-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Yogyakarta waspadai antraks pada hewan kurban

Yogyakarta waspadai antraks pada hewan kurban

Yogyakarta waspadai antraks pada hewan kurban
Pemeriksaan Kesehatan Hewan Kurban Petugas dari Dinas Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan (DPKKP) memeriksa kesehatan hewan kurban di kandang penggemukan sapi di Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (16/9). Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memastikan kesehatan hewan kurban menjelang pelaksanaan Idul Adha. (ANTARA FOTO/Moch Asim) ()
Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit antraks pada hewan kurban dengan meminta hewan kurban yang masuk dilengkapi surat keterangan sehat dari daerah asalnya. 

"Tidak ada larangan bagi sapi dari daerah-daerah tertentu untuk masuk ke Kota Yogyakarta asalkan sudah mengantongi surat keterangan sehat dari daerah asalnya," kata Kepala Seksi Pengawasan Mutu Komoditas dan Kesehatan Hewan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta Endang Finiarti di Yogyakarta, Rabu.

Sapi dari beberapa daerah yang perlu diwaspadai membawa penyakit antraks di antaranya adalah Boyolali dan Sragen.

Ciri-ciri hewan yang terserang antraks adalah tubuh demam dan mengeluarkan cairan merah kehitaman dari mulut atau hidung.

Namun demikian, sebagian besar sapi yang biasanya dijual di Kota Yogyakarta untuk keperluan hewan kurban tidak berasal dari kedua kabupaten tersebut tetapi berasal dari beberapa kabupaten di DIY, dan untuk kambing berasal dari Magelang, Ambarawa, Purworejo dan Wonosobo.

"Di Kota Yogyakarta, sebenarnya ada kelompok peternak sapi dan kambing. Namun, produksinya belum mampu mencukupi kebutuhan sehingga perlu didatangkan sapi dari luar daerah," katanya.

Endang menyebut, guna memastikan agar seluruh hewan kurban yang dijual di Kota Yogyakarta dalam kondisi sehat dan memenuhi syarat menjadi hewan kurban, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta akan melakukan pemantauan ke tempat-tempat penjualan hewan kurban.

Pemantauan akan dilakukan mulai H-10 Idul Adha dengan bantuan 125 mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada. "Akan ada tim yang dibagi di tiap kecamatan. Mereka akan memeriksa kondisi kesehatan hewan di seluruh lokasi penjualan," katanya.

Hewan kurban yang dinyatakan sehat akan memperoleh label dari petugas. Dinas menyiapkan sekitar 4.000 label.

Hewan kurban yang sehat dapat dilihat dari kondisi fisiknya, yaitu mata jernih, hidung, mulut dan telinga tidak mengeluarkan lendir, bulu mengkilat dan yang paling mudah dilihat adalah nafsu makan hewan baik.

"Jika tidak yakin dengan kondisi hewan kurban, maka pedagang maupun masyarakat bisa menghubungi petugas untuk memastikan kondisi kesehatannya," katanya.

Selain melakukan pemantauan ke lokasi penjualan hewan kurban, petugas juga akan meakukan pemantauan di lokasi penyembelihan hewan saat hewan belum disembelih dan pemeriksaan satelah hewan disembelih. Pada tahun lalu, ditemukan 63 kasus cacing hati dari 149 tempat penyembelihan hewan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta Lucy Irawati mengatakan, sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat secara langsung atau melalui lembaga terkait pemilihan hewan kurban yang baik dan memenuhi syariat. Termasuk proses penyembelihan yang baik.

"Ada banyak permintaan dari instasi atau melalui masjid tentang penyembelihan hewan kurban sehingga kami pun gencar melakukan sosialisasi," katanya.
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Yogyakarta verifikasi 345.297 data pemilih Pilkada 2017

Yogyakarta verifikasi 345.297 data pemilih Pilkada 2017

Yogyakarta (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum Kota Yogyakarta akan melakukan verifikasi terhadap 345.297 data pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Yogyakarta 2017 yang dimulai awal September.

"Data tersebut berasal dari analisis terhadap Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dengan data pemilih tetap pada Pemilihan Presiden 2014 di Kota Yogyakarta," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Wawan Budiyanto di Yogyakarta, Jumat.

Jumlah data pemilih yang akan diverifikasi tersebut jauh lebih banyak dibanding data analisa DP4 yang diumumkan KPU RI yaitu 314.426 pemilih atau data pemilih tetap pada Pemilihan Presiden 2014 sebanyak 310.280 orang.

Menurut Wawan, hal tersebut selalu terjadi setiap kali ada pemilihan umum. "Tujuannya adalah mengamankan hak suara agar pemilih tidak kehilangan suaranya saat pilkada. Nantinya, data tersebut akan disaring dan dimungkinkan terjadi pengurangan karena berbagai sebab," katanya.

Saat ini, lanjut dia, KPU Kota Yogyakarta sedang melakukan upaya untuk memisahkan data yang diterima berdasarkan tempat pemungutan suara (TPS) untuk memudahkan verifikasi. Setiap TPS berisi maksimal 800 pemilih.

"Proses verifikasi di lapangan akan dilakukan selama satu bulan yaitu 8 September hingga 7 Oktober oleh panitia pendaftaran pemilih (pantarlih)" katanya.

Proses rekrutmen pantarlih akan langsung ditangani oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang ada di kelurahan sehingga pantarlih yang nantinya bertugas adalah warga setempat dan bukan berasal dari luar wilayah. Paling lambat pada 5 September sudah terbentuk pantarlih di seluruh wilayah.

"Pantarlih akan bekerja melakukan pemutakhiran data pemilih dengan cara door to door ke tempat tinggal pemilih. Jika pantarlih bukan warga di lingkungan tersebut, dimungkinkan mereka tidak mengenal lingkungannya dengan baik sehingga akan mengalami kesulitan saat memutakhirkan data pemilih," katanya.

Di dalam data hasil analisa DP4 yang diumumkan KPU RI diketahui terdapat 16.305 pemilih pemula dan enam pemilih berusia kurang dari 17 tahun tetapi sudah menikah.

Selain itu, jumlah pemilih yang sudah berusia lebih dari 90 tahun tercatat sebanyak 1.160 orang dan pemilih dari penyandang disabilitas tercatat sebanyak 1.140 orang.
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2016
BMKG Yogyakarta: Masyarakat harus waspadai gelombang tinggi

BMKG Yogyakarta: Masyarakat harus waspadai gelombang tinggi

BMKG Yogyakarta: Masyarakat harus waspadai gelombang tinggi
Petugas penyelamat di Pantai Parangtritis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta masyarakat waspada terhadap gelombang air laut, Selasa (12/7/2016). BMKG DIY mengumumkan gelombang air Samudera Hindia dapat mencapai 2 hingga 4 meter. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
 Kecepatan angin itu didorong oleh peristiwa munculnya daerah tekanan udara tinggi di wilayah Australia."
Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Daerah Istimewa Yogyakarta (BMKG DIY) meminta masyarakat harus mewaspadai gelombang tinggi di perairan laut selatan yang dapat mencapai dua hingga empat meter berlangsung hingga 18 Juli 2016.

"Gelombang tinggi ini penyebabnya hampir sama dengan peristiwa beberapa hari sebelumnya. Untuk gelombang saat ini disebabkan peningkatan kecepatan angin di Samudera Hindia," kata Koordinator Pos Klimatologi dan Geofisika BMKG DIY, Joko Budiono, di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut Joko, BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan kewaspadaan terkait gelombang tinggi dan hujan lebat yang berlaku untuk 10 hingga 14 Juli 2016.

Namun, ia menyatakan, peringatan yang sama kembali diterbitkan untuk 15 hingga18 Juli 2016.

Pemicu tinggi gelombang, menurut dia, karena peningkatan kecepatan angin di Samudera Hindia yang saat ini diperkirakan mencapai 10 hingga 36 kilometer per jam.

"Kecepatan angin itu didorong oleh peristiwa munculnya daerah tekanan udara tinggi di wilayah Australia," kata Joko.

Dikemukakannya, tinggi gelombang mencapai dua meter ke atas cukup berbahaya bagi kapal nelayan, danjuga perlu diwaspadai bagi masyarakat atau wisatawan yang sedang berlibur di pantai.

"Kami himbau berhati-hati karena gelombang laut cenderung meningkat pada sore hingga malam hari," katanya.

Selain itu, ia menambahkan, berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer selama periode itu diprediksi pula terjadi hujan lebat disertai petir.

"Masyarakat kami imbau berhati-hati terhadap dampak yang ditimbulkan seperti banjir, longsor, tanah licin, serta pohon tumbang," demikian Joko Budiono.
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Program balik gratis, 1.080 motor diangkut dari Yogyakarta ke Jakarta

Program balik gratis, 1.080 motor diangkut dari Yogyakarta ke Jakarta

Program balik gratis, 1.080 motor diangkut dari Yogyakarta ke Jakarta
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Yogyakarta (ANTARA News) - Sebanyak 1.080 unit sepeda motor diangkut dari Yogyakarta ke Jakarta menggunakan 22 truk dalam program balik gratis.

Program tersebut juga diikuti 2.160 penumpang dengan tujuan yang sama yakni Jakarta. Sebanyak 48 bus disiapkan untuk mengantar mereka. 
"Program ini dari Kementerian Perhubungan. Semuanya untuk tujuan Jakarta," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Penumpang Giwangan Yogyakarta Bekti Zunanta di Yogyakarta, Minggu.

Peserta program balik gratis tersebut diberangkatkan dari Stadion Kridosono Yogyakarta pada Sabtu (16/7) untuk sepeda motor dan disusul penumpangnya pada Minggu.

"Bus yang disiapkan dalam kondisi baik sehingga warga yang mengikuti program balik gratis pun akan merasa lebih nyaman selama perjalanan," katanya.
Warga yang berkeinginan untuk mengikuti program tersebut dapat mendaftar secara online dan masih bisa dilayani hingga hari pemberangkatan. 
"Tidak dipungut biaya apa pun," katanya.
Sebelumnya, Yogyakarta juga menerima 40 bus dari program mudik gratis yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan. Yogyakarta sebenarnya memperoleh kuota 42 bus namun hanya ada 40 bus yang terisi dengan jumlah penumpang sekitar 1.800 orang.
Selain bisa menggunakan program balik gratis dari Kementerian Perhubungan, pemudik juga bisa memanfaatkan angkutan motor gratis yang diselenggarakan PT KAI.
Pemudik yang ingin memanfaatkan program tersebut hanya diminta menunjukkan tiket untuk balik dan membawa sepeda motor mereka ke stasiun yang sudah ditentukan.
Program angkutan motor gratis dari PT KAI di Daerah Operasi VI Yogyakarta untuk arus balik dilakukan selama satu pekan dengan pemberangkatan pada 10-16 Juli.
"Sudah ada lebih dari 1.700 unit motor yang terdaftar dalam program angkutan motor gratis ini. Motor diberangkatkan dari Stasiun Lempuyangan, Klaten dan Solo Jebres," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Eko Budiyanto.
PT KAI menggunakan tujuh gerbong bagasi untuk mengangkut sepeda motor selama angkutan lebaran. Setiap gerbong dapat menampung 50 hingga 58 unit sepeda motor. 


Editor: Heppy Ratna
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Yogyakarta digelontor 297 kg daging sapi murah

Yogyakarta digelontor 297 kg daging sapi murah

Yogyakarta digelontor 297 kg daging sapi murah
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Wira Suryantala)
 Operasi pasar daging ini bisa menjadi penyeimbang
Yogyakarta (ANTARA News) - Tim Pengendali Inflasi Daerah DIY bersama Pemerintah Kota Yogyakarta menggelontorkan daging sapi segar sebanyak 297 kilogram di Pasar Beringharjo sebagai bagian operasi pasar guna menekan harga daging sapi yang tinggi.

"Konsumen bisa menikmati daging dengan harga Rp95.000 per kilogram. Semuanya dalam bentuk daging, tidak ada jeroan," kata Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Yogyakarta Sugit Tedjo Mulyono di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, operasi pasar daging sapi tersebut merupakan bentuk konkret kerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), menyikapi harga daging sapi yang cenderung naik. Di Pasar Beringharjo, harga daging sapi kualitas baik dijual dengan harga Rp115.000 per kilogram hingga Rp120.000 per kg.

Berdasarkan pemantauan Bulog DIY, harga daging sapi di wilayah Yogyakarta dalam tiga tahun terakhir belum pernah berada di bawah Rp100.000 per kilogram.

Guna menjalankan operasi pasar tersebut, Bulog DIY menyembelih satu ekor sapi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Yogyakarta.

"Tidak merugikan petani. Kami membeli sapi dengan harga yang wajar kemudian menyembelihnya di RPH dan langsung menjualnya ke pasar. Tidak ada pihak yang menjadi perantara sehingga harga jual daging tidak tinggi," katanya.


Daging yang dijual dalam operasi pasar adalah daging segar karena warga Yogyakarta lebih menyukai daging segar dibanding daging sapi beku.

"Pernah kami tawarkan untuk menjual daging sapi beku, tetapi tidak ada yang berminat. Jika yang dijual daging sapi beku, kami bisa menjualnya dengan kisaran harga Rp80.000 per kilogram," katanya.
Saat ini, Bulog Divre Yogyakarta memiliki stok 15 ekor sapi yang siap disembelih untuk memenuhi kebutuhan operasi pasar selama Ramadan.

"Selain di Beringharjo, kami akan melanjutkan kegiatan ini di Pasar Kranggan dan Demangan. Dimungkinkan juga dilakukan di pasar lain di DIY," katanya yang menyebut kebutuhan sapi untuk operasi pasar mencapai 60 ekor.

Ia berharap, selama kegiatan operasi pasar daging, harga daging sapi di pasar tradisional bisa tetap terkendali.

Sementara itu, Wali Kota Yogykarta Haryadi Suyuti mengatakan, masyarakat bisa memanfaatkan operasi pasar tersebut untuk memperoleh daging sapi berkualitas baik dengan harga yang murah.

"Harapannya, warga tetap menjaga pola konsumsi selama Ramadan sehingga tidak menyebabkan gejolak harga. Belanja sesuai kebutuhan," katanya.

Sedangkan Kepala BI Perwakilan DIY Arief Budi Santoso mengatakan, harga bahan-bahan konsumsi memengaruhi inflasi.

"Dengan operasi pasar ini, diharapkan harga bahan kebutuhan pokok tetap stabil sehingga tidak mendongkrak inflasi. Bulan lalu, inflasi di DIY tercatat sebesar 0,08 persen," katanya. 

Editor: Heppy Ratna
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Back To Top