-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Toyota borong empat penghargaan Indeks Kebahagiaan Kendaraan 2016

Toyota borong empat penghargaan Indeks Kebahagiaan Kendaraan 2016

Toyota borong empat penghargaan Indeks Kebahagiaan Kendaraan 2016
Rouli Sijabat (dua kiri) PR Manager PT Toyota-Astra Motor menerima penghargaan Indeks Kebahagiaan Berkendara 2016. PT Toyota-Astra Motor raih empat penghargaan melalui Toyota Kijang Innova, Toyota Vios, Toyota Camry, dan Astra Toyota Agya (Toyota Astra Motor)

Toyota Kijang Innova menang di kategori Mid MPV, Vios di segmen Small Sedan, Camry yang terbaik di kelas Full Sedan, serta Agya untuk kategori LCGC. Produk tersebut mendapatkan indeks tertinggi sebagai kendaraan yang mampu memberikan kebahagiaan dan kepuasan penggunanya.

Vice President Director PT Toyota-Astra Motor, Henry Tanoto, menyebutkan bahwa hasil survei yang didapat pada ajang IKB 2016 merupakan bentuk respon positif yang diberikan pelanggan terhadap produk-produk yang dihadirkan Toyota selama ini.

"Kami berterima kasih atas respon pelanggan terhadap produk-produk Toyota, khususnya Kijang Innova, Vios, Camry, dan Agya. Kami bangga hasil survei di IKB 2016 ini menunjukkan empat produk tersebut mampu memberikan kenyamanan dan keamanan, serta kebahagiaan dan kepuasan bagi penggunanya," ujar Henry dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/3). 

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa di masa depan Toyota akan menghadapi tantangan yang semakin besar sehingga fokus utamanya adalah mempertahankan kepercayaan dan loyalitas pelanggan.

Sejalan dengan semangat Toyota Let’s Go Beyond, Toyota selalu berkomitmen menyediakan produk, teknologi, dan layanan terbaik yang melebihi ekspektasi pelanggan sehingga segala respon dari pelanggan akan menjadi pemacu semangat untuk terus memberikan yang terbaik.

"Apa yang kami lakukan dalam mewujudkan pilar-pilar Let’s Go Beyond semata-mata untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan setia. Kami bahagia jika pelanggan dapat merasakan pengalaman terbaik dalam kepemilikan kendaraan Toyota,” ucapnya.

Hingga saat ini, keempat produk Toyota yang berhasil mendapatkan penghargaan di IKB 2016 ini merupakan tulang punggung penjualan Toyota dan market leader di masing-masing segmennya.

Toyota Kijang Innova yang baru meluncurkan generasi ke-6 pada akhir tahun lalu, semakin mendominasi pasar di segmen MPV Medium dengan market shares sebesar 93,7 persen sepanjang Januari—Februari 2016.

Sementara itu, di periode yang sama, Agya membukukan pangsa pasar 33,9persen di segmen Compact Entry, Toyota Camry kokoh sebagai pemimpin di segmen Sedan Medium dengan pangsa pasar 87,2persen, serta Vios di segmen Sedan Entry dengan market shares 58,8persen.

Indeks Kebahagiaan Berkendaraan (IKB) 2016 diselenggarakan oleh Otomotif sebagai salah satu media otomotif nasional. Survei melibatkan lebih dari 3.000 responden yang berusia di atas 18 tahun dan tersebar di seluruh Indonesia itu.

Survei Indeks Kebahagiaan ini meliputi Indeks Kepuasan Kendaraan dan Indeks Emosi Berkendaraan. Tujuannya untuk mengetahui seberapa besar kebahagian serta kepuasan mereka dalam mengendari mobil dan motor yang mereka miliki.

Pada ajang yang sama, Toyota Avanza berhasil meraih special Award Indeks Kebahagiaan Berkendara Award disamping kendaraan Toyota lainnya yaitu Toyota Rush untuk kategori Small SUV, Toyota Kijang Innova untuk kategori Mid MPV, Toyota 86 untuk kategori Sport Car, serta Toyota Hilux D-cab untuk kategori Double Cab.

Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © 2016
Toyota buka outlet pertama di Aceh Barat

Toyota buka outlet pertama di Aceh Barat

Toyota buka outlet pertama di Aceh Barat
Ilustrasi: dealer Toyota. (Toyota Astra Motor)
Jakarta (ANTARA News) - Toyota mendekatkan diri dengan pelanggan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam melalui peresmian Outlet Dunia Barusa Meulaboh yang akan memberikan layanan penjualan dan purnajual kendaraan Toyota.

Outlet ini menjadi outlet pertama Toyota di wilayah Aceh Barat sehingga Toyota mempunyai tiga outlet resmi di provinsi itu. Dua outlet sebelumnya yaitu Dunia Barusa Lhokseumawe yang berdiri sejak 1984 dan Dunia Barusa Banda Aceh sejak 2008.
Vice President Director PT Toyota-Astra Motor, Henry Tanoto, dalam keterangan tertulis, Sabtu, mengatakan tantangan 2016 industri otomotif nasional diperkirakan tak jauh beda dengan 2015. Kompetisi semakin ketat dan ekspektasi konsumen terhadap produk, teknologi, dan layanan, semakin meningkat.

"Untuk itu, menjadi perhatian khusus bagi Toyota untuk selalu berkomitmen memberikan produk dan teknologi yang lebih baik, strategi pemasaran yang tepat, serta memperluas jaringan outlet resmi," katanya.

Henry mengatakan, Toyota menyadari target mempertahankan posisi sebagai market leader di pasar kendaraan nasional harus diiringi peningkatan layanan penjualan dan purna jualnya.

Pembukaan Outlet Dunia Barusa Meulaboh merupakan upaya Toyota dalam menangkap potensi pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh, kata Henry.

Memasuki 2016, perekonomian di Aceh perlahan meningkat dengan membaiknya sektor pertanian, kehutanan, perikanan, serta didukung pembangunan infrastruktur Tol Trans Sumatera dari Lampung hingga ke Aceh yang ditargetkan rampung pada 2019.

Dunia Barusa Meulaboh merupakan outlet ke-287 secara nasional yang dimiliki Toyota yang tersebar di 34 provinsi.

Outlet Dunia Barusa Meulaboh yang berlokasi di Jalan Meulaboh ini didukung oleh fasilitas penjualan dan Service Suku Cadang (VSP).

Berdiri di atas lahan seluas 6.437 m2 dengan luas bangunan 3.892 m2, outlet ini dilengkapi ruang tunggu nyaman untuk pelanggan Sales dan Service, ruang pamer (showroom) kendaraan yang luas, service stall untuk melayani perawatan dan perbaikan kendaraan Toyota.

Fasilitas bengkelnya ditunjang 16 stall yang terdiri dari 12 stall untuk perbaikan umum (General Repair), 2 stall Express Maintenance, serta 2 stall lainnya untuk pelayanan Toyota Dyna/Land Cruiser.

Mengakhiri tahun 2015, Toyota mempertahankan posisi sebagai market leader di pasar otomotif nasional dengan pangsa pasar 31,8 persen.

Khusus di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Toyota mencatatkan total penjualan 3.130 unit dengan market shares sebesar 35,7 persen.
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © 2016
Rahasia Toyota menang di persaingan global

Rahasia Toyota menang di persaingan global

Rahasia Toyota menang di persaingan global
Senior Managing Officer Toyota Motor Corporation (TMC) Mitsuru Kawai, di Jakarta. (Antara News/Risbiani Fardaniah)

Jakarta (ANTARA News) - Akhir pekan lalu, Toyota Indonesia kedatangan petinggi dari Toyota Motor Corp (TMC) Jepang, Senior Managing Officer, Mitsuru Kawai. Tentu ada alasan dan momentum yang cukup kuat yang terjadi dalam industri otomotif di Indonesia, khususnya, pabrik Toyota di Indonesia, sehingga salah satu pimpinan TMC bersedia datang ke negeri ini.

Pada Senin (7/3) PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) rupanya akan meresmikan pabrik mesin baru di Karawang, Jawa Barat, yang merupakan pabrik mesin ke-2 setelah di Sunter, Jakarta.

Pada rangkaian kunjungannya itu, Mitsuru Kawai, Jumat (4/3) berbagi pengalaman dengan para siswa di Toyota Indonesia Academy (TIA) yang berlokasi di kawasan pabrik Toyota di Karawang. TIA merupakan akademi manufaktur yang merekrut lulusan sekolah menengan kejuruan (SMK) yang ingin mendalami keahlian di bidang otomotif.

Pendirian lembaga pendidikan tersebut juga bagian dari prinsip Toyota untuk membangun manusia yang trampil sebelum membuat mobil. "Adalah manusia yang membuat mobil. Tidak ada jalan untuk membuat mobil tanpa membangun dan mengembangkan manusia," kata Kawai pada wawancara ekslusif dengan Antaranews dan Redaktur Senior Harian Kompas Pieter Gero, di Jakarta, Jumat. 

Pengembangan SDM Dalam wawancara yang lebih seperti sebuah diskusi santai sekitar satu jam, Kawai yang mengawali karier di Toyota Motor Corp (TMC) pada 1966 -- ketika ia berusia 15 tahun -- nampak paham betul pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai fondasi memenangkan persaingan global, meskipun perakitan mobil saat ini lebih banyak mengandalkan robot dibandingkan manusia. 
Menurut dia, justru untuk menghasilkan produksi yang efisien dan mobil yang lebih berkualitas lagi, keahlian manusia memainkan peranan sangat penting. Toyota menempatkan pemberdayaan dan pengembangan manusia (Hitozukuri) sebagai prioritas sebelum membuat produk/barang (mobil) yang unggul (monozukuri).

Mereka dilatih dan dikembangkan ketrampilan dan pengetahuannya, serta dipacu untuk mencari solusi guna mempermudah cara kerja dan melakukan perbaikan terus menerus (kaizen). "Sejak 3-4 tahun lalu ada pabrik (Toyota) yang orang-orang yang disuruh kerja secara manual, mengerahkan pemikiran dan kemampuan mereka untuk mencari cara kerja yang memudahkan dia untuk bekerja," kata Kawai.

Menurut Kawai dengan melakukan pekerjaan perakitan manual, seorang pekerja akan mendapat pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan dalam memori mereka, kemudian melakukan perbaikan untuk mendapatkan cara kerja terbaik, terefisien, yang kelak dituangkan dalam otomatisasi perakitan melalui robot.

Hal yang sama juga dilakukan Toyota di bagian pengecatan. Seorang ahli akan mengecat mobil secara manual, dan kemudian dipelajari cara-cara terbaik agar tidak ada cat yang terbuang ketika kelak pengecatan dilakukan dengan robot.

"Dengan cara itu, "line' (produksinya) bisa lebih efisien dan bisa menghasilkan kualitas terbaik. Jadi kekuatan perusahaan kami di situ," ujar Kawai. 

Otomatisasi, lanjut dia, tidak berarti pekerjaaan oleh manusia terhenti, bahkan terus berevolusi mencari cara terbaik dan terefisien dalam produksi dan menghasilan kendaraan yang unggul melebihi model pada jamannya.

"Setelah tercapai kaizen, kaizen, kaizen lagi," ujar lulusan Toyota Technical Skill Academy tahun 1966 itu. Indonesia Lebih jauh, ia menilai, SDM Indonesia cukup handal menggunakan tangan mereka dalam memproduksi suatu barang termasuk mobil, sebagaimana kebanyakan orang lain di Kawasan Asia.

Hal itu setidaknya terbukti, saat ini Indonesia menjadi salah satu basis produk Toyota yang penting di luar Jepang, baik untuk pasar domestik maupun ekspor. "Toyota Indonesia bisa menjadi hebat dan nomor satu," ujar Deputi Chief Officer Vehicle Production Engineering & Manufacturing Group TMC itu.

TMC saat ini memiliki pabrik yang tersebar di 27 negara. Ia yakin tangan trampil SDM yang bekerja di Toyota Indonesia mampu menciptakan kendaraan sendiri yang beda dengan negara lain. Bahkan mampu mengatasi masalah yang ada di perakitan untuk menghasilkan efisiensi dan produk berdaya saing tinggi.

"Harapan kami sebisa mungkin pekerja Indonesia melakukan improvement sendiri, bisa menciptakan sendiri kendaraan (beda) dari yang diciptakan orang lain," katanya. Sejauh ini, menurut, Presdir PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Masahiro Nonami, Toyota Indonesia setidaknya sudah membuat dua mobil yang khas sesuai dengan selera masyarakat setempat, bahkan kini sudah diekspor ke mancanegara.

"Toyota Kijang (Innova) dan Avanza merupakan kreasi Indonesia yang sekarang go internasional," katanya. Hal itu, sesuai dengan filosofi pendiri Toyota Sakichi Toyoda "buatlah kendaraan yang memudahkan hidup lebih baik lagi." Selain itu, yang juga jadi pegangan Toyota yang disebarkan keseluruh pabriknya di dunia adalah membuat kendaraan yang betul-betul yang bisa memenuhi harapan global.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Back To Top