-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
PLN sosialisasikan wacana kenaikan tarif dasar listrik

PLN sosialisasikan wacana kenaikan tarif dasar listrik

 | 2.461 Views
PLN sosialisasikan wacana kenaikan tarif dasar listrik
Ilustrasi. Petugas PLN melakukan perawatan jaringan listrik di Kawasan Jalan Setiabudi Medan, Sumatera Utara, Senin (21/3/16). Perawatan berkala yang dilakukan pada puluhan instalasi listrik itu antara lain dengan mengganti isolator dan trafo yang sudah tidak layak pakai untuk memastikan lancarnya pasokan listrik ke pelanggan. (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Musirawas (ANTARA News) - PT PLN Persero Ranting Muara Beliti, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, mensosialisasikan ke masyarakat terkait wacana kenaikan tarif dasar listrik 2016, sambil menunggu surat resmi dari PLN pusat.

Kepala PT PLN Persero Ranting Muara Beliti, Musirawas Randy, Selasa mengatakan dengan kondisi ekonomi masyarakat sedang menurun saat ini PLN tidak gegabak menaikan Tarif Dasar Listrik (TDL),meskipun akan terjadi kenaikan pada pelanggan di sejumlah daerah termasuk Musirawas.

Ia mengatakan wacana kenaikan TDL itu sudah meluas ke seluruh daerah, namun hingga saat ini pihaknya belum menerima surat edaran dari PLN pusat, sambil menunggu surat itu pihak telah melakukan sosialisasi agar masyarakat tidak terkenjut.

Kenaikan TDL tersebut tidak serta merta dilakukan begitu saja dan harus melalui proses, baik usulan maupun lain sebagainya karena adanya pengaruh kenaikan harga jual minyak dunia yang saat ini cendrung tidak stabil.

Jika melihat kondisi ekonomi masyarakat di Kabupaten Musirawas yang saat ini sedang anjlok serta penurunan harga minyak dunia, maka kecil kemungkinan adanya kenaikan TDL.

Sesaui keputusan untuk TDL kapasitas 450-900 Volt hingga April 2016 tidak akan mengalami kenaikan, namun keputusan bisa saja berubah berdasarkan kesepakatan dan kondisi di lapangan.

"Intinya hingga saat ini kita masih menunggu edaran resmi PLN pusat adanya kenaikan TDL tersebut termasuk berapa jumlah kenaikannya," katanya.

Namun hal tersebut masih sekedar wacana, apalagi beberapa bulan terakhir tariff 1.300 Volt mengalami penurunan mencapai Rp1.320 per KWH,mungkin saja bila terjadi kenaikan kapasitas 450-900 tidak naik, ujarnya.

Sanusi (53) salah seorang warga Mandiaur, Kecamatan Tuah Negeri mengeluh adanya wacana kenaikan TDL tersebut, karena penghasilan mereka tak mampu membayar tarif listrik setiap bulan.

"Dengan tarif sekarang ini saja kami sering terlambat membayar, apa lagi pemerintah akan menaikan lagi tarif baru, kalau harga hasil perkebunan masih tinggi seperti dulu tak masalah," katanya.

Pihaknya sangat berharap tidak ada kenaikan tarif dasar listrik karena kondisi harga karet dan buah kelapa sawit satu-satunya andalan petani sangat rendah, kalau dipaksakan bisa saja masyarakat kembali menggunakan lampu teplok, ujarnya.
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016
  Ahok tanggapi wacana kenaikan batas minimal dukungan calon independen

Ahok tanggapi wacana kenaikan batas minimal dukungan calon independen

Ahok tanggapi wacana kenaikan batas minimal dukungan calon independen
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Basuki Tjahaja Purnama petahana dalam Pilkada Gubernur DKI 2017, tidak melihat rencana DPR menaikkan batas minimal dukungan calon independen sebagai penjegalan secara politik.

"Nggak, biasa saja," kata Ahok saat di Balai Kota, Selasa (15/3).

Menurut dia, bila batas minimal dukungan untuk calon independen dinaikkan, pendukungnya seperti Teman Ahok harus bekerja lebih keras.

Situs Teman Ahok menuliskan total KTP yang terkumpul adalah 784.977.

Ketika ditanya pertambahan jumlah KTP tergolong lambat bila dibandingkan masa awal pengumpulan KTP, Ahok menjawab "kalau  terlambat, ya Ahok nggak jadi gubernur lagi".

Menurut Ahok, jabatan adalah amanah, Tuhan yang memberi, Tuhan juga yang merebut.

"Kerja benar saja udah, nggak usah dipusingin," kata dia.

Sebelumnya, beberapa media melaporkan DPR akan menaikkan batas minimal dukungan untuk calon independen.


Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Back To Top