-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Gempa 4,7 SR guncang Tolikara

Gempa 4,7 SR guncang Tolikara

Gempa 4,7 SR guncang Tolikara
Ilustrasi warga kota Jayapura berlarian keluar rumah saat terjadi gempa (Foto ANTARA)

Jayapura (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura, Papua, menyatakan gempa berkekuatan 4,7 Skala Richter mengguncang Kabupaten Tolikara, Senin pukul 22.22 WIT.

Pusat gempa berlokasi di 3.16 lintang selatan dan 138.54 bujur timur atau 50 kilometer timur laut Tolikara pada kedalaman 21 kilometer.

Hingga kini, belum ada keterangan terkait kerugian materi atau korban akibat gempa itu.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
 Polda Papua kirim 50 polisi ke Tolikara

Polda Papua kirim 50 polisi ke Tolikara

Polda Papua kirim 50 polisi ke Tolikara
ilustrasi Kapolda Papua Paulus Waterpauw (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
 
Jayapura (ANTARA News) - Kepolisian Daerah (Polda) Papua menyatakan siap mengirim 50 personel ke Karubaga, Kabupaten Tolikara, guna mambantu pengamanan menjelang dan hari-H Lebaran Haji 2015 agar kejadian pertengahan Juli lalu tidak terulang lagi.

"Nanti kekuatan kami tambah 50 orang," kata Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw usai mengikuti rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) di Mapolda Papua, Kota Jayapura, Senin malam.
Pascakekerasan pada pertengahan Juli lalu di Karubaga, Kabupaten Tolikara, kata dia, hingga kini situasinya terbilang kondusif.

"Kondisi aman terkendali. Besok sebagian dari kami (peserta rapat Forkompimda) naik ke atas untuk rekonsiliasi bersama di Tolikara, saya kira begitu," katanya.
Ketika disinggung sejauh mana rekonsiliasi yang dilakukan pascaperistiwa itu, mantan Kapolda Papua Barat itu mengklaim rapat atau pertemuan Forkompimda Papua merupakan bagian dari hal itu.

"Rekonsiliasi, saya pikir ini bagian dari proses itu, hari ini kami bicara dan besok baikkan," katanya.

Mengenai nasib HK dan JW, kedua tersangka atau provokator insiden Tolikara, Waterpauw mengatakan bahwa hal itu telah menjadi ranah Kejati Papua karena kasus tersebut telah dilimpahkan sejak awal September 2015.

"Proses kedua orang, pertanyaan ini kan sudah dijawab tadi oleh Kejati. Sekarang sudah tahap kedua, dalam tanggung jawab kewenangan penyidikan dan penuntutuan ada di Kejati. Tadi beliau sudah sampaikan ada proses yang sudah dilalui, hanya permohonan penangguhan dan sebagainya itu akan dipertimbangkan oleh pihak Kejati," katanya.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Pangdam serahkan bantuan presiden ke Tolikora

Pangdam serahkan bantuan presiden ke Tolikora


Pangdam serahkan bantuan presiden ke Tolikora
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen Siahaan (FOTO: Antara Papua/Hendrina Dian Kandipi)
 
Jayapura (ANTARA News) - Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G Siahaan, Jumat pagi menyerahkan bantuan Presiden Joko Widodo berupa dana sebesar rp1 miliar untuk pemulihan di Tolikara pascainsiden Jumat pekan kemarin.

"Sesuai pertemuan dengan Bupati Tolikara, pembangunan 60 kumah kios akan dibangun oleh TNI dan dibantu oleh masyarakat," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Teguh PR di Kota Jayapura, Jumat malam.
Namun, sesuai dengan intruksi dari Presiden Jokowi, pembangunan puluhan rumah kios itu, akan ditambah menjadi 15 sehingga jumlahnya 75 unit, dengan perincian 60 unit untuk masyarakat yang mengalami kebakaran, sementara 15 untuk masyarakat asli setempat.
"Itu sesuai dengan permintaan Presiden Jokowi," katanya.
Menurut dia, hingga kini, kurang lebih 100 anggota TNI sudah berada di Tolikara. "Mereka akan membantu pemerintah untuk membangun rumah kios di halaman kantor bupati setempat," katanya.

Sedangkan untuk pembangunan musala sendiri, lanjut Kapendam, akan dibangun sementara di halaman Koramil Tolikara, sampai menunggu kejalasan status tanah, apakah milik pemerintah atau masyarakat adat, barulah bisa dibangun yang baru.

Sebelumnya, Kamis (23/7), Pangdam Fransen yang didampingi Danren 172/PWY Kolonel Inf Tri Yuniarto, Asintel dan Aster Kasdam XVII/Cewnderawasih telah bertolak ke Wamena untuk mengirim bahan bantuan berupa sembako sebanyak 15 ton.

"Masing-masing di kirim ke Tiom, Kabupaten Lani Jaya lewat jalan darat sebanyak 10 ton dan lewat udara dengan heli sebanyak 5 ton," katanya.
Lebih lanjut, Kapendam mengatakan pada Jumat siang Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G Siahaan telah berada di Tolikara selain menyerahkan bantuan dari Presiden Jokowi untuk pembangunan 75 unit rumah kios juga menyerahkan bantuan logistik kepada masyarakat yang mengalami kebakaran.

COPYRIGHT © ANTARA 2015
Sebanyak 50 saksi sudah dimintai keterangan terkait Tolikara

Sebanyak 50 saksi sudah dimintai keterangan terkait Tolikara


Sebanyak 50 saksi sudah dimintai keterangan terkait Tolikara
ilustrasi Yotje Mende (polri.go.id)
 
Jayapura (ANTARA News) - Sebanyak 50 saksi sudah dimintai keterangan terkait insiden Karubaga kabupaten Tolikara, Provinsi Papua, yang terjadi Jumat (17/7) lalu.

Kapolda Papua Irjen Pol Yotje Mende di Jayapura, Jumat, mengatakan, saksi yang dimintai keterangan terdiri atas warga sipil dan anggota polisi yang melihat langsung terjadinya insiden tersebut.

"Polisi masih terus melakukan penyidikan dengan memeriksa para saksi yang mengalami dan melihat langsung insiden yang terjadi saat umat Islam melaksanakan Shalat Ied," kata Irjen Pol Mende.

Dikatakan, ke-50 saksi yang dimintai keterangan terdiri atas 27 warga sipil dan 23 anggota polisi.

Selain memeriksa 50 saksi, kata Irjen Pol Mende, polisi juga sudah menetapkan dua tersangka yang kini ditahan di Polda Papua di Jayapura.

Keduanya ditangkap sejak Kamis (23/7) dan kini sudah ditahan di Mapolda Papua untuk pemeriksaan lebih lanjut, kata Kapolda Papua.

Menurut dia, ditangkapnya kedua orang yang bekerja di salah satu bank yang beroperasi di Karubaga karena dirasa bukti permulaan sudah cukup, baik dari keterangan para saksi dan rekaman video saat insiden itu terjadi.

"Dari bukti-bukti itulah maka kedua orang ditangkap dan diamankan," kata Irjen Pol Mende seraya menambahkan pihaknya berharap para saksi yang akan dimintai keterangan bersikap koperatif dengan memenuhi panggilan polisi.


(E006/S023)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Batalion Infantri 756/WMS kirim satu pleton ke Tolikara

Batalion Infantri 756/WMS kirim satu pleton ke Tolikara


Batalion Infantri 756/WMS kirim satu pleton ke Tolikara
Menteri Sosial, Khofifah Parawansa (keempat kiri), bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, Yohana Yembise (ketiga kiri), berkunjung ke lokasi peristiwa penyerangan sekelompok massa beberapa waktu yang lalu di Distrik Karubaka, Tolikara, Papua, Selasa (21/7/15). Parawansa memberi bantuan sebesar Rp221.262.400 kepada korban penyerangan serta bantuan sebesar Rp15.000.000 untuk korban meninggal dunia. (ANTARA FOTO/HO/Trisnadi)
... 30 personel kami itu bergabung dengan 70 anggota Satgas Batalion Infantri 756/WMS yang sudah berada di Tolikara...
Jayapura, Papua (ANTARA News) - Batalyon Infantri 756/WMS mengirim satu peleton atau sebanyak 30 orang prajuritnya ke Karubaga, Kabupaten Tolikara untuk membantu pemerintah setempat merehabilitasi bangunan pascamusibah kebakaran pada Jumat pagi (17/7).

"Selain itu ke-30 prajurit Batalion Infantri 756/WMS juga membantu pengamanan penutupan acara Gereja Injili di Indonosia (GIdI) pada Senin (20/7)," kata Komandan Batalion Infantri 756/WMS, Letnan Kolonel Infantri Andy P Simanjuntak, dalam keterangan tertulis, diterima di Jayapura, Selasa sore.

Ia mengatakan tugas dari Batalion Infantri 756/WMS tidak hanya dalam pertempuran serta mengamankan perbatasan negara dan kedaulatan bangsa tetapi sebagai prajurit rakyat, juga membantu masyarakat yang kena musibah.

"Sebagai prajurit dari rakyat dan untuk rakyat, maka apa yang dialami dan dirasakan oleh rakyat baik suka maupun duka juga dirasakan oleh kami sebagai prajurit," katanya.

Oleh karena itu, kata Simanjuntak, setiap prajurit dilatih tidak saja dalam bidang tempur tetapi juga dilatih untuk dapat dan mampu mengatasi serta mempelopori setiap kesulitan rakyat yang ada di sekelilingnya.
"Intinya prajurit TNI siap membantu rakyat," katanya.

Simanjuntak mengemukakan, dalam kondisi cuaca Wamena, Kabupaten Jayawijaya yang masih diselimuti kabut dan mentari juga belum menunjukkan sinarnya, sebanyak 30 orang anggotanya, di bawah pimpinan Letnan Dua Infantri Frengki Latuhihin, berangkat ke Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara.

Sesampainya di Tolikara, skala prioritas adalah mengungsikan korban ke tenda-tenda yang telah didirikan kemudian dilanjutkan dengan pembersihan bangunan yang terbakar.

"Jadi 30 personel kami itu bergabung dengan 70 anggota Satgas Batalion Infantri 756/WMS yang sudah berada di Tolikara," katanya.
Selain itu, ada juga perkuatan dari Koramil (10 orang) serta Brimob (10 orang), dan Polres (20 orang) untuk membantu pemerintah setempat merehabilitasi bangunan yang terbakar.
"Hari ini secara bersama-sama melaksanakan pembersihan di lokasi yang tertimpa kebakaran atas perintah panglima Kodam XVII/Cenderawasih," kata dia.

"Karena rencananya lokasi tersebut akan dibangun kembali atas bantuan pemerintah pusat dan daerah sehingga dapat meringankan beban masyarakat sampai kondisi Karubaga benar-benar kondusif," katanya.

Batalion Infantri 756/Winame Sili atau Yonif 756/WMS yang bermarkas di Wamena, ada di bawah komando Brigade Infantri 20/Ima Jayakeramo, Kodam XVII/Cenderawasih.


Mereka memiliki enam kompi pasukan, yaitu kompi markas, kompi bantuan, serta kompi senapan A, B, C, D dan E.

Editor: Ade Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Back To Top