
 Supaya Rapimnas berjalan bagus dan demokratis ya kita lihat waktunya, apakah hadir atau tidak hadir, itu kita ingin berdiri secara obyektif di masing-masing pihak,"

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden, sekaligus Ketua Tim Transisi Partai Golkar, HM Jusuf Kalla mengatakan Tim tersebut bersikap obyektif dalam menyikapi pelaksanaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada Sabtu (23/1).

"Supaya Rapimnas berjalan bagus dan demokratis ya kita lihat waktunya, apakah hadir atau tidak hadir, itu kita ingin berdiri secara obyektif di masing-masing pihak," kata Jusuf Kalla usai memimpin rapat Tim Transisi di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan, Jumat malam.

Tim Transisi mendukung keberlangsungan Rapimnas, yang digelar oleh pihak Aburizal Bakrie selaku Ketua Umum versi Munas Riau.

"Kita ingin menjaga kelangsungan seluruh acara itu dengan fair dan demokratis. Apabila kita ingin menciptakan negara yang demokratis, partainya dulu yang demokratis," katanya.
Dia juga menjelaskan tidak akan membatalkan pelaksanaan Rapimnas meskipun perwakilan kubu Aburizal Bakrie tidak turut hadir dalam rapat tersebut.

"Tidak ada soal membatalkan, kami tidak dalam posisi membatalkan sesuatu. Kami hanya ingin proses demokrasi itu berjalan, proses persatuan berjalan," tambahnya.
Jumat malam, para anggota Tim Transisi Partai Golkar berkumpul di kediaman Jusuf Kalla untuk menggelar rapat perdana mengenai persoalan internal Partai Golkar.

Sejak pukul 19.45 WIB, para anggota Tim berdatangan ke kediaman Jusuf Kalla, mulai dari Soemarsono, Siswono Yudhohusodo, Abdul Latief, Akbar Tandjung, Ginandjar Kartasasmita, Emil Salim, dan Agung Laksono.

Sebelumnya, Wapres mengatakan Tim Transisi Partai Golkar akan bertemu untuk bersilaturahmi sesama politisi senior partai tersebut.

"Iya, (pertemuan) itu sedang diatur untuk silaturahmi dulu, apa yang mau dilakukan untuk mempersatukan Partai Golkar," kata Jusuf Kalla selaku Ketua Tim di Jakarta, Jumat siang.

Dari sembilan anggota Tim Transisi, dua di antaranya tidak hadir, yaitu Aburizal Bakrie dan Theo Sambuaga.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Tim Transisi Golkar akan bertemu malam ini

Tim Transisi Golkar akan bertemu malam ini


Tim Transisi Golkar akan bertemu malam ini
Wakil Presiden Jusuf Kalla (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Tim Transisi Golkar akan bertemu Jumat malam di kediaman BJ Habibie selaku Pelindung Tim untuk silaturahmi.

"Iya, (pertemuan) itu lagi diatur untuk silaturahmi dulu, apa yang mau dilakukan untuk mempersatukan Partai Golkar," kata Jusuf Kalla selaku Ketua Tim di Jakarta, Jumat siang.

Saat ditanya apakah akan hadir pada pertemuan perdana tim yang dibentuk untuk mempersatukan Partai Golkar itu, Jusuf Kalla mengatakan belum memutuskan.

"Belum (tahu). Saya lihatlah (nanti)," kata Kalla singkat.

Sementara itu, terkait rencana pelaksanaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar pada Sabtu (23/1), ia mengatakan kepengurusan Rapat Pimpinan Nasional mengacu pada kepengurusan partai sesuai Munas Riau.

Baca :  Bambang: Rapimnas Golkar kesempatan emas rekonsiliasi

"Rapimnas disampaikan dengan syarat tentu memperluas semua (pihak), Munas Riau, maka semua harus ikut. Karena dasarnya kan (Munas) Riau, Agung (Laksono) kan ada di situ jadi Waketum," katanya.

Pada Jumat, beredar undangan bagi seluruh pengurus dan anggota Tim Transisi untuk menggelar rapat perdana di kediaman BJ Habibie, yang juga merupakan mantan Dewan Pertimbangan Partai Golkar, pukul 20.00 WIB.

Pembentukan tim transisi oleh Mahkamah Partai Golkar bertujuan untuk mempersatukan Golkar melalui musyawarah nasional.

Mahkamah Partai Golkar (MPG) yang diketuai Muladi mendaulat mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla menjadi Ketua Tim Transisi.

Komposisi tim tersebut, yaitu B. Habibie sebagai pelindung, Jusuf Kalla sebagai ketua umum merangkap anggota, sementara para anggotanya yakni Ginanjar Kartasasmita, Emil Salim, Abdul Latif, Siswono Yudhohusodo, Akbar Tandjung, Aburizal Bakrie, Agung Laksono, Theo L. Sambuaga, dan Soemarsono.

Dalam rangka melaksanakan tugasnya, tim transisi menetapkan kepesertaan munas, panitia penyelenggara, dan menetapkan tanggal, bulan, serta tempat penyelenggaraan munas.

Guna mendukung terselenggaranya rekonsiliasi secara total, tim juga diberi tugas untuk menata kepengurusan dan susunan fraksi MPR dan fraksi DPR selama masa transisi.

Baca :  Wapres Jusuf Kalla nyatakan ARB dan Agung sepakat selesaikan masalah

Rekonsiliasi dilakukan berdasarkan pedoman yang telah diberikan oleh MPG melalui putusan pertama tertanggal 3 Maret 2015, yaitu pertama menghindari prinsip "the winner takes all", kedua mengapresiasi kepengurusan yang melibatkan pihak-pihak berselisih.

Ketiga, merehabilitasi individu-individu pengurus Golkar yang dipecat selama terjadi perselisihan. Keempat, larangan membentuk partai baru.

Editor: Heppy Ratna
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Zainal Bintang sarankan Ical akui saja Tim Transisi

Zainal Bintang sarankan Ical akui saja Tim Transisi

Pewarta: 
Zainal Bintang sarankan Ical akui saja Tim Transisi
Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie (kanan) dan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
 Sebaiknya ARB dengan jiwa besar mau menyatu dalam tim

Jakarta (ANTARA News) - Politikus senior Partai Golkar Zainal Bintang menyarankan Aburizal Bakrie yang akrab disapa Ical untuk mengakui Tim Transisi Golkar dan bersedia bergabung di dalamnya guna bersama-sama membangkitkan kembali Golkar dari keterpurukan.

"Saran saya, demi mengembalikan keutuhan Golkar yang sekarang sedang terpuruk ARB mau menyatu di dalam Tim Transisi," kata Zainal di Jakarta, Rabu. 

Bintang mengatakan dengan kondisi pecahan seperti sekarang, Golkar mulai tertinggal dari partai politik papan bawah.

Dia menyarankan Aburizal berpikir jauh ke depan dan mempertimbangkan masa depan Golkar.

"Sebaiknya ARB dengan jiwa besar mau menyatu dalam tim," kata Ketua Kordinator Eksponen Ormas Tri Karya Golkar (EO-TKG) itu.

Dia memandang keputusan Mahkamah Partai Golkar membentuk tim transisi Munas Rekonsiliasi Golkar pada 2016 sebagai langkah bagus sebagai landasan solusi penyelesaian konflik internal Golkar.

Sebelumnya, Mahkamah Partai Golkar telah memutuskan membentuk Tim Transisi untuk memfasilitasi Munas bersama paling lambat Maret 2016.

Mahkamah Partai Golkar ang dipimpin Muladi telah menunjuk Wapres JK sebagai Ketua Tim Transisi dan B.J. Habibie sebagai pelindung, bersama sembilan tokoh senior Golkar lain yang menjadi anggota, termasuk Aburizal Bakrie pimpinan kubu Munas Golkar Bali dan Agung Laksono pimpinan kubu Munas Ancol.

Langkah Mahkamah Partai Golkar itu diterima oleh kubu Agung Laksono beserta kalangan muda, politikus senior, dan Akbar Tanjung, sebaliknya kubu Aburizal menolaknya.



Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Back To Top