-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Zulkifli Hasan ajak kepala daerah bangun wawasan kebangsaan

Zulkifli Hasan ajak kepala daerah bangun wawasan kebangsaan


Ia mengatakan, salah satu penyebabnya karena sudah tidak ada lagi lembaga khususnya yang menangani pembangunan karakter kebangsaan.
"Dahulu ada lembaga yang bertugas membangun katakter bangsa seperti BP7 dengan progran penatatan P4. Tetapi sekarang sudah tidak ada hanya dibebankan tugas tambahan MPR," katanya.
Menurut Zilkifli, sekarang kalau berkunjung ke daerah diskusi ke kabupaten kota untuk mengajak bupati sodialisasi empat pilar tidak direspon baik oleh kepala daerah.

"Alasan bupati karena itu bukan tugasnya, kemudian tidak ada anggaran untuk bangun wawaan kebangsaan. Tetapi kondisi itu juga terjadi di pusat yang tidak menyiapkan anggaran," katanya.

Zulkifli meminta kepada bupati wali kota dan gubernur agar pembangunan wawasan kebangsaan itu menjadi tugas bersama, jangan hanya dibebankan kepada MPR.
Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Zulkifli Hasan dukung proyek pembangunan kereta cepat

Zulkifli Hasan dukung proyek pembangunan kereta cepat

 | 716 Views
Zulkifli Hasan dukung proyek pembangunan kereta cepat
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan. (MPR RI)


"Menyerap tenaga kerja, menimbulkan efek ekonomi lebih baik, saya setuju, mendukung. Hanya, harus mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku, amdalnya. Jangan sampai niat baik di belakang hari jadi urusan," kata dia di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa. 

Kemudian, lanjut dia pelaksaan proyek juga sebaiknya tidak mengabaikan aturan yang ada, agar tak menimbulkan masalah di kemudian hari.

"Oleh karena itu, disiapkan dengan baik, amdalnya, perizinanya, jangan karena kejar tayang, mengabaikan aturan-aturan, ini pesan saya untuk Bu Rini. Saya setuju, kita dukung tetapi harus ikuti prosedur peraturan perundang-undangan, kalau tidak nanti di belakang hari repot," kata dia.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Zulkifli Hasan harap sekjen baru MPR mampu perkuat lembaga

Zulkifli Hasan harap sekjen baru MPR mampu perkuat lembaga

Zulkifli Hasan harap sekjen baru MPR mampu perkuat lembaga
Ketua MPR Zulkifli Hasan saat berpesan kepada Sesjen MPR yang baru Ma'ruf Cahyono(kiri) dan mengenalkan kepada awak media di Bali, Minggu (31/1) (MPR RI)

"Selamat kepada Pak Ma'ruf Cahyono yang telah ditetapkan sebagai Sekretaris Jenderal MPR RI yang baru. Untuk sekjen baru, sekarang jaman berubah. Sekjen harus memperkuat lembaga. Kinerjanya harus akuntabel, terbuka dan jangan main-main soal anggaran karena bahaya sekali," kata Zulkifli seusai rangkaian akhir Rapat Koordinasi antar Pimpinan MPR di Bali, Minggu (31/1), seperti keterangan tertulis MPR, Senin. 
Dia mengatakan, lembaga negara adalah pelayanan publik, sementara anggaran yang dipakai adalah uang rakyat. Oleh karenanya, transparansi dan bisa dipertanggungjawabkan adalah keharusan.

"Kami harap dukungan yang baik dari Sekretariat Jenderal MPR RI dalam tugas-tugas kami para pimpinan dan anggota MPR RI,”ujar dia. 

Ma'ruf Cahyono ditetapkan sebagai Sekjen MPR pada 29 Januari lalu. Sebelumnya ia menjabat sebagai Kepala Biro Humas Setjen MPR.

Dia bersama dua orang lainnya, yakni Muhammad Rizal dan Selfi Zaini menjadi tiga kandidat sekjen yang dicalonkan untuk dinilai oleh tim penilai akhir.

“Calon Sekjen yang terjaring ada tiga calon semuanya sangat berkualitas, dan yang akhirnya terpilih karena penilaian yang sangat objektif dilihat dari kemampuan, akuntabilitas dan kapabilitas," tutur Zulkifli. 

Dia menegaskan, terpilihnya Ma'ruf bukan karena kedekatan dengan salah satu Pimpinan MPR atau siapapun, tetapi benar-benar sesuai hasil penilaian tim penilai.

"Ini murni karena hasil penilaian tim penilai dari berbagai kalangan yang kapabel dan berakhir di Tim Penilai Akhir di dalamnya ada Presiden dan Wapres RI,” tegas dia.
Editor: Heppy Ratna
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Zulkifli Hasan buka Mubes TP Sriwijaya

Zulkifli Hasan buka Mubes TP Sriwijaya

Zulkifli Hasan buka Mubes TP Sriwijaya
Ketua MPR-RI Zulkifli Hasan. (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
 Kita harus berjuang untuk mengembalikan kejayaan kita tempo dulu."

Turut hadir dalam acara itu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Hatta Rajasa, serta 13 pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) TP Sriwijaya di seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, Zulkifli mengungkapkan, di masa lalu dunia sudah mengakui kebesaran dan kejayaan Sriwijaya.

Kerajaan ini, lanjut dia, mampu menaklukkan samudera hingga ke negeri yang sangat jauh. Hanya sayang, kini kejayaan itu telah hilang. Sementara pulau kecil di seberang Sriwijaya yang dulu berisi semak belukar telah maju pesat.

"Itulah pulau yang pada saat ini dinamakan Singapura. Negeri itu sekarang, bahkan jauh telah meninggalkan Indonesia," kata Zulkifli dalam keterangan tertulis MPR, Sabtu.

Oleh karena itu, ia meminta TP Sriwijaya mampu meretas kejayaan masa lalu, seperti yang dicapai kerajaan Sriwijaya, antara lain dengan meningkatkan sumber daya manusia, dan tidak berpangku tangan karena memiliki banyak sumber daya alam.

Dia mengatakan, untuk ini diperlukan usaha sungguh-sungguh agar masyarakat Indonesia khususnya Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) khususnya tidak tertinggal dari Singapura.

"Kita harus berjuang untuk mengembalikan kejayaan kita tempo dulu. Salah satunya adalah melalui wadah Tenaga Pembangunan Sriwijaya", kata Zulkifli.

Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya merupakan organisasi paguyuban di antara warga lima provinsi di Sumbagsel.

Organisasi yang berdiri lebih dari 55 tahun lalu itu bermula dari para tokoh Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

TP Sriwijaya bergerak di bidang sosial budaya, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumbagsel khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Zulkifli Hasan merinding dengar sajak seniman jalanan

Zulkifli Hasan merinding dengar sajak seniman jalanan

 | 1.473 Views
Zulkifli Hasan merinding dengar sajak seniman jalanan
Teguh Esha (berbaju batik) saat bertemu Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, Rabu (20/1). (ANTARA News/Lia Wanadriani Santosa)

Jakarta (ANTARA News) - "Dengan nama Allah SWT, Sang Pengasih Sang Penyayang. Tidak ada sembahan kecuali Allah...

"Kepada MPR RI via saudaraku Zulkifli Hasan, Yang mulia Ketua MPR RI...

"Aku mau, kamu kembali asli seperti dulu...

"Pujian untuk Allah SWT...

Demikianlah, petikan sajak karya sastrawan jalanan Teguh Esha. Teguh membacakannya sendiri di depan Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, Rabu ini.

Saat itu Teguh turut serta dalam rombongan delegasi Mufakat Budaya Indonesia. Zulkifili yang mengenakan setelan jas hitam terdiam sejenak. Tak lama, ia mengaku merinding, sembari memegang tengkuknya dengan tangan kanan.

"Sangat tergugah dan merinding. Memang itu prinsip saya. Yang paling penting kan merdeka. Freedom. Merdeka dari takut, merdeka berpendapat, bebas dari tekanan. Takut hanya kepada Tuhan saja. Jadi saya diingatkan oleh Pak Teguh tadi," kata dia kepada ANTARA News di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta.

"Saya kaget. Kok Pak Teguh tahu. Freedom itu pegangan. Freedom dari rasa takut. Mungkin ya, saya sudah menjadi takut ya, maka diingatkan tadi," tutur dia.
Sementara itu, bagi Teguh sajaknya ini semata untuk mengingatkan semua orang soal banyaknya perubahan yang terjadi di negeri ini. "Kembali, ini semua sudah berubah artinya. Kembali ke yang asli, yang original. Itu ada Pancasila, UUD 1945, gotong royong dan sebagainya. Jadi berubah ini, kembali lagi ke yang asli," kata Teguh.

"Kembalilah ke awal, seperti yang dikerjakan pendiri negara. Returning but not changing," tambah dia.
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Back To Top