-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Presiden Jokowi janji tol Pejagan-Pemalang digunakan pada Lebaran 2016

Presiden Jokowi janji tol Pejagan-Pemalang digunakan pada Lebaran 2016

Presiden Jokowi janji tol Pejagan-Pemalang digunakan pada Lebaran 2016
Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)


Presiden Jokowi dalam perjalanan dari Helipad Stadion Karang Birahi, Brebes, menuju tempat penyelenggaraan Peluncuran Program Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat di Terminal Agribisnis Desa Larangan, Brebes, Senin, menyempatkan waktu untuk meninjau Jalan Tol Pejagan-Pemalang.

Jalan tol ini terbentang sepanjang 57,5 kilometer yang menghubungkan daerah Pejagan, Brebes dengan Pemalang, Jawa Tengah.

Usai meninjau ruas jalan tol ini, Presiden mengatakan bahwa 21 km dari ruas tol Pejagan-Pemalang Seksi I dan II telah selesai. 


"Nanti dipakai untuk Lebaran, kemudian 37 kilometer lagi. Insya Allah satu tahun saya beri target tadi ke Menteri PUPR, Menteri BUMN, dan Dirut Waskita Karya, rampung," kata Presiden.

Dengan berfungsinya jalan tol ini tentunya akan mempercepat distribusi barang dan mobilitas orang.

Presiden Jokowi menggarisbawahi bahwa jalan tol ini dapat dikerjakan dengan cepat. 

"Empat belas bulan rampung siang malam," ucap Presiden.
Setelah Mei 2016, lanjut Presiden, pembangunan akan dilanjutkan untuk ruas Batang-Semarang sepanjang 75 km. 

Jalan Tol Pejagan-Pemalang terbagi dalam empat seksi, yakni seksi I sepanjang 14,2 kilometer menghubungkan Pejagan-Brebes Barat.

Seksi II sepanjang 6 kilometer menghubungkan Brebes Barat-Brebes Timur, seksi III sepanjang 10,4 kilometer menghubungkan Brebes Timur-Tegal Timur, seksi IV sepanjang 26,9 kilometer menghubungkan Tegal Timur-Pemalang.

Jalan tol Pejagan-Pemalang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa yang akan menghubungkan Merak, Banten, hingga Banyuwangi, Jawa Timur, dan diharapkan dapat menjadi solusi mengurangi kepadatan kendaraan di jalur Pantai Utara Jawa.

Pada kesempatan itu, turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Direktur Utama Waskita Karya M Choliq./R010/R010) 11-04-2016 11:24:56
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Pemerintah-JICA jajaki kerjasama tol Kota Bandung

Pemerintah-JICA jajaki kerjasama tol Kota Bandung

 | 3.020 Views
Pemerintah-JICA jajaki kerjasama tol Kota Bandung
Ilustrasi jalan layang tol. Foto menunjukkan pembangunan konstruksi jalan tol Tanjung Priok di Jakarta Utara, Jumat (18/12). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Bandung (ANTARA News) - Sekretaris Daerah Jawa Barat, Iwa Karniwa, menuturkan, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah menjajaki kerja sama dengan Japan Internasional Cooperation Agency (JICA), untuk pendanaan pembangunan Jalan Tol Dalam Kota Bandung (BIUTR).

"Jadi penjajakan kerja sama itu salah satu alternatif sumber pendanaan pembangunan BIUTR karena berdasarkan rencana sumber dana proyek tersebut berasal dari APBN atau dana pinjaman," kata Karniwa, di Gedung Sate Bandung, Kamis.

Menurut dia, rncana pembangunan Jalan Tol BIUTR sudah ada kemajuannya secara cukup baik. Ada 14 instansi yang terdiri dari lembaga dan kementerian telah sepakat lahannya digunakan untuk proyek itu, karena Jalur Pasteur-Cileunyi yang memiliki panjang sekitar 20,6 km akan melintasi lahan milik sejumlah lembaga dan kementerian. 

Karniwa mengatakan, mereka akan menghadap ke Kementerian PU Pera, Senin mendatang (15/2), dan untuk lanjutan pembangunan interchange kilo meter 149 sepanjang 6,7 kilometer, pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun ini menganggarkan Rp200 miliar.

Menurut dia, anggaran itu digunakan untuk membebaskan lahan sepanjang 2,7 kilometer dan untuk 4 kilometer sisanya akan dibebaskan dengan dana dari pemerintah pusat.

"Untuk yang empat kilometer dan 20 kilometer itu pendanaan dari pusat. Kami dari Pemprov Jabar mendukung fasilitasi membantu penyelesaian," ujarnya.

Berikut rincian daerah di Kota Bandung yang akan dilewati Jalan Tol Dalam Kota Bandung:
1. Trase I seksi satu, kawasan Jembatan Layang Pasupati menuju Underpass Gasibu dengan panjang 5,5 km.
2. Trase I- seksi dua, Jalan Soekarno-Hatta menuju Gedebage dengan panjang 4 km.
3. Trase II seksi pertama, Underpass Gasibu - Cicaheum - Ujung Berung 8,8 km.
4. Trase II seksi kedua, Ujungberung - Soekarno Hatta 2,7 km
5. Trase II, seksi ketiga, Ujungberung - Cibiru - Cileunyi 6,3 km.
Editor: Ade Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Tol Trans Sumatera mulai tarik investasi

Tol Trans Sumatera mulai tarik investasi

Tol Trans Sumatera mulai tarik investasi
ilustrasi Pencanangan Pembangunan Jalan Tol Sumatera Pekerja dari PT Hutama Karya Tbk (HK) menggunakan alat berat melakukan pembangunan proyek jalan tol trans Sumatera di Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Jumat (10/10/2014). (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Bandarlampung (ANTARA News) - Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Palembang ditargetkan rampung dibangun sebelum Asian Games 2018, namun pencapaian target itu kini tergantung sepenuhnya kepada keseriusan Pemerintah Pusat dan daerah untuk membebaskan lahannya.

Ketika pembangunan Tol Trans Sumatera dikritik keras karena dinilai tidak layak secara finansial, BUMN yang menjadi kontraktor tol itu malah menyebutkan peralatan berat mereka terancam tak bisa dioperasikan karena ketiadaan lahan untuk pengerjaan tol.

Sehubungan itu, Pemerintah Pusat dan Pemprov Lampung kembali didesak untuk lebih serius membebaskan lahan agar pengerjaan tol bisa sesuai target.

"Pembebasan lahan hingga sekarang sudah mencapai 45 km, progresnya menggembirakan," kata Ketua Tim I Percepatan Pembangunan Tol Trans Sumatera, Adeham.

Ia mengklaim proses pembebasan lahan dan pembangunan tol di Lampung jauh lebih baik karena selalu mencapai target. Akan tetapi, berbagai pihak mengharapkan pembebasannya bukan di atas kertas, namun tuntas secara fisik agar BUMN yang menjadi kontraktornya bisa segera melakukan pembangunan Tol Trans Sumatera.

Jika pembebasan lahan terus molor atau tidak sesuai rencana maka akan berdampak tidak tercapainya target pembangunan fisik jalan tol tersebut. Sebagai contoh, sampai sekarang belum semua BUMN yang ditugaskan membangun Tol Trans Sumatera, bisa melaksanakan tanggung jawabnya karena ketiadaan lahan.

Di ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, pembangunan fisik Tol Trans Sumatera baru bisa dilaksanakan oleh kontraktor Pembangunan Perumahan (PP) di kawasan Bakauheni dan Waskita di kawasan Desa Sabahbalau Kabupaten Lampung Selatan. Dua kontraktor lainnya, yakni Adhi dan Wika, baru mulai bekerja tahun 2016.

Para kontraktor telah diultimatum untuk menuntaskan pembangunan Tol Trans Sumatera ruas Lampung- Palembang sebelum penyelenggaraan Asian Games 2018, yang akan berlangsung mulai 18 Agustus- 2 September 2018 di Jakarta, Jawa Barat dan Sumsel. Namun, mereka kini dihadapkan pada kendala ketersediaan lahan tol tersebut.

"Kami sudah kehabisan lahan untuk bekerja karena belum ada lahan baru yang dibebaskan. Karenanya, alat-alat berat menganggur," kata Kepala Proyek Tol Trans Sumatera dari Waskita Karya, Marsudi.

Waskita mendapatkan penugasan pembangunan tol sepanjang 41,5 km, namun baru 5 km di antaranya yang sudh dibebaskan. Padahal, pemerintah sudah didesak agar segera menuntaskan pembebasan lahan baru setidaknya 10 km sebelum Januari 2016.

"Pembebasan lahan ini sangat mendesak dituntaskan segera. Dari lahan sepanjang 5 km yang sudah dibebaskan, seluruhnya sudah "lean concrete atau dicor bagian tengahnya, sementara yang rigid atau pengecoran bagian sudah sepanjang 3,5 km," kata Manager Teknik PT Waskita Karya, Marsesa Edward.

Ia menyebutkan pihaknya tidak mengetahui kapan pembebasan lahan baru untuk jalan tol itu segera tuntas, sementara peralatan berat mereka kini menganggur karena tidak ada lahan untuk pengerjaan jalan tol tersebut.

"Pembebasan lahan ini sangat mendesak dituntaskan, sementara peralatan berat kita sudah menganggur," katanya.

Mengenai kemajuan pembangunan Tol Trans Sumatera di wilayah kerja Waskita Karya, ia menyebutkan pihaknya sudah tuntas melakukan "lean concrete" atau cor tengah sepanjang 5 km, rigid (cor atas) sepanjang 3,5 km, pembangunan jembatan dan jembatan simpang susun sudah masuk tahap " erection girder" atau pemasangan girder beton prategang, sementara akses masuk ke simpang susun sudah "lean concrete" atau pengecoran bagian tengah badan jalan sepanjang 1,1 km.


Menarik investasi

Pembangunan Tol Trans Sumatera dicanangkan Presiden Joko Widodo pada akhir April 2015 di Desa Sabahbalau. Tol Trans Sumatera dirancang mampu dilalui kendaraan yang bertonase 80- 90 ton. Jalan tol Trans Suamtera nantinya akan memiliki lebar kurang lebih 21 meter. Lebar tersebut terdiri atas lebar dua jalur jalan untuk dua arah kendaraan dengan lebar masing-masing 9,2 meter. Selain itu di pinggir jalan juga akan dibuat bahu jalan dengan lebar masing-masing 2,5 meter, sedangkan di antara kedua jalur akan dipasang median selebar 2,25 meter.

Wacana pembangunan Tol Trans Sumatera sudah mengemuka jauh sebelum era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Namun pembangunannya tak kunjung terwujud karena tidak ada investor swasta yang mau berinvestasi di jalan layang tersebut.

Investor swasta hanya akan tertarik membangun tol di Pulau Jawa, terutama di daerah Jakarta, Banten dan Jawa Barat, karena sangat menguntungkan secara finansial.

Namun, jika faktor finansial semata yang menjadi tolok ukur dalam menilai manfaat pembangunan jalan tol, maka bisa dipastikan Tol Trans Sumatera tidak akan pernah terwujud. Dari tahun ke tahun, pembebasan lahan akan makin sulit dan biayanya juga akan terus membengkak.

Meski secara finansial dinilai sejumlah pengamat ekonomi tak menguntungkan, Presiden Joko Widodo mengambil keputusan berani dengan memerintahkan untuk segera membangun tol tersebut.

Selain menguntungkan secara ekonomi, Tol Trans Sumatera juga diyakini akan memberikan keuntungan dari sisi lainnya, seperti geopolitik.

Sehubungan investor swasta tak berminat, BUMN yang ditugaskan menjadi kontraktornya agar pembiayaannya melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) bisa diwujudkan lebih mudah.

Sejak pembangunan Tol Trans Sumatera dilaksanakan, arus investasi di Sumatera tentu meningkat nilainya. Di Provinsi Lampung saja, nilai investasi dalam dua tahun terakhir selalu naik terus.

Nilai investasi PMA/PMDN di Lampung ditargetkan hanya Rp3,09 triliun pada 2015, namun realisasinya mencapai Rp4,32 triliun, yang terdiri atas PMA Rp3,22 triliun dan PMDN Rp1,10 triliun.

Nilai investasi di Lampung tahun 2016 diperkirakan meningkat lagi, meski Pemprov Lampung hanya menargetkan Rp3,50 triliun.

Meski peningkatan investasi itu tidak berkaitan langsung dengan Tol Trans Sumatera karena masih dalam tahap pembangunan, tapi para investor sudah memprediksi manfaat tol itu terhadap investasi mereka setelah 2018.

Berbagai kalangan juga menyatakan dukungannya atas Tol Trans Sumatera, karena dinilai akan mampu mendorong pertumbuhan perekonomian setempat, terutama mempermurah distribusi barang dari Sumatera ke Jawa atau sebaliknya. Mereka bahkan menyebutkan pembangunan Tol Trans Sumatera tidak hanya akan berdampak terhadap pertumbuhan perekonomian di Sumetera, tetapi juga di Jawa dan secara nasional.

Pendistribusian barang akan menjadi lebih lancar dengan biaya lebih murah, dan minat investor menanamkan modalnya di Lampung dan Jawa juga akan meningkat.

Pembangunan jalan tol dapat mempermudah konektivitas antarprovinsi dan mempercepat distribusi hasil pertanian dan industri.

Pembangunan infrastruktur menjadi pendorong utama pertumbuhan perekonomian dan arus masuk investasi. Terkait itu, Presiden Jokowi telah menujukkan keberanian dan keteguhannya untuk menjadikan Tol Trans Sumatera sebagai pendongkrak pertumbuhan perekonomian nasional.

Ketika Presiden telah menargetkan pembangunan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni Palembang selesai sebelum Asian Games 2018, maka sudah sepatutnya pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya juga bekerja lebih keras untuk membebaskan lahannya agar kontraktor bisa mengerjakan fisiknya sesuai target.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
 Tol trans Sumatera sudah dicor sepanjang 2.750 meter

Tol trans Sumatera sudah dicor sepanjang 2.750 meter


Tol trans Sumatera sudah dicor sepanjang 2.750 meter
Pencanangan Pembangunan Jalan Tol Sumatera Pekerja dari PT Hutama Karya Tbk (HK) menggunakan alat berat melakukan pembangunan proyek jalan tol trans Sumatera di Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Jumat (10/10). Proyek pembangunan jalan tol trans Sumatera yang membentang dari Bakauheni, Lampung hingga Banda Aceh dengan panjang 2.608 Km tersebut terdiri dari empat ruas tol tersebut antara lain Medan-Binjai sepanjang 17 km, Palembang-Indralaya sepanjang 22 km, Bakauheni Terbanggi Besar dan Pekanbaru-Kandis-Dumai mencapai 300 km dengan masa konstruksi empat tahun. (ANTARA FOTO/Septianda Perdana) ()
 
Bandarlampung (ANTARA News) - Pengecoran bagian atas badan jalan atau rigid Tol Trans Sumatera di Desa Sabahbalau Kabupaten Lampung Selatan sudah mencapai 2.750 meter pada pekan terakhir November 2015, sedang panjang jalan yang sedang dibuka dan sedang ditimbun mencapai 5.025 km.

Manajer Teknik PT Waskita Karya, Marsesa Edward, saat dihubungi di Desa Sabahbalau Lampung Selatan, Selasa, menyebutkan pembangunan "rigid" atau cor beton setebal 30 cm untuk 4 jalur telah mencapai 1.400 meter, sedangkan rigid untuk 2 jalur sudah sepanjang 2.750 meter.

"Selain membuka lahan dan memadatkannya, kita juga percepat untuk pembangunan rigid dua jalur. Selain itu, jembatan simpang susun juga sedang dicor," katanya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, lahan tol di ruas Desa Sabahbalau-Terbanggi Besar yang sudah dibebaskan mencapai 5.025 km dari STA 74+975 -- STA 80+000.

Lahan itu, termasuk lahan warga Desa Sabahbalau, sudah dibersihkan dan sedang ditimbun yang ditargetkan tuntas pada pekan kedua Desember 2015.

Saat dikonfirmasi, Edward menyebutkan pihaknya menunggu pembebasan lahan berikutnya dari STA 74+975--70+000.

Ditargetkan hingga akhir 2015, sudah dibebaskan lahan tol sepanjang 10 km di ruas Desa Sabahbalau-Terbanggi Besar.

Tol Trans Sumatera dirancang mampu dilalui kendaraan yang bertonase 80- 90 ton. Badan jalan tol yang dibangun terdiri atas : rigid atau cor beton badan jalan bagian atas setebal 30 cm, lean concrete atau pengerjaan bagian tengah badan jalan setebal 10 cm, dan base atau pengerjaan bagian bawah badan jalan setebal 20 cm.

Jalan tol Trans Suamtera nantinya akan memiliki lebar kurang lebih 21 meter. Lebar tersebut terdiri atas lebar dua jalur jalan untuk dua arah kendaraan dengan lebar masing-masing 9,2 meter.

Selain itu di pinggir jalan akan dibuat bahu jalan dengan lebar masing-masing 2,5 meter, sedangkan di antara kedua jalur akan dipasang median selebar 2,25 meter.

Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera dicanangkan Presiden Joko Widodo pada akhir April lalu di Desa Sabahbalau. Pembangunan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni- Terbanggi Besar- Palembang Sumsel sepanjang sekitar 400 km ditargetkan selesai pada Juni 2018 atau sebelum Asian Games 2018 berlangsung.

Kontraktor yang melakukan pembangunan tol di ruas Bakauheni-Terbanggi Besar adalah PT Pembangunan Perumahan, Waskita Karya, Adhi Karya dan Wika. Namun, baru PP dan Waskita Karya yang sudah mulai melakukan pembangunan Tol Trans Sumatera, sedang Adhi Karya dan Wika masih terkendala lahan yang tak kunjung tuntas dibebaskan.

Sehubungan itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono kembali menyebutkan pembebasan lahan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar Lampung sepanjang 140 kilometer akan selesai pada 2016.
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Apa Kabar Proyek Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi?

Apa Kabar Proyek Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi?

Dana Aditiasari - detikfinance
Apa Kabar Proyek Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi?
Jakarta -Jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) untuk kali keempat telah di-groundbreaking pada Februari 2015. Pekerjaan jalan tol sepanjang 54 km ini tengah berkonsentrasi pada pembebasan lahan untuk seksi I dari 4 seksi pekerjaan yang direncanakan.

Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjukkan bahwa saat ini pembebasan lahan untuk seksi I adalah yang paling maju ketimbang 3 seksi lainnya.

Berikut, daftar seksi pengerjaan dan status pembebasan lahan per 31 Maret 2015 dikutip detikFinance, Jumat (10/4/2015):

  1. Seksi I Ciawi-Cijeruk/Simpang Susun Cigombong sepanjang 13,8 km dengan kebutuhan lahan 131,48 ha. Lahan yang sudah bebas 84,29%.
  2. Seksi II Cijeruk/Simpang Susun Cigombong-Cibadak sepanjang 11,9 km dengan kebutuhan lahan 142,3 ha. Lahan yang sudah bebas 56,06%.
  3. Seksi III Cibadak-Sukabumi Barat sepanjang 13,7 km dengan kebutuhan lahan 141,89 ha. Pembebasan lahan belum dimulai.
  4. Seksi IV Sikabumi Barat-Sukabumi Timur sepanjang 13,4 km dengan kebutuhan lahan 126,32 ha. Pembebasan lahan belum dimulai.
Dalam acara groundbreaking Februari lalu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan optimistis proyek ini bisa terwujud. Warga Jawa Barat disebutnya sudah 17 tahun menunggu keberadaan tol Bocimi.

"Sudah sejak 1997 sampai saat ini, kurang lebih kami sudah menunggu 17 tahun. Kami berharap sejarah tol yang sangat lama direncanakan baru dilaksanakan setelah 17 tahun tidak terulang lagi di tol-tol lain," kata Aher, sapaan Ahmad Heryawan, kala itu.

(dna/hds)
Back To Top